Gambar Teknik / Kerja Skip to main content

Gambar Teknik / Kerja

Pengertian Gambar Teknik
Gambar teknik adalah sebuah informasi mengenai bentuk, ukuran, letak, jenis, sistem, standar, konstruksi, diagram dan instruksi kerja yang dituangkan dalam sebuah gambar. Dimana fungsi dari gambar teknik adalah sebagai informasi atau komunikasi antar berbagai pihak seperti developer, kontraktor, arsitek, pekerja, engineer, drafter dan semua yang terlibat dalam proyek tersebut.
Gambar teknik harus memiliki beberapa dasar seperti komunikatif, normatif, akurat, terukur dan efektif. Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah bagi pembacanya.

Fungsi Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen. Apabila diamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu dibutuhkan gambar. 

2. Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.

3. Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna.

Standar Gambar Teknik
Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar.  
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
  • Jepang ( JIS )
  • Belanda ( NEN )
  • Jerman ( DIN )
  • Indonesia ( SII )
  • Standar Internasional ( ISO )
Alat-Alat Gambar
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain :
1. Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
  • Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.
  • Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.
  • Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet).
Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.

2. Pensil, Pena atau Rapido
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras.
Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).

3. Jangka dan Kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
4. Penggaris
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
  • Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
  • Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
  • Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya).
5. Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya). 
  • Mal Huruf dan Angka
  • Mal Busur (Mal Kurva) 
  • Mal Elips
  • Mal / Sablon dengan Bentuk lain
6. Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus.

7.Papan Gambar dan Meja gambar
Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.

8. Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran.
Jika dahulu dalam pembuatan gambar kerja menggunakan meja gambar dan rapido. Maka saat ini gambar kerja sudah beralih komputerisasi dengan menggunakan software desain yang bernama AutoCAD atau software lainnya. Hal ini tentunya efektif dan efisien dalam sisi tenaga, waktu dan biaya.

Cara Membaca Gambar Teknik
Gambar kerja kebanyakan ditampilkan 2 dimensi dan umumnya ditampilkan dari atas atau plan view. Di plan view ini akan menampilkan informasi tentang panjang dan lebar bangunan tersebut dan beberapa juga ditampilkan lokasi detail letak bangunan tersebut yang biasa disebut layout drawing atau site plan. Biasanya drafter menampilkan sisi bangunan yang dibutuhkan untuk diperlihatkan seperti tampak depan, samping dan belakang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tanda section atau potongan dari gambar tampak atas atau plan view.

Berikut dasar-dasar dalam membaca gambar kerja :
1. Perspektif
Tampilan gambar kerja 2D harus bisa digunakan sebagai imajinasi sehingga tampak 3D dalam pikiran pembaca. Perspektif adalah kata lain dari sudut pandang. Sudut penting ini penting, agar bisa mengetahui informasi penting seperti potongan, tempat las, lubang dan lainnya.

2. Line/Garis
Line atau garis ini juga membantu pembaca mengetahui bahwa objek tersebut seperti transparan dan pembaca bisa melihat apakah ada keterkaitan dengan objek lain atau tidak. Beberapa jenis line dalam gambar teknik yang biasa digunakan dalam proyek fabrikasi adalah.
a. Center line
Center line adalah garis tengah yang berfungsi untuk menghubungkan antar bagian. Contohnya untuk menghubungkan pipa dengan pipa, dimensi center line yang digunakan sebagai acuannya. Garis ini menunjukkan garis tengah sebuah objek atau benda.

b. Hidden Line
Hidden line adalah garis putus-putus yang berfungsi untuk menginformasikan secara tembus pandang tentang bentuk sebuah objek atau menandai ada objek lain dibelakang objek itu sendiri.

c. Phantom Line
Phantom line adalah garis pendukung yang digunakan untuk sebagai referensi objek lain selain objek utama. Phantom line sering didapati di gambar kerja yang terdapat koneksi yang terhubung ke objek utama.

d. Visible Line
Garis ini menunjukkan seluruh bagian bidang permukaan sebuah benda yang tampak oleh mata.

e. Symetri Line
Garis ini bertujuan untuk menampilkan informasi bagian benda yang ingin ditampilan saja.

f. Extension and Dimension Line
Extension dan dimension line ini biasanya digunakan untuk memangkas ukuran yang sebenarnya. Hal ini biasanya disebabkan objek atau benda tersebut terlalu lebar atau panjang tetapi hanya menampilkan ujung tertentu dan memberikan informasi berapa ukuran panjang atau lebar sebuah objek tersebut.

g. Leader
Garis ini menunjukkan informasi terhadap sebuah objek di gambar teknik. Informasi bisa berupa ketebalan, material, instruksi kerja dan lainnya.

h. Break Line
Breakline biasanya digunakan di objek pendukung atau referensi yang tidak perlu ditampilkan semua bagiannya. Biasanya cukup diinformasikan referensi terkait benda tersebut dan diberikan breakline agar tidak memakan tempat di gambar teknik.

