Jenis Limbah Sampah / Type of Waste Skip to main content

Jenis Limbah Sampah / Type of Waste

 
Sampah atau limbah didefinisikan sebagai bahan yang tidak diinginkan dan tidak dapat digunakan dan dianggap sebagai zat yang tidak berguna. Sampah terutama dianggap sebagai limbah padat yang mencakup limbah dari rumah (limbah domestik), limbah dari sekolah, kantor, dll (limbah kota) dan limbah dari industri dan pabrik (limbah industri).

A. Sumber Limbah
Sumber limbah dapat secara luas diklasifikasikan menjadi beberapa jenis: 
a. Limbah Industri
Ini adalah limbah yang dibuat di pabrik dan industri. Sebagian besar industri membuang limbahnya ke sungai dan laut yang menyebabkan banyak polusi. Contoh: plastik, kaca, dll.
Adapun karakteristik limbah adalah sebagai berikut.
  • Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas partikel-partikel kecil.
  • Dinamis, artinya limbah tidak diam di tempat, selalu bergerak, dan berubah sesuai dengan kondisi lingkungan.
  • Penyebarannya berdampak luas, artinya lingkungan yang terkena limbah tidak hanya pada wilayah tertentu melainkan berdampak pada faktor yang lainnya.
  • Berdampak jangka panjang. Masalah limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, karena dampaknya akan timbul pada generasi mendatang.
b. Limbah Komersial
Limbah komersial diproduksi di sekolah, perguruan tinggi, toko, dan kantor. Contoh: plastik, kertas, dll.

c. Limbah Domestik
Berbagai limbah rumah tangga yang dikumpulkan selama kegiatan rumah tangga seperti memasak, membersihkan, dll dikenal sebagai limbah domestik. Juga kegiatan usaha seperti pasar, restoran, gedung perkantoran, dan sebagainya. Contoh: daun, kulit sayur, kotoran, dll.

d. Limbah Pertanian
Berbagai limbah yang dihasilkan di bidang pertanian dikenal sebagai limbah pertanian. Contoh: kotoran sapi, rumput liar, sekam, dll.

e. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan.

f. Limbah Pariwisata
Kegiatan wisata menimbulkan limbah yang berasal dari sarana transportasi yang membuang limbahnya ke udara, sampah yang menumpuk dan adanya tumpahan minyak serta oli yang dibuang oleh kapal atau perahu motor di daerah wisata bahari.

g. Limbah Medis
Limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis mirip dengan sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis.

B. Karakteristik Limbah
Karakterisitik limbah secara khusus dibagi tiga yaitu
a. Karakteristik fisik: zat padat, bau, suhu, warna, dan kekeruhan
b. Karakteristik kimia: bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dessolved Oxygen), COD (Chemicial Oxygen Demand), pH (Puissance d’Hydrogen Scale), dan logam berat
c. Karakteristik biologi: karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.

Jenis Senyawa Pada Limbah
Limbah dikelompokkan berdasarkan jenis senyawanya
a. Limbah organik
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup dan bersifat mudah membusuk atau terurai.

b. Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai secara alami oleh mikro organisme pengurai.

c. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

C. Wujud Limbah
Pengelompokan limbah berdasarkan wujudnya dapat dibagi menjadi empat diantaranya yaitu: limbah cair, limbah padat, limbah gas dan limbah suara. 
a. Limbah cair
Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:
a. Limbah cair domestik (domestic wastewater)
yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.

b. Limbah cair industri (industrial wastewater)
yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.

c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow)
yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.

d. Air hujan (storm water)
yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.

Teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara biologi, pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.

b. Limbah padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang berbentuk padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu, kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:
a. Sampah organik mudah busuk (garbage)
Yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.

b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish)
Yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.

c. Sampah abu (ashes)
Yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.

d. Sampah bangkai binatang (dead animal)
yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.

e. Sampah sapuan (street sweeping)
yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.

f. Sampah industri (industrial waste)
Yaitu semua limbah padat yang bersal dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.

Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu sendiri. Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisa dimanfaatkan lagi.

c. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas

a. Partikel 
Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume.

b. Gas
Gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung.

Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat. Seperti limbah gas yang dihasilkan oleh suatu pabrik dapat mengeluarkan gas yang berupa asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak ditangkap dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh angin akan memberikan jangkauan pencemaran yang lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap jenis limbah akan tergantung dari sumber limbah.

d. Limbah suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara. Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, peralatan elektronik, dan sumber - sumber yang lainnya.

