Ukuran Ruangan Standar / Standard Room Size Skip to main content

Ukuran Ruangan Standar / Standard Room Size

Ada beberapa ukuran ruang standar dalam sebuah rumah untuk berbagai elemen bangunan tempat tinggal. Setiap rumah memiliki kamar dasar seperti ruang tamu atau ruang tamu, kamar tidur, ruang dapur, kamar mandi, W/C, garasi, dll. Saat merencanakan bangunan tempat tinggal kita harus mempertimbangkan ukuran kamar standar untuk berbagai ruangan di rumah.

1. Ukuran Ruang Keluarga / Living Room
Ruang keluarga atau ruang tamu adalah tempat umum yang nyaman dan menarik untuk anggota keluarga dan untuk menerima teman atau tamu. Kadang-kadang digunakan sebagai ruang berkumpul, makan - makan dan acara-acara khusus. Ruang tamu harus terletak di tengah bangunan dan harus terhubung dengan beranda depan dan tempat makan. Penerangan dan ventilasi ruangan harus baik. Pada umumnya ruang keluarga atau ruang tamu merupakan ruangan terbesar dari suatu bangunan sehingga dapat dimanfaatkan untuk beberapa fungsi acara di dalam rumah. Ukuran ruang tamu harus ditentukan oleh jenis furnitur yang akan digunakan. Ukuran standar ruang tamu dapat berkisar dari: 3.05m x 3.06m hingga 6.71m x 8.53m. Bentuknya bisa disesuaikan dengan desain rumah masing-masing.

UkuranDimensi
Besar 6.71m × 8.53m
Menengah 4.88m × 6.01m
Kecil 3.66m × 5.49m
Sangat Kecil 3.05m × 3.66m

Catatan:
  • Untuk hanya satu ruangan, lebar minimum harus 2.4 m.
  • Jika ada dua ruangan, salah satunya tidak boleh kurang dari 9.5m2 dan lainnya tidak kurang dari 7.5m2 dengan lebar minimal 2.1m.
  • Semua kamar untuk tempat tinggal tidak boleh kurang dari 2.75 m diukur dari permukaan semua lantai.
  • Untuk ruangan ber AC maka tinggi ruangan tidak boleh kurang dari 2.4 m diukur dari atas lantai ke titik terendah saluran AC atau langit-langit palsu harus diposisikan.
2. Ukuran Kamar Tidur / Bedroom
Kamar tidur harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga berventilasi baik dan pada saat yang sama memberikan privasi. Umumnya, kamar tidur harus ditempatkan di sisi bangunan sehingga setidaknya satu dinding terbuka untuk ventilasi dan pencahayaan yang baik. Kamar tidur harus terletak di sisi arah angin yang ada. Lokasi harus sedemikian rupa sehingga kamar tidur menerima sinar matahari selama jam pagi. Luas jendela minimum harus 1:10 dari luas lantai. Kamar tidur ukuran 9.5m3 per orang dewasa dan 5.5m3 per ruang anak harus tersedia dan memiliki kelegaan yang cukup untuk furnitur.

UkuranDimensi
Kecil
2.74m x 2.74m
Menengah3.65m x 3.65m
Besar4.87m x 5.48m

Catatan:
  • Jika tersedia pasokan air dan sistem drainase, kamar tidur bisa memiliki kamar mandi. Ukuran standar kamar tidur dapat berkisar dari: 3m x 3.6m hingga 4.2m x 4.8m.
  • Ketinggian kamar tidur harus 2.3 m lebih dari setidaknya 50% dari luas lantai yang dibutuhkan atau 2.1 m lebih dari 100% dari luas lantai yang dibutuhkan
  • Setiap bagian dari luas lantai yang memiliki ketinggian kurang dari 1.4 m tidak dihitung ketika menghitung luas lantai yang diperlukan
3. Ukuran Kamar Tamu
Kamar tamu biasanya disediakan untuk tamu yang ingin menginap di rumah. Untuk beberapa rumah mungkin menyisihkan salah satu kamar tidurnya yang tidak terpakai sebagai kamar tamu. Namun untuk rumah menengah ke atas, kamar tamu dibuat khusus di lokasi yang tepat agar tidak mengganggu aktivitas penghuni di rumah. Ukuran standar kamar tamu sekitar 3m x 3.6m.

4. Ukuran Beranda
Lokasi terbaik untuk beranda adalah utara dan selatan. Beranda juga berfungsi sebagai ruang tunggu. Ini memisahkan ruang pribadi dari area pintu masuk. Beranda harus menghalangi dinding bangunan sepanjang hari. Untuk hal ini, perlu ada bukaan yang tingginya tidak lebih dari 2:3 dari lebar lantai. Setiap rumah harus memiliki satu beranda depan dan belakang. Jika tidak memungkinkan, beranda belakang dapat dihilangkan. Beranda memiliki lebar mulai dari 1.8m hingga 3m. Pembukaan beranda harus selalu memiliki perlindungan dari sinar matahari dan air hujan.

5. Ukuran Ruang Kerja / Office Room
Ruangan kantor harus berada di satu sisi beranda depan, terputus dari ruangan lain. Terkadang ruang kantor berfungsi sebagai ruang tamu dan sebaliknya. Ukuran standar ruang kantor sekitar 3m x 3.6m.

6. Ukuran Ruang Makan / Dining Room
Umumnya, ruang makan harus disediakan di belakang gambar atau ruang tamu dan di dekat dapur. Di rumah-rumah modern, ruang tamu dan ruang makan digabungkan menjadi sebuah ruangan besar untuk acara-acara khusus. Untuk ruang makan keluarga ortodoks dibuat terpisah. Ukuran ruang makan dapat berkisar dari: 3m x 3m hingga 4.2m x 4.8m.
Catatan:
  • Ukuran ruang makan tergantung dari jumlah meja dan kursi yang diperlukan oleh satu keluarga. Untuk satu keluarga inti (2 dewasa dan 2 anak) misalnya perlu ruang makan dengan ukuran minimal sekitar 3m x 3m.
  • Ruang makan harus memiliki luas lantai paling sedikit 3.25 m2 bila digabungkan dengan ruang lain, dan paling sedikit 7m2 bila tidak digabungkan.
  • Dimensi minimal 2.3 m.
  • Ruang makan sangat bervariasi ukurannya sehingga harus dipastikan bahwa furnitur dapat diakomodasi.
  • Ventilasi alami harus disediakan.

7. Ukuran Dapur / Kitchen
Dapur harus disediakan di sudut belakang bangunan tetapi sudut timur laut adalah yang terbaik. Dapur harus terhubung dengan ruang makan dan ruang keluarga. Jika memungkinkan, dapur harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga sinar matahari datang di pagi hari atau saat paling sering digunakan. Dapur harus memiliki jendela untuk ventilasi yang baik dan cerobong asap untuk keluarnya asap. Ruang jendela harus min. 15% dari luas lantai. Wastafel harus disediakan untuk mencuci dan jumlah rak yang cukup juga untuk penyimpanan perabotan. Terkadang gudang dan dapur digabungkan bersama, jika ruang yang tersedia lebih sedikit.

Ukuran Dimensi
Besar3.65m x 6.09m
Menengah3.05m x 4.87m
Kecil3.05m x 2.44m
Sangat Kecil2.13m x 2.75m

Catatan:
  • Lebar ruangan tidak kurang dari 1.8 m.
  • Area dapur dapat dikurangi menjadi 4.5m2.
  • Dapur yang digunakan sebagai ruang makan juga harus memiliki luas lantai tidak kurang dari 7.5m2 dengan lebar minimal 2.1m.
  • Tinggi dapur tidak boleh kurang dari 2.75 meter.
  • Lantainya harus kedap air kecuali disediakan sarana untuk mencuci peralatan dapur langsung atau melalui bak cuci ke sambungan pipa limbah.
8. Ukuran Kamar Mandi dan Water Closet
Sudah umum untuk menyediakan kamar mandi dan kloset air di setiap kamar tidur. Hal ini dapat dilaksanakan jika drainase dan pasokan air tersedia. Kamar mandi dan WC juga harus disediakan di belakang bangunan secara terpisah sehingga keduanya dapat digunakan sekaligus. Ventilasi yang baik harus disediakan untuk mandi dan WC. Seharusnya ada dua jendela di kamar mandi. Satu untuk ventilasi pada ketinggian 2m di atas permukaan tanah luar dan satu lagi pada tingkat rendah biasa dengan penutup kaca buram untuk menerima cahaya dan menjaga privasi. Terkadang ketinggian langit-langit dijaga tetap rendah sekitar 2.1m dan ruang atas / plafond digunakan untuk tujuan penyimpanan.
UkuranDimensi
Besar 2.13m × 3.66m
Menengah 1.83m × 3.05m
Kecil 1.52m × 2.75m
Sangat Kecil 1.06m × 1.98m

Catatan:
  • Luas Minimum: 1.8m2 untuk kamar mandi dan 1.1m2 untuk toilet.
  • Jika bak mandi dan kloset air digabungkan, luas lantainya tidak boleh kurang dari 2.8m2. dengan lebar sisi minimal 1.2m.
9. Ukuran Ruang Penyimpanan / Gudang
Ruang penyimpanan harus terletak di dekat dapur dan harus memiliki jumlah rak yang cukup.

UkuranDimensi
Besar3.65m x 4.26m
Menengah2.44m x 3.05m
Kecil 1.52m x 1.83m

Catatan:
  • Luas minimum gudang tidak boleh kurang dari 3m2. 
  • Ketinggian Gudang tidak boleh kurang dari 2.2m.
10. Ukuran Pantry
Pantry adalah ruangan kecil yang berdekatan dengan ruang makan untuk menyimpan makanan yang sudah dimasak. Ruang ini harus memiliki luas yang cukup untuk lemari dan rak. Pantry biasanya digabung dengan dapur. Ukuran pantry dapat berkisar dari: 2.5m x 3m.

11. Ukuran untuk Garasi
Luas minimum garasi tidak boleh kurang dari 12.5m2. Ketinggian garasi tidak boleh kurang dari 2.4m.

12. Ukuran Staircase Room
Lebar minimum tangga adalah 1m. Ketinggian kepala bersih minimum harus 2.2m. 
Persyaratan lainnya:
  • Lebar minimum tapak tanpa nosing harus 250mm untuk bangunan tempat tinggal.
  • Ketinggian maksimum naik harus 190 mm untuk bangunan tempat tinggal.
13. Lantai Mezanine
Ukuran minimal lantai mezzanine, jika digunakan sebagai ruang tamu, tidak boleh kurang dari 9.5m2.

14. Lorong
Lorong harus memiliki lebar minimal 0.86m kecuali lebar keseluruhan bangunan kurang dari 4.3m sehingga dapat dikurangi menjadi 0.71m.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun