Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label tanah

Manufactured Sand (M-Sand)

  M-Sand merupakan alternatif pengganti pasir sungai. Karena industri konstruksi yang berkembang pesat, permintaan pasir telah meningkat pesat, menyebabkan kekurangan pasir sungai yang cocok di sebagian besar dunia. Karena menipisnya pasir sungai berkualitas baik untuk penggunaan konstruksi, penggunaan pasir buatan telah meningkat. Alasan lain penggunaan M-Sand adalah ketersediaan dan biaya transportasinya. Karena pasir yang diproduksi dapat dihancurkan dari batuan granit yang keras, maka dapat tersedia di tempat terdekat, mengurangi biaya transportasi dari dasar pasir sungai yang jauh. Dengan demikian, biaya konstruksi dapat dikendalikan dengan penggunaan pasir pabrik sebagai bahan alternatif konstruksi. Keuntungan lain dari penggunaan M-Sand adalah dapat bebas debu, ukuran M-Sand dapat diatur dengan mudah sehingga memenuhi gradasi yang dipersyaratkan untuk konstruksi yang diberikan. Kelebihan Tidak ada senyawa organik: M-Sand murni, tanpa senyawa organik atau larut yang mempengaruhi

Teknik Identifikasi Tanah Ekspansif

  (lanjutan dari Tanah Ekspansif) Tanah ekspansif dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada struktur dan pondasi teknik sipil. Hal ini disebabkan oleh tekanan pembengkakan yang tinggi yang mereka berikan pada fondasi saat mereka menyerap air. Selain itu, penyusutan tinggi pada pengeringan juga dapat mempengaruhi pondasi secara negatif. Metode untuk menentukan potensi mengembang tanah ekspansif secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis. Kategori pertama terutama melibatkan pengukuran sifat fisik tanah, seperti batas Atterberg, free swell, dan perubahan volume potensial. Kategori kedua meliputi pengukuran sifat mineralogi dan kimia tanah, seperti kandungan tanah liat, kapasitas tukar kation, dan luas permukaan spesifik. Identifikasi Tanah Ekspansi Berdasarkan Sifat Fisik a. Metode Berdasarkan Plastisitas Tanah ekspansif dapat diidentifikasi dengan menggunakan batas Atterberg. Indeks Plastisitas (PI) dan Indeks Likuiditas (LI), adalah dua indeks berdasarkan batas Atterberg. Salah

Tanah Ekspansif

Tanah Ekspansif adalah sebuah tanah atau batuan yang mana kandungan lempungnya dapat mengalami kembang susut yang diakibatkan oleh perubahan kadar air sehingga berdampak pada perubahan volume tanah. Tanah ekspansif juga sangat berisiko pada konstruksi vertikal seperti dinding penahan tanah (Retaining Wall) dan basement, dimana jika kadar air dalam tanah tinggi maka akan mengurangi kekuatan daya dukung tanah sehingga dapat menyebabkan tekanan tanah lateral/tekanan tanah aktif menjadi tinggi yang berakibat pada keruntuhan bangunan penahan tanah.  Pembentukan Tanah Ekspansif Batuan induk dari tanah ekspansif adalah basalt, batuan beku dalam yang bersifat mafik hingga intermediet, lumpur, serpih, dan aluvial yang berasal dari lapukan batuan sebelumnya. Tanah ekspansif umumnya terjadi pada slope bagian bawah suatu dataran alluvial. Letak ini kemungkinan berkaitan dengan "teras gravel" yang berumur Tersier. Kandungan lempung tanah ekspansif berada pada nilai 30-90% dan pada umumnya

Suction Excavator

Suction excavation adalah proses penggalian tanah atau puing-puing di lokasi konstruksi dengan menggunakan tekanan vakum. Air atau udara bertekanan tinggi, menghancurkan tanah dan puing-puing, yang kemudian dengan mudah dikeluarkan oleh vakum. Excavator hisap menghasilkan tekanan hisap. Penggalian hisap dianggap sebagai salah satu prosedur penggalian terbaik untuk melakukan proses penggalian dengan aman dan dalam jarak dekat. Ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan metode penggalian tangan dan mesin. Metode ini bekerja paling baik ketika di lapangan perlu menggali area yang dekat dengan jaringan pipa atau utilitas bawah tanah apa pun. Cara Kerja Suction Excavator Seluruh proses penggalian suction dilakukan dengan menggunakan suction excavator atau tanker vakum atau truk vakum. Tergantung pada kondisi tanah, tanah yang akan digali dan disedot dilonggarkan baik menggunakan udara tekan atau jet air yang kuat. Penggunaan jet udara untuk melonggarkan / memecahkan tanah disebut penggalian

Jenis Tanah

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Tanah turut andil menunjang kehidupan manusia di bumi, dimana ada banyak fungsi dan manfaat tanah. Selain itu juga ada banyak macam-macam tanah yang memiliki ciri-ciri dan struktur tanah yang berbeda-beda. Faktanya ada banyak jenis-jenis tanah yang ada. Klasifikasi penggolongan tanah dibedakan berdasarkan proses pembentukannya, ciri-ciri, unsur penyusun dan strukturnya. 1. Tanah Aluvial Pengertian tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air sungai. Tanah aluvial adalah hasil erosi yang diendapkan bersama dengan lumpur sungai. Ciri-cirinya adalah memiliki warna yang kelabu dan jug

Kegagalan Tanah

Proyek konstruksi seperti konstruksi bangunan, jalan, jembatan dan semua beban struktural akan ditanggung oleh tanah. Oleh karena itu, tanah harus memiliki daya dukung yang baik untuk menahan beban diatasnya. Selain itu, sifat fisik tanah yang baik juga menjamin kekuatan sebagai kapasitas daya dukung tanah. Selain itu, sifat-sifat tanah ini juga memungkinkan seorang insinyur untuk menentukan seperti kapasitas daya dukung tanah, kelembaban tanah, tekanan tanah baik secara horizontal atau vertikal, jumlah tekanan pori, dan bahkan air tanah. Penggunaan Geosintetik juga membantu sebagai sarana untuk membantu memperbaiki sifat-sifat tanah seperti lereng lereng atau lereng lereng, subgrade jalan, sanitary landfill liners dan sebagainya. Jenis Kegagalan Tanah Ada beberapa jenis kegagalan lahan, termasuk yang berikut: (a) Kegagalan lereng (b) Kegagalan tanah selama penggalian (c) Kegagalan tanah dasar dan pondasi dalam. A. Kegagalan Lereng (Slope Failure) Ada berbaga