Plafond Skip to main content

Plafond

Plafon atau biasa disebut sebagai langit-langit merupakan komponen yang terdapat hampir di setiap jenis bangunan. Fungsi utamanya sebagai pembatas antara ruangan dan atap. Sementara fungsi lainnya cukup banyak seperti mencipta sistem sirkulasi udara yang baik, peredam panas, peredam suara bising dari luar, sebagai penahan kotoran-kotoran kecil yang berjatuhan dari atas atap, menyembunyikan instalasi kabel listrik agar tidak nampak berantakan sampai dengan menghadirkan nuansa yang indah pada interior bila di desain dengan tepat dalam ruangan.

Sebagai elemen dekorasi dalam sebuah bangunan, banyak faktor yang akan mempengaruhi keindahan tampilan plafon dalam sebuah ruangan seperti material, ketepatan pemasangan, dan tak lupa harmonisasi yang tepat dengan interior ruangan lainnya.

Ketinggian Plafond
Ketepatan pemasangan mencakup tinggi rendah plafon dalam ruangan. Memasang plafon terlalu rendah akan membuat ruangan terasa sesak, pengap dan padat sehingga sirkulasi dan atmosfer ruangan menjadi kurang baik. Sebaliknya bila terlalu tinggi akan sedikit mengurangi nilai estetika ruang dalam rumah meski sirkulasi udara sangat baik dan Anda akan mendapatkan suasana sejuk.

Ketinggian plafon pada rumah tinggal sebaiknya berkisar 3-3,5 meter, sedang batas terendah adalah 2,5 meter dari lantai. Ketinggian diukur mulai dari permukaan lantai sampai dengan sisi bawah bidang plafon. Standar ketinggian ini akan membantu memperlancar sirkulasi udara di rumah dan memperindah interior.

Standar ini berbeda dengan yang berlaku di gedung perkantoran yakni maksimal ketinggian plafon 2,5 meter. Ini disebabkan ketinggian batas tiap kantor biasanya hanya mencapai 3 meter, dan ini masih dikurangi dengan balok dan ducting AC. Kelebihan batas maksimum akan mengakibatkan pemborosan material.

Material Plafond
Selain punya fungsi yang sangat banyak, plafon juga terbagi jadi beberapa jenis sesuai dengan bahan yang dipakai untuk membuatnya.karena masing masing jenis mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka tidak ada salahnya kita mengenal jenis jenis plafon. berikut jenis jenis plafon.

1. Plafon Triplek
Plafon jenis ini merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Ketebalannya beragam mulai dari 3 mm, 4mm, 5mm, 6mm, dengan ukuran 122 cm x 244 cm. Rangka plafon menggunakan kaso 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60x60 cm.

Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kenapa triplek 6 mm? Mempertimbangkan menurunnya kwalitas triplek yang beredar dipasaran sekarang ini (dulu 4 mm saja sudah cukup). Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan terlihat bergelombang. Untuk pemasangannya, triplek dapat dipasang secara utuh tanpa dipotong atau dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran 61 cm x 122 cm.

Dalam pemasangan 1 meter persegi, dibutuhkan plafon triplek sebanyak 0,347 lembar. Pilihlah triplek berukuran agak tebal 6mm untuk menghindarinya terlihat bergelombang. Selanjutnya kaso 5/7 atau 4/6 dengan panjang 4 meter sebanyak 1,5 batang dan paku sebanyak 0,22 kg.

Kelebihan Plafon Triplek
- Kemudahan untuk memperolehnya dan harga terjangkau
- Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
- Bisa dijadikan tumpuan

Kekurangan Plafon Triplek
- Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, sehingga kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan
- Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
-Tidak tahan api dan mudah rusak bila terus menerus terkena air

2. Plafon Gypsum
Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun jika bangunan bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja. Karena apabila ada perbaikan instalasi listrik, instalatornya pun tidak akan masuk dan merayap di dalam plafon tersebut.

Ukuran gypsum yang dijual di pasaran berkisar 122 cm x 244 cm. Pemasangan bisa dilakukan menggunakan bubuk gypsum atau compound. Bubuk berfungsi sebagai lem di tempat sambungan atau list dan ornament. Pemasangan sambungan gypsum biasanya dikerjakan dengan cara diplester terlebih dulu.

Kelebihan Plafon Gypsum
Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnyapun lebih rapi karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli)
- Model atau bentuk plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan, karena sudah tersedia bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya
- Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya.

Kekurangan Plafon Gypsum
- Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun bisa diantisipasi dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap.
- Bahan kurang tahan lama

3. Plafon Kayu atau Lambersering
Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran (1x9 cm) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.

Kelebihan Plafon Lambersering
- Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan menjadi klasik.

Kelemahan Plafon Labersering
- Pengerjaan lebih sulit dan lama
- Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum

4. Plafon Metal (Tin Ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sangat kental dengan unsur klasik. Kendati begitu harga pasaran cukup tinggi. Jika budget tidak memadai, sebaiknya mencari alternative plafon jenis lain.

Kelebihan Plafon Metal.
- Anti air, anti rayap dan tahan lama

Kekurangan Plafon Metal
- Harga sangat mahal

5.Plafon Eternit
Berasal dari asbes yang terbuat dari campuran semen dan kain perca. Keunggulan utama dari plafon jenis ini adalah ketahanannya terhadap api dan air. Harga relative murah sehingga terjangkau bagi yang tidak memiliki ekstra budget.
Jika dibandingkan dengan jenis triplek dan gypsum, ukuran plafon eternit jauh lebih mungil, yakni sekitar 100 x 50 cm. Namun proses pemasangan rangkanya harus disesuaikan dengan ukuran lembaran eternit. Selain itu, jika hendak memasang juga perlu berhati-hati karena bahan eternit dapat dengan mudah retak dan rapuh.  Selanjutnya, finishing dari pemasangan plafon ini sebaiknya menggunakan cat tembok atau cat khusus plafon.
Namun, material ini tak lagi dianjurkan karena memiliki resiko yang besar dalam hal kesehatan seperti gangguan pernapasan hingga kanker.

Kelebihan Plafond Eternit
- Mudah didapat dipasaran
- Proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak menemui kendala
- Bahannya yang ringan
- Mudah untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.
- Kemampuan membuat ruangan di bawahnya sejuk
- Tidak mudah lapuk saat terkena tetesan air.
- Tahan api

Kekurangan Plafond Eternit
- Tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafond supaya tidak patah atau retak.
- Membahayakan kesehatan

6. Plafon GRC
Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board sebenarnya memiliki karakteristik yang serupa dengan bahan plafon eternit. Namun dari segi ukuran, plafon GRC sedikit lebih besar yakni sekitar 120 x 240 cm dengan ketebalan sekitar 4mm. Rangka plafon yang digunakan dapat berupa kaso 4/6 atau 5/7 atau dapat menggunakan besi kotak (hollow) sebagai alternatif. Ukuran besi hollow yang dipakai 4x4 cm. Pemasangan rangka plafon menggunakan kaso dengan cara dipaku, sedangkan pada rangka besi hollow dengan cara disekrup atau river/viser.
Plafon GRC juga memiliki ketahanan yang baik terhadap api dan air, namun pemasangan terbilang cukup rumit dan tidak tahan jika terkena dengan benturan. Walaupun sudah berhati-hati dalam proses pemasangan, terkadang masih saja ditemukan retak rambut pada sela-sela sambungan GRC. Jika berniat untuk menggunakan material ini, dapat meminta bantuan tenaga ahli supaya hasil lebih rapih.

Kelebihan  Plafond GRC
- Kuat dan tahan bocor
- Desain lebih mewah

Kekurangan Plafond GRC
- Lebih sulit menghasilkan finishing yang baik dan rapi
- Harga relatif lebih mahal
- Biaya besar dan proses pemasangan sulit
- Bahan mudah retak

7. Plafon Akustik
Jenis plafon ini sangat sesuai untuk yang menyukai kenyamanan dan ketenangan karena mampu meredam suara sekitar. Tak heran bila plafon ini biasa dipasang pada ruangan-ruangan seperti auditorium, ruang rapat, ruang pertunjukkan dan sebagainya. Plafon akustik juga dapat dipasang pada bangunan yang menggunakan rangka kayu atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi.Plafon ini memang di desain untuk meredam udara sekitar. Aplikasi dari plafon ini biasa pada ruangan-ruangan seperti auditorium, ruang rapat, ruang musik dan sebagainya. Lembaran ukurannya berkisar dari 60 x 60 cm dan 60 x 120 cm. Plafon ini juga dapat dipasang pada bangunan yang menggunakan rangka kayu atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi sebelumnya.

Kelebihan Plafond Akustik
- Dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu
- Banyak dipakai oleh masyarakat. 
- Bobotnya relatif ringan
- Mudah untuk perbaikan atau diganti 
- Proses pengerjaannya cepat.

Kekurangan Plafond Akustik
- Tidak tahan air 
- Masih jarang dijumpai di daerah terpencil
- Harganya relatif lebih mahal.