i. Cutting Plan Line
Biasa juga disebut garis potong bidang. Gunanya untuk menunjukkan tempat pemotongan imajiner sebuah benda. Sangat penting untuk fabrikasi, informasi ukuran ditempat yang sulit bisa menggunakan cutting plan line ini.

j. Section Line
Menunukkan sisi lain dari sebuah benda yang tidak terlihat dari perspektif luar. Biasanya digunakan untuk melihat bagian dalam sebuah objek atau potongan kecil sebuah benda.
3. Dimensi
Dimensi yang dipakai biasanya dalam milimeter (mm) untuk membuat objek lebih presisi. Dengan adanya dimensi ini bisa dianalisa secara realistis bahwa objek bangunan yang akan difabrikasi atau dibuat sesuai dengan gambar atau tidak.

4. Potongan
Potongan atau dalam bahasa drawing disebut section berfungsi untuk mendetailkan bagian-bagian yang perlu diketahui ukurannya. Misalkan ketika melihat secara plan view atau dari atas, maka dibutuh potongan dari samping untuk bisa melihat ukuran dinding, letak pintu, kusen atau jendela yang tidak bisa dilihat dari plan view atau tampilan atas.

Jenis-Jenis Gambar Kerja / Teknik 
Berikut jenis - jenis gambar kerja sesuai dengan kebutuhan kerja:
1. Arsitektur
Berikut adalah bagian-bagian dari gambar kerja dari arsitek:
a. Block Plan
Block plan merupakan gambar dua dimensi untuk menunjukkan lokasi kavling tanah yang akan dibangun. Block plan menampilkan view dari atas, dengan menampilkan rencana pembangunan jalan, fasilitas umum dan sosial, dan utilitas air besih dan kotor.

b. Site Plan
Site plan pada gambar kerja menginformasikan tata letak elemen desain. Dengan adanya site plan  dapat diketahui akses untuk menuju lokasi tersebut.

c. Denah
Denah adalah gambar kerja yang menjadi acuan penting dalam pembuatan bangunan. Karena dalam denah dijelaskan secara detail ukuran ruang, nama ruang, ketinggian baik dalam skala. Ditampilkan dengan ilustrasi furniture yang nanti bisa di detailkan dengan memberikan section atau garis potongan agar bisa dilihat dari sisi samping.

d. Potongan/Section
Potongan atau section pada gambar suatu bangunan menjelaskan sisi samping bagian bangunan tersebut. Tergantung sisi bagian mana yang ingin ditampilkan dengan memberikan garis panah pada gambar denah. Fungsi potongan atau section pada gambar menginformasikan ketinggian bangunan dan detail bangunan seperti jendela, kusen, pintu dan juga material lainnya.

e. Gambar Fasade
Gambar kerja ini mengilustrasikan wujud fisik tampak dari depan dalam dua dimensi. Memberikan gambaran ringkas bangunan ketika jadi dari tampak depan.

f. Gambar Detail
Fungsi dari gambar detail adalah menginformasikan secara detail baik ketinggian, lokasi, ukuran dan jenis material yang ingin diketahui. Misalkan gambar detail seperti pintu, tangga, jendela, kusen, kuda-kuda, struktur pondasi dan lainnya.

g. Gambar Perspektif
Gambar perspektif menampilkan 3 sisi bangunan sekaligus dalam gambar. Biasanya gambar ini digunakan dalam cover atau sebagai gambaran sekilas tentang bangunan yang akan dibuat. Gambar perspektif biasanya menampilkan sisi depan, samping kiri dan kanan dengan tanpa adanya dimensi. Untuk mendapatkan gambar kerja perspektif dibutuhkan software 3D khusus seperti sketchup dan lainnya.

2. Struktur
Dalam membuat sebuah struktur bangunan yang besar tentunya dibutuhkan desain umum dan khusus berupa gambar kerja yang dibuat acuan dalam fabrikasi. Karena kebanyakan material custom atau dibuat sendiri berdasarkan kebutuhan, maka dibutuhkan drawing-drawing seperti assembly dan lainnya.
a. General Arrangement Drawing
Gambar ini digunakan sebagai referensi untuk pembangunan di lapangan / proyek. Informasi - informasi yang dicantumkan seperti berikut :
  • Penomoran Part / Assembly
  • Posisi dan Elevasi Part
  • Detail dan simbol las untuk koneksi di lapangan
  • Dimensi pemasangan yang dibutuhkan untuk instalasi di lapangan
  • Key plan model
  • Dan lainnya.
b. Assembly Drawing
Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk sebuah part sebagai bagian utama dan beberapa part tambahan, yang dirakut menjadi satu kesatuan assembly. Berisi informasi yang berkaitan dengan proses perakitan assembly seperti :
  • Dimensi pemasangan
  • Simbol las
  • Daftar material
  • Posisi Assembly
  • Dan lainnya
c. Cut Sheet Drawing
Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk setiap part per satuannya dan digunakan sebagai referensi pemotongan material di cutting shop. Cutsheet drawing bisa berupa plat atau shape (beam, column, angle, hollow dan lainnya).

3. Gambar Kerja Lainnya
Sebelum memulai tahapan konstruksi dalam proyek pembangunan, dibutuhkan berbagai jenis gambar sebagai media komunikasi antar pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Setiap jenis gambar memiliki fungsi yang berbeda-beda bergantung pada tahapan proyek, namun sama-sama bertujuan untuk menjelaskan/mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan tampak visual dari bangunan sejelas mungkin, sehingga setiap pihak yang berkaitan memiliki pemahaman yang sama akan bangunan tersebut:
  • Gambar Perencanaan/Preliminary Drawing
  • Gambar Tender
  • Gambar Konstruksi
  • Gambar Kerja/Shop Drawing
  • Gambar Jadi/As Built Drawing
a. Gambar Perencanaan/Preliminary Drawing
Gambar Perencanaan/Preliminary Drawing biasa digunakan oleh arsitek sebagai media komunikasi antara arsitek dan client/owner. Gagasan-gagasan ide yang dikemukakan oleh client/owner diterjemahkan kedalam gambar ini. Gambar perencanaan biasanya hanya berupa konsep dasar dari bangunan yang disajikan dengan gambar. Gambar denah, Tampak, dan Potongan (atau sering disingkat DTP) dan tidak jarang dilengkapi juga dengan gambar 3D sehingga client/owner bisa dengan mudah membayangkan bentuk bangunan tersebut.

b.Gambar Tender
Gambar Tender merupakan pengembangan lebih lanjut dari Gambar Perencanaan. Gambar Tender dibuat sebagai pelengkap dari dokumen tender dalam rangka mengadakan lelang untuk kontraktor. Tahapan lelang/tender biasanya diadakan guna menseleksi kontraktor yang akan mengerjakan proyek dalam pelelangan. Gambar tender harus cukup jelas untuk kontraktor dapat memahami dan menganalisa volume dan harga bangunan yang akan terbangun. Sehingga kontraktor dapat memberikan proposal berisi budget dan jadwal konstruksi kepada pihak perencana/owner sebagai bahan pertimbangan lelang. Tahapan ini biasa yang melakukan adalah instansi resmi pemerintah atau developer swasta, akan tetapi tidak semua proyek melalui tahapan ini. Kontraktor juga bisa terpilih melalui penunjukkan langsung oleh owner sehingga gambar tender tidak diperlukan.

c. Gambar Konstruksi
Gambar Konstruksi merupakan penyempurnaan dari Gambar Tender. Pada dokumen tender tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan atau ketidakjelasan pada uraian pekerjaan, spesifikasi teknis, maupun detail gambar. Ukuran, jumlah, posisi, dan hubungan antar komponen bangunan bisa dijelaskan pada gambar konstruksi yang biasanya dibuat oleh arsitek dan engineer terkait. Perubahan dan penyesuaian desain bangunan akan banyak terjadi pada gambar konstruksi, sehingga pembuatan gambar konstruksi akan memakan banyak waktu, uang, dan tenaga terutama untuk pihak perencana.

d. Gambar Kerja/ Shop Drawing
Gambar Kerja yang pembuatannya oleh kontraktor, sub-kontraktor, atau supplier setelah gambar konstruksi menjadi kesepakatan oleh semua pihak. Gambar Kerja pembuatannya sangat detail sehingga memuat informasi ukuran, jenis, bentuk, material dan jumlah komponen yang akan akan terpakai. Cara pasang dan instalasi yang biasanya disediakan oleh sub-kontraktor/supplier produk terkait juga menjadi informasi pada gambar ini sehingga menjadi satu kesatuan dengan komponen bangunan lain. Gambar ini akan menjadi panduan bagi mandor/tukang lapangan dalam memesan material yang yang dibutuhkan, membangun dan mempermudah untuk melakukan Quality Check (QC) terhadap pekerjaan.

e. Gambar Jadi/ As Built Drawing
Gambar Jadi atau biasa lebih dikenal dengan nama As Built Drawing pembuatannya oleh kontraktor setelah masa konstruksi selesai. Gambar ini memuat informasi lengkap dan detail dari bangunan yang sudah jadi dan harus sesuai dengan kondisi asli pada lapangan saat itu. Pada masa konstruksi tidak menutup kemungkinan jika ada perubahan-perubahan yang terjadi yang mengakibatkan tidak sesuainya bangunan dengan gambar konstruksi/gambar kerja. Perubahan-perubahan tersebut dapat didokumentasikan melalui As Built Drawing. Dokumentasi ini sangat penting dibuat karena akan menjadi acuan bagi owner bangunan untuk perawatan bangunan kedepannya.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i