Alat Pengangkut (Dump Truck) Skip to main content

Alat Pengangkut (Dump Truck)

lanjutan dari Alat Berat

Alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut adalah truck sebab mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan cepat, punya kapasitas angkut yang besar, dan biaya operasional yang murah. Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truck dapat digunakan dengan baik, efektif, dan efisien adalah jalan angkut yang cukup rata, kuat, dan keras. Pada jalan angkut dengan kondisi jelek, perlu penggunaan truck-truck cross countrying yang harga dan biaya operasionalnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan truck-truck biasa.

Truck jenis ini dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil dikenal dengan nama Dump Truck. Dump truck (atau di Inggris menyebutnya Dumper truck) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi bahkan sampai sampah.

Sebuah dump truck memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang terpasang di bawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian belakang berengsel, bagian depan bak yang dapat di angkat memungkinkan isi yang di bawa dalam bak dump truck dengan mudah di turunkan di belakang truk di lokasi pengiriman. Di Inggris dan Australia istilah tersebut berlaku hanya untuk off road dan pekerjaan konstruksi saja, dan sementara di jalan raya kendaraan ini di kenal sebagai tipper, truck tipper (Inggris) dan tip truck (Australia).

Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New Brunswick ketika Robert T. Mawhinney memasang kotak dump pada sebuah truk dengan bak model rata (flatbed) di tahun 1920. Perangkat untuk mengangkat adalah sebuah winch yang dihubungkan dengan kabel dan puli katrol yang terpasang pada tiang di belakang kabin truk. Kabel dihubungkan ke ujung depan bawah kotak dump truck yang dilekatkan oleh pivot di bagian belakang kabin truk. Operator menggerakkan engkol untuk menaikkan dan menurunkan kotak. Saat ini, hampir semua dump truck dioperasikan oleh hidrolik yang di pasang dalam berbagai konfigurasi, masing-masing dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Dump Truck adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Lebid spefisik Dump truck atau “trippers” adalah truk yang digunakan untuk mengangkut material (kerikil, pasir, dan beberapa jenis tanah) serta mengangkut alat berat untuk pekerjaan konstruksi.
Sebagian besar dump truck dilengkapi dengan rams hidrolik yang terdapat di bagian depan atau di bawah body dump truck, ram hidrolik tersebut berfungsi untuk mengangkat body dump truck dan memiringkan bucket loadernya ke samping atau ke belakang. Kebanyakan pompa hidrolik dikendalikan dari gearbox power take off.

Dump truck terdiri dari berbagai macam  tipe,  diantaranya  dump  truck  roda empat dengan berat payload 2 ton – 3 ton, articulated dump truck untuk pekerjaan berat, dan dump truck dengan perlengkapan drawbar yang memiliki berat sampai 50 –60 ton lebih.
Bila truck tersebut digunakan untuk mengangkut kayu biasanya disebut logging truck atau ada yang menggunakan trailer. Muatannya di diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatanya dump truck bisa bekerja sendiri, ditinjau dari besar muatanya, dump truck dapat dikelompokan ke dalam 2 (dua) golongan yaitu:
1)  On Highway Dump Truck
Untuk type on high way muatanya lebih kecil dari 20 m3, dump truck ada yang menggunakan roda penggerak depan belakang (fourwheel drive). Ada juga yang dilengkapi dengan roda penggerak belakang saja (real wheel drive).

2)  Off Highway Dump Truck
Sedangkan untuk type off high way dump truck muatanya lebih besar 20 m3 terdapat perbedaan perbedaan seperti yang ditunjukan dibawah ini.

Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck
Truk diklasifikasikan berdasarkan factor dan cara kerja berikut:
1)  Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
2)  Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
3)  Metode pembongkaran muatan.
4)  Kapasitas.
5)  Sistem pembongkaran.

Dump Truck dapat menumpahkan muatan secara hidrolis yang menyebabkan satu sisi baknya terangkat, sedangkan satu sisi lainnya berfungsi sebagai sumbu putar atau engsel. 

Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
(1) End-Dump atau Rear Dump
Rear dump terdiri dari dua jenis, yaitu rear dump truck dan rear dump tractor wagon. Dari semua jenis truk maka rear dump truck adalah alat yang paling sering dipakai. Truk mempunyai kelebihan dibandingkan dengan wagon karena truk lebih kuat jika harus bergerak pada jalan menanjak.
Cara kerja pembongkaran alat tipe ini adalah material dibongkar dengan cara menaikan bak bagian depan dengan sistem hidrolis. Reardump truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut oleh dump truck. Material seperti batuan dapat merusak truk yang dipakai, oleh karena itu, pemuatan material harus dilakukan secara hati-hati atau bak truk dilapisi bahan yang tidak mudah rusak. Ukuran bak truk jenis ini berkisar antara 25 sampai 250 ton.

(2) Side-Dump
Side - Dump Truck dan Tractor – Wagon mengeluarkan material yang diangkutnya dengan menaikkan salah satu sisi bak ke samping. Saat pembongkaran material harus memperhatikan distribusi material dalam bak. Kelebihan material pada salah satu sisi dapat menyebabkan terjadinya jungkir pada saat pembongkaran material. Pada kondisi dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

(3) Bottom-Dump
Umumnya Bottom Dump adalah semitrailer. Material yang diangkut oleh Bottom - Dump Tractor - Wagon dikeluarkan melalui bagian bawah bak yang dapat dibuka di tengah-tengahnya. Pintu bak adalah sisi bagian bawah memanjang dari depan ke belakang. Pintu-pintu tersebut digerakkan secara hidrolis. Bottom - Dump Tractor - Wagon umumnya mengangkut material lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dan lain- lain.
Pembongkaran material dilakukan pada saat kendaraan bergerak. Kelandaian permukaan di mana alat tersebut digunakan sebaiknya kurang dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak memungkinkan untuk daerah yang terjal dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang tepat.
Bottom Dump Truck

Pemilihan Truck
Kapasitas truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsional, maka ada kemungkinan loader ini banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut.

Truck Kecil
Keuntungan dengan menggunakan truck kecil adalah sebagai berikut:
  1. Lebih lincah dalam beroperasi
  2. Lebih mudah mengoperasikanya
  3. Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
  4. Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
  5. Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
  6. Jika salah satu truk dalam satu unit tidak bekerja, tidak bermasalah terhadap total produksi.
Sedangkan kerugiannya sebagai berikut:
  1. Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading)
  2. Excavator lebih sukar untuk memuatnya karena kecilnya bak
  3. Lebih banyak sopir yang diperlukan
  4. Biaya pemeliharaan lebih besar karena lebih baanyaknya truck
  5. Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak.
Truck Besar
Keuntungan dengan menggunakan truck besar adalah sebagai berikut:
  1. Untuk kapasitas sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit
  2. Sopir atau crew yang digunakan lebih sedikit
  3. Cocok untuk angkutan jarak jauh
  4. Pemuatan loader lebih mudah sehingga waktu yang hilang lebih sedikit
  5. Waktu antre (ST) akan berkurang.
Sedangkan kerugianya sebagai berikut:
  1. Jalan kerja harus lebih diperhatikan karena kerusakan jalan kerja relative lebih cepat akibat berat truck yang besar
  2. Pengoperasiannya lebih sulit karena ukuranya lebih besar
  3. Produksi akan berkuran bilang salah satu truck tidak jalan
  4. Maintenance lebih sulit dilaksanakan
  5. Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truk besar.
  6. Jumlah truk yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat.

Jenis – jenis Dump Truck yang ada dipasaran, berikut akan dijelaskan beberapa jenis dan tipe Dump Truck, yaitu:
1)  Articulated Dump Truck
Articulated Dump Truck biasa disingkat ADT merupakan kombinasi dari traktor – trailer, dimana kabin dan dump body – nya dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika melewati lahan yang basah dan berlumpur. Jenis truk ini pun dapat digunakan untuk mengangkut beban di medan kasar dan tak beraturan. Articulated dump truck juga dapat memuat material yang lebih banyak dengan jarak yang lebih panjang. Apabila kondisi lahan yang dilalui bekas tanah galian dan timbunan yang berlumpur, maka Articulated Dump Truck perlu dikombinasikan lagi dengan motor grader yang mempercepat waktu siklus.

Articulated Dump Truck memiliki 6 karakter sebagai berikut:
a)  Artikulasi pengoperasian mesin yang mudah
b)  Tabung osilasi dan engsel artic, menyebabkan dump truck dapat berputar 360o dan memastikan keenam roda tetap berhubungan dengan tanah. Hal ini membuat truk lebih stabil, keselamatan terjamin, dan pemanfaatan mesin yang lebih efisien.
c)  Articulated Dump Truck terbuat dari bingkai baja yang sempurna dan tahan lama
d)  Sistem dump truck yang kuat dapat mengangkut muatan lebih besar
e)  Transmisi otomatis
f)  Flotation tire yang tinggi, memudahkan dump truck beroperasi dalam berbagai kondisi.

Adapun keuntungan dari Articulated Dump Truck adalah dapat mengangkut di medan kasar, licin ataupun tanjakan dapat dikatakan ADT unggul dalam daya dukung. Tetapi ADT mempunyai kekurangan, yaitu tidak dapat mengangkut material dengan kapasitas lebih dari 50 ton metrik.

2)  Rigid Dump Truck
Rigid Dump Truck merupakan jenis dump truck yang berdasarkan sistem geraknya adalah kaku. Kegunaan jenis dump truck ini hampir sama dengan Articulated Dump Truck. Alat ini cocok untuk digunakan untuk mengangkut material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Alat berat ini memiliki beban kerja yang besar, sehingga pemilik alat berat harus menjaga availabilitas alat setinggi – tingginya.
Rigid dump truck mempunyai suatu rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump body – nya, sehingga rigid dump truck tidak dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika dioperasikan pada lapangan keras, berat muatan dapat menyebabkan rangka kaku tersbut memutar yang dapat memungkinkan dump truck tersebut berguling, keadaan seperti itu apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Adapun kelebihan rigid dump truck adalah memiliki kapasitas yang besar dan melebihi Articulated Dump Truck dapat mengangkut hingga 400 ton. Sedangkan kekurangan Rigid Dump Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga alat berat ini harus mempunyai ruang gerak yang besar dan gerak yang tidak fleksibel.

3)  Minning/Quarry Dump Truck
Quarry dump truck merupakan tipe dump truck yang biasa digunakan di daerah pertambangan yang berfungsi untuk mengangkut hasil – hasil tambang seperti batu bara.
Truk ini mempunyai kapasitas angkut yang sangat besar, sehinngga perawatannya pun relatif mahal. Berdasarkan sistem geraknya Quarry Dump Truck termasuk kaku sehingga kinerja alat berat ini sama dengan Rigid Dump Truck, yang membedakan adalah fungsi disaat penggunaan pada waktu pelaksanaan.
Keunggulan jenis alat berat ini dapat mengangkut material yang baru ditambang dari tempat penambangan dengan kapasitas besar. Sedangkan kekurangan alat berat ini adalah gerak yang tidak fleksibel dan membutuhkan ruang gerak yang besar.

4)  Standard Dump Truck
Standard Dump Truck adalah truk yang dapat dikosongkan tanpa penanganan. Dump truck biasa digunakan untuk mengangkut material keperluan konstruksi. Standard Dump Truck dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinkan material yang diangkut bias turun ke tempat yang diinginkan.
Adapun kelebihan Standard Dump Truck adalah dapat digunakan untuk mengangkut material dan membutuhkan ruang gerak yang tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck. Wheelbase yang lebih pendek dari Standard Dump Truck membuat dump truk menjadi lebih lincah daripada Dump Truck semi – trailer dengan kapasitas yang tebih tinggi. Sedangkan kekurangan Standard Dump Truck adalah sulitnya bekerja pada medan yang keras seperti berlumpur dan basah dan kapasitas jenis dump truck ini kecil tidak seperti Rigid Dump Truck.

5)  Transfer Dump Truck
Transfer Dump Truck merupakan Standard Dump Truck yang dapat menarik trailer terpisah dan dapat mengangkut material keperluan konstruksi seperti (kerikil, pasir, aspal, dll). Biasanya jenis dump truk ini terdapat 2 bak A dan B. Material kedua yang berada di trailer (bak B), didukung dengan listrik, pneumatic bermotor atau hydraulic line. Material yang berada di bak B di transfer ke bak kosong (bak A) yang ada di depannya dengan cara diluncurkan dengan mengandalkan roda kecil yang bergerak seperti rel. Hal tersebut yang dapat memaksimalkan kapasitas muatan tanpa mengorbankan kemampuan manuver dari Standard Dump Truck.
Konfigurasi lain yang terlihat disebut Triple Transfer Train, yang terdiri dari bak B dan C. Hal tersebut sangat umum di Nevada dan Utah Highways. Tergantung pada pengaturan porosm Triple Transfer Train dapat mengangkut hingga 129.000 kilogram (280.000 pound) dengan izin khusus di negara – negara tertentu AS.
Adapun kelebihan Transfer Dump Truck adalah dapat mengangkut muatan dengan kapasitas yang cukup besar dan kapasitas muatan yang diangkut dapat dimaksimalkan.
Sedangkan kekurangan Transfer Dump Truck adalah membutuhkan ruang gerak yang cukup besar dikarenakan dimensi Transfer Dump Truck yang panjang.

6)  Side Dump Truck
Side Dump Truck adalah salah satu jenis dump truck yang dapat memuntahkan muatannya ke samping yang berfungsi mengangkut material keperlua konstruksi. Side dump truck terdiri dari 3 axle tracktor pulling dan 2 axle semi – trailer. Dump truck jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi untuk memiringkan dump body dan menumpahkan material yang diangkutnya ke sebelah kanan atau kiri dari side dump truck ini. Pada kondisi pebongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang, pemakaian truk jenis ini merupakan pilihan yang tepat.
Adapun kelebihan Side Dump Truck adalah dapat melaju dengan cepat dalam kondisi membawa atau tidak membawa beban. Kapasitas yang dapat diangkut oleh jenis dump truck ini besar, sehingga Side Dump Truck dapat mengangkut muatan yang lebih berat. Side Dump Truck tidak akan ikut terguling ketika loader memuntahkan muatannya yang mana biasanya dump truck memungkinkan untuk ikut terguling. Truk jenis ini dapat digunakan pada kondisi pembongkaran sempit dan panjang.
Sedangkan kekurangan Side Dump Truck adalah jenis dump truck ini mempunyai dimensi yang panjang dan panjangnya menghalangi gerak dump truck dan umumnya kurang fleksibilitas.

7)  Rear Dump Truck
Rear Dump Truck merupakan salah satu jenis dump truck yang berguna mengangkut material keperluan konstruksi yang pengeluara n materialnya dengan pengangkatan bagian depan bak. Rear dump truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut oleh dump truck jenis ini. Material seperti batuan akan dapat merusak truck. Maka, dalam pemindahan harus berhati – hati. Kapasitas bak pada truk jenis ini adalah 25 – 250 ton.
Adapun kelebihan Rear Dump Truck adalah mempermudah pekerjaan dalam pembongkaran material khususnya seperti pasir, sehingga dapat meminimalisir jumlah tenaga kerja manusia. Sedangkan kekurangan Rear Dump Truck adalah kapasitas yang dapat diangkut oleh jenis dump truck ini tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck.

Bagian-Bagian Dump Truck
1)  Dump body
2)  Canopy
3)  Hydraulic
4)  Cabin
5)  Diesel engine

Produktivitas
Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
1)  Waktu muat, tergantung pada:
a)  Ukuran dan jenis alat pemuat
b)  Jenis dan kondisi material yang dimuat
c)   Kapasitas alat angkut
d)  Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

2)  Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
a)  Jarak tempuh alat angkut
b)  Kondisi jalan yang dilalui

3)  Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:
a)  Jenis dan kondisi material
b)  Cara pembongkaran material
c)   Jenis alat pengangkutan

4)  Waktu antri tergantung pada
a)  Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
b)  Kemampuan alat angkut untuk berputar.

Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truk adalah:
Produktifitas = Kapasitas x 60/CT x Efisinesi
Produksi per-jam dump truck yang bekerja dapat digunakan rumus:
P = C x 60/Cmt x Et x M
C = n x ql x K
Dengan:
P     = Produksi per jam (m3/jam)
C     = Produksi per siklus
Et    = Efisiensi kerja dump truck
Cmt  = Waktu siklus dump truck
M     = Jumlah dump truck yang bekerja
n     = Jumlah siklus loader
ql    = Kapasitas bucket
K     = Faktor bucket

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i