Cladding Skip to main content

Cladding

Ada beragam bentuk serta material yang biasa digunakan untuk membuat cladding. Mulai dari kayu, plastik atau vinil, batu imitasi atau batu bata, hingga logam. Berbagai bahan material, bentuk, serta model cladding ini umumnya dipilih berdasarkan atau dengan mempertimbangkan desain serta keindahan bangunan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing material tersebut

Vinyl Siding
Bahan ini terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) dan panel resin. Vinyl dikenal sebagai bahan yang  sangat memudahkan saat pemasangan maupun pada saat penggantian bila terjadi kerusakan. Memiliki keunggulan antara lain harga yang relatif terjangakau, mudah dipotong sesuai dengan kebutuhan. Vinyl Cladding juga memiliki beragam pilihan tekstur dan warna. Namun, elemen ini cukup berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan iritasi dan penyakit pernapasan seperti asma. Walaupun sekarang Vinyl Cladding telah berkembang dan mengalami perubahan formulasi untuk meningkatakan kualitas, resistensi dampak, dan berbagai aspek lain.

Batu Veneer
Batu veneer merupakan cladding yang terbuat dari material batuan alam yang diiris sangat tipis. Pengaplikasiannya bisa dengan menyusun beberapa bebatuan ataupun clay pada area dinding, struktur, ataupun penyangga pada sebuah bangunan. Kelebihan dari stone veneer adalah menyuguhkan penampilan yang terlihat sangat natural dan juga bisa stabil menjaga suhu didalam ruangan. Disamping itu stone veneer juga mudah dalam perawatan karana tidak mempunyai resiko lapuk atau korosi. Tetapi cladding ini terbilang cukup mahal.

Kayu / Wood Cladding
Sesuai dengan namanya cladding ini terbuat dari kayu. Biasanya, material yang digunakan adalah kayu oak, pinus, cedar dan beragam kayu keras lainnya. Namun, sering terjadi ‘overlap’ pada pemasangan ruas–ruasnya, dan hal ini disebut “clapboard”. Ini kemudian memunculkan istilah “clapboard house”. Penggunaan wood cladding tentu secara alami tahan terhadap cuaca, cukup kuat, serta dapat mengurangi panas di dalam bangunan. Hanya saja, butuh perawatan lebih dan pengecetan ulang secara berkala.
Keunggulan dari wood cladding adalah tampilan yang natural dan cocok untuk bangunan dengan gaya kontomporer. Disamping itu juga bisa membuat suhu ruangan dalam sebuah bangunan lebih stabil. Sementara kekurangan dari Wood Cladding adalah, karena bahan dasarnya yang dari kayu, tentunya memiliki resiko lapuk dan rentan terhadap serangan serangga, oleh sebab itu perlu perawatan yang intensif, Selain itu juga cenderung memiliki harga yang mahal.

EIFS
Eksterior Isolasi and Finish Sistem (EIFS) adalah salah satu material cladding yang paling populer. Cladding ini biasanya dipasang pada eksterior bangunan komersial seperti sekolah, kantor, dan rumah susun. Bahan ini hampir menyerupai semen, tetapi sebenarnya berbeda karena EIFS terbuat dari komponen buatan. Berbeda dengan semen yang terbuat dari pasir serta bantuan. EIFS memiliki sistem panel isolasi seperti plastik dan tertutupi oleh bahan semen / lapisan sintetis. Selain itu EIFS juga memiliki lapisan insulasi berupa busa dan berfinish coating. Keunggulan EIFS adalah memiliki lapisan insulasi dan bobotnya ringan. Pertama kali digunakan di Amerika Utara, EIFS merupakan cladding yang paling populer dan sering diaplikasikan pada bangunan-bangunan umum non residensial seperti, kantor, sekolah, rumah sakit, dan gedung-gedung komersial.


GRC
GRC atau Glassfibre Reinforced Cement memiliki keunggulan khusus jika digunakan sebagai material cladding, yakni lebih mudah dibentuk sesuai dengan selera dalam hal tampilan terutama tampilan ornamen. Jenis cladding ini sangat tepat digunakan untuk rumah bergaya minimalis. Kekurangan material ini adalah ketahanan terhadap suhu ruangan yang masih terbilang kurang. GRC juga memiliki bobot yang ringan. Selain itu GRC cladding juga rendah perawatan. 

Metal/ Logam
Metal Cladding adalah sistem pelapisan bangunan dengan menggunakan bahan-bahan dari metal, antara lain, aluminium composite panel dan corrugated steel. 
Metal Cladding pada umumnya diterapkan pada gedung dan bangunan-bangunan komersial, tetapi bukan berarti tidak memungkinkan untuk digunakan untuk bangunan tempat tinggal. 
Untuk itu, tak heran jika penggunaan cladding tipe ini lebih mudah ditemui pada rumah di daerah pesisir. 
Keunggulan metal cladding adalah tampilan yang modern dan mudah dalam perawatan. Disamping itu tahan terhadap cuaca, korosi, dan tidak mudah lapuk atau berkarat.
Bahan material yang sifatnya tidak mudah berkarat serta tahan lama, menyebabkan penggunaan cladding tipe ini terbilang cukup mahal dibandingkan cladding yang lainnya.


Keuntungan dan Kekurangan Cladding
A. Kelebihan
Berikut adalah 7 macam kelebihan menggunakan cladding, yaitu:
1.Beban Pada Struktur Bangunan Lebih Ringan
Keuntungan yang pertama menggunakan cladding pada bangunan adalah beban pada struktur lebih ringan sehingga dimensi struktur pun bisa lebih kecil. Biaya untuk pembangunan menjadi sangat murah. 
Hal tersebut terjadi karena pemasangan cladding berada ada kolom struktur. Maka segala beban yang terjadi dari cladding, khususnya berat sendiri dan beban angin. Akan dipikul oleh kolom struktur dan selanjutnya akan diteruskan pada pondasi. Dengan demikian berarti ada 2 jenis struktur yang berdampak positif akibat penggunaan cladding. Yaitu kolom struktur dan pondasi. 
Untuk diketahui, desain rangka cladding baja memiliki berat hanya 10-15 kg/m², sementara untuk wall cladding adalah 5-10 kg/m².

2.Proses Pengerjaan Lebih Cepat Dan Praktis
Komponen utama cladding antara lain rangka cladding dan wall cladding. Kedua komponen tersebut pengerjaannya sangat mudah. Untuk membuat rangka cladding pada umumnya menggunakan material baja. Salah satu keunggulan material baja adalah proses pemasangan yang sangat cepat. Karena menerapkan sambungan baut mur. Material yang digunakan untuk wall cladding seluruhnya buatan pabrik. Jadi hanya perlu melakukan pemasangan pada rangka baja. Tidak seperti dinding bangunan yang terbuat dari pasangan batu bata dimana proses pengerjaannya ada beberapa tahap. Sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama.

3.Wall Cladding Tidak Memerlukan Finishing Cat
Wall cladding atau lapisan penutup dinding bangunan tidak memerlukan pengecatan. Karena dari pabrik material tersebut telah siap pakai. Baik untuk wall cladding transparan maupun non transparan. Dengan demikian ada satu lagi efisiensi biaya, yang didapatkan kala menggunakan cladding yaitu tidak adanya pekerjaan cat.

4.Pemasangan Cladding Cukup Dengan Rangka Baja
Pemasangan cladding tidak memerlukan konstruksi tambahan seperti menambah kolom atau balok struktur, yang khusus berfungsi untuk menahan beban cladding. Cukup memakai material baja kanal C dan trekstang besi siku atau stal kotak maka rangka cladding cukup kuat untuk pemasangan wall cladding.

5.Material Rangka Cladding Tahan Lama
Pemasangan rangka cladding berada dalam bangunan dan terhindar dari hujan mengakibatkan rangka cladding tahan lama. Jika rangka cladding sering terkena hujan maka akan tercipta korosi. Oleh karena itu material rangka tidak perlu berukuran besar. Paling besar adalah baja kanal C 150x65x20x2,3 mm.

6.Cladding Anti Bakteri, Jamur Dan Serangga
Rangka dan wall cladding terbuat dari metal sehingga tahan terhadap bakteri, jamur dan serangga. Lain dengan wall cladding transparan, yang umumnya terbuat dari bahan PVC atau uPVC. Kemungkinan rentan terhadap jamur. Namun karena pemasangan wall cladding transparan maksimal 10% dari luas keseluruhan, maka hal tersebut tidak tergolong serius.

7.Perawatan Sangat Mudah Dan Murah
Cara merawat wall cladding agar tidak berjamur adalah membersihkan dengan air dan cairan tertentu. Hal tersebut dapat dilakukan sendiri atau tanpa melibatkan team spesialis. Pelaksanaannya sekali 3 bulan sudah cukup. Sehingga perawatan cladding tidak memerlukan biaya yang mahal.

B. Kekurangan Cladding
Berikut adalah 7 macam kekurangan menggunakan cladding, yaitu:
1. Penggunaan Cladding Belum Populer
Bangunan yang paling sering menggunakan cladding baja adalah gudang dan pabrik. Namun demikian beberapa fasilitas misalnya rumah genset, ruang boiler dan sebagainya juga bisa memakai dinding jenis ini. Tetapi karena sifatnya sebagai bangunan penunjang, akhirnya sering tidak masuk perhitungan.

2. Rangka Cladding Kurang Kokoh
Sebagai pelapis bagian terluar bangunan, desain rangka cladding seharusnya sangat kokoh. Sehingga mampu melindungi bangunan dengan baik, sekaligus memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna bangunan. Namun ini tidak berlaku karena rangka cladding biasanya menggunakan rangka yang kecil.

3. Wall Cladding Rentan Terhadap Korosi
Hal ini khusus untuk wall cladding yang menggunakan seng dan zincalume. 2 jenis bahan ini sesungguhnya telah memiliki lapisan anti karat. Tetapi karena letak pemasangan di luar bangunan, maka sangat rentan terhadap korosi. Hal ini semakin parah bila lokasi bangunan dekat dengan pantai atau daerah yang rawan banjir rob. Jadi kelemahan paling utama menggunakan cladding adalah mengalami korosi. Tidak ada solusi untuk hal ini, selain mengganti wall cladding dengan yang baru.

4. Pilhan Warna Wall Cladding Terbatas
Warna material wall cladding transparan memang ada beberapa macam. Antara lain bening, putih, kuning dan sebagainya. Tetapi warna wall cladding non transparan (seng, zincalume dan alumunium) hanya satu, yaitu silver.

5. Tampilan Cladding Mudah Berubah
Gelombang wall cladding bila mengalami benturan dengan benda keras mudah penyok. Hal tersebut sering terjadi saat pengiriman, penyimpanan serta pemasangan barang. Untuk cladding non transparan, penyok mengakibatkan lapisan anti karat menjadi terkelupas. Ahirnya material dengan mudah mengalami korosi.  Tetapi untuk cladding transparan, benturan dapat mengakibatkan permukaan gelombang pecah/rusak. Penting anda katahui, kedua material tersebut mudah berubah bentuk karena bahannya sangat tipis.

6. Cladding Menyerap Panas & Cepat Pudar
2 jenis bahan wall cladding non transparan yang menyerap panas adalah seng atau zinclalume. Karena cladding terpapar langsung dengan sinar UV, akibatnya suhu dalam ruangan tinggi. Sementara akibat UV, warna cladding transparan cepat pudar/kusam. Hal ini mengakibatkan pencahayaan dalam ruangan tidak maksimal. Jadi ada 2 kerugian yang harus diantisipasi kala menggunakan cladding pada bangunan yaitu peningkatan suhu dalam bangunan, serta ventilasi cahaya kurang awet.

7. Pemasangan Cladding Mengakibatkan Silau
Kendala yang terjadi ketika menggunakan wall clading, khususnya dengan bahan metal. Manakala volume cladding sangat luas, seperti untuk bangunan gudang dan pabrik. Ketika mendapat sinar mahari langsung, maka cladding tersebut akan silau. Hal ini tentu sangat merugikan orang lain, yang berada sekitar bangunan.


Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun