Neuroarchitecture dan Neurourbanism Skip to main content

Neuroarchitecture dan Neurourbanism

Neuroarchitecture adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan desain ruang yang efisien dengan mempelajari hubungan antara kesehatan dan bangunan dengan penerapan ilmu saraf. Ilmu ini mempelajari dampak elemen arsitektur pada kesehatan emosional dan fisik masyarakat. Selain parameter teknis dalam arsitektur seperti undang-undang, ergonomi, dan kenyamanan lingkungan, arsitektur saraf berfokus pada emosi, kebahagiaan, dan kesejahteraan. 
Neuroarchitecture kurang berfokus pada arsitektur dan lebih pada orang-orang yang mewujudkannya. Ilmu pengetahuan mengungkapkan kecintaan manusia pada tekstur, lekukan, simetri, dan bagaimana otak merespons ruang yang berbeda.
Neuroarchitecture adalah disiplin ilmu yang mencari hubungan antara neuroscience dan arsitektur modern. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa elemen buatan yang ditambahkan ke suatu ruang oleh manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap fungsi otak dan sistem saraf. Ini merupakan integrasi dari tiga bidang, yaitu neurologi, psikologi, dan arsitektur.

Prinsip Neuroarchitecture 
Neuro-arsitektur dapat dipecah menjadi 4 prinsip sederhana:
  • Sensasi dan persepsi
  • Belajar dan memori
  • Pengambilan keputusan
  • Pengalaman baru
a. Sensasi dan persepsi
Fokus dengan yang dimaksudi adalah pada penglihatan dan penciuman. Pencahayaan yang tidak alami terutama cahaya biru benar-benar dapat memengaruhi jam biologis tubuh dengan membuang ritme sirkadian dan bahkan memengaruhi siklus tidur. Menurut sebuah penelitian, cahaya ini juga dapat berdampak negatif pada suasana hati. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah cahaya yang digunakan di rumah tidak terlalu keras. Direkomendasikan untuk memasang peredup di ruangan tempat penghuni menghabiskan waktu pagi dan sore hari. Cara ini membantu tubuh beradaptasi dengan siklus siang hingga malam. Carilah lampu yang perlahan meningkat ke intensitas ketika dinyalakan dan perlahan memudar saat dimatikan. Sertakan berbagai sumber pencahayaan seperti overhead, sconce, dan lampu lantai sehingga dapat melapisi pencahayaan sesuai kebutuhan.

b. Belajar dan memori
Fokus di sini adalah pada bentuk dan gerakan. Memasukkan geometri lembut melalui furnitur adalah cara yang bagus untuk membantu aliran di rumah. Satu studi menemukan bahwa dekorasi bulat mendorong lebih banyak aktivitas otak dibandingkan dengan ruangan dengan furnitur berbentuk kotak. Dekorasi bulat juga dianggap lebih ramah, sedangkan perabotan modern yang berbentuk garis lurus menimbulkan perasaan negatif.

c. Pengambilan keputusan
Objek dan tempat penyimpanan menentukan prinsip pengambilan keputusan dari neuro-arsitektur. Kehidupan modern yang begitu sibuk dan melelahkan dalam mengambil keputusan adalah sesuatu yang banyak dihadapi tanpa disadari atau tidak. Otak membuat keputusan mikro sepanjang hari sehingga perlu menghilangkan beberapa di antaranya seperti saat berada di rumah dengan cara membuat beberapa perubahan sederhana. Mengurangi jumlah kekacauan di rumah adalah cara termudah untuk melakukannya. Biasanya hal tu adalah sesuatu yang perlu untuk disingkirkan atau dibersihkan dan akan menyia-nyiakan kekuatan otak yang berharga setiap kali melihat item tersebut.

d. Pengalaman baru
Menata ulang elemen ruangan dapat membantu penghuninya tetap waspada, tetapi ini bukan hanya tentang penempatan objek. Cat dapat mengubah lebih dari sekadar ruangan. Dopamin adalah bahan kimia yang memotivasi manusia untuk menjelajah. Jalurnya diaktifkan ketika otak terpapar lingkungan baru dan bukan hal yang sama hari demi hari. Perubahan tampilan dan tata letak rumah dapat merangsang bagian otak ini. Disarankan untuk tampil berani dengan cat yang adalah facelift termurah yang dapat diaplikasikan dan dapat menciptakan pengalaman yang sama sekali baru di sebuah ruangan.

