Aluminium Shopfront, Window Wall, dan Curtain Wall Skip to main content

Aluminium Shopfront, Window Wall, dan Curtain Wall

• Profil batangan dengan glass pocket maximum 14 mm untuk kaca maximum 6 mm.
• Shopfront atau nama lain Storefront cocok digunakan untuk Lantai 4 maximum. Untuk Lantai 5 keatas tekanan angin >600Pa akan berdampak pada kebocoran
• Lebih murah
• Cocok untuk interior


B. Window Wall 
• Profil batangan dengan glass pocket maximum 14 mm untuk kaca maximum 6 mm
• Window Wall atau Sakura cocok digunakan untuk diatas 4 lantai atau daerah tekanan angin tinggi untuk mencegah kebocoran
• Lebih mahal dari shopfront
• Mempunyai prinsip sebagai bingkai, sistem ini menjadi komponen dari sistem dinding luar seperti RC, dinding bata, dan berfungsi menjadi bidang bukaan pada sistem dinding luar yang bersifat non transparan.
• Material yang digunakan dapat bervariasi, bisa berupa kayu, uPVC, Aluminium, Besi, atau material hybrid seperti Aluminium+uPVC, Aluminium + Kayu, dll.
• Secara struktural terpisah lantai perlantai.
• Terhubung dengan struktur atau bidang bukaan dinding dengan system anchor dengan banyak pilihan detail : Sistem las, Plastic Anchor, Belt Anchor, Expansion bolt dll)
• Cocok untuk exterior


c. Curtain Wall
• Profil batangan dengan glass pocket maximum 18 mm untuk kaca maximum 8 mm.
• Curtain Wall cocok untuk digunakan dengan bentuk menyambung tanpa dibatasi plat lantai.
• Lebih mahal dari shopfront.
• Mempunyai prinsip sebagai tirai, seperti namanya curtain wall. seperti tirai, terhubung dengan struktur bangunan di gantung, di depan struktur bangunan.
• Material yang digunakan pada umumnya aluminium, kaca, composite panel dan komponen solid lain.(Stone cladding, Preforated metal dll)
• Menerus secara struktural, batang batang struktural tegak yang disebut Mullion, disambung dengan joint sleaves. Menjadi struktur utama dalam menyalurkan beban yang terjadi di dalam sistem ini.
• Terhubung dengan struktur dengan menggunakan sistem bracket.
• Cocok untuk exterior.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj...

Base Course dan Sub Base Pada Perkerasan Jalan

Basecourse  adalah material urug yang paling baik untuk pekerjaan pengurugan baik itu jalan maupun bangunan. Karena dihasilkan dari batuan alam/batu gunung yang dihancurkan oleh mesin pemecah Batu / stone crusher, umum nya Basecourse/Beskos Terdiri dari Agregat/Batu Split (Batu Agregate Type 1/2, 2/3, 3/5), Batu Screening( Batuan ukuran 5-10 m ), dan Abu Batu. Gambar diatas adalah lapisan dalam konstruksi perkerasan tanpa mortar: A. Subgrade B. Subbase C. Base course D. Paver base as binder course E. Pavers as wearing course F. Fine-grained sand Perbedaan Base Course dan Subbase Course Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah: a. Definisi - Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. - Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan ya...

Struktur Rangka Bracing (Braced Frame Structure)

(lanjutan dari Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi) Rangka bracing adalah sistem struktur yang mencegah goyangan samping yang berlebihan akibat pengaruh beban lateral dengan memberikan elemen struktur baja diagonal (untuk struktur baja) atau dinding/inti geser (untuk struktur beton bertulang). Oleh karena itu, rangka bresing adalah solusi struktural yang efektif untuk menahan beban lateral akibat angin atau gempa pada bangunan dan struktur teknik sipil. Akibatnya, didapatkan stabilitas lateral yang dibutuhkan dalam struktur. Komponen struktur penstabil dalam rangka bresing biasanya terbuat dari baja struktural, yang dapat sangat efektif dalam menahan gaya tarik dan tekan. Sebagian besar rangka bresing bertingkat dirancang sebagai 'konstruksi sederhana', dengan sambungan pin nominal antara balok dan kolom. Ketahanan gaya horizontal bangunan dalam konstruksi sederhana disediakan oleh sistem bresing atau inti dalam analisis global. Akibatnya, balok dirancang untuk ditumpu s...

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang me...

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk p...

Pembongkaran / Pelepasan Bekisting / Formwork Removal

Pembongkaran bekisting beton yang disebut juga dengan strike-off atau removal formwork harus dilakukan hanya setelah beton memperoleh kekuatan yang cukup, paling sedikit dua kali tegangan yang mungkin dialami beton ketika bekisting dilepas. Penting juga untuk memastikan stabilitas bekisting yang tersisa selama pelepasan bekisting. Perhitungan Waktu Pembongkaran Bekisting yang Aman Untuk melanjutkan kegiatan konstruksi dengan lebih cepat, penting untuk menghitung perilaku struktur di bawahnya yaitu beban sendiri dan beban konstruksi. Jika hal ini dapat dilakukan dan komponen struktur dinyatakan aman, bekisting dapat dilepas. Jika perhitungan ini tidak memungkinkan, maka rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung waktu pukulan bekisting yang aman, yaitu: Rumus ini diberikan oleh Harrison (1995) yang menjelaskan secara rinci latar belakang penentuan waktu pemindahan bekisting. Cara lain untuk menentukan kekuatan struktur beton adalah dengan melakukan uji tak merusak pada komponen stru...

Tipe Joint atau Sambungan pada Kayu

Sambungan kayu adalah bentuk proses pengerjaan kayu yang menggabungkan potongan kayu untuk membuat suatu objek yang kompleks. Saat membuat sambungan kayu, berbagai teknik lain dapat digunakan. Beberapa sambungan membutuhkan dua potong kayu dikunci bersama, sementara yang lain mengandalkan pengencang seperti paku atau sekrup untuk menahannya di tempatnya. Saat membuat berbagai bagian furnitur, lantai, dan barang lain yang terbuat dari kayu, tukang kayu memiliki akses ke berbagai jenis sambungan pengerjaan kayu untuk dipilih.  1. Sambungan Butt Joint Jenis sambungan kayu yang paling dasar adalah sambungan butt. Istilah "butt" mengacu pada ujung papan kayu. Ini adalah sambungan paling sederhana dan terlemah dalam pengerjaan kayu, dibentuk dengan menggabungkan dua potong kayu persegi dengan memposisikan ujungnya pada sudut siku-siku. Berbeda dengan jenis sambungan kayu lainnya, pengencang mekanis seperti paku, sekrup, lem, atau pasak digunakan untuk menyatukan kedua bagian pada B...