Underlayment Skip to main content

Underlayment

Underlayment dan subflooring bukanlah hal yang sama. Ada beberapa jenis lantai yang membutuhkan permukaan khusus antara subfloor dan lantai jadi. Bahan yang terletak diantara subfloor dan lantai jadi inilah yang disebut underlayment. Ada banyak alasan untuk menambahkan underlayment antara lain dapat memperkuat subfloor untuk material berat seperti ubin, bertindak sebagai penghalang suara untuk ruangan di lantai dua, dan dapat berfungsi sebagai penghalang uap.

Anatomi Lantai
Sebagian besar lantai di rumah tinggal terdiri dari empat lapisan. Dari atas ke bawah, urutan lapisan tersebut adalah:
Penutup lantai (floor covering) : Lapisan ini adalah lapisan permukaan lantai yang sudah jadi dan terlihat, seperti papan hardwood, karpet, ubin keramik, atau vinil. Ini adalah lapisan yang dapat dilihat dan dilewati.
Underlayment : Tepat di bawah penutup lantai yang terlihat adalah lapisan dari beberapa jenis bahan, biasanya hanya setebal 1/4 atau 1/2 inci. Tujuannya adalah untuk memberikan permukaan yang rata dan halus untuk penutup lantai. Lapisan ini dapat dibuat dari berbagai bahan, dipilih tergantung pada kebutuhan penutup lantai. Plywood, hardboard, dan cement board adalah pilihan umum, tetapi terkadang lapisan bawahnya hanyalah bantalan busa tipis.
Subfloor : Lapisan OSB atau plywood ini adalah bagian dari konstruksi rumah dan sudah terpasang saat lapisan bawah dan penutup lantai dipasang. Panel OSB atau kayu lapis ini merupakan bagian integral dari struktur rumah dan memberikan kekuatan dan kekakuan pada sistem lantai saat dipasang ke balok lantai. OSB atau kayu lapis biasanya setebal 19/32 hingga 1 1/8 inci.
Joist : Anggota rangka kayu lateral ini bertumpu pada dinding pondasi dan balok dan memberikan dukungan struktural untuk seluruh sistem rangka. Joist biasanya dibuat dari kayu 2/10 atau 2/12 atau batang engineerd microlam.

Fungsi dari Underlayment
Underlayment lantai adalah bahan tipis yang terletak di antara penutup lantai di atas dan subfloor di bawah. Underlayment adalah istilah umum karena dapat mengambil bentuk yang berbeda tergantung pada bahan lantai yang didukung. Berbeda dengan subfloor, yang merupakan bagian dari kerangka dan struktur rumah, underlayment sebagian besar berfungsi untuk memberikan permukaan rata yang halus untuk memungkinkan pemasangan lantai permukaan yang mudah dan menarik. Underlayment juga dapat memberikan fungsi tambahan, seperti untuk meredam suara langkah kaki, untuk melembutkan permukaan lantai di bawah kaki, dan dalam beberapa kasus bertindak sebagai penghalang kelembaban. 
Tujuan utama dari underlayment adalah:
Menghaluskan permukaan: Underlayment memberikan permukaan yang lebih halus dan lebih dapat diprediksi untuk penutup lantai daripada subfloor, yang sebagian besar berfungsi sebagai struktural.
Meningkatkan daya rekat: Dalam kasus cement board, lapisan bawah ini memberikan permukaan yang baik untuk mengikat ubin keramik. Ubin tidak melekat dengan baik bila diterapkan langsung ke subfloor, yang dapat mengembang dan mengerut.
Meningkatkan stabilitas struktural: Sebagai efek residu, lapisan bawah yang keras dapat memberikan stabilitas yang lebih baik pada seluruh lantai. Ini sangat berfungsi di rumah yang tua, di mana subfloor dapat dibangun dengan papan dari OSB atau plywood.

Kondisi Dimana Underlayment Tidak Diperlukan
Dalam sebagian besar pekerjaan renovasi, pemasangan lantai akan melibatkan peletakan beberapa bentuk lapisan bawah untuk memasang lantai permukaan. Tetapi sifat lapisan bawah itu terkadang tidak lebih penting dari lapisan kertas rosin atau bantalan karpet. Pada konstruksi baru, subfloor mungkin begitu kokoh dan halus sehingga karpet dapat diletakkan langsung di atas bantalan karpet yang menempel langsung ke subfloor, atau lantai hardwood dapat dipasang pada lapisan sederhana kertas rosin yang tersebar di subfloor baru.
Namun pada proyek renovasi, biasanya lapisan underlayment yang lebih besar perlu dipasang di atas subfloor. Dalam kasus di mana subfloor berada dalam kondisi yang sangat buruk, bahkan mungkin subfloor itu sendiri perlu dilepas dan lapisan subfloor baru dipasang sebelum underlayment dan penutup lantai dapat dipasang. Di kamar mandi yang telah mengalami kerusakan air, misalnya, plywood lama atau subfloor OSB mungkin perlu dipindahkan dari joist, memasang subfloor baru, diikuti dengan underlayment cement board, dan akhirnya penutup lantai ubin keramik baru dipasang.
Mungkin juga penutup lantai sebelumnya cukup berfungsi sebagai underlayment. Misalnya, biasanya lantai laminasi diletakkan langsung di atas lembaran vinil yang ada. Dan vinil mewah yang baru sering kali dapat diletakkan di atas vinil lama tanpa masalah. Karpet sangat sering diletakkan di atas lantai keras yang ada tanpa lapisan bawah sama sekali, selain bantalan karpet. Konsultasikan instruksi bahan lantai baru untuk jenis lapisan bawah yang memadai.

Underlayment Terbaik untuk Laminate Flooring
Sebagian besar lantai laminasi / laminate flooring juga dapat dipasang sebagai floating floor. Dan seperti halnya engineered hardwood, underlayment akan bergantung sepenuhnya pada rekomendasi pabrikan. Pabrikan sering menyarankan filamen plastik atau lapisan busa. Dan beberapa produk datang dengan underlayment yang sudah terpasang.

Underlayment Terbaik untuk Lantai Vinyl
Lantai vinyl adalah salah satu pilihan lantai paling tahan lama di pasar dan ini adalah pilihan lantai tahan air. Namun kualitas ini semua bergantung pada pemasangan yang benar. Lantai vinil dapat dipasang sebagai floating floor. Hal ini dapat diterapkan pada kayu, beton, dan sebagian besar bahan subflooring padat lainnya asalkan rata, kering, dan halus. Vinyl mirip dengan lantai laminasi sehingga rekomendasi underlayment yang dipakai dapat bervariasi. Beberapa produk dilengkapi dengan underlayment busa yang terpasang.

Underlayment Terbaik untuk Ubin
Jika subfloor yang dipakai adalah kayu dan ingin menggunakan ubin sebagai penutup lantai, maka akan membutuhkan underlayment. Standar industri yang dipakai adalah papan pendukung beton atau concrete backer board. Metode pemasangan ubin yang umum dimulai dengan lapisan thinset (perekat mortar) di atas subfloor. Kemudian, backer board diletakkan di atas thinset dan disekrup ke subfloor kayu.
Cara ini dapat digunakan untuk memasang ubin di atas beton, vinil, dan bahkan ubin lainnya. Masing-masing memiliki pertimbangan underlayment yang bergantung pada bahan subfloor dan jenis ubin yang dipasang..

Underlayment terbaik untuk Karpet
Saat memikirkan semua pilihan karpet, jangan lupakan lapisan bawahnya. Jika kelembapan menjadi masalah, maka dapat digunakan penghalang uap / vapor barrier.


Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun