Dinding Penahan Tanah Tipe Diaphragm Wall, jenis konstruksi dinding penahan tanah tipe dinding bertulang (Diaphragm Wall) merupakan jenis konstruksi dinding penahan yang terbuat dari rangkaian besi beton bertulang yang dicor di tempat atau dengan sistem modular yang dibuat untuk membendung (cover) suatu konstruksi bawah tanah (sub-strucure) khusunya pada konstruksi basement suatu bangunan. Diaphragm wall dapat dikombinasikan dengan sistemanchord untuk menambah daya dukung terhadap tekanan aktif lateral tanah juga berfungsi dalam proses dewatering untuk memotong aliran muka air tanah (Cut-Off Dewatering).
Keuntungan Diafragma Wall
1. Penggalian tanah bisa lebih dalam dibanding dengan dinding penahan tanah sistem konvensional.
2. Pengerjaan lebih cepat dibanding konvensional.
3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk melaksanakan struktur sistem Top Down Methode.
4. Alatnya tidak bising dan tidak menimbulkan getaran yang mengganggu sekitar lokasi proyek pembangunan.
Kekurangan Diafragma Wall
1. Biayanya lebih mahal dibanding sistem konvensional, tapi bisa ditutup oleh efisiensi pekerjaan lainya akibat pelaksanaan yang lebih cepat.
2. Berpeluang terjadi ketidakrataan pada dinding sisi dalam.
3. Memerlukan tambahan pekerjaan finishing.
3. Pada sambungan rawan terjadi kebocoran sehingga perlu dilakukan Grouting injection.
4. Diperlukan manajemen pelaksanaan yang baik agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan pekerjaan lainya seperti bore pile.
5. Tidak bisa diterapkan untuk pekerjaan dinding penahan tanah pada tepi tebing.
1. Penggalian tanah bisa lebih dalam dibanding dengan dinding penahan tanah sistem konvensional.
2. Pengerjaan lebih cepat dibanding konvensional.
3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk melaksanakan struktur sistem Top Down Methode.
4. Alatnya tidak bising dan tidak menimbulkan getaran yang mengganggu sekitar lokasi proyek pembangunan.
Kekurangan Diafragma Wall
1. Biayanya lebih mahal dibanding sistem konvensional, tapi bisa ditutup oleh efisiensi pekerjaan lainya akibat pelaksanaan yang lebih cepat.
2. Berpeluang terjadi ketidakrataan pada dinding sisi dalam.
3. Memerlukan tambahan pekerjaan finishing.
3. Pada sambungan rawan terjadi kebocoran sehingga perlu dilakukan Grouting injection.
4. Diperlukan manajemen pelaksanaan yang baik agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan pekerjaan lainya seperti bore pile.
5. Tidak bisa diterapkan untuk pekerjaan dinding penahan tanah pada tepi tebing.
Metode Pelaksanaan Diaphragm Wall
Alat:
Excavating Crane (Crawler Crane)
- Excavating Clampshell Grab
- Bentonite Mixing Unit
- Bentonite Re-Cycling Unit
- Bentonite Storage
- Service Crane (Crawler Crane)
- Various Pump and Tremie Pipes for re-Cycling (Submersible Pump)
- Construction Joint Water Stop (CWS) Form
- Excavator
- Dump truck
- Generator Set
- Welding Machine
- Theodolite & Water Pass
- dan lain-lain
Metode Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi: mobilisasi alat, cleaning dan grubbing, pengukuran, dll.
2. Pembuatan guide wall sebagai panduan untuk kelurusan dan platform alat pengeboran dinding diafragma, konstruksi seperti tampilan di bawah.
guide wall dari beton sepanjang diaphragm wall sebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagai lantai kerja (beton bertulang).
3. Adapun urutan pelaksanaan Diafragm Wall adalah sebagai berikut
terima kasih, isi blognya sangat membantu:)
ReplyDelete