Parquet Skip to main content

Parquet

Penggunaan kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya merupakan representasi dari kekayaan alam Indonesia di iklim tropisnya. Hal ini membuat lantai kayu atau sering disebut parket menjadi trending di dunia arsitektur Indonesia. lantai kayu dan lantai parket sekarang sangatlah beragam jenis dan pengaplikasiannya, ada yang digunakan di indoor flooring, decking, dan tangga. Sedangkan penggunaan material yang sama bisa diaplikasikan di pergola, fasad, hingga aksesoris interior seperti kisi-kisi.

Lantai kayu dan lantai parket merupakan kumpulan kepingan kayu yang bisa berupa kayu original ataupun kepingan kayu yang sudah dipress sedemikian rupa yang diterapkan di atas lantai konkrit, bisa diterapkan di interior atau eksterior. Penutup lantai ini menjadi salah satu unsur dekoratif yang diterapkan di residential, villa, hotel, dan terkadang di perkantoran.

Walaupun terdengar sama, tapi lantai kayu dan parket mempunyai arti yang berbeda. Lantai parket merupakan kepingan kayu yang mempunyai profil di sisi-sisinya untuk saling terkunci satu sama lain saat diaplikasikan dan diperkuat lagi menggunakan paku tembak. Untuk parket terbagi menjadi 2, yaitu parket solid dan parket engineered. Sedangkan lantai kayu merupakan satuan kayu utuh yang dipasang satu sama lain menggunakan skrup.

Tipe Lantai Parket 
1. Parket Solid 
Adalah lantai parket yang menggunakan 100% kayu original dalam pengaplikasiannya. Kayu yang digunakan adalah kayu jati, merbau, bangkirai, ulin dan sonokeling berbentuk keping-keping kecil berukuran sedang dengan tebal antara 5–10 mm, disusun membentuk semacam mozaik yang didesain dalam beberapa pilihan pola. Jenis kayu solid normalnya bertahan dan bahkan bertambah baik penampilannya sepanjang umur bangunan rumah. Parket ini dibuat dari potongan-potongan kecil kayu.

Kelebihan: Berumur panjang, tampil baik dengan semakin tuanya usia kayu; tampilan ruangan menjadi terkesan lebih mewah.

Kekurangan: Perlunya perawatan yang tepat untuk menjaga kualitas dan rayap dapat menghancurkan parket jenis solid ini; harganya boleh terbilang tinggi.

Parket solid sendiri mempunyai 2 jenis yaitu solid FJ dan solid FJL.

- Solid FJ adalah parket solid yang menggunakan satu kayu utuh per satu modul nya tanpa adanya sambungan kayu lain yang dipasang berjajar horizontal.

- Solid FJL adalah parket solid yang menggunakan beberapa kayu yang disambung menjadi satu per satu modul nya. Secara visual terlihat dari sekat di garis vertikalnya.
Perbandingan harga antara solid FJ dan solid FJL ini cukup signifikan mencapai perbandingan 1:2.



2. Parket Engineered 
Adalah jenis parket yang mempunyai lapisan tipis (veneer) pada lapisan pertamanya, sedangkan di bawahnya ada lapisan multipleks atau plywood untuk perkuatannya. Kayu yang digunakan pada parket engineered ini di antaranya adalah jati, sonokeling, white-oak, dan whole nut. Dengan proses engineering, parket ini dibuat dengan tujuan menghasilkan parket yang lebih murah

Kelebihan: Parket jenis ini mungkin akan lebih menang dari sisi harga yang lebih murah; dapat diperbarui jika terjadi kerusakan.

Kekurangan: Dengan harga yang lebih murah pasti ada penurunan dari segi kualitas dan karakter kayu.

Di bawah ini terdapat perbandingan antara parket solid dan parket engineered.



3. Laminate parquet atau Parket Laminating
Parket dari bahan kayu laminate terbuat dari serbuk kayu dengan metode pressing. Parket ini tidak terbuat dari kayu sungguhan, melainkan terbuat dari bahan MDF (Medium Density Fiberboard) atau bahan fiber yang dibuat dengan motif kayu. Perbedaannya hanya dari sisi tampilan, parket dari kayu laminate cenderung glossy sehingga lantainya cenderung licin.

Kelebihan: Parket ini cocok untuk bagian rumah anda yang butuh perubahan suasana tanpa biaya lebih; harga tidak semahal parket solid.

Kekurangan: Permukaan yang licin; karena fisiknya yang bukan kayu asli, kualitasnya perlu lebih diperhatikan; harus diganti bila terjadi kerusakan.



Jenis Pemasangan Lantai Parket
Ada 2 jenis pemasangan di lantai parket pada flooring di antaranya adalah dengan cara lem (glue down) dan dengan plywood (nail down).  

1. Lem (glue down)
- Bantal acian diberi cairan primer. Cairan primer bertujuan untuk penahan kelembapan, jika permukaan basah, lem tidak akan maksimal dan kelebapan akan masuk ke lantai,
- Setelah itu, pemberian lem sikabond untuk menempelkan parket kayu ke bantal acian.

2. Plywood (nail down)
Parket kayu langsung dipasang di atas plywood dengan menggunakan paku tembak. Perbedaan signifikan antara tipe pemasangan ini dengan metode glue down  yaitu tidak ditambahkannya cairan primer




Cara Perawatan Lantai Kayu dan Lantai Parket
Cara perawatan terbilang mudah karena banyak cara preventive agar lantai kayu dan lantai parket bisa tahan lama, diantaranya adalah:
1. Jaga kelembapan lantai, jika terkena air segeralah untuk mengeringkannya. Air yang teresap ke lantai kayu ataupun parket membuat lantai membengkak dan rusak,
2. Menggunakan obat pel yang ramah lingkungan karena bahan kimia berlebih akan merusak coating,
3. Harus ada proteksi pada perabotan yang menempel langsung ke lantai seperti meja, kursi, lemari, 
4. Memindahkan perabotan yang menempel langsung ke ke lantai dengan cara mengangkat bukan menyeretnya, 
5. Untuk perawatan setelah diaplikasikan bertahun-tahun, bisa menggunakan mesin scrubber. Cara kerja mesin ini akan menyemprotkan cairan dan terdapat sikat-sikat halus yang langsung membersihkan permukaan lantai kayu ataupun lantai parket.
6. Apabila coating sudah memudar atau pemilik ingin mengganti warna, lapisan terluar lantai bisa dikuliti dan diganti dengan coating yang baru. Cara kerja mesin berfungsi menghilangkan lapisan terluar lantai, kemudian memberi coating baru sesuai selera. Hal ini bisa menjadi solusi untuk Anda yang ingin mendapatkan suasana baru atau sekedar mengganti konsep interior di rumah.



Penerapan Parquet
Setelah mengenal 2 tipe parket, sekarang adalah mengetahui pengaplikasian lantai kayu dan lantai parket, di antaranya:
1. Interior Flooring
Interior flooring adalah penerapan lantai parket yang paling banyak digunakan. Pengaplikasiannya bisa dengan susunan horizontal, sirip ikan bahkan ada juga yang sudah berupa parket mosaic. Parket Mosaic merupakan tipe parket yang sudah bermodul 60x60 cm atau kelipatannya yang sudah mempunyai susunan sendiri. Indoor flooring ini diterapkan di ruang tamu, ruang tidur, restoran, bahkan ruang gym. 

2. Decking
Decking merupakan lantai kayu yang diterapkan di eksterior. Untuk decking menggunakan kayu ulin dan bangkirai. Kedua kayu ini tahan rayap sehingga cocok diletakkan di outdoor. Kayu ulin lebih mahal dan lebih gelap dibandingkan kayu bangkirai karena lebih kokoh. Walaupun kayu bangkirai lebih ekonomis, tetapi lantai kayu jenis ini kualitasnya tidak kalah dengan kayu ulin.

Dengan menggunakan decking, menjadikan ruangan hangat karena sifat dari lantai kayu yang mampu menyimpan panas di siang dan selanjutnya digunakan untuk menghangatkan di malam harinya. Pemasangan decking ini menggunakan skrup. Pengaplikasiannya biasanya di kolam renang dan teras.

3. Trap Tangga
Pada trap tangga sendiri bisa menggunakan lantai kayu maupun parket jenis FJ dan FJL. Kayu yang digunakan mempunyai tebal 3 mm, lebar 320 mm dan lebar yang bisa di-custom sesuai permintaan customers.

Selain pengaplikasiannya pada interior flooring, decking dan trap tangga, kayu dan parket bisa juga diterapkan pada plafon, pergola, fasad, dan kisi kisi.


Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj...

Base Course dan Sub Base Pada Perkerasan Jalan

Basecourse  adalah material urug yang paling baik untuk pekerjaan pengurugan baik itu jalan maupun bangunan. Karena dihasilkan dari batuan alam/batu gunung yang dihancurkan oleh mesin pemecah Batu / stone crusher, umum nya Basecourse/Beskos Terdiri dari Agregat/Batu Split (Batu Agregate Type 1/2, 2/3, 3/5), Batu Screening( Batuan ukuran 5-10 m ), dan Abu Batu. Gambar diatas adalah lapisan dalam konstruksi perkerasan tanpa mortar: A. Subgrade B. Subbase C. Base course D. Paver base as binder course E. Pavers as wearing course F. Fine-grained sand Perbedaan Base Course dan Subbase Course Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah: a. Definisi - Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. - Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan ya...

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk p...

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang me...

Struktur Baja (part 2) Komponen Struktur Baja Beserta Kegunaannya

Struktur baja kini umum digunakan dalam konstruksi modern. Pasalnya, struktur baja lebih kaku jika dibandingkan dengan struktur beton atau kayu. Penggunaan struktur baja meliputi banyak bangunan, di antara jembatan, menara, terminal, dan pabrik industri  Bahan utama untuk membuat struktur baja adalah besi dan karbon. Selain itu, terdapat pula mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia lainnya untuk menambah kekuatan dan ketahanannya. Berikut, jenis-jenis komponen struktur baja yang harus diperhatikan untuk membuat struktur baja: 1. Angkur (Anchor) Angkur (anchor bolt) adalah baut berbahan baja yang digunakan sebagai medium untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non struktur ke beton. Ketika digunakan, anchor bolt akan ditanamkan pada beton yang menjadi dasar konstruksi. Nantinya, bagian struktur bangunan atau non struktur akan dikaitkan pada kuncian dari baut berukuran besar ini. Setelah terkunci, beban akan berpindah ke bagian beton. Komponen angkur terbuat...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,...

Struktur Rangka Bracing (Braced Frame Structure)

(lanjutan dari Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi) Rangka bracing adalah sistem struktur yang mencegah goyangan samping yang berlebihan akibat pengaruh beban lateral dengan memberikan elemen struktur baja diagonal (untuk struktur baja) atau dinding/inti geser (untuk struktur beton bertulang). Oleh karena itu, rangka bresing adalah solusi struktural yang efektif untuk menahan beban lateral akibat angin atau gempa pada bangunan dan struktur teknik sipil. Akibatnya, didapatkan stabilitas lateral yang dibutuhkan dalam struktur. Komponen struktur penstabil dalam rangka bresing biasanya terbuat dari baja struktural, yang dapat sangat efektif dalam menahan gaya tarik dan tekan. Sebagian besar rangka bresing bertingkat dirancang sebagai 'konstruksi sederhana', dengan sambungan pin nominal antara balok dan kolom. Ketahanan gaya horizontal bangunan dalam konstruksi sederhana disediakan oleh sistem bresing atau inti dalam analisis global. Akibatnya, balok dirancang untuk ditumpu s...