Alat Pengangkat (Crane) Skip to main content

Alat Pengangkat (Crane)

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, crane kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa  jenis Crane yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab crane ini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi.

Crane mempunyai beberapa tipe pengoperasian yang dapat dipilih sesuai kondisi proyeknya.
Tipe crane yang umum dipakai adalah :
1. Crane beroda crawler (crawler crane).
2. Truck crane.
3. Tower crane.

CRAWLER CRANE
Bagian atas crawler crane ini dapat berputar 360º dan bergerak di dalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Bila akan dugunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksaan pengangkutan.
Pengaruh permukaan tanah terhadap alat tidak akan menjadi masalah karena lebar kontak antara permukaan dengan roda cukup besar, kecuali jika permukaannya tanah yang jelek. Pada saat pengangkatan material, hal-hal yang perlu di perhatikan adalah posisi alat waktu operasi yang harus benar-benar water level, keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat beban dari alat tersebut.

TRUCK CRANE / MOBILE CRANE
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lain tanpa bantuan alat pengangkutan. Akan tetapi beberapa bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane juga bagian atasnya dapat berputar 360º. Truck crane mempunyai kemampuan angkat besar, kurang lebih 5 ton dan effektif sampai 4 ton. Kemampuan jangkauannya mencapai 60 meter, dengan roda penggerak baik di depan maupun di belakang. Kemampuan angkat yang maksimal dan dan menjaga stabilitas yang tinggi, truck crane perlu dilengkapi dengan kaki penopang (outrigger). Penggunaan kaki penopang ini dipasangkan dengan roda truck diangkat dari tanah, sehingga keselamatan pengoperasian boom yang panjang akan terjaga. Semakin keluar outrigger crane akan makin stabil, karena crane jenis ini sangat tidak stabil, disamping itu lokasi kerjanya bercuaca baik, permukaannya rata (water level) dan tak ada guncangan.

Karakteristik Truck Crane adalah sebagai berikut :
• Mempunyai fleksibilitas yang tinggi.
• Ringan dan mudah dipindah-pindahkan.
• Digerakkan dan dirakit oleh mesin sendiri.

Selain jenis diatas ada juga jenis lain dari Truck Crane yang disebut Hydraulic Truck Crane atau Telescopic Crane. Boom crane jenis ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan, untuk itu diperlukan tenaga hidrolis sebagai penggeraknya. Kapasitas alat ini maksimum 7 ton, dengan radius putar 3 m dengan boom 13,70 m dan dapat mengangkat beban 0,45 ton. Penggoperasian alat ini membutuhkan site yang luas dan permukaan yang kuat. Untuk menahan ban dan penopang yang berdiri kokoh. Crane ini sangat cocok digunakan pada pekerjaan finishing dan pemeliharaan gedung bertingkat.

TOWER CRANE
Tower Crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu :
1. Crane yang berdiri bebas (free standing crane).
2. Crane di atas rel (rail mounted crane).
3. Crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane).
4. Crane panjat (climbing crane).

Free standing crane
Crane yang berdiri bebas (free standing crane) berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka kadang-kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Tiang utama (mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi ballast sebagai penyeimbang (counterweight). Syarat dari pondasi tersebut harus mampu menahan momen, berat crane dan berat material yang diangkat. 
Tipe jib atau lengan pada tower crane ada dua yaitu saddle jib dan luffing jib. Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 90º terhadap mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360º. Sedangkan luffing jib mempunyai kelebihan dibandingkan dengan saddle jib karena sudut antara tiang dengan jib dapat diatur lebih dari 90º. Dengan kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari. Dengan demikian pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib.

Rail Mounted Crane
Penggunaan rel pada crane jenis ini mempermudah alat untuk bergerak sepanjang rel tersebut. Tetapi agar tetap seimbang gerakan crane tak dapat terlalu cepat. Kelemahan crane tipe ini adalah harga rel yang cukup mahal, rel harus di letakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak menjadi miring. 
Crane jenis ini digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan crane. Selain itu juga perlu diperhatikan desain rel pada tikungan karena tikungan yang terlalu tajam akan mempersulit motor penggerak untuk menggerak kana alat.  Ketinggian maksimum rail mounted crane adalah 20 m dengan berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir, mengingat seluruh badan crane bergerak pada saat pengangkatan material. Walaupun kapasitas angkut dan ketinggian yang terbatas namun keuntungan dari rail mounted crane adalah jangkauan yang lebih besar sesuai dengan panjang rel yang tersedia. 

Tied–in tower Crane.
Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 m, maka crane hrus ditambatkan atau dijangkar ke struktur bangunan. Fungsi dari penjangkaran ini ialah untuk menahan gaya horizontal. Dengan demikian crane tipe tied in tower crane dapat mencapai ketinggian sampai 200 meter.

Climbing Crane.
Apabila lahan yang ada terbatas, maka alternative penggunaan crane yakni Crane panjat atau Climbing Crane. Crane tipe ini diletakkan didalam struktur bangunan yaitu pada core atau inti bangunan. Crane bergerak naik bersamaan dgn struktur naik. Pengangkatan crane
dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis (hydraulic jacks).

HYDRAULIC CRANE
Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak) dan pheneumatik (udara)  untuk dapat bekerja. Namun secara khusus Hidraulik crane adalah crane yang biasa digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dll, yang memilki struktur sederhana. Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah dan dengan jangkauan tidak terlalu panjang serta putaran yang hanya 180 derajat. Sehingga biasanya pada suatu perbengkelan/pergudangan terdapat lebih dari satu Crane.


HOIST CRANE
Jenis Hoist Crane / Jenis Crane dapat dibedakan dari beberapa jenis berdasarkan kebutuhan konstruksi. Namun sebelum kita mengetahui jenis hoist crane / jenis crane, ada baik nya kita mengetahui pengertian dari jenis hoist crane / jenis crane tersebut. Hoist Crane adalah sebuah alat yang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam mengangkat dan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan Jenis Hoist Crane / Jenis Crane biasanya berkapasitas 500 kg sampai puluhan ton. Jenis Hoist Crane / Jenis Crane biasanya digunakan di pergudangan atau pabrik-pabrik. Berikut beberapa jenis hoist crane / jenis crane :

Overhead Crane Single Girder
Overhead crane single girder merupakan alat pengangkat dan pemindah barang dengan gerakan 6 arah, yaitu ke kiri, kanan, maju, mundur, atas, dan bawah. Overhead crane biasanya berada di dalam ruangan. Overhead crane merupakan konstruksi hoist crane yang berada di bagian atas sebuah ruangan. Kontruksinya terdiri dari tiang coulumn, console (optional), end carriage, dan girder. Overhead crane single girder merupakan konstruksi overhead crane yang menggunakan 1 girder. Hoist yang digunakan dalam konstruksi ini juga harus yang single rail.

Overhead Crane Double Girder
jenis crane, jenis hoist, jenis hoist crane, hoist crane, hoist crane jenis Pengertiannya sama dengan overhead crane single girder, hanya saja girder yang digubakan 2. Jadi hoist yang digunakan pun harus double rail.


Semi Gantry Crane
Semi gantry crane merupakan konstruksi crane di mana satu sisi menggunakan kaki untuk menopang girder. Kaki tersebut biasa disebut kaki gantry, dan mampu bergerak maju mundur. Dan disisi lain, girder di topang end carriage yang di letakkan pada console atau tiang coloumn.

Gantry Crane
Gantry crane merupakan konstruksi di mana kedua sisinya menggunakan kaki. Kaki gantry tersebut berjalan di atas rel untuk bergerak maju mundur. Pengaplikasian gantry crane ini biasanya memerlukan tingkat pengamanan yang lebih ekstra. Karena rel nya ada di lantai, serta aliran listriknya mudah dijangkau. Oleh sebab itu jika menggunakan gantry crane, tingkat keamanan harus ditingkatkan.


Suspension Crane
Suspension crane merupakan bentuk konstruksi crane di mana girder di gantung pada beam yang melintang di bagian atap ruangan. Girder bisa melakukan gerakan maju dan mundur.


Jib Crane
Jib crane adalah pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran, jip crane yang kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan pergudangan untuk memindahkan barang-barang yang relatif berat. Jip crane memilki sistem kerja dan mesin yang mirip seperti ‘Hoist Crane’ dan struktur yang mirip ‘Hidraulik Crane’.
Jib crane merupakan bentuk konstruksi hoist crane di mana hanya ada 1 tiang dan girder. Bentuk konstruksi ini seperti huruf L terbalik. Hoist mampu bergerak ke kiri, kanan, atas, dan bawah pada girder atau beam yang merupakan rail dari hoist tersebut. Girder juga bisa digerakan beberapa derajat dan sering disebut gerakan swing. Pergerakan swing ini bisa dengan motor maupun manual.
Monorail Crane
Monorail crane merupakan bentuk konstruksi di mana tidak ada pergerakan dari girder. Jadi hanya 1 rail atau beam tempat hoist bergerak ke kiri dan ke kanan sepanjang rail atau beam tempat hoist menggantung.

Apabia Tiang tidak support Hoist Crane maka bisa dilakukan cara berikut.
1. Tiang Tambahan
Tiang tambahan (additional Column) adalah salah satu solusi yang kita bisa lakukan dengan mendirikan tiang tambahan yang di posisikan di sebelah tiang bangunan yang kemudian di lakukan stood agar tiang tambahan dapat tetap (tidak bergerak), sehingga beban yang terjadi hanya di tiang tambahan saja. Karena adanya penambahan tiang baru tentunya kita harus membuat pondasi yang baru pula, karena pondasi ini berguna sebagai perantara untuk meneruskan beban Overhead Crane ke permukaan tanah. Tetapi apabila lantai beton di gudang anda cukup tebal dan memiliki tulangan baja wiremesh, maka penambahan pondasi tidak wajib di tambahkan.

2. Tiang Cremona (Independent Additional Column)
Tiang Cremona juga merupakan salah satu solusi untuk membuat overhead crane yang salah satu sisi tiangnya berdiri secaran mandiri, sehingga tiang tersebut tidak membutuhkan tiang coloum / tiang bangunan sebagai penyangga. Tiang cremona ini terdiri dari 2 tiang baja IWF profile yang berdiri secara berdampingan sehingga tiang yang satu dengan dengan tiang yang lainnya saling diikat dengan stood besi dengan metode cremona.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun