Terdapat 3 metode precast yang dapat diterapkan untuk pembangunan konstruksi jembatan, antara lain:
A. Balok Pracetak
Dek balok pracetak umumnya digunakan untuk jembatan bentang pendek yang berkisar antara 5m hingga 50m. Contoh jembatan ini dapat berupa jembatan kereta api atau jalan raya. Balok tee terbalik standar atau balok-M dipilih dan diposisikan oleh derek.
Jika balok pracetak dipertimbangkan untuk konstruksi jembatan jalan raya, penampang jembatan untuk jalur lalu lintas biasanya terdiri dari empat balok. Waktu ereksi jembatan tersebut harus memiliki tingkat konstruksi empat balok per hari. Dek atas pelat cor-in-situ biasanya digunakan dengan tingkat konstruksi yang diharapkan dari satu bentang seminggu.
B. Dek Pracetak
Konstruksi dek pracetak sering digunakan untuk konstruksi jembatan bentang panjang. Ini adalah metode penghematan waktu yang bermanfaat untuk jembatan panjang di mana waktu konstruksi untuk tahap penyelesaian akhir sangat ketat.
Sebuah jembatan panjang dapat memiliki dek pracetak lengkap yang ditempatkan dengan cepat dengan metode ini. Dek diposisikan menggunakan derek besar atau gantry yang dibuat khusus. Tingkat konstruksi dua bentang per hari dianggap normal di mana sistem gantry digunakan, jika kecepatan ini dipertahankan, dek satu kilometer dapat ditempatkan dalam tiga minggu.
Namun, jika metode konstruksi ini yang dipilih, sangat penting untuk kontraktor mengatur dengan jelas jadwal konstruksi dek. Kecepatan metode ini tergantung pada pengiriman tepat waktu dari dek prefabrikasi. Kontraktor dek harus menetapkan tingkat konstruksi yang memungkinkan pemasok untuk menghasilkan dek tepat waktu, sementara kontraktor dek mempersiapkan penempatan dan penyimpanan dek.
C. Dek Segmental Pracetak
Konstruksi dek segmental pracetak digunakan untuk jembatan panjang di mana kedalaman dek sulit untuk konstruksi cor in situ. Segmen gelagar - gelagar kotak umumnya digunakan di mana segmen tersebut dapat memiliki kedalaman 2m atau kurang, dengan panjang antara 2,5m dan 4m yang umumnya digunakan untuk membawa geladak hingga lebar 15m. Di mana pasca-tarik in-situ lebih diminati, segmen dapat diberi prategang baik secara internal maupun eksternal. Tendon internal harus dilindungi dari serangan kelembaban.
Sifat berulang dari metode ini memungkinkan berbagai teknik penempatan modern untuk digunakan. Metode keseimbangan kantilever atau kantilever bebas di sekitar poer adalah pilihan yang lebih diminati. Dengan metode ini sebuah crane atau self-launching gantry system dapat menempatkan hingga enam segmen per hari.
Laju konstruksi untuk segmen prategang internal dianggap sebagai bentang per minggu. Jika tendon prategang eksternal digunakan, harus layak untuk menyelesaikan tiga bentang per minggu.
Comments
Post a Comment