Pembongkaran / Pelepasan Bekisting / Formwork Removal Skip to main content

Pembongkaran / Pelepasan Bekisting / Formwork Removal

Pembongkaran bekisting beton yang disebut juga dengan strike-off atau removal formwork harus dilakukan hanya setelah beton memperoleh kekuatan yang cukup, paling sedikit dua kali tegangan yang mungkin dialami beton ketika bekisting dilepas. Penting juga untuk memastikan stabilitas bekisting yang tersisa selama pelepasan bekisting.

Perhitungan Waktu Pembongkaran Bekisting yang Aman
Untuk melanjutkan kegiatan konstruksi dengan lebih cepat, penting untuk menghitung perilaku struktur di bawahnya yaitu beban sendiri dan beban konstruksi. Jika hal ini dapat dilakukan dan komponen struktur dinyatakan aman, bekisting dapat dilepas.
Jika perhitungan ini tidak memungkinkan, maka rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung waktu pukulan bekisting yang aman, yaitu:

Rumus ini diberikan oleh Harrison (1995) yang menjelaskan secara rinci latar belakang penentuan waktu pemindahan bekisting. Cara lain untuk menentukan kekuatan struktur beton adalah dengan melakukan uji tak merusak pada komponen struktur.
Note: Kekuatan karakteristik kubus memiliki kematangan yang sama dengan struktur yang dibutuhkan pada saat pembongkaran bekisting

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waktu Pembongkaran Bekisting Beton
Waktu pemogokan bekisting beton tergantung pada kekuatan komponen struktur. Perkembangan kekuatan komponen struktur beton tergantung pada:
  • Grade beton – semakin tinggi grade beton, laju pengembangan kekuatan lebih tinggi dan dengan demikian beton mencapai kekuatan dalam waktu yang lebih singkat.
  • Grade semen – ​​Grade semen yang lebih tinggi membuat beton mencapai kekuatan yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
  • Jenis Semen – Jenis semen mempengaruhi perkembangan kekuatan beton. Misalnya, semen cepat mengeras memiliki perolehan kekuatan yang lebih tinggi dalam periode yang lebih pendek daripada Semen Portland Biasa. Semen panas rendah membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendapatkan kekuatan yang cukup daripada OPC.
  • Temperatur – Temperatur beton yang lebih tinggi selama pembuatannya mencapai kekuatan yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. Lingkungan yang lebih panas membuat beton memperoleh kekuatan lebih cepat.
  • Kekedapan bekisting - Bekisting membantu beton untuk mengisolasinya dari sekitarnya, jadi semakin lama bekisting tetap dengan beton, semakin sedikit kehilangan panas hidrasi dan tingkat perolehan kekuatan yang tinggi.
  • Dimensi beton - Ukuran komponen struktur beton juga mempengaruhi perolehan kekuatan beton. Bagian beton yang lebih besar memperoleh kekuatan dalam waktu yang lebih singkat daripada bagian yang lebih kecil.
  • Curing - Curing yang dipercepat juga merupakan metode untuk meningkatkan tingkat perolehan kekuatan dengan penerapan panas.
Nilai Kekuatan Beton
Umumnya nilai kekuatan beton berikut dipertimbangkan untuk membongkar bekisting di berbagai jenis komponen struktur beton.

Berikut Tabel Kekuatan Beton vs. Jenis Struktural untuk Pembongkaran Bekisting
Kekuatan Beton Bagian Struktur
2.5 N/mm2 Bagian lateral bekisting untuk semua bagian struktural dapat dilepas
70% kekuatan rencana Bagian interior bekisting pelat dan balok dengan bentang hingga 6m dapat dilepas
85% kekuatan rencana Bagian interior bekisting pelat dan balok dengan bentang lebih dari 6m dapat dilepas

Berikut Tabel Waktu Pembongkaran Bekisting (Bila Menggunakan Semen Portland Biasa)
Jenis Bekisting Formwork Removal Time
Sisi dinding, kolom dan sisi vertikal balok 24 jam - 48 jam (sesuai keputusan konsultan)
Plat (disisakan bagian bawah) 3 hari
Balok (disisakan bagian bawah) 7 hari
Pembongkaran Bagian Plat
i) Plat bentang <4.5m 14 hari
ii) Plat bentang >4.5m 14 hari
Pembongkaran Bagian Balok
i) Bentang < 6m 14 hari
ii) Bentang > 6m 21 hari
Catatan penting:
Penting untuk dicatat bahwa waktu untuk pemindahan bekisting yang ditunjukkan pada tabel di atas hanya jika menggunakan Semen Portland Biasa. Dalam proses konstruksi normal, semen Portland Pozzolan biasa digunakan. Jadi, waktu yang ditunjukkan pada tabel diatas harus diubah.

Untuk semen selain semen Portland Biasa, waktu yang diperlukan untuk melepas bekisting harus sebagai:
  • Semen Portland Pozzolan - waktu pembongkaran adalah 10/7 dari waktu yang disebutkan di atas 
  • Semen panas rendah - waktu pengupasan akan menjadi 10/7 dari waktu yang disebutkan di atas 
  • Semen cepat mengeras - waktu pengupasan 3/7 dari waktu yang disebutkan di atas akan cukup dalam semua kasus kecuali untuk sisi vertikal pelat, balok dan kolom yang harus dipertahankan setidaknya selama 24 jam.
Spesifikasi Pembongkaran Bekisting Beton
  • Bekisting tidak boleh dibongkar sampai beton memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang semua beban yang ditempatkan di atasnya. Waktu yang diperlukan sebelum pembongkaran bekisting tergantung pada fungsi struktural komponen struktur dan tingkat perolehan kekuatan beton. Kelas beton, jenis semen, rasio air/semen, suhu selama perawatan dll mempengaruhi tingkat perolehan kekuatan beton.
  • Bagian dan sambungan bekisting harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pembongkaran bekisting, mencegah kerusakan pada beton dan panel bekisting sehingga dapat digunakan kembali tanpa perbaikan yang ekstensif.
  • Prosedur pelepasan bekisting harus diawasi oleh insinyur untuk memastikan bahwa kualitas beton yang mengeras di bagian struktur, yaitu harus bebas atau memiliki cacat pengecoran minimum seperti sarang lebah (honeycomb), cacat ukuran dan bentuk dll. Cacat pada beton ini mempengaruhi kekuatan dan stabilitas struktur. Dengan demikian pekerjaan perbaikan segera dapat dilakukan atau bagian struktur tersebut dapat ditolak.
  • Pemisahan bekisting tidak boleh dilakukan dengan cara memaksa linggis terhadap beton. Ini dapat merusak beton yang mengeras. Pembongkaran harus dicapai dengan menggunakan irisan kayu.
  • Bagian bawah balok dan balok harus tetap di tempatnya sampai pemindahan akhir dari semua penopang di bawahnya selesai.
  • Bekisting balok harus dirancang untuk dapat dilepas dan dapat dipindahkan sementara untuk memungkinkan pemindahan bekisting. Tepi dan balok akan dibongkar mulai dari tengah bentang komponen struktur, dilanjutkan secara simetris ke atas tumpuan.
  • Persetujuan dari insinyur harus diperoleh untuk urutan dan pola pelepasan bekisting.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun