Uji Slump K / K Slump Test Skip to main content

Uji Slump K / K Slump Test

Uji Slump K pertama kali dicakup oleh ASTM C 1362 dan digunakan untuk menentukan kemampuan kerja beton dan tingkat pemadatan beton segar. Uji Slump K adalah uji instan dan langsung di mana nilai kemerosotan dievaluasi dalam satu menit. Memiliki tester yang dimasukkan ke dalam beton segar untuk mengukur nilai slump beton. Uji Slump K juga berguna untuk menemukan kemampuan kerja relatif beton.
Alat K-Slump / K Slump Tester sangat sederhana, praktis, dan ekonomis untuk digunakan, baik di lapangan maupun di laboratorium. Hal ini telah dibuktikan, dengan lebih dari 450 tes, bahwa test ini memiliki korelasi yang baik dengan slump cone.
K Slump Tester dapat digunakan untuk mengukur kemerosotan dalam satu menit dalam silinder, ember, gerobak dorong, pelat atau lokasi lain yang diinginkan di mana beton segar ditempatkan. Indeks kemampuan kerja dapat ditentukan oleh penguji.

Alat Uji Slump K
Alat uji Slump K dibuat dengan baja berlapis krom, Aluminium, dan plastik. Bagian atas terbuat dari Plastik berfungsi sebagai pegangan, dan bagian bawah terbuat dari tabung baja berlapis krom digunakan untuk pengujian.

Bagian dari Alat Test Slump K
Bagian Bawah  K Slump Tester
Baja berlapis krom bundar berlubang dan memiliki diameter luar 1,9 cm dan diameter dalam 1,6 cm. Panjang tabung adalah 25cm, dan itu juga termasuk kerucut padat di bagian bawah yang memudahkan memasukkan tabung ke dalam beton segar.
Bagian bawah tabung baja juga dilengkapi dengan dua jenis bukaan. 4 slot persegi panjang dengan panjang 5,1 cm dan lebar 0,8 cm dan 22 lubang bundar 0,64cm

Bagian Tengah K Slump Tester
Pelampung cakram berdiameter 6cm dan tebal 0,24cm membagi tabung menjadi dua bagian. Disk digunakan untuk mencegah K Slump Tester tenggelam ke dalam beton segar melebihi level yang dipilih sebelumnya.

Bagian Atas K Slump Tester
Bagian atas K slump tester terdapat tabung plastik berongga berdiameter 6 cm, dan tebal 0.24 cm yang diratakan dengan skala sentimeter dan bagian bawah tabung terdapat tutup aluminium diameter 3 cm dan panjang 2,25 cm yang terdapat lubang kecil dan lubang kecil. sekrup yang dapat digunakan untuk menyetel dan menyetel nol referensi peralatan.
Batang plastik berongga dapat bergerak bebas di dalam tabung berlapis krom melalui disk. Batang juga dilengkapi dengan pin kecil yang digunakan untuk menopang tabung ukur pada awal pengujian.
Ingat: kedua tabung itu berlubang.

Prosedur Uji Slump K
  1. Basahi tester dan bersihkan dengan kain, singkirkan kelebihannya.
  2. Angkat tabung plastik biarkan duduk di penopang pin. Miringkan sedikit dan biarkan menempel pada pin yang terletak di dalam tester.
  3. Ambil wadah dan tuangkan beberapa beton segar dan ratakan.
  4. Sekarang masukkan K Slump Tester secara vertikal ke bawah hingga disc floater menempel pada permukaan beton. Jangan memutar saat memasukkan atau melepas K Slump Tester.
  5. Tunggu selama 60 detik, turunkan batang ukur secara perlahan hingga bertumpu pada permukaan beton yang sudah masuk ke dalam tabung dan baca nilai slump langsung pada skala batang ukur.
  6. Lepaskan tester dari beton segar secara vertikal ke atas jangan diputar atau diguncang saat melepas batang dari beton.
  7. Karena adanya lubang di bagian bawah tester beton mengalir ke dalam K slump tester.
  8. Turunkan kembali batang ukur secara perlahan hingga menyentuh permukaan beton yang tertahan di dalam tabung dan baca workability langsung pada skala batang ukur.

Keterangan Nilai Slump:
Aplikasi Beton    Slump dalam mm
Kolom dan Dinding Penahan Tanah    75-150mm
Balok dan Plat    50-100mm
CC Pavements    20-30mm
Dek Jembatan    30-75mm
Vibrated Concrete    12-25mm
Konstruksi Huge Mass    25-50mm

Kelebihan K Slump Test
  • Sederhana dan ekonomis untuk digunakan.
  • Mengurangi waktu pengujian.
  • Tidak diperlukan kalibrasi khusus.
  • Alat uji tahan karat dan awet.
  • Alat uji mudah dibersihkan dengan air.
Kekurangan K Slump Test
  • Pengujian tidak sepenuhnya memperhitungkan pengaruh agregat kasar.
  • Pengujian ini statis dan tidak sesuai untuk campuran beton dengan slump rendah.
  • Sebaran hasil / scatter tesnya besar

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun