Gondola Skip to main content

Gondola

Gondola adalah sebuah perancah atau platform kerja ditangguhkan atau digantungkan dari bangunan atau struktur bangun dengan menggunakan alat bantu angkat yang mampu digunakan naik dan turun dengan mengangkat peralatan (tetapi tidak termasuk Single platform seat atau perangkat serupa).
Hal tersebut mencakup semua peralatan angkat, alat bantu angkat, pemberat, ballast, outriggers, dukungan lainnya, dan seluruh petugas mekanik dan listrik yang dibutuhkan sehubungan dengan operasi dan keselamatan perancah tersebut atau platform kerja
Secara umum, gondola didefinisikan sebagai alat penunjang atau alat bantu bagi pekerja, operator, cleaner yang akan bekerja di luar bangunan bertingkat tinggi, tangki minyak, tower industri, dinding kapal, dsb.
Yang digerakkan dengan bantuan motor listrik atau manual dan bergerak secara vertikal maupun horisontal. Pergerakan gondola baik vertikal maupun horisontal dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan motor listrik.

Komponen Gondola
Secara umum gondola mempunyai bagian bagian-bagian penting, diantaranya: Platform/cage/cradle/kereta sebagai tempat pekerja melakukan pekerjaan.
Konstruksi penggantung yang mempunyai model sesuai dengan bentuk gedung, kegunaan dan keinginan konsumen.
1. Wire Rope / tali kawat baja sebagai penggantung platform dengan roof car.
2. Mesin penggerak.
3. Accessories yang lain seperti:
- Strirrup
- Safety Device
- Panel Contol dan kabel power
- Roda dinding dan roda platform
- Wire clip, thimble, dan shackle

Jenis Gondola
Pada dasarnya Gondola dibagi dalam 2 (dua) kategori besar, yaitu permanent gondola dan temporary gondola. Perbedaan yang paling menyolok antara permanent dan temporary gondola terletak pada sistem pergerakan naik/turunnya wire rope. Pada permanent gondola, wire rope ditarik dan digulung oleh motor penggerak ke dalam drum penggulung di dalam roof car. Sedangkan pada temporary gondola, wire rope dipanjat oleh suatu mesin yang disebut hoist yang berada di dalam platform, atau dengan kata lain hoist memanjat wire rope. Dengan demikian hoist hanya terdapat pada sistem gondola permanent.

A. Gondola Temporary
Gondola Temporary adalah Unit Gondola yang terdiri dari berbagai komponen yang dapat dipisahkan dan dapat dipindahkan ke berbagai konstruksi penggantung atau dapat dipindahkan ke gedung lain. Gondola Temporary dibedakan menjadi berbagai macam antara lain:

A.1 Gondola Paraphet Clamp
Paraphet Clamp adalah Konstruksi yang digunakan untuk gedung yang hanya memiliki space/area terbatas pada lantai atas. Jenis konstruksi tersebut hanya digunakan pada gedung yang struktur paraphetnya terbuat dari full beton bertulang agar kuat menahan beban yang ditimbulkan akibat berat Gondola dan pemakainya
Konstruksi Parapet Clamp

Contoh spesifikasi:
Konstruksi : UNP 100 / Hollo Square 100×100 mm 
Finishing : Hotdip Galvanis 
Counterweight : Concrete

A.2 Gondola T-Jack
Konstruksi Penggantung T-Jack adalah konstruksi yang terdiri dari Suspended Mechanism dan Counterweight, biasa digunakan para kontraktor proyek pembangunan gedung untuk pekerjaan pemasangan kaca atau finishing bagian luar gedung. Namun jenis Konstruksi T-Jack memerlukan waktu yang agak lama setiap pemindahan platform dari sisi vertikal kesisi vertikal lainnya dikarenakan harus membongkar dan merakit ulang setiap pemindahan platform (keranjang).
Konstruksi T - Jack

Contoh spesifikasi:
Konstruksi : UNP 100 / Hollo Square 100×100 mm 
Finishing : HotdipGalvanis 
Counterweight : Concrete

A.3 Gondola David Socket Arm
Konstruksi penggantung yang digunakan untuk gedung yang memiliki space terbatas. Area minimal yang diperlukan untuk konstruksi jenis david socket adalah 80 cm dari paraphet bagian dalam.
David Socket memiliki batas maksimal yang telah direkomendasi oleh Depnaker yaitu hanya boleh digunakan untuk gedung maksimal 10 lantai, serta batas dimensi yang diperbolehkan adalah tinggi konstruksi 2 meter dan panjang lengan pengantung 2 meter.
Sistem ini terdiri dari 3 bagian terpisah : David Arm, David Socket dan Sitting. Sitting diletakkan diatas pondasi beton yang disediakan pada tempat-tempat yang akan dilaksanakan pembersihan. David Arm dan David socket dapat dipindah-pindah sesuai dengan letak sittingnya (sistem buka pasang).

