Cat Berdasarkan Fungsinya dan Hasil Akhir Skip to main content

Cat Berdasarkan Fungsinya dan Hasil Akhir

Lanjutan dari Cat

Dalam konteks jenis dan fungsi cat untuk konstruksi bangunan, cat memiliki banyak fungsi penting. Diantaranya adalah:
–     Sebagai outer atau skin dinding ruangan sehingga dinding tidak gampang berlumut.
–     Memberikan warna pada ruangan yang merupakan identitas karakter pemiliknya.
–     Memberikan sentuhan estetis khususnya ketika kombinasi warna tersebut cocok sehingga meningkatkan sisi keindahan dari ruangan tersebut.

Ada banyak sekali jenis – jenis dan fungsi cat untuk konstruksi bangunan.
Berdasarkan fungsinya  yaitu:

1. Cat Alkyd Syntetic
Jenis cat ini memiliki karakter yang cukup kuat, yaitu identik dengan glossy-nya dan biasa dipakai untuk mewarnai bagian interior dan eksterior ruangan.
Kelebihannya sendiri ialah:
- Tahan lama
- Kuat untuk segala macam cuaca
- Bebas jamur
- Bisa dipulaskan pada kayu maupun besi.

2. Cat Emulsi Styrene Acrylic
Jenis cat yang kedua yang cukup diminati adalah cat emulsi styrene acrlylic. Cat ini dipakai untuk permukaan beton, batako, asbes, triplek, dan juga plesteran. Cat ini disebutkan dapat melindungi material tersebut dari air.

3. Wall Sealer
Wall sealer adalah cat dasar yang digunakan untuk menutup pori-pori permukaan dinding plesteran secara keseluruhan. Proses pengecatan dengan wall sealer dilakukan sebelum pemasangan plesteran dengan tujuan agar permukaannya lebih halus dan cat yang digunakan pun akan lebih melekat dengan dinding plesteran itu. Fungsinya ialah membuat pori-pori dinding terisi sehingg hasilnya jadi lebih halus.

4. Zinc Chromate Primer
Zinc cromata adalah bahan dasar untuk membuat cat khusus logam. Tujuan dari dibuatnya cat logam ini adalah untuk menghindari korosi pada logam, besi, dan yang sejenisnya.

5. Cat Duco
Diantara sekian banyak jenis cat, cat duco adalah yang paling familiar. Dalam bahasa sehari-hari cat duco disebut juga dengan cat dempul yang dipakai untuk penutup logam dan permukaan kayu agar hasilnya lebih rapat. Dengan cat duco, hasil pengerjaan pun akan lebih halus.

6. Cat Melamic
Jenis cat ini terbuat dari bahan dasar alkyd dan resin amino. Cat ini biasa dipakai untuk melapisi kayu dengan hasil akhir yang rata, halus, dan tahan terhadap goresan. Cat Melamic memiliki daya kilap yang tinggi sehingga tampilan kayu pun akan semakin manis. Cat Melamic cocok jika digunakan untuk mewarnai eksterior kayu.

7. Cat Stoving
Finishing logam biasa menggunakan cat stoving. Untuk pengaplikasiannya, cat ini dipakai dengan menggunakan sistem peng-oven-an. Sebab hasil terbaik setelah benda dicat akan muncul apabila dioven terlebih dulu. Cat ini dipakai untuk bahan logam, tabung, elektronik, dan sebagainya. Jarang digunakan untuk keperluan pribadi, cat stoving lebih umum dipakai untuk industri.

8. Cat Thermoplastic
Cat yang digunakan untuk menandai marka jalan adalah cat thermoplastic. Jenis cat ini tahan panas dan tidak mudah mengelupas. Cat ini digunakan untuk mewarnai marka jalan.

9. Cat Epoxy
Cat Epoxy adalah jenis cat yang digunakan untuk menutup permukaan dinding. Cat ini mempunyai daya ikat yang kuat dari kandungan resin yang menjadi alasan kenapa cat ini digunakan untuk menutup permukaan dinding sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. Tidak hanya dalam bentuk cat, Epoxy juga tersedia dalam bentuk epoxy injection, lem epoxy, dan juga dempul epoxy. Cat ini seringkali dipakai untuk melapisi beton dan logam.

10. Cat Polyurethane
Cat polyurethane (Cat PU) memberikan efek glossy atau mengkilap yang tinggi. Dengan cat ini, permukaan akan tampak mengkilap, tahan gores, dan lebih halus. Kualitasnya premium dan mampu menahan terjangan panas dan bahan kimia. Hasilnya, material yang dipulaskan cat ini akan tahan gores, kuat, dan keras.

11. Cat Remover
Seperti namanya, cat ini dipakai untuk meniadakan atau mengelupaskan cat lama untuk kemudian digantikan dengan cat yang baru. Dengan cat remover, kita tidak perlu melakukan treatment yang melelahkan pada dinding yang ingin diganti warnanya. Cat ini adalah emulsi dari bahan kimia yang efektif untuk merontokkan cat dinding sebelumnya. Dengan menggunakan cat ini maka tidak perlu mengerik atau mengamplas dinding hingga cat benar-benar hilang.

Berdasarkan hasil akhir, cat terbagi memjadi beberapa jenis yaitu:

1. Cat Egg Shell
Cat dengan hasil egg shell memberikan tekstur unik pada dinding. Biarpun hasilnya tidak mulus, namun saat dipegang, permukaan dinding dengan cat egg shell tetap halus saat dipegang. Cat dengan tipe finishing eggshell lebih berkilau sedikit dibandingkan tipe flat finish. Namun hasil akhirnya tidak begitu mengilap. Cat dengan eggshell finish juga lebih tahan noda dan dapat dibersihkan menggunakan lap basah.
Cat ini memiliki kilau yang lebih redup dan tahan lembap, karenanya sangat cocok untukkamar bermain anak, dinding dapur dan kamar mandi, dan untuk mengecat kayu, lemari dapur dan perabot. Selain untuk mengecat dinding, cat eggshell finish juga cocok digunakan untuk mengecat lis. Hasil akhirnya cukup tahan lama untuk digosok dan mudah diperbarui.

2. Cat Glossy
Cat ini memiliki hasil akhir yang mewah dan elegan. Gloss memiliki kemilau dari sedang sampai tinggi dan merupakan pilihan yang populer untuk kayu dan besi.

3. Cat Semi Glossy
Bila cat glossy dapat memantulkan cahaya maksimal, semi glossy memberikan alternatif pantulan yang lebih normal. Cat ini baik digunakan sebagai penutup plesteran yang dikerjakan tak baik. Hasilnya dinding pun jadi lebih menarik mata dan cantik.
Karena tahan air, cat ini cocok dipulaskan pada area kamar mandi, laundry room, atau gudang. Selain itu cat semi glossy juga cocok untuk mewarnai bagian jendela dan pintu.

4. Cat Flat atau Matte
Berkebalikan dari cat glossy, cat flat atau matte memberikan tampilan yang rendah kilap.
Jenis cat bangunan tipe matte memberikan hasil yang akhir yang dalam, lekat, dan rapi.

5. Cat Satin
Di antara cat glossy dan matte terdapat jenis cat bangunan dengan tipe satin. Hasil akhir yang disuguhkan cenderung mewah dan premium. Permukaan dinding terasa lembut dan juga halus. Sementara itu, cat ini tidak memantulkan cahaya sehingga tak akan membuat ruangan jadi panas.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i