Kelly Ball Test Skip to main content

Kelly Ball Test


Uji beton ini dikembangkan oleh J.W Kelly, karenanya dikenal sebagai tes bola Kelly. Kelly ball test adalah uji lapangan sederhana dan murah yang mengukur kemampuan kerja beton segar dengan yang serupa dengan tes kemerosotan beton, tetapi lebih akurat dan lebih cepat daripada tes kemerosotan (slump test).
Tes ini menggunakan alat yang terdiri dari belahan bumi (bola) sehingga menunjukkan konsistensi beton segar dengan tingkat penetrasi ketika belahan logam turun. Jadi, dalam tes ini, kedalaman ditentukan melalui belahan logam, yang tenggelam di bawah beratnya sendiri ke beton segar.
Pedoman untuk Standar Tes Penetrasi Bola adalah ASTM C360-92.

Alat Uji Bola Kelly
  • Belahan logam (Bola): Ini adalah konstituen terpenting dari alat uji bola Kelly dan memiliki Diameter 152 mm dan berat 13,6 kg
  • Graduate Scale: Pembacaan penetrasi belahan (bola) ditunjukkan oleh skala bertingkat.
  • Handle
  • Frame
Ujung datar bola logam dilekatkan pada batang bertingkat dengan pegangan. Sebuah bingkai diatur antara bola dan batang sedemikian rupa sehingga batang dapat meluncur melaluinya ketika bola bergerak vertikal. Rangka umumnya bertumpu pada permukaan beton selama pengujian.

Prosedur Tes Tes Kelly Ball
Prosedur pengujian tes kemampuan kerja bola Kelly sebagai berikut.
  • Sejumlah besar beton yang baru dicampur diambil dan dituangkan ke dalam wadah.
  • Wadah harus lebih dari cukup lebar untuk menempatkan peralatan bola Kelly di dalamnya.
  • Kedalaman beton yang dituangkan harus setidaknya 20 cm.
  • Ratakan permukaan beton menggunakan peralatan yang sesuai.
  • Tempatkan peralatan bola Kelly di permukaan beton yang diratakan dengan menggunakan pegangan yang disediakan.
  • Peralatan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga bingkai harus bertumpu pada permukaan beton dan juga pusat bola logam harus berjarak setidaknya 23 cm dari tepi wadah mana pun.
  • Sekarang lepaskan pegangan dan biarkan bola menembus beton dan catat nilai penetrasinya dengan mengamati bacaan pada batang bertingkat. Pengamatan harus dilakukan hingga 0,6 cm (1/4 inci) terdekat.
  • Ulangi prosedur di atas untuk 4 kali lagi dengan menempatkan peralatan pada titik yang berbeda pada sampel uji yang sama.
  • Kemudahan pengerjaan beton adalah nilai rata-rata dari semua bacaan yang diperoleh

Hasil untuk Tes Bola Kelly
Workability beton = Nilai penetrasi bola = Rata-rata dari semua bacaan yang diperoleh

Keuntungan dari Tes Bola Kelly
  • Tes penetrasi bola tidak perlu diisi, ditumpangi wadah atau pada dasarnya tidak perlu menggunakan pengaturan apa pun karena jauh lebih cepat daripada tes slump.
  • Untuk mendapatkan hasil yang langsung dan langsung, uji bola Kelly dapat dilakukan pada beton segar di lapangan atau dalam bentuk, kereta, gerobak dorong, atau hopper.
  • Kita bisa mendapatkan hasil yang lebih tepat dan akurat dalam tes penetrasi bola daripada tes slump.
  • Untuk mengetahui workability beton atau menyimpulkan atau memahami hasil pengujian, pengujian workability ini tidak memerlukan perhitungan yang panjang.
Kerugian dari Tes Penetrasi Bola Kelly
  • Ketika uji penetrasi bola dilakukan, permukaan beton harus diratakan.
  • Tes lebih sering dilaksanakan di Amerika dan jarang digunakan di tempat lain.
  • Beton dengan ukuran agregat yang besar tidak dapat digunakan dalam uji penetrasi bola karena dapat mempengaruhi hasil.
  • Standar India tidak menggunakan tes bola Kelly.
  • Sejumlah besar sampel uji diperlukan untuk melakukan pengujian.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun