Sistem Struktur Gedung Bertingkat Core and Outrigger Skip to main content

Sistem Struktur Gedung Bertingkat Core and Outrigger

Outriggers adalah sistem struktur lateral interior yang disediakan untuk meningkatkan kekakuan dan kekuatan guling bangunan bertingkat tinggi. Ini adalah sistem penahan beban lateral yang terletak di dalam gedung. Seluruh sistem terdiri dari struktur inti yang terhubung ke kolom perimeter bangunan melalui anggota struktural yang disebut cadik. Cadik dapat berupa balok horizontal, rangka batang, atau dinding.
Outrigger dikategorikan sebagai sistem struktur interior yang dapat bekerja secara efisien hingga 150 lantai. Ini adalah salah satu konfigurasi yang sukses dan stabil yang digunakan dalam konstruksi bertingkat tinggi. Sistem struktural cadik populer dalam konstruksi sejak 1980-an karena kombinasi unik dari fleksibilitas arsitektur dan efisiensi struktural.

Sistem Struktural Outrigger
Sebuah struktur outrigger berfungsi di gedung bertingkat dengan mengikat bersama dua sistem, yaitu,
a. Sistem Inti / Core
Struktur inti adalah unit paling kritis dari bangunan bertingkat tinggi. Merupakan kombinasi dari unit-unit seperti lift, tangga, saluran, dll.

b. Sistem Keliling / Perimeter
Sistem perimeter adalah kombinasi dari mega kolom. Sistem inti dan kolom mega yang terletak di perimeter terhubung menggunakan outrigger. Gambar diatas menunjukkan outrigger tipe truss yang terhubung ke kolom perimeter. Selain outrigger, struktur tersebut disertai dengan rangka sabuk di sekeliling perimeter untuk memberikan ketahanan lateral ekstra.

Baik sistem inti dan perimeter bersama dengan outrigger mengontrol perilaku seluruh bangunan. Hal ini dilakukan oleh interaksi positif antara inti dan sistem perimeter melalui outrigger.

Prinsip Sistem Struktural Outrigger
Bangunan bertingkat tinggi mengalami deformasi lateral yang besar baik karena angin atau beban seismik. Struktur inti gedung bertingkat tinggi mengalami deformasi kantilever, sedangkan struktur rangka yang mengelilingi inti mengalami deformasi tipe portal. Hal ini menyebabkan efek drift dan guling yang tinggi pada struktur.
Penggabungan outrigger secara efisien mengontrol penyimpangan yang berlebihan karena beban lateral. Hal ini, dengan demikian, memungkinkan untuk mencegah kerusakan struktural dan non-struktural dalam struktur. Outriggers mengurangi momen inti dari atas ke bawah di bawah beban lateral.
Outrigger bertindak sebagai lengan kaku yang terhubung dengan kolom perimeter. Ini melibatkan kolom luar dan inti pusat untuk transfer beban yang aman. Ketika struktur dengan sistem outrigger dikenai beban lateral, gaya lateral struktur inti ditransfer ke kolom perimeter melalui outrigger dan kemudian ke tanah. Dengan cara ini, momen guling keseluruhan berkurang.
Faktor Penentu Sistem Outrigger
Kinerja sistem struktur outrigger tergantung pada:
  • Tinggi bangunan
  • Kedalaman / tinggi batang outrigger
  • Bahan struktural utama dari struktur
  • Jumlah level outrigger yang disediakan/ digunakan
Macam Sistem Outrigger
1. Sistem Outrigger Konvensional
Dalam sistem struktur cadik konvensional, outrigger terhubung langsung ke struktur inti, dan kolom terletak di pinggiran struktur.
Menara Shanghai adalah salah satu gedung tertinggi di dunia yang dibangun dengan tinggi lebih dari 600 m. Ini memiliki sistem struktural yang disebut sistem mega-frame yang memiliki 8 kolom besar di perimeter dan dinding inti di tengah. Ini telah menggunakan outrigger untuk menyebarkan kekuatan ke 8 mega kolom ini sehingga bangunan dapat mengambil keuntungan dari pasangan T-C di kolom.
Sistem yang dikembangkan di gedung ini sangat luar biasa dan menunjukkan analisis gedung yang cukup teliti untuk gaya lateral. Model ini menunjukkan setiap elemen seperti inti yang menyatu, balok kopling, rangka outrigger, kolom mega, dinding sabuk setiap hal kecil.

2. Sistem Struktural Outrigger Offset
Pada sistem ini, outrigger terletak di lokasi selain bidang dinding inti. Susunan ini mempertahankan semua keuntungan dari outrigger dan diamati untuk mengurangi defleksi lateral gedung tinggi daripada sistem outrigger konvensional.
Untuk sistem outrigger offset yang efisien, lengan outrigger dan pelat lantai harus cukup kaku untuk mentransfer bidang geser horizontal pada pelat antara outrigger dan inti. Ketika sebuah bangunan dengan sistem outrigger offset dikenai beban lateral, gaya pelat menyebabkan kopel pada outrigger. Untuk mengatasi hal ini, pasangan penahan dibuat oleh kolom perimeter. Kopel penahan dari kolom perimeter ini kembali melalui pelat ke struktur inti.
3. Sistem Outrigger Virtual
Dalam sistem outrigger virtual, momen guling ditransfer dari struktur inti ke kolom tanpa hubungan langsung antara inti dan kolom periferal. Hal ini dicapai dengan menggunakan diafragma lantai, yang mentransfer momen guling dari inti ke luar menggunakan kopel horizontal. Jenis lain dari sistem outrigger virtual adalah rangka sabuk.
Fitur Sistem Struktural Outrigger
Outrigger mengikat inti dan sistem struktural perimeter menciptakan desain unik yang memberikan solusi untuk masalah konstruksi bertingkat tinggi. Beberapa fungsi dari sistem struktur outrigger adalah:
  • Sistem outrigger diadopsi untuk bangunan yang mengalami momen guling yang besar dibandingkan dengan defleksi geser dan lateral.
  • outrigger dalam struktur mengurangi drift keseluruhan dan momen angin inti.
  • Sistem outrigger mengurangi percepatan bangunan secara keseluruhan karena angin kencang dan meningkatkan kenyamanan penghuni.
Manfaat Sistem Struktural Outrigger
Beberapa manfaat dari sistem struktur outrigger adalah:
  • Bangunan tinggi yang menggunakan sistem struktur outrigger dapat mengurangi momen guling sebesar 40%.
  • Ini mengurangi drift keseluruhan bangunan selama aksi beban lateral. Pengurangan tergantung pada kekakuan relatif dari inti dan outrigger.
  • Sistem outrigger melibatkan kolom perimeter struktur untuk mengurangi momen guling secara efisien.
  • Sistem struktur outrigger membantu mendistribusikan beban guling ke pondasi secara efektif. Ini karenanya mengurangi gaya pada fondasi inti.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun