Waterproofing Skip to main content

Waterproofing

Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah objek menjadi tahan atau kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan biasanya menggunakan lapisan waterproof untuk melindungi dan menjaga ketahanan struktur bangunan tersebut. Ruangan yang umumnya diberi lapisan waterproof adalah ruangan basement, atap dan area basah lainnya. Air dapat masuk ke ruangan bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding atau lantai. Jika tidak dilindungi dengan sempurna, bangunan akan mengalami kerusakan karena air.

Pentingnya memilih jenis waterproofing yang tepat mengingat kebocoran rumah dan gedung adalah suatu permasalahan yang begitu serius dan berpengaruh terhadap biaya perbaikan yang bisa menjulang tinggi. Umumnya kobocoran terjadi pada area, sebagai berikut:
  • Basement (bawah tanah)
  • Roof Deck (dak beton)
  • Ground Water Tank (tangki air tanah)
  • Kolam renang
  • Construction joint (sendi konstruksi)

Jika pemakaian waterproofing telah dilakukan namun masih tetap terjadi kebocoran, kegagalan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Pemilihan jenis waterproofing kurang tepat
- Pelaksanaan pekerjaan yang salah
- Aplikatornya kurang berpengalaman atau ceroboh
- Kualitas waterproofing kurang bagus

1. Waterproofing Membrane
Waterproofing yang satu ini bentuknya berupa lembaran atau gulungan. Berdasarkan bahan pembuatannya maka dapat dibagi menjadi dua yaitu berbahan dasar fiber dan polyester. Metode pekerjaan membrane relatif lebih rumit, yaitu dengan dipanasi, dibakar / torching, dan dilaminasi dengan lem.
Terdapat tiga jenis tekstur pada waterproofing membrane, yaitu yang permukaannya halus, berlapis pasir dan berlapis batu. Dalam menggunakan waterproofing jenis ini perlu berhati-hati sebab jika salah sedikit maka resiko kebocoran akan tetap terjadi. Biasanya penggunaan waterproofing ini digunakan untuk struktur dak atau atap beton. Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari bahan monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet. 

Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran : 
  • Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang 
  • Aplikasi / pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga mempengaruhi waktu selesainya proyek serta biaya operasional yang dikeluarkan. 
  • Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu perlu penggantian secara berkala. Jika Membran diaplikasi di atap, podium atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan jika membran digunakan di basement. 
  • Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada membran, perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap atau Watertank permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan repair, tetapi jika di basement hal ini tidak dapat dilkukan karena berada di bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga tidak dapat menyumbat langsung di sumber kebocoran.
1a. Lembaran Kedap Air Sistem Bakar (Torch on Waterproofing  Membrane )
Adalah lembaran kedap air yang terbuat dari bitumen dengan ketebalan 3 mm berwarna hitam untuk melapisi permukaan beton  dengan cara dipanaskan atau dibakar pada satu sisi permukaan lembaran  hingga meleleh dan ditempelkan ke permukaan beton yang berfungsi agar permukaan beton dan strukturnya tidak dapat ditembus air. Digunakan terutama untuk melindungi struktur beton yang luas seperti atap beton, basement, tangki air, kolam renang, terowongan dan lainnya. Sistem aplikasi bahan ini adalah pada bidang positif beton dan juga bidang negatif beton.

Komposisi :
Dibuat dari bitumen yang telah dimodifikasi dengan resin khusus, penstabil dan antioksidants, dan diperkuat dengan serat polyester tidak ditenun (non-woven polyester fabric) 200 gram/m2

Keunggulan :
  • Tidak mudah terpengaruh cuaca dan suhu, aman digunakan di daerah terbuka.
  • Penggunaan serat polyester yang tinggi, menambah ketahanan terhadap gaya tarik
  • Cepat dan praktis dalam pemasangannya pada area yang luas.
  • Ketebalan yang terjamin karena dibuat di pabrik dengan mesin khusus mengurangi  resiko ketidak teraturan akibat aplikasi di lapangan.
  • Kelenturan material yang  baik, cukup untuk beradaptasi terhadap pergerakan, retak ataupun penyusutan dari beton di bawahnya.
  • Aman untuk aplikasi pada sambungan stop cor/ construction joint.
1b. Lembaran  Kedap Air  Sistem  Tempel (Self Adhesive Waterproofing Membrane )
Adalah lembaran kedap air dari bahan bitumen dengan salah satu sisi memiliki perekat bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara permukaan beton dengan lembaran kedap air dan  melindungi beton dari air dan aliran yang dapat menembusnya. Cocok untuk area luas seperti atap beton, kolam renang, tangki air, dinding dan lantai ruang bawah tanah, dll.  Sistem aplikasi bahan ini adalah pada bidang positif beton dan juga bidang negatif beton.
Komposisi bahan
adalah kombinasi dari bahan polyester yang memiliki kadar kepadatan tinggi dan semacam bitumen karet pilihan dengan ketebalan 1 mm sampai dengan 2 mm.
Keunggulan
  • Cepat dan praktis dalam pemasangannya.
  • Ketebalan yang terjamin karena dibuat di pabrik dengan mesin khusus, mengurangi resiko ketidak teraturan akibat variasi permukaan beton di lapangan.
  • Ketahanan cukup tinggi terhadap zat-zat kimia dari tanah agresif.
  • Kelenturan material yang sangat tinggi, cukup untuk beradaptasi terhadap pergerakan, retak ataupun penyusutan dari beton dibawahnya.
2. Bahan Kedap Air Berbahan Dasar Semen yang Flexibel ( Flexible Cementitious )
Adalah bahan waterproofing berbahan dasar utama semen dan acrylic. Terdiri atas 2 komponen yaitu bubuk dan cairan yang dikemas terpisah siap untuk di campurkan dan diaduk merata. Ketika masih basah, campuran akan berbentuk pasta semen cair dan setelah kering akan menjadi lembaran tipis yang fleksibel, kedap air dan kuat. Didisain untuk melapisi beton (agar kedap air) pada daerah–daerah basah seperti : toilet, kamar mandi, dapur, kolam, tangki air, dan juga melindungi daerah atap beton dan talang–talang. Pemakaian lain adalah sebagai lapisan pelindung beton dan tulangnya dari gas–gas yang dapat merusak beton beton seperti karbondioksida, khlorida, dan lainnya. Bahan ini dapat diaplikasikan pada bidang vertikal dan horisontal dengan sistem aplikasi bidang positif dan negatif pada permukaan beton.

Komposisi bahan :
Cairan mengandung bahan semacam karet (latex) berkwalitas tinggi yaitu acrylic dan tambahan beberapa bahan kimia berbentuk cairan. Bahan bubuknya mengandung semen tipe 1, pasir silica sangat halus dan juga bahan kimia tambahan berbentuk bubuk.

Keunggulan :
  • Tidak beracun
  • Mudah dan praktis diaplikasikan dengan kuas pada area yang sempit.
  • Daya lekat yang sangat baik.
  • Bersifat permeable (dapat ditembus) oleh uap air sehingga tidak terjadi akumulasi tekanan dari uap air yang terevaporasi dari beton.
  • Fleksibel sehingga mampu menjembatani retak-retak beton, menjaga air tidak masuk melalui celah atau  retak.
3 .Bahan Kedap Air Berbahan Dasar  Acrylic Polymer
Bahan ini berbentuk pasta dikemas dalam pail, praktis dan siap pakai. Bahan ini sangat efektif untuk diaplikasikan pada area  lapisan dinding luar (exterior) dan lantai termasuk kamar mandi, balcony, wet kitchen,  garbage room, dll.
Setelah aplikasi pada permukaan mengering  akan membentuk lapisan  karet yang fleksibel. Lapisan kedap air ini  diperuntukan untuk lapisan luar maupun dalam ruangan dan mempunyai ketahanan terhadap cuaca. Bahan kedap air ini memiliki ketahanan terhadap kimia seperti zat asam anorganik ringan, solar, minyak,  garam, dan zat organic lainnya.
Dalam pemakaian yang normal Bahan ini akan tahan terhadap tekanan air hingga 7 meter head. Tingkat ketahanannya terhadap tekanan air  dapat disesuaikan dengan tebal lapisan.

Keunggulan :
  • Tidak beracun
  • Mudah dan praktis diaplikasikan dengan kuas pada area yang sempit.
  • Daya lekat yang sangat baik.
  • Bersifat permeable (dapat ditembus) oleh uap air sehingga tidak terjadi akumulasi tekanan dari uap air yang terevaporasi dari beton.
  • Fleksibel sehingga mampu menjembatani retak-retak beton, menjaga air tidak masuk melalui celah atau  retak.
4. Bahan Kristalisasi Pembuat Beton Kedap Air (Crystallising Waterproofer)
Adalah bahan tambahan yang diaplikasikan pada permukaan beton baik dengan sistem positif maupun negatif  atau dicampur kedalam beton segar sebelum pengecoran  agar lantai dan dinding beton menjadi kedap air. Mengandung komponen aktif yang dapat masuk dan meresap ke dalam pori–pori beton; akan bereaksi dengan air dan kapur bebas (free lime) hasil reaksi semen dan air  dan mengubah diri menjadi kristal padat yang permanen di dalam pori–pori tersebut. Kristal ini akan menyumbat jalan air sehingga beton tidak dapat ditembus air. Sangat cocok digunakan untuk lantai dan dinding beton yang bertekanan air tinggi, misalnya : ruang bawah tanah (basement), tunnel, waduk, ground tank dan lain sebagainya.
Proses pembentukan kritalisasi dalam beton pada kedalaman  5 cm dari permukaan beton dan pengetesan bahan kristalisasi dilakukan dengan cara benda uji diletakkan di dalam cicin baja   (The Test Ring)  melalui TEL In-House Methods untuk menentukan faktor ketahanan  atau kekedapan  bahan kristalisasi  yang tidak  tembus  terhadap tekanan air pada permukaan  beton.

Komposisi bahan
Mengandung semen, pasir sangat halus dan beberapa macam kimia aktif seperti silica dan turunannya. 

Keunggulan
  • Permanen mengisi pori – pori beton tanpa kekhawatiran akan luka tergores atau sobek.
  • Reaktif terhadap kelembaban dan bereaksi terus selama bahan aktif masih tetap berada di pori – pori beton.
  • Tidak beracun, aman untuk daerah air minum.
  • Menghemat waktu konstruksi karena pemasangan bahan waterproofing dapat dilakukan bersamaan dengan    pengecoran beton (sistem tabur di atas permukaan beton  basah).
  • Dapat diplikasikan pada sisi positif dan negatif bidang permukaan beton.
Kelemahan
Aplikasi waterproofing kristalisasi tidak cocok/ tepat apabila diigunakan untuk lantai atau dinding beton yang memiliki banyak  sambungan stop cor/ perhentian pengecoran beton (construction Joint) tanpa adanya  pemasangan waterstop pada sambungan tersebut.
Fokus aplikasi jenis waterproofing kristalisasi adalah pada area permukaan beton bidang positif atau negatif dan bukan pada sambungan beton atau plesteran yang dapat menyebabkan retak akibat muai susut.

5. Bahan Tambahan Untuk Beton Kedap Air (Integral Waterproofer )
Adalah bahan tambahan yang dicampurkan kepada beton normal dengan tujuan untuk meningkatkan sifat kedap air dari beton tersebut, terdiri 2 komponen yaitu bubuk dan cairan. Digunakan pada struktur beton yang relative terlindung dari matahari terus menerus seperti dinding dan lantai basement, ruang-ruang bawah tanah, tangki air, kolam renang, dan lainnya. Bahan tambahan ini tidak dianjurkan untuk pemakaian di area atap yang langsung kena sinar matahari. Sistem pencampuran bahan  integral (cairan) ke dalam beton dengan cara dituang secara perlahan-lahan di mulut pengaduk ( truck mixer ) dengan dosis  5 – 6 liter/m3 beton sebelum penuangan atau pengecoran.
Integral waterproofing yang umum digunakan adalah cairan admixture untuk campuran beton  yang dirancang sedemikian rupa sehingga bereaksi dengan semen dalam beton dan membentuk jaringan-jaringan pada pori-pori kecil dalam adukan beton dan sekaligus memblokir  pori-pori sehingga beton tersebut menjadi kedap air (waterproof) setelah mencapai proses pengeringan/ pengerasan.

Komposisi bahan
Bubuk mengandung bahan utama silikafume dan pozzolan lainnya 
Cairan mengandung lignosulphonate yang telah dicairkan.

Keunggulan
  • Menghemat waktu konstruksi karena pemasangan bahan waterproofing dilakukan bersamaan dengan pembetonan.
  • Pada ketebalan umum, biaya waterproofing menjadi relative sangat murah karena tidak dibutuhkan plesteran pelindung.
  • Secara tidak langsung, kwalitas beton yang dituang menjadi lebih baik.
  • Ketahanan beton terhadap serangan gas dan cairan agresif meningkat.
Kelemahan
  • Aplikasi waterproofing Integral tidak cocok/ tepat apabila diigunakan untuk lantai atau dinding beton yang memiliki banyak  sambungan stop cor/ perhentian pengecoran beton (construction Joint) tanpa adanya  pemasangan waterstop pada sambungan tersebut.
  • Fokus aplikasi jenis waterproofing Integral adalah pada area badan beton (pori-pori) dan bukan pada sambungan beton atau plesteran yang dapat menyebabkan retak akibat muai susut.
6. Penyumbat Aliran Air Pada Sambungan Beton (Waterstop)
6.1.  PVC Waterstop
Adalah bahan khusus yang terbuat dari PVC  yang  memiliki kelenturan bahan yang baik seperti karet  dan dipasang pada sambungan beton yang rapat atau mempunyai  celah dan berfungsi untuk menahan aliran air yang masuk kedalam bangunan melalui sambungan beton tersebut.
PVC Waterstop digunakan untuk sambungan konstruksi & sambungan menerus beton dengan masing-masing ukuran serta bentuk yang berbeda sesuai kebutuhan konstruksi yang diijinkan.
Biasanya digunakan untuk: sambungan antara beton lantai, dinding dengan lantai, dan untuk sambungan menerus beton, perubahan arah, dll
Polyvinylchloride (PVC) Waterstops adalah mengandung bahan yang fleksibel dan membuat waterstops ini populer dengan kekhususannya dan kemampuannya. Sifat fisik bahan, elastisitas melekat sangat baik dan ketahanan terhadap bahan kimia dan tekanan air telah membuatnya menjadi bahan Waterstop paling banyak dibutuhkan pada sambungan konstruksi. Pemasangan PVC Waterstop pada sambungan beton dilakukan saat sebelum pengecoran pertama dan kedua.
Waterstops PVC tersedia dalam beberapa jenis dan ukuran. Pemilihan jenis bahan Waterstop yang tepat harus dimulai dengan menentukan apakah sambungan tersebut bergerak atau tidak bergerak.

Aplikasi PVC Waterstops termasuk yang berhubungan dengan:
  • Bak Air dan fasilitas air limbah
  • Bendungan, waduk, kanal penampungan air, dan saluran air
  • Terowongan dan gorong-gorong
  • Sambungan beton struktur gedung, dll.
6.2.  Swellable Waterstop
Adalah bahan khusus yang terbuat dari bahan komposisi bentonite dengan butyl rubber compound yang akan mengembang beberapa hari setelah bersentuhan dengan air dengan maksimum pemuaian 300 persen dari volume / bentuk semula. Ditempatkan pada sambungan pengecoran beton untuk menghambat dan menghentikan perjalanan air menembus struktur beton melalui jalur yang terbentuk akibat sambungan. Pengembangan di dalam celah sambungan akan menutup semua celah yang tertinggal dan secara sempurna menjadi sumbat bagi air. Sangat cocok digunakan pada struktur beton yang rumit, misalnya lantai dan dinding basement, tangki air, kolam renang, dan lainnya yang berhubungan dengan air, dimana waterstop tipe lain sulit digunakan atau diaplikasikan secara sempurna.
Pemasangan Swellable Waterstop harus dilakukan pada garis sambungan perhentian cor beton pertama dan dalam kondisi permukaan bidang beton kering. Setelah pemasangan Swellable Waterstop pada batas sambungan beton tersebut selesai,  pengecoran beton tahap kedua atau lanjutannya dapat dilaksanakan.
Komposisi Bahan
Dibuat dari bahan sodium bentonite aktif yang ditambah additive khusus untuk menunda pengembangan.

Keunggulan
  • Praktis, cepat dan mudah dalam pemasangannya dan tidak membutuhkan tenaga khusus/ ahli untuk memasangnya.
  • Tidak langsung mengembang sesaat bertemu air, aman meski terkena air hujan, air genangan ataupun air semen dari beton.
  • Flexibel dan mudah mengikuti tekstur permukaan beton.
  • Kwalitas tidak menurun meski terus berhubungan dengan air yang bertekanan.
  • Kemampuan mengembang menyusut yang sangat tinggi, aman untuk struktur jangka panjang.
7. Bitumen Based Waterproofing (Pelapis Aspal)
Karena berbahan baku aspal, maka warnanya hitam pekat. Jenis ini digunakan untuk melapisi talang air dan penampung air. Pelapis ini juga berfungsi sebagai anti karat untuk material yang rentan karat. Waterproofing jenis ini tidak dapat digunakan untuk area yang terpapar sinar ultra violet. Jika terpapar, maka pelapis jenis ini akan meleleh (cocking). Saat ini waterproofing jenis ini semakin jarang digunakan.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i