Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label galian

Geotekstile / Geotextile

(lanjutan dari Penggunaan Geosintetik dalam Teknik Sipil) Dalam dunia geoteknik, geotextile adalah salah satu material yang paling banyak digunakan. Dimana letak geografis Indonesia sebagian besar kondisi tanahnya adalah tanah lunak.  Material geotextile ini sangat membantu dalam perkuatan tanah dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan metode perkuatan tanah lainnya. Selain itu dari segi memiliki daya tahan yang baik sehingga tanah tidak mudah ambles. Jenis Geotextile Geotextile terbuat dari polimer seperti polipropilen dan poliester. Mereka dibagi menjadi tiga kategori sesuai dengan proses pembuatannya: Kain Tenun / Woven Kain Bukan Tenunan / Non Woven Kain Rajutan / Knitted Fabric a. Geotextile Woven Geotextile Woven adalah yang paling umum, dan teknologi pembuatannya mirip dengan kain pakaian. Geotextile woven terbuat dari bahan Polypropylene polymer (PP) dan ada juga dari Polyester (PET), bentuknya sendiri adalah berupa lembaran yang seratnya ditenun dengan teknlogi muta

Excavator Long Arm

(lanjutan dari Alat Penggali Tanah / Excavator) Terdapat banyak type excavator di pasaran saat ini yang mana mempunyai kelebihan dalam penggunaannya karena setiap excavator dilengkapi dengan konfigurasi khusus untuk penggalian tertentu, salah satunya adalah Excavator long arm atau excavator lengan panjang ini. Singkatnya excavator ini memiliki jangkauan yang lebih jauh atau tinggi dibanding excavator pada umumnya. Model Excavator long arm ini didesain dengan lengan ( arm ) yang panjang, sering juga di gunakan untuk menggali lubang atau parit yang dalam. Excavator jenis ini sering digunakan untuk menggali dekat sungai atau danau, dimana excavator ini ditempatkan di atas platform atau tongkang apung ( barge ). Secara umum long arm excavator memiliki bagian yang sama dengan excavator - excavator pada umumnya. Ia mempunyai main body, arm, cabin, serta bucket. Dan pada demolition excavator yaitu kaca jendela kabinnya berupa kaca anti peluru yang di perkirakan 5 kali lebih kuat dari bi

Komponen Excavator

Dikenal sebagai salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material, excavator banyak digunakan, terutama pada pekerjaan konstruksi juga pertambangan. Dengan penggunaan excavator pekerjaan yang sulit dikerjakan manusia bisa dikerjakan dengan lebih mudah. Cara kerja excavator sendiri yaitu dengan cara berputar, di bagian atasnya, yaitu pada sumbu vertikal yang berada di antara sistem roda-rodanya. Berikut adalah bagian - bagian excavator: 1. Bucket Salah satu komponen utama dalam sebuah hidrolik excavator yaitu Bucket. Fungsi komponen ini digunakan sebagai wadah / tempat utama untuk meletakan berbagai macam material. Untuk memudahkan penggarukan tanah maupun material lain. Di bagian ujung komponen bucket terdapat jari-jari yang dibuat cukup tajam dan berfungsi untuk memudahkan proses penggarukan. Dalam pengembangannya, sampai saat ini setidaknya sudah ada cukup banyak jenis bucket yang bisa digunakan dalam sebuah hidrolik excavator. (untuk jenis bucket pada excavator, dapat

Tipe Bucket Pada Excavator dan Jenis Mata Excavator Lainnya

  Excavator adalah alat berat yang terdiri dari arm, boom (bahu), dan bucket (keruk) pada cabin yang digerakkan oleh tenaga hidrolik dan digerakkan oleh mesin diesel. Excavator adalah alat berat yang paling serbaguna karena dapat menangani berbagai pekerjaan. Bucket Komponen utama excavator bucket juga menjadi ujung tombak yang menentukan kinerja excavator. Bucket sendiri merupakan keranjang yang digunakan oleh excavator selama proses pemindahan material. Bagian ini memiliki bentuk yang seperti keranjang yang dilengkapi dengan jari-jari. Bisa dikatakan, bagian ini merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam excavator. Bucket ini berfungsi untuk mengeruk beragam material yang diperlukan. a. Rock bucket Pertama adalah Rock bucket yang merupakan variasi dari digging bucket. Rock bucket dilengkapi dengan gigi yang tajam dengan struktur yang kuat. Hal tersebut karena bucket jenis ini biasa digunakan untuk pekerjaan di daerah pertambangan atau lokasi dengan material yang sangat keras,

Slurry Trenches

Slurry Trenches ini sering digunakan untuk : - Untuk Construction Dewatering - Untuk Penjagaan polusi terhadap air tanah - Untuk Pengendalian seepage pada dam/tanggul Metode pelaksanaan Slurry Trenches adalah sebagai berikut: 1. Parit digali sesuai lebar dan kedalaman desain dengan menggunakan backhoes, clamp shell atau dragline. Kedalaman galian harus dapat diyakinkan bahwa sudah memotong atau mencapai lapisan kedap air. Bila perlu pada proses penggalian menggunakan bentonite untuk menjaga keruntuhan tanah galian dan sambil membentuk lapisan dinding yang dapat membantu menahan air. 2. Tanah bekas galian yang sudah dibersihkan dari akar-akar dan lain-lain, dicampur dengan slurry  pada permukaan sepanjang parit menggunakan bulldozer atau loader. Material yang ideal dalam hal ini adalah silty sand. 3. Penimbunan kembali lubang parit dengan material yang sudah dicampur slurry tersebut, dilakukan dalam dua tahap. 4. Penimbunan tahap pertama menggunakan clam

Metode Dewatering Dengan Predrainage

Lanjutan dari Dewatering Metode ini pada prinsipnya menurunkan muka air terlebih dahulu sebelum mulai dilakukan pekerjaan-pekerjaan penggalian. Metode predrainage cocok digunakan pada tanah dengan karakteristik tanah lepas, cadas lunak dengan banyak celah dan tanah berbutir seragam. Selain itu, metode ini juga bisa dipakai pada area yang memiliki saluran pembuangan air, memiliki debit rembesan cukup besar, dan tanah yang sensitif terhadap erosi. Metode predrainage terbilang tak mempunyai efek yang bisa mengganggu bangunan-bangunan di sekelilingnya. Tetapi bagi warga yang berada di sekitar area proyek, kebisingan dan polusi udara yang ditimbulkan metode dewatering predrainage akan sangat mengganggu. Selain itu, sumur warga berpotensi mengalami kekeringan akibat penempatan pompa yang dalam. Potongan Metode Pre-Drainage Denah Metode Pre-Drainage Metode dewatering predrainage dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode pompa dalam dan metode well points. Metode po

Metode Dewatering Open Pumping

Lanjutan dari Dewatering Metode ini terbilang umum digunakan. Metode open pumping biasanya dipakai pada tanah dengan karakter tanah padat, berkohesi, bergradasi baik, sumur atau selokan yang digunakan untuk pemompaan tidak mengganggu area proyek dan debit rembesan air tidak besar. Metode open pumping dilakukan dengan mengumpulkan air permukaan dan rembesan dari bagian tepi galian dengan menggunakan kolektor. Kolektor berfungsi membuang air keluar dari galian dengan posisi kolektor yang terus mengikuti elevasi galian. Dari segi biaya, metode open pumping ini lebih murah jika dibandingkan dengan metode predrainage. Dalam metode ini pula, tidak perlu dilakukan pengeboran sehingga efek dewatering pada sumur-sumur warga yang berada di sekitar area proyek terbilang kecil. Waktu pengerjaan metode open pumping juga terbilang singkat karena pekerjaan penempatan pipa hanya perlu dilakukan di satu tempat yakni di lubang penampungan air saja. Potongan Metode Open Pumping Den

Metode Dewatering Cut Off

Lanjutan dari Dewatering Metode ini dijalankan dengan memotong aliran air tanah dengan dinding pembatas supaya area proyek bisa terbebas dari air tanah. Metode cut off cocok dipakai jika area proyek bersebelahan dengan gedung yang sensitif terhadap penurunan air tanah, tidak ada saluran pembuangan, dan karakteristik tanah berupa cadas lunak yang banyak celah, tanah lepas, serta tanah berbutir seragam. Bila dilihat dari pergerakan air tanah, metode cut off ini terbilang merupakan metode dewatering yang terbaik. Sebab metode ini tidak menimbulkan penurunan muka air tanah di sekitar luar area galian dan juga tak terjadi aliran air tanah. Tetapi memang metode cut off membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena melibatkan penggunaan alat-alat berat untuk pengerjaan dinding cut off. Selain biaya yang tinggi, penggunaan alat berat seringkali menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang berada di sekitar area proyek dan mengganggu keamanan bangunan yang berada dekat area proyek. Area