Contoh spesifikasi:
Davit Arm : PipaSch 40 ø 4”
Davit Socket : PipaSch 40 ø 5”
Sitting Plate : Plate 10 mm
Tie Back Plate : Plate 10 mm
Angkur : M16 – M20 
Finishing : HotdipGalvanis

A.4 Gondola Monorail
Gondola Type Monorail adalah type gondola yang digunakan untuk gedung yang sama sekali tidak memiliki area di roof top. Konstruksi terdiri dari rail yang dilas pada support yang terpasang pada struktur kolom gedung. Platform digantung pada trolly yang terpasang pada rail. Cara pengoperasian Trolly ada yang menggunakan system motorized dan ada juga yang manual.


Contoh spesifikasi:
KapasitasTrolly : 2 x 1 Ton
Motor : 0, 18 Kw, 380 V (Jikamenggunakan motor)
Support Rail : IWF 150
Rail : IWF 150
Angkur : M16 – M20

A.5 Gondola Mobile Roof Double Arm
Konstruksi Mobile Double Arm adalah jenis konstruksi yang cara pemindahannya dengan cara manual didorong oleh beberapa orang dan ada juga yang pemindahannya dengan sistem motorized (menekan tombol maju / mundur). Konstruksi tersebut memiliki kelebihan dengan type sebelumnya yaitu platform dapat diparkir di lantai roof top. Area yang dibutuhkan minimal adalah 1400 mm.

Contoh spesifikasi:
Boom Arm : IWF 150
Tiang : Siku 100×100
Bracing : Siku 50 x 50
Base Frame : Double UNP 100 / IWF 150
Wheel : Castor Polyurethane ø 10”
Motor : 0,18 Kw, 380 V (Jikamenggunakan motor)
Counterweight : Concrete

A.6 Gondola Mobile Roof Single Arm
Mobile Roof Single Arm pada umumnya hampir sama dengan type sebelumnya yaitu menggunakan electric control yang digerakan oleh motor dan gearbox. Namun perbedaan terdapat pada bentuk arm yang dapat berputar 180˚ – 360˚. Dan di ujung arm terdapat cross arm yang dapat berputar 90˚ agar dapat memudahkan menjangkau bagian sudut. Untuk pemindahan posisi penggunaan kontrol menggunakan dengan push button dibantu dengan steer.

Contoh spesifikasi:
Boom Arm : IWF / Plate 6 mm
Tiang :Siku 100 x 100 / Pipa ø 16”- 24” 
Base Frame : IWF 150 – 250 
Motor Traver : 2 x 0,37 Kw, 380 V, 3 Phase
Motor Turning : 0,18 Kw, 380 V, 3 Phase
Motor Cross Arm : 0,18 Kw, 380 V, 3 phase
Control : Push Button
Counterweight : Steel + Concrete
Traver Speed : 6 meter/menit
Turning Speed : 360˚/menit
Cross Arm Speed : 720˚/menit

A.7 Gondola Mobile Roof Rail Track
Mobile Roof Rail Track Motorized pada umumnya hampir sama dengan type sebelumnya namun untuk pemindahan konstruksi tersebut terdapat rail yang dipasang sekeliling area yang dibutuhkan. Jenis Konstruksi tersebut adalah jenis gondola temporary yang paling safety diantara type lainnya karena cara penggunaan yang cukup aman dan mudah serta didukung oleh rail yang mendukung faktor keamanan jika terjadi overload beban. Pemindahan konstruksi tersebut terdapat rail yang dipasang sekeliling area yang dibutuhkan.


B. Gondola Permanent
Gondola Permanent adalah unit gondola yang terdiri dari   berbagai komponen sehingga membentuk satu kesatuan unit yang tidak dapat dipisahkan dan Permanent berada disuatu lokasi/gedung, berdasarkan konstruksi ini gondola permanent dibagi menjadi:

B.1 Gondola Fixed Arm
Type gondola yang digunakan untuk karakteristik gedung yang seluruh keliling lantai roof top memiliki jarak yang sama dari rel ke paraphet atau memiliki perbedaan yang tidak lebih dari 3 meter. Memiliki bentuk Boom Arm Static yang memudahkan cara penggunaannya.

