Alat Berat / Peralatan Pondasi Tiang Skip to main content

Alat Berat / Peralatan Pondasi Tiang

Proyek konstruksi membutuhkan pondasi yang kuat untuk menyangga beban besar di atasnya. Bahan baku pondasi tiang pancang bisa terbuat dari kayu, baja, beton, maupun komposit. Tiga yang disebut terakhir paling banyak digunakan saat ini.
Jenis pondasi beton dapat berupa precast-prestressed maupun cast-in-place. Khusus untuk pondasi beton cast-in-place, yang pertama dikerjakan adalah melakukan pengeboran. Selanjutnya langsung dilakukan pengecoran beton.
Pondasi beton precast, pondasi baja, dan pondasi komposit sering disebut pondasi tiang pancang. Disebut demikian, karena pondasi dipancangkan pada suatu titik di atas permukaan lokasi bangunan.


Pemasangan pondasi ini dibutuhkan alat pemancang tiang. Alat pancang tersebut, antara lain:
  • Drop Hammer
  • Diesel Hammer
  • Hydraulic Hammer
  • VibratoryPile Driver
Berikut ini penjelasan mengenai keempat jenis alat berat untuk pemancang tiang:
A. Drop Hammer
Drop hammer merupakan palu raksasa yang diletakkan pada ketinggian tertentu di atas tiang. Palu kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas / kepala tiang. Perlu diperhatikan, tiang jangan sampai rusak akibat tumbukan tersebut. Karena itu, di bagian kepala tiang bisa dipasang cap (dari kayu) untuk menahan energi dari palu.
Palu berukuran 250 – 1.500 kg ini dijatuhkan sepanjang alurnya, pada ketinggian 1,5 hingga 7 meter, tergantung jenis bahan dasar pondasi. Di bagian atas palu terdapat kabel, untuk menahan palu agar tak jatuh terlalu jauh.
Disarankan menggunakan palu yang berat dengan tinggi jatuh yang lebih kecil jika diperlukan energi yang besar untuk pemancangan tiang pondasi, Cara ini dianggap lebih tepat daripada menggunakan palu yang ringan, dengan tinggi jatuh yang lebih besar.
Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara perlahan. Misalnya, frekuensi jatuhnya palu dibatasi 4-8 kali per menit. Apabila jumlah tiang yang mau dipancang tidak terlalu banyak, penggunaan drop hammer cukup efisien.
Keuntungan dari penggunaan drop hammer antara lain:
  • Biaya investasi relatif rendah.
  • Mudah dalam pengoperasiannya.
  • Mudah dalam mengatur energi per blow, dengan cara mengatur tinggi jatuhnya palu.
Kekurangan dari alat ini antara lain:
  • Kecepatan pemancangan relatif kecil.
  • Kemungkinan tiang mengalami kerusakan akibat hantaman palu cukup besar.
  • Ada kemungkinan kerusakan bangunan di sekitar lokasi pemancangan akibat getaran pada permukaan tanah.
  • Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan di bawah air.
B. Diesel Hammer
Bentuk diesel hammer paling sederhana dibandingkan dengan jenis alat pemancang lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua mesin diesel, piston / ram, tangki bahan bakar, tangki pelumas, pompa bahan bakar, injector, dan mesin pelumas.
Alat ini mendapatkan energinya dari berat ram yang menekan udara di dalam silinder. Ada dua tipe diesel hammer, yakni terbuka dan tertutup:
  • Alat yang bagian ujungnya terbuka mampu melakukan 40-50 blow per menit.
  • Alat yang bagian ujungnya tertutup mampu melakukan 75-85 blow per menit.
Keunggulan dari alat pemancang diesel hammer antara lain:
  • Lebih ekonomis.
  • Tidak membutuhkan energi dari luar.
  • Mudah digunakan di daerah terpencil.
  • Tetap berfungsi maksimal di daerah dingin.
  • Perawatan mudah
Kekurangan dari alat pemancang diesel hammer antara lain:
  • Sulit diaplikasikan pada tanah lunak.
  • Sulit menentukan energi per blow.
(penjelasan Diesel Hammer dapat dilihat di sini)

C. Hydraulic Hammer
Cara kerja hydraulic hammer berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolik. Kekuatan tekanan terhadap pondasi bisa mencapai 140 ton. Alat ini sering digunakan untuk pemancangan pondasi tiang baja H, serta pondasi lempengan baja, dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik.
Hydraulic hammer tidak banyak menimbulkan getaran maupun polusi suara. Bangunan-bangunan di sekitar lokasi pemancangan pun relatif aman dari kemungkinan kerusakan. Tetapi, alat ini hanya cocok dipakai untuk pemancangan tiang pendek. Untuk memperpanjang tiang, harus dilakukan penyambungan pada ujung-ujungnya.

4. Vibratory Pile Driver
Vibratory Pile Driver bekerja dengan sistem getaran sehingga cocok digunakan pada tanah lembab. Apabila tanah di lokasi pemancangan berupa pasir kering, pekerjaan menjadi lebih sulit. Sebab material seperti itu tak terpengaruh oleh getaran yang dihasilkan alat ini.
Vibratory Pile Driver memiliki beberapa batang horisontal dengan beban eksentris. Ketika pasangan batang berputar dengan arah berlawanan, maka berat yang disebabkan beban ekstentris itu akan menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan menyebabkan material di sekitar pondasi yang terikat pada alat ikut bergetar.
Saat dioperasikan, biasanya lead atau pengatur letak tiang tidak digunakan. Biasanya, lead dipasang ke crane dengan ukuran lebih kecil.
Tenaga vibratory pile driver berasal dari listrik atau tenaga hidrolik. Efektivitas penggunaannya tergantung amplitudo, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian yang bergetar (tiang, kepala vibrator, dan selubung vibrator), dan berat bagian lain yang tak ikut bergetar (motor penggerak dan mekanisme suspensi).

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun