Tipe Kanstin Berdasarkan SNI 2442:2008 Skip to main content

Tipe Kanstin Berdasarkan SNI 2442:2008

Lanjutan dari Kanstin / Kerb

Perbedaan tipe kereb didasarkan pada tinggi dan perbedaan tinggi dinding dalam, kelandaian muka, tingkat halangan yang mungkin ditimbulkan oleh komponen vertikal, dan ada tidaknya lubang masuk (inlet) untuk mengalirkan air. Dari variasi parameter tersebut, kereb terdiri atas 4 tipe utama, yaitu:
a) kereb tegak;
b) kereb miring;
c) kereb penghubung, dan;
d) kereb peninggi.

Kereb tegak (tipe A1)
Kereb tipe ini terdiri dari dua jenis, yaitu kereb tegak dengan komponen horizontal dan kereb tegak tanpa komponen horizontal.

Kereb tegak dengan komponen horizontal (tipe A1h)
Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kereb adalah dinding dengan kemiringan 80,50 terhadap alas kereb.

Kereb tegak tanpa komponen horizontal (A1nh)
Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kereb adalah dinding dengan kemiringan 80,5o hingga mencapai dasar kereb. 

Kereb tegak dengan bukaan (tipe A2)
Bentuk kereb tegak ini sama dengan kereb tipe A1, dimana pada bagian tengah komponen horizontal diberi lubang dengan ukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang difungsikan sebagai inlet parit menuju drainase.


Kereb tegak tanpa komponen horizontal dengan bukaan (tipe A2nh)
Kereb ini memiliki bentuk permukaan yang sama dengan kereb tipe A1nh, dimana pada bagian bawah dari muka kereb memiliki lubang persegi panjang berukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang berfungsi sebagai inlet parit menuju system drainase.  

Kereb miring (tipe B1)
Kereb ini memiliki dinding dalam tegak lurus dan muka kereb relatif landai dengan profil atas lengkung memotong dinding dalam.  

Kereb miring dengan bukaan (tipe B2)
Kereb ini memiliki bentuk permukaan yang sama dengan kereb tipe B2, hanya pada bagian tengah dari panjang kereb memiliki lubang persegi panjang berukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang berfungsi sebagai inlet parit menuju sistem drainase.


Kereb peninggi (tipe C)
Kereb ini berbentuk dasar persegi panjang terpancung. Dinding dalam tegak lurus dan dinding luar memotong dinding dalam tegak lurus; melandai; dan memotong alas secara tegak lurus. 

Kereb penghubung tegak (tipe D1)
Kereb ini memiliki bentuk dasar yang sama dengan kereb tipe A1 hanya sisi atas dinding dalam menurun atau meninggi untuk memberikan kelandaian yang cukup bagi pejalan kaki, kursi roda atau kendaraan tak bermotor lainnya. Kereb ini terdiri atas empat tipe, yaitu:
a) tipe D11T adalah kereb tegak dengan sisi atas dinding dalam menurun. Ketinggian bagian kiri dinding dalam kereb ini adalah 350 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 275 mm. Kereb ini dipergunakan untuk menghubungkan kereb tipe A1 dengan kereb tipe D12T; 

b) tipe D12T adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 275 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 200 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe D11T dengan kereb tipe C; 

c) tipe D11N adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 275 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 350 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe A1 dengan kereb tipe D12N; 

d) tipe D12N adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 200 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 275 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe D11N dengan kereb tipe C.

Kereb penghubung miring (tipe D2)
kereb ini memiliki bentuk yang sama dengan tipe B1 hanya sisi atas dinding dalam kereb menurun atau menaik untuk memberikan kelandaian cukup bagi pejalan kaki, kursi roda, atau kendaraan tak bermotor lainnya. Kereb ini terdiri atas 4 tipe, yaitu:
– tipe D21T, kereb yang menghubungkan kereb tipe B1 dengan kereb tipe D22T; 

– tipe D22T, kereb yang menghubungkan kereb tipe D21T dengan kereb tipe C2;

– tipe D21N, kereb yang menghubungkan kereb tipe B1 dengan kereb tipe D22N; 

– tipe D22N, kereb yang menghubungkan kereb tipe D21N dengan kereb tipe C2;


Saringan bukaan
Bukaan pada kereb tegak tipe A2 dan kereb miring tipe B2 harus dilengkapi dengan penutup berupa saringan dari bahan besi tuang (cast iron) untuk menghindarkan terperosoknya kendaraan dan masuknya sampah ke dalam sistem drainase. Saringan ini harus dilas pada kerangka bukaan yang ada atau diberi kunci untuk menghindarkan hilang atau lepasnya saringan. Saringan harus cukup kuat untuk menahan beban kendaraan dan dapat dipasang dengan rapih pada bukaan. Saringan memiliki ketebalan sekurang-kurangnya 20 mm dengan ukuran lubang ≤ 25 mm.




Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i