Contoh spesifikasi:
Lifting Load : 250 – 500 Kg
Lifting Speed : 8 m/min
Traver Speed : 6 m/min
Cross Arm Speed : 90° / 20 sec
Turning Speed : 180° / min
Weight : 3 tons – 5 tons

B.2 Gondola Telescopic Arm
Gondola telescopic arm merupakan sistem yang menggerakkan tangan / boom maju mundur. Type gondola yang digunakan apabila jangkauan boom arm dari yang terdekat hingga yang terjauh memiliki perbedaan lebih dari 3 meter. Tipe Telescopic ini ada 2 macam, yaitu single arm dan double arm. Single arm disini, maksudnya adalah tangan yang tergantung / menjulur hanya satu dan biasanya dilengkapi dengan swivel system (sistem yang dapat memutar platform) pada ujung tangannya. Double arm maksudnya kedua tangannya tergantung / menjulur yang dapat dilengkapi dengan swivel sistem ataupun tidak.

Contoh spesifikasi:
Lifting Load : 250 – 500 Kg
Lifting Speed : 8 m/min
Telescopic Arm Speed : 8 m/min
Traver Speed : 6 m/min
Cross Arm Speed : 90° / 20 sec
Turning Speed : 180° / min
Weight : 3 tons – 5 tons

B.3 Gondola Luffing Arm
Gondola Luffing Arm digunakan untuk paraphet yang memiliki ketinggian lebih dari 2 meter. Type gondola ini  menjadi pilihan utama apabila dari pihak gedung menginginkan keberadaan gondola tidak mengganggu  view gedung itu sendiri.
Yang dimaksud dengan luffing disini adalah lengan / arm / boom yang bergerak naik turun dengan ujung lengan yang tertumpu pada body / badan roof car. Lengan boom tersebut mempunyai variasi panjang dan sudut luffing yang tergantung pada kondisi gedung. Akan tetapi tipe ini terbatas pada gedung–gedung yang mempunyai gaya arsitektur sederhana, dan tidak memerlukan lengan yang panjang untuk menjangkaunya, seperti gedung-gedung yang bergaya arsitektur candi agak sulit dijangkau jika memakai tipe ini.

Contoh spesifikasi:
Lifting Load : 250 – 500 Kg
Lifting Speed : 8 m/min
Luffing Arm Speed : 50° / min
Traver Speed : 6 m/min
Cross Arm Speed : 90° / 20 sec
Turning Speed : 180° / min
Weight : 3 tons – 5 tons

B.4 Gondola Jib Crane Arm
Sistem dari gondola Jib Crane Arm fungsinya hampir sama dengan type Telescopic Arm namun memiliki perbedaan pada bentuk bagian Boom Arm yang menyerupai Tower Crane. Gondola Jib Crane Arm baik digunakan untuk jangkauan lebih dari 10 meter dari titik rel depan.
Contoh spesifikasi:
Lifting Load : 250 – 500 Kg
Lifting Speed : 8 m/min
Telescopic Arm Speed : 8 m/min
Traver Speed : 6 m/min
Cross Arm Speed : 90° / 20 sec
Turning Speed : 180° / min
Weight : 3 tons – 5 tons

B.5 Gondola Special Design
Tipe ini dibuat untuk gedung – gedung yang mempunyai bentuk – bentuk khusus yang tidak bisa dijangkau dengan tipe-tipe di atas, seperti lattice boom (lengan kerangka), sistim dome, ladder system (sistim tangga panjat), track chain (rantai track) dll.

Perbedaan Mekanisme Kerja Lifting Sistem
1. Sistem Lifting Gondola Temporary
Hoist yang ada pada platform (keranjang ) gondola jika difungsikan maka akan memanjat wire rope yang terpasang pada konstruksi penggantung sehingga platform (keranjang) akan naik keatas

2. Sistem Lifting Gondola Permanent
Winch yang berada pada konstruksi roof car jika difungsikan maka drum winch akan menggulung wire rope (sling) sehingga platform (keranjang) akan bergerak naik keatas
Perbedaan Sistem Kerja Gondola

Hoist Gondola Temporary

Winch Gondola Permanent


Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun