Sambungan pipa adalah komponen utama dari sistem pipa yang disediakan untuk menghubungkan beberapa pipa. Ada beberapa jenis sambungan pipa, tetapi pemilihannya tergantung pada ukuran pipa, bahan dan tekanan aliran dll. Sambungan pipa yang disediakan harus tahan terhadap tekanan masing-masing pipa.
Jenis Sambungan Pipa di Plumbing
a. Threaded joint / Sambungan ulir
Sambungan berulir artinya, pipa-pipa dihubungkan dengan cara disekrup dengan bantuan ulir yang disediakan untuk setiap pipa. Satu pipa memiliki ulir internal dan yang lainnya memiliki ulir eksternal. Pipa besi cor, pipa tembaga, pipa PVC dan G.I bisa disambung dengan ulir.
Sambungan berulir tersedia dari pipa berdiameter 6mm hingga 300mm. Sambungan ulir lebih disukai untuk daerah suhu rendah dan aliran tekanan rendah. Di area bersuhu tinggi, sambungan dapat mengembang dan bocor karena ekspansi termal. Pemasangan sambungan ulir mudah diterapkan tetapi diperlukan perawatan yang baik.
b. Brazed joint / Patri
Brazing adalah proses penyambungan pipa menggunakan bahan pengisi cair pada suhu di atas 8400C. Pematrian umumnya digunakan untuk menyambung pipa tembaga atau pipa paduan tembaga. Bahan pengisi sebagian besar terdiri dari timah yang memiliki afinitas besar terhadap tembaga. Tetapi karena sifatnya yang lemah, timah ditambahkan ke bahan lain seperti nikel, bismut, perak dan tembaga.
Titik leleh logam induk harus lebih tinggi dari logam pengisi. Kekuatan mekanik sambungan brazing rendah dibandingkan dengan sambungan lainnya. Jenis sambungan ini cocok di daerah suhu kisaran sedang.
c. Soldered joint
Penyolderan juga mirip dengan cara mematri tetapi satu - satunya perbedaannya adalah dalam hal penyolderan logam pengisi yang meleleh di bawah 8400C. Solder juga digunakan untuk menyambungkan pipa tembaga dan pipa paduan tembaga. Sebelum melanjutkan ke penyolderan, fluks yang disebut pasta diterapkan pada pipa dan alat kelengkapan untuk mencegahnya dari oksidasi dari api. Disini juga dibutuhkan pekerja terampil untuk pemasangannya. Sambungan yang disolder cocok untuk area bersuhu rendah. Sambungan ini memiliki kekuatan mekanik yang rendah seperti sambungan brazing.
d. Butt Welded Joint
Jika pipa-pipa tersebut memiliki diameter yang sama, pengelasan butt dapat dilakukan untuk menyambung pipa-pipa tersebut. Ini adalah jenis pengelasan yang paling umum. Pekerja terampil diperlukan untuk memasang sambungan. Sambungan ini umumnya digunakan untuk pekerjaan komersial besar dan sistem perpipaan industri.
Butt welded memberikan kekuatan yang baik untuk sambungan dan dapat menahan tekanan tinggi karena permukaan yang halus dan kontinu di dalam sambungan. Sambungan las butt cukup mahal, namun untuk membuatnya ekonomis terkadang digunakan cincin penahan las internal, yang menyambung pipa dengan jumlah bahan pengisi yang lebih sedikit. Tapi cincin ini mungkin gagal di bawah tekanan berat dan retakan dapat terjadi.
Sambungan bersifat paten dan tidak bisa dibuka untuk tujuan pemeliharaan. Perataan luar bagian yang dilas akan memberikan tampilan yang baik pada sistem perpipaan.
e. Socket Welded Joint
Sambungan las soket digunakan di area yang ada kemungkinan besar kebocoran pada sambungan. Pipa-pipa disambungkan sebagai penyambung satu ke yang lain dan dilas di sekitar sambungan. Pipa dengan diameter berbeda cocok untuk jenis sambungan ini.
Jika pipa memiliki diameter yang sama, maka alat kelengkapan perlu digunakan. Biaya pengelasan umumnya lebih rendah daripada pengelasan butt. Ketahanan lebih rendah untuk sambungan las soket jika dibandingkan dengan sambungan las butt. Namun, sambungan las soket memberikan hasil yang baik jika dibandingkan dengan sambungan mekanis lainnya.
f. Flanged joint
Sambungan bergelang / flanged joint digunakan untuk aliran bertekanan tinggi dan untuk pipa berdiameter besar. Secara umum sambungan ini digunakan untuk pipa ujung polos. Dua komponen flange dihubungkan dengan baut pada sambungan pipa untuk mencegah kebocoran.
Umumnya ini terbuat dari besi tuang, baja dll. Ini memiliki kekuatan yang baik dan tahan terhadap tekanan tinggi. Suhu tinggi dapat menyebabkan baut gagal akibat creep dan kehilangan cengkeramannya sehingga pemasangan baut harus dilakukan dengan benar saat proses pemasangan. Sambungan ini juga berguna untuk memperbaiki jaringan pipa dan untuk tujuan pemeliharaan.
g. Compression joint
Jika pipa memiliki ujung yang polos, maka dapat disambung dengan memasang beberapa alat kelengkapan pada ujungnya. Jenis sambungan ini disebut sambungan tekan / compression joint. Ujung pipa akan dilengkapi dengan fitting berulir atau kopling sehingga dapat terhubung.
Sambungan ini dapat menghubungkan pipa dengan bahan yang berbeda dan ukuran yang berbeda. Tetapi sambungan harus dipasang dengan benar untuk menahan tekanan aliran, jika tidak sambungan dapat gagal dan terjadi kebocoran. Alat kelengkapan kompresi tersedia dalam berbagai bahan dan pemilihan alat kelengkapan mungkin tergantung pada kebutuhan.
h. Grooved joint / Sambungan beralur
Dalam hal sambungan beralur, ujung pipa terdiri dari tepi beralur yang dihubungkan oleh segel elastomer dan kemudian kopling beralur dibuat dari besi ulet digunakan sebagai kunci untuk segel elastomer. Kopling beralur ini dihubungkan dengan baut. Sambungan ini mudah dipasang dan ekonomis.
Sambungan beralur akan memberikan ketahanan yang baik terhadap tekanan dan memungkinkan gerakan aksial moderat karena ekspansi termal. Tapi di daerah suhu tinggi, segel elastomer bisa kehilangan kekuatannya dan terjadi kegagalan torsi. Jadi, ini diizinkan untuk area suhu sedang. Sambungan beralur mudah dilepas sehingga, untuk keperluan pemeliharaan pipa sambungan ini lebih cocok.
Comments
Post a Comment