Berdasarkan survey, proses persiapan sebelum pengecatan memegang peranan penting dalam gagal atau tidaknya hasil pengecatan. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengecatan dinding perlu dilakukan pekerjaan persiapan sebagai berikut :
1. Kondisi permukaan harus kering (tidak lembab) dan nilai pH 7-9.
Hal-hal yang perlu diperhasikan untuk mendapatkan kondisi permukaan yang kering dan tidak lembab antara lain :
- Tunggu waktu pengeringan setelah acian kira-kira 1 bulan (semen biasa) dan pengeringan dapat dipercepat sampai 7 hari (semen instan) dalam suhu normal
- Kasat mata: dinding yang kering akan terlihat lebih terang. Sedangkan dinding yang lembab terlihat lebih gelap.
- Ukur kelembaban menggunakan Protimeter (16%) atau menggunakan metode plastik.
Pengecekan Kelembaban Dinding Menggunakan Protimeter
Pengecekan Kelembaban Dinding Menggunakan Metode Plastik
2. Nilai pH dinding 7-9.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk proses pengukuran pH pada acian antara lain :
- Cek kadar pH pada dinding dengan standar 7-9 (pH normal)
- Biasanya acian baru memiliki pH > 9 (pH basa)
3. Kondisi permukaan harus bersih dari noda, debu, minyak, dan sebagainya.
Berikut merupakan hal-hal yang dapar dilakukan untuk mendapatkan kondisi permukaan yang bersih dari noda dan debu :
- Bersihkan noda pada acian menggunakan kain lembab.
- Pakai amplas untuk membersihkan noda yang keras.
- Gunakan cairan kimia atau water jetting untuk merontokkan cat lama yang sudah rusak.
Untuk memeriksa hasil pembersihan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu water test dan tape test.
Berikut merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menguji hasil pembersihan dari masing-masing metode :
• Water Test
1. Percikkan air di atas permukaan beton atau dinding.
2. Apabila air tersebut tidak terserap, maka dinding terkontaminasi oleh minyak dan debu.
• Tape Test
1. Tempelkan lakban / tape di atas permukaan dinding.
2. Tarik lakban / tape tersebut.
3. Apabila terdapat banyak noda dan debu yang menempel, maka harus dibersihkan.
4. Kondisi dinding harus halus atau rata (tidak retak dan berlubang).
Untuk retak 0,50 – 2,00 mm dapat menggunakan Skim Coat, sedangkan untuk retak > 2,00 mm menggunakan crack filler / sealant acrylic
Hal-hal yang mempengaruhi proses pengeringan cat adalah sebagai berikut :
• Relative Humidity (kelembaban udara)
• Ventilasi
• Temperatur
• Film Thickness (ketebalan lapisan cat-mikron)
• Jumlah lapisan cat
• Penguapan solvent
Cat dinding dapat diaplikasikan menggunakan tiga alat, yaitu kuas, roller, dan air spray. Berikut merupakan teknik pengaplikasian cat menggunakan maing-masing alat :
• Kuas
Kelebihan penggunaan kuas dalam aplikasi cat dinding adalah sebagai berikut :
- Penekanan / penetrasi lebih kuat
- Baik untuk daerah yang sempit
Sedangkan untuk kekurangan penggunaan kuas dalam aplikasi cat dinding adalah sebagai berikut :
- Lapisan cat yang terbentuk tipis
- Menyebabkan cat tidak merata / belang
- Membutuhkan waktu yang lama untuk area yang luas
• Roller
Aplikasi cat dinding menggunakan roller memiliki kelebihan yaitu waktu pengaplikasian yang relative cepat. Namun, aplikasi menggunakan roller juga memiliki kekurangan berupa terjebaknya gelembung / bintik udara pada hasil aplikasi. Aplikasi cat dinding menggunakan roller membutuhkan teknik khusus, yaitu sebagai berikut :
- Dahulukan tepi / ujung / sisi dari permukaan dinding menggunakan kuas
- Aplikasikan bagian tengah menggunakan roller (seperti huruf “M”)
• Air Spray
Penggunaan spray untuk aplikasi cat dinding membutuhkan teknik khusus antara lain :
- Jarak spray dengan permukaan sekitar 30-60 cm
- Surut terhadap bidang permukaan 90°
- Overlapping 50-75% atau cross application
Comments
Post a Comment