Cladding untuk Gudang Skip to main content

Cladding untuk Gudang

Lanjutan dari artikel Cladding

Secara umum model cladding pada konstruksi gudang ada 2 macam, yaitu transparan dan non transparan. Cladding transparan artinya cladding tersebut menyediakan ruang untuk cahaya, sehingga dapat masuk kedalam gudang. Sementara cladding non transparan adalah penutup bangunan pada sisi luar yang tidak tembus cahaya karena menggunakan material yang gelap serta solid.

Fungsi cladding pada bangunan selain sebagai ventilasi cahaya dan lisplang bangunan, juga berfungsi sebagai pelindung dan estetika. Berikut beberapa fungsi dari cladding:

1.Menciptakan Estetika Bangunan
Tampilan bangunan terbentuk dari melalui beberapa unsur yaitu bentuk, warna serta jenis bahan. Oleh karena itu cladding dapat menciptakan estetika pada bangunan. Hal tersebut karena cladding terpasang pada luar bangunan. Dan material cladding memiliki bentuk dan warna. Dengan adanya cladding, bangunan menjadi memiliki wujud (dimensi).

2.Melindungi Struktur, Pengguna & Isi Bangunan
JBangunan yang tertutup cladding dapat terhindar dari panas atau hujan. Selain untuk perlindungan terhadap cuaca. Menggunakan cladding juga bermanfaat untuk menghindari pencurian. Serta hewan-hewan masuk kedalam bangunan. Dengan memasang cadding akan didapatkan 3 manfaat perlindungan sekaligus. Yaitu melindungi struktur bangunan, pemakai serta isi (barang) dalam bangunan

3.Ventilasi Cahaya Pada Ruangan
Fungsi cladding pada bangunan yang lain adalah sebagai ventilasi cahaya. Layaknya seperti jendela kaca. Namun dapat diterapkan dengan ukuran yang tak terbatas. Juga posisi pemasangan yang sangat fleksibel. Dengan demikian dapat leluasa mengatur kebutuhan pencahayaan dalam ruangan.

Penggunaan cladding sekaligus ventilasi cahaya, paling banyak ditemui pada bangunan pabrik. Hal ini tentu sangat menguntungkan dan menghemat energi. Karena tidak perlu memasang penerangan buatan (lampu) dalam bangunan. Tetapi dengan menggunakan cladding transparan, akan didapatkan pencahayaan alami secara cuma-cuma tanpa biaya maintenance.

4.Cladding  Sebagai Lisplang
Lisplang dan cladding adalah 2 komponen bangunan yang berbeda. Perbedaan tersebut sangat nyata bila ditinjau dari segi manfaat. Lisplang adalah bagian komponen atap bangunan. Akan tetapi cladding juga dapat berfungsi sebagai lisplang.

Macam-Macam Komponen Cladding Untuk Gudang
Macam-macam komponen cladding ada 2 yaitu: Rangka cladding, dan Tutup cladding.

1.Rangka Cladding Dan Jenis Bahan
Rangka cladding adalah beberapa material baja profil yang tersusun dengan pola tertentu, yang berguna sebagai tempat pemasangan tutup/penutup cladding. Metode pelaksanaan rangka cladding, sama persis dengan konstruksi baja lainnya. Yakni melalui pabrikasi, lalu kemudian pemasangan komponen. Begitu pula untuk sistem sambungan serta pengecatan rangkanya.

Pemasangan rangka cladding pada bangunan gudang umumnya ada 2 macam, yaitu: 
rata dengan kolom dan berada di luar kolom baja.



Berdasarkan gambar di atas. Terlihat jelas posisi dan jenis bahan rangka cladding, terdiri dari 4 macam yaitu:
  • Pelat baja atau besi siku, yang berguna sebagai dudukan/sepatu rangka
  • Kanal C yang fungsinya adalah untuk pemasangan tutup cladding,
  • Baut mur untuk sambungan/pengikat antara dudukan rangka dengan baja kanal C
  • Trekstang baja yang berguna sebagai pengaku antar baja kanal C.
2.Tutup Cladding Serta Jenis Material
Tutup/penutup cladding atau wall cladding, merupakan lapisan terakhir (paling luar) dari sebuah cladding. Posisinya berada pada rangka cladding bagian luar. Jenis-jenis bahan untuk tutup cladding transparan antara lain: Fiberglass, PVC (Poly Vinyl Chloride) dan uPVC (Unplasticized Poly Vinyl Chloride). 3 Jenis bahan ini selain tembus cahaya, juga memiliki beberapa macam warna. Sehingga dapat bermanfaat sekaligus untuk mempercantik tampilan gudang. Sementara itu untuk cladding non transparan, umumnya memakai bahan seng, zincalume atau alumunium.

Pemasangan wall cladding pada rangka hanya mengandalkan baut skrup. Sementara jarak rangka cladding (S) pada umumnya mencapai ≤ 1,25 meter. Sehingga disarankan untuk menggunakan cladding yang bergelombang. Tujuannya antara lain:
  • Wall cladding lebih kokoh dan mampu menahan berat sendiri,
  • Tahan terhadap tekanan angin yang berasal dari luar bangunan,
  • Air hujan segera mengalir dan tidak masuk kedalam gudang,
  • Proses pemasangan lebih cepat dan rapi.

source:
https://arsitekta.com



Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun