Model-Model Paving Block di Indonesia Skip to main content

Model-Model Paving Block di Indonesia

Lanjutan dari Paving

Model paving block bermacam-macam bentuknya. Tak hanya bentuk, variasi dari warna, corak, tekstur permukaan dan ukurannya pun juga beragam. Pemasangannya pun berupa komposisi segmen kecil yang sedimikian rupa sehingga dapat saling mengunci satu sama lain. Variasi model paving block pada bentuk dasarnya sendiri dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu segi empat dan segi banyak. Sedangkan dari segi ketebalannya, yang umum dipasarkan adalah paving block dengan ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm.


Berikut ini adalah beberapa model paving block yang umumnya dapat ditemui di toko bahan bangunan.

1. Paving Block Model Batu Bata

Model paving block yang paling umum digunakan adalah model batu bata yang memang paving block tersebut memiliki bentuk mirip dengan batu bata. Ukuran dari paving block ini adalah 10,5 x 21 cm dengan ketebalan yang bervariasi, yaitu 6 cm, 8 cm dan 10 cm. Jumlah yang dibutuhkan untuk area per meter perseginya adalah kurang lebih 44 buah paving block. Variasi warna yang dimiliki oleh jenis paving block ini adalah abu-abu, hitam dan juga paving block warna merah.





2. Paving Block Model Segi Tiga (Trihex)

Paving block segi tiga sering juga disebut dengan trihex. Ukuran dari model paving block ini adalah 19,7 x 9,6 cm dengan ketebalan antara 6 hingga 10 cm. Untuk area per meter perseginya jumlah yang dibutuhkan adalah sekitar 39 buah paving block. Paving block model trihex adalah salah satu tipe paving yang cukup rumit sehingga umumnya hanya dapat dipasang dengan menggunakan satu pola saja.

3. Paving Block Model Segi Enam (Hexagon)

Paving block segi enamSeperti halnya paving block bata, model paving block segi enam atau hexagon juga sangat populer.
Ukuran dari model paving block ini adalah 20 x 20 cm dengan ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm.
Jumlah yang dibutuhkan untuk area per meter perseginya adalah kurang lebih 27 buah.

4. Paving Block Model Cacing (Zig-zag)

Variasi model paving block unipave sering juga disebut dengan model cacing. Ukuran paving block jenis ini adalah 11,5 x 22,5 cm dengan ketebalan yang bervariasi, yaitu 6 cm, 8 cm dan 10 cm serta jumlah yang dibutuhkan adalah sekitar 39 buah per meter persegi. Pola pemasangan tipe ini hampir sama dengan paving batu bata, namun tidak dapat dipadukan dengan tipe lain.

5. Paving Block Model Topi Uskup

Ukuran dari model paving block topi uskup adalah panjang yang mencapai 30 cm, dengan lebar 21 cm. Memiliki nama model topi uskup dikarenakan susunan paving block ini yang menyerupai pola seperti topi uskup. Jumlah yang dibutuhkan untuk tiap meter persegi area adalah 25 buah.

6. Paving Block Rumput (Grass Block)
  
Tidak seperti model lain, paving block model grassblock memiliki dua tipe yang berbeda, yakni L5 dan L8. Grassblok L5 memiliki ukuran 40 x 40 cm dengan ketebalan 8 cm, sehingga membuat area per meter perseginya membutuhkan 6,25 buah. Sedangkan model L8 memiliki bentuk persegi panjang, yaitu 30 x 45 cm dengan dua ketebalan yang berbeda, 6 cm dan 8 cm.
Jumlah yang dibutuhkan untuk per meter persegi dari grassblock L8 adalah 7,5 buah batu paving.

source:
indonusa-conblock.com

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj...

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang me...

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk p...

Struktur Baja (part 2) Komponen Struktur Baja Beserta Kegunaannya

Struktur baja kini umum digunakan dalam konstruksi modern. Pasalnya, struktur baja lebih kaku jika dibandingkan dengan struktur beton atau kayu. Penggunaan struktur baja meliputi banyak bangunan, di antara jembatan, menara, terminal, dan pabrik industri  Bahan utama untuk membuat struktur baja adalah besi dan karbon. Selain itu, terdapat pula mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia lainnya untuk menambah kekuatan dan ketahanannya. Berikut, jenis-jenis komponen struktur baja yang harus diperhatikan untuk membuat struktur baja: 1. Angkur (Anchor) Angkur (anchor bolt) adalah baut berbahan baja yang digunakan sebagai medium untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non struktur ke beton. Ketika digunakan, anchor bolt akan ditanamkan pada beton yang menjadi dasar konstruksi. Nantinya, bagian struktur bangunan atau non struktur akan dikaitkan pada kuncian dari baut berukuran besar ini. Setelah terkunci, beban akan berpindah ke bagian beton. Komponen angkur terbuat...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,...

Struktur Rangka Bracing (Braced Frame Structure)

(lanjutan dari Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi) Rangka bracing adalah sistem struktur yang mencegah goyangan samping yang berlebihan akibat pengaruh beban lateral dengan memberikan elemen struktur baja diagonal (untuk struktur baja) atau dinding/inti geser (untuk struktur beton bertulang). Oleh karena itu, rangka bresing adalah solusi struktural yang efektif untuk menahan beban lateral akibat angin atau gempa pada bangunan dan struktur teknik sipil. Akibatnya, didapatkan stabilitas lateral yang dibutuhkan dalam struktur. Komponen struktur penstabil dalam rangka bresing biasanya terbuat dari baja struktural, yang dapat sangat efektif dalam menahan gaya tarik dan tekan. Sebagian besar rangka bresing bertingkat dirancang sebagai 'konstruksi sederhana', dengan sambungan pin nominal antara balok dan kolom. Ketahanan gaya horizontal bangunan dalam konstruksi sederhana disediakan oleh sistem bresing atau inti dalam analisis global. Akibatnya, balok dirancang untuk ditumpu s...

Base Course dan Sub Base Pada Perkerasan Jalan

Basecourse  adalah material urug yang paling baik untuk pekerjaan pengurugan baik itu jalan maupun bangunan. Karena dihasilkan dari batuan alam/batu gunung yang dihancurkan oleh mesin pemecah Batu / stone crusher, umum nya Basecourse/Beskos Terdiri dari Agregat/Batu Split (Batu Agregate Type 1/2, 2/3, 3/5), Batu Screening( Batuan ukuran 5-10 m ), dan Abu Batu. Gambar diatas adalah lapisan dalam konstruksi perkerasan tanpa mortar: A. Subgrade B. Subbase C. Base course D. Paver base as binder course E. Pavers as wearing course F. Fine-grained sand Perbedaan Base Course dan Subbase Course Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah: a. Definisi - Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. - Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan ya...