Pipa dalam Plumbing (part 1) Ukuran dan Fitting Skip to main content

Pipa dalam Plumbing (part 1) Ukuran dan Fitting

Pipa untuk distribusi air dalam sebuah gedung tersedia dalam berbagai ukuran. Penentuan ukuran pipa yang cocok untuk berbagai keperluan di gedung didasarkan berbagai faktor seperti biaya, tekanan, dll. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Ukuran Pipa Distribusi Air di Gedung
  • Efektivitas biaya
  • Tekanan sumber pasokan air
  • Tekanan yang diperlukan pada setiap perlengkapan outlet (contoh perlengkapan outlet adalah bak mandi, saluran pembuangan, bidet, air mancur minum, wastafel dapur, wastafel kamar mandi, pancuran dan lain-lain)
  • Hilangnya tekanan outlet ditempatkan di atas sumber air. Kehilangan tekanan biasanya disebabkan oleh gesekan air. Gesekan tersebut terjadi karena aliran air dalam pipa, meteran aliran air, dan pencegah aliran balik.
  • Pembatasan kecepatan aliran air untuk menghindari kebisingan dan erosi pada pipa.
  • Kapasitas ekstra dari kemungkinan ekspansi di masa depan. Umumnya tambahan kapasitas sekitar 10 persen.
Tata Cara Penetapan Ukuran Pipa untuk Distribusi Air di Gedung
  • Gambarkan semua saluran listrik horizontal, riser, dan cabang yang disarankan dengan informasi yang diperlukan termasuk jenis dan jumlah perlengkapan dan aliran yang diperlukan.
  • Hitung bobot kebutuhan pipa sambungan dan trap menggunakan.tabel dibawa ini.
Tabel Unit Aplikasi dan Ukuran Sambungan untuk Pemipaan Domestik
Unit Aplikasi Domestic water
Nilai beban faktor unit Ukuran sambungan minimum (mm)
Private Public Air Panas Air Dingin
Bathtub (with or without overhead shower 2 4 12.7 12.7
Bidet
Combination sink and tray 3 - 12.7 12.7
Combination unit and tray with food disposal unit 4
Dental unit 1 9.525
Dental lavatory 1 2 12.7 12.7
Dish water, domestic 2
Drinking fountain 1 2 9.525
Floor drains 1
Kitchen sink 2 4 12.7 12.7
Kitchen sink, domestic, with food waste grinder 3
Lavatory 1 19.05 9.525
Lavatory 2 12.7 12.7
Lavatory, barber, beauty parlor 2
Lavatory, surgeon’s 2
Laundry tray (1 or 2 compartments) 2 4 12.7 12.7
Shower, per head 2 4 12.7 12.7
Sinks Surgeon’s 3 12.7 12.7
Sinks Flushing rim (with valve) 2 19.05 19.05
Sinks Service (trap standard) 3 12.7 12.7
Sinks Service (P trap) 2 4 12.7 12.7
Sinks Pot, scullery, 4
Urinal, pedestal, siphon jet, blowout 10 25.4
Urinal, wall lip 5 12.7
Urinal stall 5 50.8 19.05
Urinal with flush tank 3
Wash sink (circular or multiple) each set of faucets 2 12.7 12.7
Water closet, tank-operated 3 5 19.05
Water closet, valve-operated 6 10 25.4

Table Unit Aplikasi dan Ukuran Trap pada Pipa untuk Drainase
Unit Aplikasi Drainase
Nilai beban faktor unit Ukuran minimum trap, mm
Bathtub (with or without overhead shower 2 38.1
Bidet
Combination sink and tray 2
Combination unit and tray with food disposal unit 3
Dental unit 1 31.75
Dental lavatory 2
Dish water, domestic 2 38.1
Drinking fountain 1 31.75
Floor drains 2 50.8
Kitchen sink 2 or 3 38.1
Kitchen sink, domestic, with food waste grinder 2
Lavatory 1 31.75
Lavatory 2 38.1
Lavatory, barber, beauty parlor 2
Lavatory, surgeon’s 2
Laundry tray (1 or 2 compartments) 2
Shower, per head 2 50.8
Sinks Surgeon’s 3 38.1
Sinks Flushing rim (with valve) 6 76.2
Sinks Service (trap standard) 3
Sinks Service (P trap) 3 50.8
Sinks Pot, scullery, 3 38.1
Urinal, pedestal, siphon jet, blowout 6 76.2
Urinal, wall lip 2 38.1
Urinal stall 2 50.8
Urinal with flush tank 2 38.1
Wash sink (circular or multiple) each set of faucets 3
Water closet, tank-operated 4 76.2
Water closet, valve-operated 6
  • Tentukan kebutuhan air dalam satuan galon per milimeter dari jumlah total unit aplikasi.
Kurva Laju Aliran Air untuk Kebutuhan Domestik Menggunakan Jumlah Unit Aplikasi yang Dilayani (Satuan Galon / Menit)

Kurva Pembesaran Porsi Air Domestik untuk Permintaan Air yang Rendah (Satuan Galon / Menit)
  • Perkirakan panjang pipa untuk setiap tumpukan dalam sistem. Langkah ini harus dimulai dari jalan utama.
  • Tentukan tekanan minimum rata-rata di jalan utama. Nilainya bisa diperoleh dari Perusahaan Air atau dengan tes.
  • Tentukan tekanan minimum yang diperlukan untuk perlengkapan tertinggi
  • Hitung kehilangan tekanan dalam pipa menggunakan panjang yang dihitung dari pipa.
  • Pilih ukuran pipa menggunakan tabel dibawah ini.
Aliran dalam Pipa Tembaga dan Pipa Lainnya setelah Digunakan selama 15 hingga 20 tahun

Jenis Fitting Pipa Plumbing
Berbagai jenis alat kelengkapan pipa tersedia dalam sistem perpipaan untuk tujuan dan fungsi yang berbeda. Fitting pipa digunakan dalam sistem perpipaan untuk menghubungkan beberapa pipa dengan ukuran yang sama atau berbeda, untuk mengatur aliran atau untuk mengukur aliran. Pipa - pipa ini terbuat dari bahan yang berbeda seperti tembaga, besi, kuningan, PVC dll. Jenis fitting pipa antara lain:
Elbow
Siku digunakan untuk mengubah arah aliran antara dua pipa. Siku umumnya tersedia dengan sudut 22.50, 450, dan 900. Jika pipa memiliki diameter yang sama maka siku normal digunakan jika tidak reducer elbow digunakan. Siku terbuat dari bahan yang berbeda, umumnya memiliki female threads dan dapat diperbaiki dengan pengelasan butt atau soket.
Reducer Elbow

Reducer
Reducer adalah komponen pemasangan pipa yang mengurangi ukuran aliran dari yang lebih besar ke yang lebih kecil dengan mengurangi ukuran pipa. Biasanya ada dua jenis peredam yang tersedia. Salah satunya adalah peredam konsentris yang berbentuk seperti kerucut dengan penurunan bertahap di sekitar pipa tetapi dalam hal ini akumulasi udara mungkin terjadi dan menghasilkan kavitasi. Yang lainnya adalah peredam eksentrik yang memiliki satu sisi sejajar dengan pipa penghubung karena akumulasi udara tidak mungkin.

Tee Pipe Fitting
Fitting tipe tee adalah komponen sistem plumbing yang berbentuk T. Memiliki satu inlet dan dua outlet, outlet diatur pada sudut 900 ke sambungan jalur utama (inlet). Ini juga dapat digunakan untuk menggabungkan aliran dari dua saluran masuk ke satu saluran keluar. Pipa ini tersedia dalam berbagai bahan dan ukuran yang berbeda. Jika 3 sisi T-fitting berukuran sama maka disebut sebagai Equal Tee jika tidak disebut sebagai Unequal Tee.

Cross Pipe Fitting
Fitting tipe silang berisi 4 bukaan di 4 arah. Cross pipe terhubung ketika ada 4 pipa yang bertemu di satu titik. Fitting ini menghasilkan lebih banyak tekanan pada pipa saat suhu berubah, karena terletak di tengah empat titik sambungan. Cross fitting umumnya digunakan untuk sistem fire sprinkler.

Coupling
Coupling digunakan untuk menghubungkan pipa dengan diameter yang sama. Coupling juga berguna jika pipa putus atau terjadi kebocoran. Umumnya ada dua jenis coupling yang tersedia. Kopling kompresi dan kopling slip. Coupling kompresi adalah coupling biasa yang dihubungkan antara dua pipa dan mencegah kebocoran dengan pengaturan gasket atau segel karet di kedua sisi, jika tidak disediakan lem. Coupling slip lebih mudah dipasang dan berisi dua pipa yang disusun menjadi satu, pipa bagian dalam dapat slide hingga beberapa panjang. Memperbaiki pipa rusak yang panjang dapat dilakukan dengan kopling slip.

Unions
Union adalah jenis fitting, yang fungsinya mirip dengan coupling. Tetapi coupling tidak dapat dilepas setelah diperbaiki tetapi dalam kasus ini union dapat dihilangkan kapanpun dibutuhkan. Union terdiri dari utas mur, sambungan female dan male.

Adaptors
Jika pipa tidak memiliki ujung khusus atau ujung polos maka adaptor membuatnya berulir baik sambungan male atau female, mana saja yang diperlukan. Adopter umumnya digunakan untuk pipa tembaga dan PVC. Adaptor male berisi sambungan utas male dan adaptor female berisi utas female. Salah satu ujung adaptor polos yang direkatkan atau dilas atau disolder ke ujung pipa polos.

Olet
Olets digunakan bila ada ukuran fitting standar yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Terkadang ukuran pipa inlet lebih besar dibandingkan dengan pipa outlet pada t-section maka digunakan juga olet. Ada banyak jenis olet yang tersedia. Beberapa jenis olet yang penting adalah:
  • Butt-Weldolet
  • Socket weld Olet
  • Threaded olet
  • Elbow olet
  • Nipple olet
  • Lateral olet
  • Sweepolet
  • Flange olet

Plug
Plug adalah komponen komponen plumbing yang umumnya digunakan untuk menutup bukaan pipa pada saat pemeriksaan dan perbaikan. Plug umumnya berisi utas male.

Cap
Cap adalah salah satu jenis fitting pipa yang fungsinya sama dengan plug tetapi yang membedakan hanyalah plug yang berisi ulir male dan cap berisi ulir female yang merupakan sekrup pada ulir male dari pipa. Cap tersedia dalam berbagai bahan seperti karet, tembaga, baja, plastik dll.

Valve
Beberapa jenis katup penting dan aplikasinya antara lain:
  • Gate valve, Plug valve, Ball valve - hanya digunakan untuk isolasi / menutup saluran
  • Globe valve - digunakan untuk pelambatan
  • Check valve - digunakan untuk mencegah aliran balik (non-return)
  • Butterfly valve - digunakan untuk isolasi serta pelambatan
  • Diagphragm valve - digunakan untuk isolasi serta pelambatan
  • Daln lain sebagainya

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun