Untuk mengatur letak tiang, dibutuhkan lead (bingkai). Dengan alat ini, tiang bisa dipasang dalam posisi benar dan tepat. Tidak miring atau bergeser dari tempat yang diinginkan. Jadi, hammer bisa menumbuk tiang tepat di tengah-tengah permukaan atas tiang.
Lead terbuat dari baja, dan terletak di ujung boom. Biasanya lead dipasang pada pemancangan tiang yang menggunakan drop hammer atau single acting hammer. Hal ini bertujuan agar tidak muncul masalah saat pemancangan, misalnya kesalahan posisi dan kemiringan.
Ada beberapa jenis lead yang umum dipakai dalam proyek konstruksi, antara lain:
1. Fixed Lead
Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri atas rangkaian baja, dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane, dan sisi yang satunya terbuka. Sisi yang terbuka merupakan tempat tiang diletakkan. Pada rangkaian ini terdapat rel / alur tempat hammer akan bergerak. Saat penumbukan tiang, lead diletakkan dengan kemiringan tertentu. Lead diikat pada alat pemancang tiang, di mana bagian bawahnya disambungkan dengan crane atau pelat pemancang, sehingga posisi tiang menjadi benar.
2. Swing Lead
Apabila lead tidak disambungkan dengan crane atau alat pemancang di bagian bawahnya, maka lead jenis ini disebut swing lead. Penggunaan lead ini memungkinkan pemancangan tiang yang jaraknya dari badan alat relatif jauh. Namun, kelemahannya, sulit mengatur tiang untuk tetap vertikal.
3. Hydraulic Lead
Silinder hidrolis digunakan sebagai pengatur. Silinder hidrolis merupakan penghubung antara bagian bawah lead dan pemancang. Dengan sistem ini, pengaturan posisi tiang dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Metode ini memang lebih mahal dibandingkan dengan fixed lead. Tetapi produktivitasnya jauh lebih besar.
Comments
Post a Comment