Pengelasan dengan SMAW Shield Metal Arc Welding (Las Busur Manual) atau disebut juga MMAW (Manual Metal Arc Welding) menggunakan busur nyala listrik yang menimbulkan panas tinggi (± 6.300 derajat Celsius) sehingga mencairkan logam yang dilas dan bersama dengan itu, loncatan busur yang terdiri dari tetesan logam elekroda akan bersatu dengan benda kerja, dan membentuk suatu kampuh, di mana kampuh las itu akan dilindungi oleh kerak yang ditimbulkan oleh coating/pembungkus elektroda yang mencair bersama-sama logam pengisinya.
Coating memiliki berat jenis yang lebih rendah dari logam, maka cairan coating tersebut akan mengambang di atas kampuh las sehingga membentuk terak.
Peralatan SMAW
1. Mesin / Trafo Las
Mesin las digunakan untuk membagi tegangan supaya mendapatkan busur nyala yang memberikan panas untuk digunakan mencairkan/melumerkan logam yang akan di las/disambung.
Berdasarkan arus yang keluar dari mesin las, maka mesin las dapat digolongkan menjadi 3 jenis :
- Mesin Las AC
- Mesin Las DC
- Mesin Las AC/DC
2. Elektroda Las
Elektroda las atau batang las digunakan sebagai bahan tambah di dalam pengisian kampuh las dan membuat busur nyala melalui ujung penyalaan.
Elektroda las terbuat dari bermacam-macam logam seperti baja, baja tuang, tembaga, perunggu, alumunium, cementite carbide dsb.
Skema Klasifikasi Elektroda menurut standar AWS-ASTM
Karakteristik digit ketiga posisi pengelasan :
Karakteristik digit keempat tipe selaput dan arus listrik :
Biasanya sudah tercantum pada bungkus elektroda!!
3. Tempat/ Ruang Las
Ruang Las berfungsi untuk melindungi selaput mata orang yang berada di sekitar karena selama proses pengelasan akan menimbulkan sinar las yang mengandung sinar infra merah dan ultra violet selain itu asap las juga dapat menggangu orang di sekitar kita.
4. Peralatan Pengaman (Safety Equipment)
Peralatan pelindung muka terdiri atas kop las dan topi las yang berfungsi untuk melindungi muka dan mata dari percikan cairan logam, asap serta panas dan sinar ultra violet dan infra merah.
Peralatan pelindung badan terdiri atas safety shoes, welding gloves, dan apron yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan cairan logam serta melindungi badan dari sinar ultra ungu yang dapat merusak jaringan di dalam tubuh kita.
Welding Helmet
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14. Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan cahaya yang lebih terang.
Welding Glove
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.
Welding Appron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
Welding Shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.
Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.
Standard Welding
Unstandard Welding yang harus dihindari
5. Kabel Las
Kabel las digunakan sebagai tempat mengalirnya arus listrik dari sumber tenaga ke mesin las dan dari mesin las ke elektroda dan kembali ke mesin las melalui kabel masa.
Pada mesin las terdapat 2 jenis kabel las yaitu kabel primer dan kabel sekunder.
6. Tang penjepit las
Tang penjepit digunakan untuk menjepit elektroda dan benda kerja.
Tang penjepit terdiri atas tang elektroda dan tang masa (clamp).
7. Palu terak (bik hammer) dan sikat baja
Palu terak digunakan untuk mengetok permukaan rigi-rigi las.
Sikat baja digunakan untuk membersihkan bidang benda kerja sebelum dan sesudah di las.
8. Pahat tangan
Pahat tangan digunakan untuk membersihkan percikan logam cair pada permukaan benda kerja, membuka kesalahan sambungan sewaktu mengelas, membuat kampuh las dsb.
9. Tang penjepit benda kerja panas
Tang penjepit benda kerja panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan panas setelah proses pengelasan.
Tang penjepit terdiri atas tang elektroda dan tang masa (clamp)
Gerakan elektroda dalam mengelas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
Posisi Mengelas Listrik Sambungan Sudut (Filet weld) untuk pelat
Posisi Mengelas Listrik Sambungan Tumpul (butt weld) untuk pelat
Posisi 1 FPosisi 2 F
Posisi 3F
Posisi 4 F
Posisi Mengelas Listrik Sambungan Tumpul (butt weld) untuk pipa
Posisi 1G
Posisi 5G
Posisi 2G
Posisi 6G
Cara Mengatur Besar Arus Amper Pada SMAW
Besar kecilnya amper las terutama tergantung pada besarnya diameter elektroda dan tipe elektroda. Kadang kala juga terpengaruh oleh jenis bahan yang dilas dan oleh posisi atau arah pengelasan. Biasanya, tiap pabrik pembuat elektroda mencantumkan tabel variabel penggunaan arus las yang disarankan pada bagian luar kemasan elektroda.
Di lain pihak, seorang operator las yang berpengalaman akan dengan mudah menyesuaikan arus las dengan mendengarkan, melihat busur las atau hasil las. Namun secara umum pengaturan amper las dapat mengacu pada ketentuan berikut :
Memulai dan Menghentikan Pengelasan
Penyalaan busur las dapat dilakukan dengan menyentuhkan ujung elektroda dengan benda kerja, sebaliknya untuk memadamkan busur las dengan cara menjauhkan ujung elektroda dari benda kerja. Benar tidaknya penyalaan dan pemadaman busur las akan memepengaruhi mutu lasan terutama pada sambungan alur las.
Setelah diperoleh busur las maka kemudian elektroda dijalankan pada kecepatan tertentu untuk membentuk alur las. Menjalankan elektroda boleh ditarik lurus maupun diayun dengan selalu menjaga busur las pada ukuran yang stabil. Sudut elektroda terhadap benda kerja tergantung posisi pengelasan. Sebelum mengangkat elektroda untuk menghentikan pengelasan sebaiknya panjang busur dikurangi dengan merapatkan elektroda, baru kemudian elektroda ditarik agak miring. Pemadaman busur las sebaiknya tidak dilakukan di tengah – tengah kawah las tetapi diputar sedikit kembali kemudian ditarik
LAS
untuk Definisi Pengelasan
untuk Pengelasan SMAW
untuk Jenis Pengelasan
untuk Proses Pengelasan
untuk Macam - Macam Elektroda/Kawat Las (Welding Electrode)
untuk Macam - Macam Cacat Las
untuk Kualifikasi Welder
untuk Tungsten Inert Gas (TIG) Welding / GTAW Argon (Gas Tungsten Arc Welding)
Besar kecilnya amper las terutama tergantung pada besarnya diameter elektroda dan tipe elektroda. Kadang kala juga terpengaruh oleh jenis bahan yang dilas dan oleh posisi atau arah pengelasan. Biasanya, tiap pabrik pembuat elektroda mencantumkan tabel variabel penggunaan arus las yang disarankan pada bagian luar kemasan elektroda.
Di lain pihak, seorang operator las yang berpengalaman akan dengan mudah menyesuaikan arus las dengan mendengarkan, melihat busur las atau hasil las. Namun secara umum pengaturan amper las dapat mengacu pada ketentuan berikut :
Memulai dan Menghentikan Pengelasan
Penyalaan busur las dapat dilakukan dengan menyentuhkan ujung elektroda dengan benda kerja, sebaliknya untuk memadamkan busur las dengan cara menjauhkan ujung elektroda dari benda kerja. Benar tidaknya penyalaan dan pemadaman busur las akan memepengaruhi mutu lasan terutama pada sambungan alur las.
Setelah diperoleh busur las maka kemudian elektroda dijalankan pada kecepatan tertentu untuk membentuk alur las. Menjalankan elektroda boleh ditarik lurus maupun diayun dengan selalu menjaga busur las pada ukuran yang stabil. Sudut elektroda terhadap benda kerja tergantung posisi pengelasan. Sebelum mengangkat elektroda untuk menghentikan pengelasan sebaiknya panjang busur dikurangi dengan merapatkan elektroda, baru kemudian elektroda ditarik agak miring. Pemadaman busur las sebaiknya tidak dilakukan di tengah – tengah kawah las tetapi diputar sedikit kembali kemudian ditarik
LAS
untuk Definisi Pengelasan
untuk Pengelasan SMAW
untuk Jenis Pengelasan
untuk Proses Pengelasan
untuk Macam - Macam Elektroda/Kawat Las (Welding Electrode)
untuk Macam - Macam Cacat Las
untuk Kualifikasi Welder
untuk Tungsten Inert Gas (TIG) Welding / GTAW Argon (Gas Tungsten Arc Welding)
Comments
Post a Comment