Komponen Arsitektur pada Neuroarchitecture
Neuroarchitecture tidak mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. Prosesnya tergantung pada jenis ruang, persyaratan klien, dan konteks konstruksi. Warna, cahaya, skala, bahan, lansekap, dan akustik bervariasi berdasarkan kebutuhan.
Neuroscience mengungkapkan bahwa fungsi otak terhadap berbagai pola tergantung pada genetika, budaya, dan individu. Oleh karena itu, lingkungan yang sama dapat memiliki efek yang berbeda pada orang yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap calon penghuni yang dapat memanfaatkan lingkungan secara efektif dan mengarah pada keberhasilan penerapan neuroarchitecture.
Pengaruh arsitektur pada perilaku pengguna diteliti berdasarkan parameter tertentu:
  • Suhu: Lingkungan yang nyaman diciptakan oleh suhu yang seimbang. Otak sangat sensitif terhadap perubahan suhu mendadak yang dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif dan tingkat emosional penghuninya.
  • Pencahayaan: Cahaya putih yang intens membantu mengaktifkan otak dan mengurangi stres. Di sisi lain, ruang dengan pencahayaan yang tidak memadai mengubah ritme sirkadian dan juga memengaruhi suasana hati dan aktivitas penghuninya.
  • Tumbuhan: Lingkungan hijau dan bahan-bahan alami dalam desain biofilik atau ekologis secara positif memengaruhi perilaku manusia.
  • Warna: Telah ditemukan bahwa warna merah muda menenangkan saraf dan mengurangi kemarahan, sementara warna hangat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi.
  • Aroma: Aroma tidak selalu dimasukkan ke dalam desain arsitektur. Tapi aroma yang tepat, seperti aroma alami, bisa mempercantik ruangan.
  • Lekukan: Kurva membulat bukan tajam dengan tepian miring dapat membantu merelaksasikan otak.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj...

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang me...

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk p...

Struktur Baja (part 2) Komponen Struktur Baja Beserta Kegunaannya

Struktur baja kini umum digunakan dalam konstruksi modern. Pasalnya, struktur baja lebih kaku jika dibandingkan dengan struktur beton atau kayu. Penggunaan struktur baja meliputi banyak bangunan, di antara jembatan, menara, terminal, dan pabrik industri  Bahan utama untuk membuat struktur baja adalah besi dan karbon. Selain itu, terdapat pula mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia lainnya untuk menambah kekuatan dan ketahanannya. Berikut, jenis-jenis komponen struktur baja yang harus diperhatikan untuk membuat struktur baja: 1. Angkur (Anchor) Angkur (anchor bolt) adalah baut berbahan baja yang digunakan sebagai medium untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non struktur ke beton. Ketika digunakan, anchor bolt akan ditanamkan pada beton yang menjadi dasar konstruksi. Nantinya, bagian struktur bangunan atau non struktur akan dikaitkan pada kuncian dari baut berukuran besar ini. Setelah terkunci, beban akan berpindah ke bagian beton. Komponen angkur terbuat...

Struktur Rangka Bracing (Braced Frame Structure)

(lanjutan dari Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi) Rangka bracing adalah sistem struktur yang mencegah goyangan samping yang berlebihan akibat pengaruh beban lateral dengan memberikan elemen struktur baja diagonal (untuk struktur baja) atau dinding/inti geser (untuk struktur beton bertulang). Oleh karena itu, rangka bresing adalah solusi struktural yang efektif untuk menahan beban lateral akibat angin atau gempa pada bangunan dan struktur teknik sipil. Akibatnya, didapatkan stabilitas lateral yang dibutuhkan dalam struktur. Komponen struktur penstabil dalam rangka bresing biasanya terbuat dari baja struktural, yang dapat sangat efektif dalam menahan gaya tarik dan tekan. Sebagian besar rangka bresing bertingkat dirancang sebagai 'konstruksi sederhana', dengan sambungan pin nominal antara balok dan kolom. Ketahanan gaya horizontal bangunan dalam konstruksi sederhana disediakan oleh sistem bresing atau inti dalam analisis global. Akibatnya, balok dirancang untuk ditumpu s...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,...

Base Course dan Sub Base Pada Perkerasan Jalan

Basecourse  adalah material urug yang paling baik untuk pekerjaan pengurugan baik itu jalan maupun bangunan. Karena dihasilkan dari batuan alam/batu gunung yang dihancurkan oleh mesin pemecah Batu / stone crusher, umum nya Basecourse/Beskos Terdiri dari Agregat/Batu Split (Batu Agregate Type 1/2, 2/3, 3/5), Batu Screening( Batuan ukuran 5-10 m ), dan Abu Batu. Gambar diatas adalah lapisan dalam konstruksi perkerasan tanpa mortar: A. Subgrade B. Subbase C. Base course D. Paver base as binder course E. Pavers as wearing course F. Fine-grained sand Perbedaan Base Course dan Subbase Course Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah: a. Definisi - Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. - Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan ya...