Sambungan konstruksi adalah jenis sambungan beton yang digunakan ketika bagian beton baru dituangkan berdekatan dengan bagian beton lain yang telah ditetapkan. Tujuan dari sambungan konstruksi adalah untuk memungkinkan beberapa gerakan horizontal, sementara menjadi kaku terhadap gerakan rotasi dan vertikal. Sambungan konstruksi mencegah kegagalan prematur struktur beton.
Fungsi Sambungan Pengecoran Beton
Beberapa alasan harus dilakukan sambungan pengecoran beton, antara lain:
- Volume rencana pekerjaan yang besar sehingga suplier beton kewalahan memenuhi pasokan
- Tingkat kesulitan pekerjaan sehingga harus dilakukan sambungan pengecoran (metode kerja)
- Kondisi cuaca saat pengecoran
- Kondisi waktu pengecoran tidak memungkinkan
Di peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah lama mengatur masalah sambungan pengecoran beton ini. Diantaranya adalah di SNI 2847:2013 dan diperbaharui pada SNI 2847:2019. Namun secara garis besar tidak banyak perubahan.
Pembagian Zona Pengecoran
Pembagian zona cor bisa dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
- Efisiensi pengunaan bekisting, ada pertimbangan berapa maksimal penggunaan material bekisting dan itu akan bisa dipakai ulang untuk berapa kali lagi.
- Produktifitas tenaga kerja, jumlah tukang dan kemampuan produksinya akan sangat mempengaruhi berapa total volume m3 beton dalam setu kali cor.
- Ketersediaan material bangunan, misalnya kemampuan batching plant dalam menyuplai beton dalam satu kali permintaan tim proyek.
- Kapasitas produksi alat, misalnya concrete pump mempunyai kapasitas produksi berapa m3/jam.
- Volume beton untuk sekali cor.
- Desain kekuatan struktur bangunan.
- Menyesuaikan dengan bentuk bangunan.
Contoh Pembagian Zona Cor dan Arah Pengecoran Beton
Rekomendasi Posisi Sambungan Pengecoran
Plat Lantai dan balok struktur dengan tumpuan sederhana dan beban merata, direkomendasikan penempatan sambungan pengecoran pada tengah bentang plat dengan kondisi gaya geser minimum dan momen maksimum.
Berikut posisi sambungan untuk kolom:
Tata Cara Sambungan Pengecoran
- Permukaan beton pada sambungan pengecoran beton harus dibersihkan dan material halus dihilangkan
- Sesaat sebelum beton baru di cor, semua sambungan pengecoran beton harus dibasahi dan air yang tergenang harus dihilangkan
- Sambungan pengecoran beton harus dibuat dan ditempatkan sedemikian hingga tidak mengurangi kekuatan struktur
- Sambungan pengecoran beton pada lantai harus ditempatkan dalam daerah sepertiga bentang tengah, slab, balok dan gelagar
- Sambungan pengecoran beton pada gelagar harus digeser sejarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang memotongnya
- Balok, gelagar, atau slam yang ditumpu oleh kolom atau dinding tidak boleh dicor atau dipasang hingga beton pada komponen struktur tumpuan vertikal tidak lagi bersifat plastis
- Balok, gelagar, haunch, drop panel, dan kap geser, dan kapital kolom harus di cor monolit sebagai bagian dari sistem slab.
- Lokasi atau detail sambungan pengecoran beton yang berbeda dengan keterangan dokumen konstruksi harus dilaporkan ke perencana ahli bersertifikat
- Sambungan pengecoran beton pada lantai dan atap harus diletakkan di titik sepertiga dari tengah bentang pelat, balok, dan gelagar, kecuali apabila material menggunakan beton prategang.
- Sambungan pengecoran beton pada gelagar harus disemimbangkan pada jarak setidaknya dua kali lebar balok yang berpotongan, diukur dari muka balok yang berpotongan, kecuali terdapat peraturan lain yang disetujui oleh perencana ahli bersertifikat.
- Permukaan sambungan pengecoran beton harus diperkasar apabila disyaratkan
- Sebelum melakukan pengecoran, posisi sambungan pengecoran beton harus dibersihkan dan bersih dari endapan air.
- Permukaan beton yang akan diolesi lem beton harus dibersihkan terlebih dahulu sampai kondisinya benar-benar bersih. Setelah itu siramkan air bersih secukupnya ke permukaan tersebut.
- Siapkan bahan perekat yang nantinya akan digunakan untuk menyatukan beton. Bahan ini dibuat dari campuran lem beton, semen, dan air dengan perbandingan 1:3:1. Aduk supaya bahan-bahan ini tercampur rata.
- Adukan lem beton yang sudah jadi lantas diaplikasikan ke permukaan beton. Oleskan adukan tadi secara merata menggunakan kuas atau alat bantu lainnya. Lalu tunggu sekitar 3-5 menit agar adukan ini menjadi lengket.
- Setelah dipastikan bahwa kondisi adukan sudah cukup lengket, lakukan pengecoran beton baru persis di sebelahnya. Cor beton baru ini harus menempel sempurna dengan beton lama supaya menyatu.
- Beton yang baru selesai dibangun ini harus mendapatkan perawatan yang benar agar bisa mengering dengan sempurna.
Rata-rata tingkat kebutuhan lem beton adalah 90 gram/m2. Jadi ketika ingin menambal beton seluas 100 m2, maka dibutuhkan lem beton sebanyak 9 kg.
Di samping berfungsi untuk menyambung beton lama dan beton baru, lem beton juga mempunyai fungsi lain sebagai bahan aditif dan bahan penambal permukaan beton yang berlubang atau keropos. Lem beton akan meningkatkan kekuatan tarik dan puntir struktur beton jika ditambahkan ke dalam adukan beton. Selain itu, lem beton ini juga mampu menutup celah-celah yang ukurannya sangat kecil dengan mencampurkannya bersama semen, pasir, dan air.
Comments
Post a Comment