8.Plafon PVC
Plafon PVC atau Polyvinyl Chloride merupakan salah satu jenis-jenis plafon rumah yang memiliki bobot sangat ringan. Plafon jenis ini memiliki keunggulan yakni tahan terhadap air dan api. Tidak hanya itu, plafon berbahan dasar PVC juga dikatakan anti rayap, lho! Memang PVC sudah banyak terkenal sebagai bahan dasar pembuatan pipa air, namun kini PVC juga dapat difungsikan sebagai bahan plafon. Plafon ini juga hadir dalam beragam macam warna yang dapat dipilih. Anda dapat menyesuaikannya dengan warna cat rumah elegan.

Kelebihan Plafond PVC
- Tahan air
- Anti rayap
- Tanpa finishing
- Tidak merambat api
- Mudah dibersihkan
- Ringan dan Hemat Rangka
- Bebas Biaya Perawatan
- Pemasangan cepat dan praktis
- Design elegan dan stylish
- Banyak pilihan warna

Kekurangan Plafond PVC
- Harga yang masih relatif mahal 
- Jika ingin mengubah warna, maka harus memasang plafon yang baru
- Permukaan plafon PVC tidak bisa dicat

9. Plafond Kalsiboard
Kalsiboard tersedia dalam berbagai pilihan ukuran dengan tingkat ketebalan yang berbeda-beda dan ditujukan untuk keperluan tertentu. Di antaranya kalsiboard berukuran 3 mm untuk plafon, kalsiboard berketebalan 8 mm untuk partisi interior, kalsiboard setebal 10 mm untuk dinding luar, kalsiboard berukuran 20 mm untuk lantai, dan lain-lain. Khusus untuk penerapan kalsiboard sebagai plafon, material ini mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.

Kelebihan:
1. Aman Bagi Kesehatan
Kelebihan pertama yang melekat pada kalsiboard adalah bahwa material ini sangat aman bagi kesehatan. Kalsiboard mengandung nol persen asbes. Perlu diketahui, asbes merupakan salah satu penyebab kanker paru-paru. Tanpa adanya kandungan asbes juga membuat kalsiboard tidak gampang patah.

2. Pemasangannya Mudah dan Cepat
Satu dari sekian banyak ragam kalsiboard ialah kalsiboard recessed. Kalsiboard ini memiliki bagian pinggiran yang lebih tipis sehingga mempermudah dalam penyambungannya. Hasilnya permukaan sambungan sama rata dengan permukaan lembaran. Bahkan tanpa pemakaian kompon pun kalsiboard-kalsiboard tersebut sudah terhubung dengan kuat.

3. Sifatnya Kuat Tetapi Lentur
Kebanyakan material yang kokoh cenderung lemah terhadap gaya tarik. Berbeda halnya dengan kalsiboard yang mempunyai kekuatan dan elastisitas yang bagus. Tidak hanya plafon yang datar, kalsiboard juga dapat dimanfaatkan untuk membuat plafon yang melengkung. Artinya kalsiboard dapat digunakan untuk menciptakan plafon dengan berbagai bentuk tanpa mengurangi kekuatannya.

4. Perawatannya Lebih Sederhana
Kalsiboard merupakan bahan bangunan yang antirayap, antilapuk, dan antikarat. Kalaupun terjadi kebocoran yang menimbulkan noda air di plafon kalsiboard, perbaikannya cukup dilakukan dengan mengampelas plafon tersebut lalu mengecatnya kembali. Dan yang paling penting yaitu plafon kalsiboard lebih tahan terhadap api sama seperti plafon gypsum.

5. Usia Pakainya Lama
Pada dasarnya, kalsiboard juga mempunyai tingkat keawetan yang tinggi. Plafon ini mampu bertahan hingga puluhan tahun tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Oleh karena itu, harganya yang agak mahal sudah tertutup oleh usia pakainya yang lama.

Kelemahan:
1. Tingkat Kembang Susunnya Tinggi
Kekurangan satu-satunya dari kalsiboard ialah memiliki tingkat kembang surut yang tinggi. Ukuran kalsiboard akan bertambah saat musim penghujan karena strukturnya mengembang. Sebaliknya pada musim kemarau, ukurannya bakal berkurang akibat strukturnya menyusut.
Itulah sebabnya plafon kalsiboard sering terlihat mengalami keretakan rambut yang tipis khususnya terjadi pada musim kemarau. Akibat ukuran pori-porinya yang mengecil, maka timbul lah semacam keretakan pada sambungan plafon ini. Untuk mengatasinya, disarankan menggunakan AC supaya suhu di dalam ruangan tetap stabil.
Contohnya bahan plafon lainnya adalah hardplex, fiber flat, dan juga super panel.

Rangka Plafond
Secara umum, pemasangan plafon pada sebuah ruangan dapat dilakukan dengan membuat rangka terlebih dahulu. Dalam pembuatan rangka plafon perlu memperhatikan ceiling system yakni konstruksi plafon dengan membuat kisi-kisi atau rangka berupa petak-petak yang berfungsi sebagai penyangga untuk susunan plafon.

Konstruksi plafon terdiri dari 2 tipe, yaitu:
1. Expose Grid
yaitu menonjolkan kisi-kisi rangka plafon. Jenis konstruksi ini pun biasa diterapkan pada desain plafon suspended atau untuk konvensional dengan bentuk yang rata.

2. Concealed Grid
Yaitu rangka dengan sistem sambungan yang menghasilkan penampilan mulus dan bersih sehingga tidak nampak sambungannya. Jenis konstruksi ini sering digunakan untuk plafon Chatedral dan juga desain Dome atau desain berbentuk kubah.

Adapun jenis rangka plafon yang sering digunakan saat ini seperti:
1. Rangka Kayu
Rangka kayu saat ini memang sudah jarang dilakukan, karena jenis kayu yang dibutuhkan semakin sulit didapat. Selain itu, akan lebih baik pula kayu diserut terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil plafon lebih rata, karena itu pengerjaannya menjadi semakin lama. Selain itu, dengan rangka kayu lebih mudah dimakan rayap dan kemungkinan rusak lebih besar. Namun, rangka kayu ini biasa digunakan untuk pemasangan papan triplek dan juga papan gypsum.

2. Rangka Metal
Untuk rangka metal yakni menggunakan besi hollow atau dengan metal furing. Bahan rangka ini lebih awet dan tidak mudah rusak karena tahan rayap dan pengerjaannya pun lebih cepat dan rapi. Rangka plafon dengan metal furing atau hollow ini menggunakan sistem suspended ceiling.
Pengerjaan sistem ini dapat menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung di bagian bawah atap atau dak beton. Maka kisi-kisi tersebut dapat ditutup dengan menggunakan papan gypsum, triplek atau lainnya. Untuk memasang rangka plafon metal ini adalah dengan cara mengukur garis ketinggial plafon terlebih dahulu. Garis tersebut diukur sesuai sekeliling ruangan yang akan dibuat rangka. Hingga kemudian dari gambar garis bisa disatukan titik tersebut.
Selanjutnya adalah memasang siku metal atau wall angle yakni sebagai penyangga metal furing. Setelah menempatkan siku metal pada garis maka siku metal dapat dibor dengan jarak antar baut atau sekrup adalah 40 cm dan juga dipasang dengan cara saling tindih. Setelah siku metal terpasang seluruhnya maka bisa dibuat garis pada setiap 40 cm sebagai tanda pemasangan metal furing atau hollow.

Untuk tahap selanjutnya adalah penggunaan kawat penggantung dan besi bracket atau angle clipsebagai ciri khusus dari sistem suspended ceiling. Pemasangan bracket dan hanger ini adalah sebagai penguatan rangka, sehingga tahapan akhir adalah pemasangan papan plafon.

3. Rangka Plafon berlapis Galvanis
Galvanis atau galvanized steel merupakan jenis material yang dinilai lebih kokoh dan kuat karena memiliki lapisan yang tahan karat galvanis yang mampu melindungi baja dari berbagai polutan yang dapat menyebabkan munculnya karat pada materi. Bahan ini pun memiliki daya tahan lebih lama karena terbuat dari HI TEN G550 + Alumunium + Si 1,5%. Bahan ini pun tahan rayap dan ramah lingkungan.
Material baja ini didapat dari Ceiling suspension yang memiliki empat tipe yang memiliki spesifikasi berbeda tergantung pada kapasitas beban dari material tersebut, ukuran dari wall angle atau siku, balok utama atau main tee dan juga untuk balok anak atau cross tee.
Salah satu tipe material Galvanis seperti tipe T325 Series dengan spesifikasi warna polished white, memiliki bahan material Hot-Dipped yakni telah melalui proses pelapisan baja dengan cara sistem pencelupan. Adapun pada tahap pemasangan rangka berlapis Galvanis ini telah mengikuti standar ASTM C 36 atau American Standard for Testing and Material.

Untuk pemasangan plafon juga perlu disesuaikan dengan keadaan atau kondisi bangunan, serta desain interior dalam sebuah ruangan. Sehingga bisa dipertimbangkan berbagai hal terutama pembuatan rangka dan bahan plafon yang cocok.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i