D. Kualitas Limbah
Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah sebagai berikut.
1. Volume limbah.
Jika limbah di lingkungan terdapat dalam jumlah banyak, limbah tersebut berbahaya. Akan tetapi, jika jumlahnya sedikit maka limbah tidak akan membahayakan.
2. Kandungan bahan pencemar.
Limbah dikategorikan berbahaya jika mengandung pencemar berbahaya. Jika limbah tidak mengandung bahan pencemar berbahaya, berarti limbah tersebut tidak membahayakan.
3. Frekuensi pembuangan limbah.
Jika pembuangan limbah dilakukan dengan frekuensi yang tidak sering maka limbah tidak akan membahayakan.

E. Pengolahan Limbah
Berdasarkan cara pengolahannya, limbah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
a. Limbah Biodegradable
Sampah yang mengandung bahan organik disebut sampah yang dapat terurai secara hayati. Makanan dan kertas adalah contoh sempurna. Bahan organik dipecah atau didekomposisi menjadi gas (metana, karbon dioksida) dan cairan (air, lainnya) melalui mikroorganisme mikroorganisme. Sumber utama limbah biodegradable adalah rumah tangga dan beberapa jenis tempat komersial seperti restoran, hotel, unit pengolahan makanan dll. Beberapa biodegradable juga dapat berasal dari industri, peternakan, dan peternakan.

Cara penguraian limbah biogradable antara lain:
- Pengomposan
Pengomposan adalah proses biodegradasi sampah organik tetapi dalam kondisi aerobik yang terkendali. Prosesnya terdiri dari penguraian sampah organik seperti makanan dan bagian tumbuhan dengan bantuan mikroorganisme seperti cacing, jamur, dan bakteri. Tidak seperti penguraian alami, pengomposan dilakukan oleh beberapa organisasi, dan prosesnya sebagian besar terjadi dalam wadah besar atau lubang di tanah dengan bantuan oksigen yang diperlukan untuk proses tersebut.

- Vermicomposting
Vermicomposting adalah proses di mana cacing tanah digunakan untuk menguraikan bahan organik. Ini adalah jenis pengomposan terkontrol. Vermicomposting membantu dalam menghasilkan kualitas kompos (pupuk kandang) yang lebih baik. Vermicomposting adalah ekskresi dari cacing tanah yang memakan bahan organik. Kotoran dalam bentuk granular terdiri dari sekresi kimia yang ditemukan di saluran pencernaan cacing tanah. Bahan kimia ini membantu memecah bahan organik dan memperkaya tanah dengan nutrisi.

b. Limbah Non-Biodegradable
Limbah non-biodegradable tidak dapat diuraikan lebih lanjut melalui aksi mikroorganisme. Limbah tersebut merupakan sumber utama racun di tempat pembuangan sampah. Bahan kimia, logam, plastik, cat, karet, dll adalah contoh limbah non-biodegradable. Bahan-bahan ini dapat tetap berada di tempat pembuangan sampah selama ribuan tahun tanpa kerusakan. Racun dari logam dan plastik meresap ke dalam bumi dan mencemari tanah dan sumber air.

-D aur Ulang Sampah
Daur ulang sampah merupakan langkah penting dalam pengelolaan sampah. Daur ulang sampah mengacu pada penggunaan kembali bahan limbah alih-alih membuangnya secara permanen. Hampir semua bahan dapat didaur ulang. Kertas, kayu, logam, dan komponen elektronik sekarang sering didaur ulang untuk menjauhkannya dari tempat pembuangan sampah. Setiap komponen kasur dapat didaur ulang seperti kain, pegas, sabut, busa, dll. Kayu dari furnitur bekas sekarang sering didaur ulang

F. Dampak Negatif Limbah
Dampak negatif limbah bagi kehidupan antara lain:
  • Menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit diare, tifus, demam berdarah, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) bahkan kematian.
  • Membahayakan ekosistem bahkan dapat menyebabkan kepunahan
  • Apabila limbah mencemari sumber air yang digunakan untuk pertanian, maka dapat menyebabkan gagal panen sehingga ketahanan pangan juga dapat terganggu
  • Pencemaran udara dan polusi suara dapat menyebabkan tingkat stress makin tinggi
Lingkungan mempunyai daya tampung limbah yang terbatas. Ketika limbah yang dibuang tidak melebihi ambang batas, lingkungan masih dapat menguraikannya sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Namun jika ambang batas tersebut terlampaui, maka lingkungan tidak dapat menetralisir limbah yang ada sehingga timbul masalah pencemaran dan degradasi kondisi lingkungan.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun