Snagging dalam Dunia Konstruksi Skip to main content

Snagging dalam Dunia Konstruksi

Snagging adalah cacat kecil atau masalah yang tetap ada setelah pekerjaan pembangunan selesai. Ini biasanya sesuatu yang rusak atau cacat, tidak dipasang dengan benar atau terlihat belum selesai. Contohnya, goresan di jendela atau engsel pintu yang hilang. Sebagian besar adalah kosmetik, namun cacat yang lebih serius dapat muncul seperti retakan besar atau perlengkapan dapur yang tidak dipasang dengan benar.

Perbedaan Snagging dan Defect
a. Snagging
Snagging sejauh ini adalah istilah yang paling umum digunakan dalam industri konstruksi. Inspeksi Snagging adalah proses di mana setiap kesalahan kecil pada bangunan baru diidentifikasi. Ini adalah layanan yang biasanya ditawarkan oleh kontraktor bangunan. Snagging adalah sesuatu yang tidak lengkap. Bisa juga ada yang rusak, seperti mesin cuci bocor. Snagging terkadang bisa dilakukan sebelum owner pindah ke properti baru. Namun, ini lebih mungkin dilakukan setelah owner diberikan kunci dan dalam periode dua tahun ketika kontraktor diwajibkan secara hukum untuk memperbaikinya berdasarkan garansi bangunan baru.

b. Defect
Secara sederhana, tidak ada perbedaan antara snagging dan defect. Keduanya harus tercakup dalam Inspeksi Snagging. Perbedaan penting adalah tingkat keparahan. Defect mungkin menunjukkan masalah yang lebih serius pada bangunan yang membutuhkan perhatian lebih mendesak, seperti:
  • Retak di dinding
  • Dinding lembab atau berjamur
  • Gerakan bangunan atau penurunan tanah
  • Kabel atau pipa yang rusak
  • Isolasi ruangan yang buruk
Kategori Utama Snagging dalam Konstruksi
Secara umum, snagging mengacu pada proses owner memeriksa bangunan baru untuk kesalahan kecil yang perlu diperbaiki. Seringkali itu akan menjadi sesuatu yang rusak atau cacat. Atau, mungkin ada sesuatu yang tidak terpasang dengan benar atau tampak tidak lengkap, seperti pintu tanpa engsel. Banyak masalah yang minor, tetapi kadang-kadang bisa menjadi masalah yang lebih serius seperti perlengkapan dapur yang tidak dipasang dengan benar. Karena sifat proyek konstruksi yang bervariasi, tidak mungkin untuk membuat daftar semuanya. Tetapi secara umum, item snagging masuk ke dalam kategori dibawah ini:
1. Aspek proyek yang terlupakan
Dalam banyak kasus, ketika sebuah proyek pertama kali selesai, akan ada sesuatu yang terlupakan. Mudah-mudahan, ini tidak sering terjadi dan hanya sesuatu yang dapat dengan mudah diselesaikan oleh kontraktor.

2. Masalah yang mungkin membutuhkan waktu untuk muncul
Kategori kedua adalah masalah yang mungkin tidak segera muncul tetapi dapat disebabkan oleh bahan baru yang membutuhkan waktu sebelum kelihatan permasalahannya. Masalah ini contoh seperti retakan pada plester.

3. Pengerjaan yang buruk
Situasi ketiga dapat berupa pengerjaan yang buruk, yang umumnya dianggap sebagai definisi snagging yang paling umum. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan. Baik pekerja yang tidak mampu melakukannya atau mungkin karena tidak mengikuti rencana desain. Atau seringkali hal itu bisa terjadi karena pekerjaan yang terburu-buru untuk menghemat waktu dan uang. Hal ini bisa berupa hal - hal kecil seperti pintu dan jendela yang tidak dicat di semua tepinya.

4. Masalah desain dan material
Alasan keempat dapat berhubungan dengan desain di mana bangunan telah dirancang dengan tidak benar atau menggunakan bahan yang salah. Bagaimanapun, ada dampak langsung pada proses dan ketidaksesuaian akan muncul kemudian hari.

5. Cacat laten
Alasan kelima dapat berupa cacat laten. Ini adalah masalah yang hanya menjadi jelas setelah melewati waktu yang cukup lama dan dapat disebabkan oleh salah satu masalah yang disebutkan di atas.

Pelaksanaan Snagging List
Pelaksanaan snagging list dlakukan ketika properti benar - benar selesai. Hal ini biasanya ketika pemilik akan bertukar kontrak dengan kontraktor. Bisa saja hal ini tidak memumgkinkan karena kontraktor dapat menolak memberi akses ke bangunan sebelum bangunan itu selesai, yang secara hukum diizinkan untuk mereka lakukan karena mereka masih memiliki tanah.
Jika pemilik membiarkannya sampai pemilik menempati bangunan, itu akan menjadi lebih sulit karena kontraktor dapat berargumen bahwa pemilik telah menyebabkan kerusakan saat pemilik menempati bangunan. Akan lebih mudah bagi kontraktor untuk bekerja di properti kosong karena alasan yang jelas.
Namun, pemilik memiliki waktu dua tahun sejak tanggal penyelesaian untuk melaporkan segala cacat (termasuk cacat kosmetik) kepada kontraktor yang secara hukum wajib mereka perbaiki sebagai bagian dari garansi bangunan, yang biasanya berlangsung selama sepuluh tahun.

Administrasi / Dokumenstasi Snagging dalam Konstruksi
Daftar snagging sebagian besar disiapkan oleh arsitek otoritas bersertifikasi yang sesuai atau administrator kontrak selama inspeksi untuk penyelesaian praktis proyek bangunan. Semua snagging yang disebutkan dalam daftar tersebut harus diperbaiki sebelum mengeluarkan sertifikat penyelesaian pekerjaan. Semua item yang masuk ke dalam daftar snagging harus didokumentasikan dengan rapi dan informasi terkait harus dikomunikasikan kepada pihak yang bersangkutan. Komunikasi tersebut harus direkam secara tertulis, bersama dengan foto masalah sebagai bukti.
Format umum daftar snagging adalah:
  • Nomor item snagging / kecacatan
  • Lokasi cacat
  • Jenis masalah
  • Detail
  • Tanggal masalah
  • Orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki item
  • Status kecacatan
Kontraktor harus menyiapkan daftar cacat pekerjaan mereka sendiri bersama dengan kemajuan proyek untuk mencatat dan memperbaiki setiap masalah tanpa menyimpannya untuk perbaikan menit terakhir. Status snag harus ditandai sebagai outstanding atau completed.

Kasus Snagging di Proyek Konstruksi
Dalam kasus proyek bangunan kecil, pemeriksaan snagging dilakukan hanya setelah bangunan bersih, yaitu siap untuk operasi penuh. Dalam kasus proyek besar, proses pemeriksaan snagging dilakukan di beberapa bagian, di mana pemeriksaan area secara bertahap diselesaikan dan ditutup. Area yang diperiksa dan ditutup dikunci untuk mencegah kerusakan dan menjalani pemeriksaan akhir sebelum diserahkan kepada klien. Oleh karena itu, proses ini dimulai beberapa bulan sebelum penyelesaian keseluruhan proyek Penilaian pemeriksaan snagging dibantu dengan menggunakan gambar kontrak, spesifikasi, standar, dan peraturan bangunan.
Snagging juga dapat dilakukan ketika klien berencana untuk membeli proyek yang sudah selesai. Dalam kasus seperti ini, pemilik bangunan membayar survei snagging yang dilakukan oleh inspector snagging. Inspector memeriksa setiap aspek bangunan (interior dan eksterior bangunan). Pembeli bangunan selalu disarankan untuk melakukan snagging survey sebelum serah terima kontrak.

Keuntungan Utama dari Layanan Snagging
Seorang inspector profesional cenderung melihat lebih banyak cacat daripada pemilik bangunan. Sebagai bagian dari layanan, mereka dapat bekerja sama dengan kontraktor atas nama pemilik dan mendorong agar kerusakan diperbaiki. Ini juga berarti pemilik bangunan tidak perlu terlibat secara pribadi.
Dengan biaya tambahan, pemilik dapat meminta inspector memeriksa ulang pekerjaan untuk memastikan lebih banyak kerusakan tidak terjadi dan menawarkan dukungan hingga garansi bangunan baru masuk masa kedaluwarsa.

Sertifikasi Penyelesaian Proyek
Sertifikasi Penyelesaian Proyek adalah tonggak yang sangat penting untuk proyek bangunan, dan penting bahwa semua pihak puas sebelum sertifikasi. Perlu juga disoroti bahwa Penyelesaian Proyek mengubah status asuransi proyek, sehingga sebagai klien harus memiliki asuransi.
Penyelesaian proyek memiliki efek sebagai berikut:
  • Melepaskan setengah dari retensi. Angka retensi ini adalah suatu jumlah, seringkali 5% dari nilai total kontrak, dan dirinci dalam kontrak pembangunan. Retensi ada untuk memastikan kontraktor menyelesaikan pekerjaan sepenuhnya termasuk daftar snagging dan item yang terungkap dalam periode cacat berikutnya.
  • Mengakhiri tanggung jawab kontraktor atas kerugian yang dilikuidasi. Ini adalah kerusakan yang ditentukan dalam kontrak bangunan dan yang harus dibayarkan kepada klien jika terjadi pelanggaran kontrak oleh kontraktor. Biasanya kontraktor akan bertanggung jawab atas biaya tambahan klien seperti penyimpanan atau sewa jika kontraktor gagal menyelesaikan pekerjaan pada tanggal penyelesaian.
  • Menandakan awal Periode Tanggung Jawab/ Garansi. Garansi adalah periode 3 sampai 12 bulan setelah penyelesaian proyek, di mana cacat tambahan menjadi terlihat jelas.
Kontraktor Menolak untuk Memperbaiki Kecacatan
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki setiap cacat yang disebabkan oleh kegagalan mereka untuk membangun sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh penyedia garansi dan asuransi mereka.
Namun, pedomannya bisa subjektif, di mana itu bisa menjadi rumit. Pemilik bangunan mungkin menganggap hal itu sesuatu sebagai kesalahan tetapi kontraktor mungkin berpendapat itu tidak benar.
Biasanya hal ini terkait tentang negosiasi. Pemilik bangunan mungkin tidak mendapatkan semua yang ia inginkan, jadi pemilik bangunan harus memutuskan apa yang membuat dirinya puas.
Tidak ada bangunan baru yang dibangun secara tradisional yang akan benar - benar sempurna karena bangunan tersebut dibangun oleh manusia, bukan mesin. Mungkin ada beberapa hal yang harus diperbaiki sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun