Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label sipil

Floating House

  Dalam dunia rekayasa pondasi, istilah "floating" digunakan ketika beban pada struktur sama dengan atau lebih kecil dari tanah yang dipindahkan oleh pondasi sehingga tanah tidak mengalami beban tambahan apapun. Setelah sukses “menjajah” angkasa dengan beragam model bangunan pencakar langit (vertical living concept), manusia sudah saatnya mengoptimalkan perairan sebagai lahan terbuka yang menjanjikan. Salah satunya adalah Floating House atau Rumah Apung. Bangunan terapung membutuhkan variasi bahan baku yang lebih mahal dan teknik konstruksi yang canggih. Bangunan ini juga membutuhkan mesin berteknologi tinggi yang lebih mahal. Selain itu dibutuhkan tenaga kerja terampil yang tentu lebih mahal. Rumah terapung mirip dengan bangunan konvensional dan sering dianggap sebagai bangunan yang dibangun di atas air sehingga beban strukturnya sama atau lebih kecil dari gaya angkat air sehingga memungkinkan rumah tetap mengapung di air. Tipe Floating House Terdapat dua tipe floating house

Jenis Semen

Semen merupakan salah satu bahan utama dalam konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai perekat, yaitu material yang dapat mengikat bahan-bahan padat menjadi suatu kesatuan yang kuat. Semen portland atau portland cement adalah jenis semen yang paling umum digunakan untuk bahan campuran beton, plester dinding, adukan encer, bahan penambal, dan lain sebagainya. Salah satu ciri khusus portland cement adalah dapat mengeras apabila bersentuhan dengan air dan berubah menjadi benda padat yang tidak larut dalam air. Inilah mengapa semen portland disebut sebagai perekat hidrolis. Bahan Baku Portland Cement Portland cement memiliki tekstur berupa serbuk halus, dihasilkan dengan cara menggiling terak/clinker yang mengandung senyawa kalsium silikat dan gypsum sebagai tambahan. Ada beberapa senyawa yang dibutuhkan dalam pembuatan porland cement, yaitu kalsium oksida (CaO), silikon oksida (SiO2), alumunium oksida (A12¬¬O3), dan oksida besi (Fe2O3). Senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dari beber

Struktur Baja (part 2) Komponen Struktur Baja Beserta Kegunaannya

Struktur baja kini umum digunakan dalam konstruksi modern. Pasalnya, struktur baja lebih kaku jika dibandingkan dengan struktur beton atau kayu. Penggunaan struktur baja meliputi banyak bangunan, di antara jembatan, menara, terminal, dan pabrik industri  Bahan utama untuk membuat struktur baja adalah besi dan karbon. Selain itu, terdapat pula mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia lainnya untuk menambah kekuatan dan ketahanannya. Berikut, jenis-jenis komponen struktur baja yang harus diperhatikan untuk membuat struktur baja: 1. Angkur (Anchor) Angkur (anchor bolt) adalah baut berbahan baja yang digunakan sebagai medium untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non struktur ke beton. Ketika digunakan, anchor bolt akan ditanamkan pada beton yang menjadi dasar konstruksi. Nantinya, bagian struktur bangunan atau non struktur akan dikaitkan pada kuncian dari baut berukuran besar ini. Setelah terkunci, beban akan berpindah ke bagian beton. Komponen angkur terbuat dar

Pemilihan Tipe Abutment

(lanjutan dari Tipe Abutment pada Jembatan) Proses pemilihan jenis abutment yang paling tepat dapat didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut, Biaya konstruksi dan pemeliharaan. Penggalian atau timbunan situs pekerjaan tanah. Pemeliharaan lalu lintas selama konstruksi. Periode konstruksi. Perlindungan pekerja konstruksi. Ketersediaan dan pengeluaran material timbunan. Kedalaman suprastruktur. Ukuran abutment. Perbedaan alinyemen horizontal dan vertikal. Daerah galian. Estetika dan kesamaan dengan struktur yang berdampingan. Pengalaman sebelumnya dengan klasifikasi abutment. Kemudahan akses untuk penilaian dan pemeliharaan. Umur yang diharapkan, kondisi pembebanan, dan penerimaan deformasi. Gaya yang Bekerja Pada Abutment Jembatan Tekanan tanah yang bekerja pada abutment dapat dievaluasi menurut cara dan besarnya gerakan abutment. Gaya-gaya pada abutment adalah sebagai berikut:- Tekanan Tanah Diam Tekanan Tanah Aktif Tekanan Tanah Pasif 1. Tekanan Tanah Diam Ketika dinding distabilka

Tipe Abutment pada Jembatan

Struktur jembatan terbagi atas dua bagian penting yaitu bagian atas jembatan dan bagian bawah jembatan. Struktur bagian atas jembatan memikul langsung beban-beban lalu lintas yang berada di atasnya sedangkan bagian bawah jembatan memikul beban struktur bagian atas jembatan dan meneruskannya ke lapisan tanah keras. Salah satu struktur bagian bawah jembatan adalah abutment jembatan. Abutment bekerja dengan menerima beban-beban yang berasal dari bangunan atasnya dan kemudian menyalurkan beban-beban yang diterimanya tersebut ke pondasi. Selanjutnya pondasi yang juga berfungsi sebagai penahan tanah akan meneruskan beban tersebut ke tanah dengan aman sehingga kestabilan tanah terjaga. Ada beberapa jenis beban yang akan diterima oleh abutment. Beban-beban tersebut antara lain adalah: Beban mati, yakni beban elemen-elemen konstruksi yang didirikan (jembatan atau tembok tanggul air). Beban hidup, beban hidup merupakan elemen-elemen yang bergerak seperti kendaraan, manusia, terpaan angin, atau