Jenis dan Tipe Balok Skip to main content

Jenis dan Tipe Balok

Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Dari banyaknya tipe balok, balok terbagi beberapa jenis:
A. Berdasarkan Bahan
B. Berdasarkan Kondisi Support
C. Berdasarkan Penampang / Cross Section
D. Berdasarkan Geometri
E. Berdasarkan Keseimbangan
F. Berdasarkan Metode Konstruksi
G. Berdasarkan Fungsi
H. Balok Lainnya

A. BERDASARKAN BAHANNYA
1. Balok Kayu
Balok kayu adalah suatu balok yang terbuat dari kayu yang dapat menopang papan atau dek struktural serta dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan balok kayu yaitu jenis kayu, modulus elastisitas, kualitas kayu, nilai tegangan tekuk, nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu serta kondisi pembebanan yang akurat.

 2. Balok Baja
Balok baja adalah suatu balok yang terbuat dari baja yang dapat menopang dek baja maupun papan beton pracetak. Balok induk, kolom, balok baja struktural dapat digunakan dalam pembangunan rangka bermacam-macam struktur baik bangunan satu laintai maupun gedung pencakar langit. Struktur baja mempunyai kelebihan yaitu cepat dan akurat pengerjaannya tetapi struktur baja apabila terbakar akan mengalami kehilangan kekuatan yang drastic sehingga diperlukan pelapis anti api.

3. Balok Beton
Balok beton adalah balok yang dibuat dari campuran beton dan biasanya diberi tulangan baik itu berupa besi maupun baja.
Berdasarkan Tulangannya, balok beton terbagi dua yaitu:
1. Balok Beton Dengan Tulangan
Beton memiliki kelebihan yaitu dapat menahan gaya desak yang cukup tinggi tetapi memiliki kekurangan yaitu kemampuannya dalam menahan gaya tarik yang begitu rendah. Sedangkan besi atau baja memiliki kelebihan yaitu mampu menahan gaya tarik yang begitu tinggi tetapi memiliki gaya tekan yang rendah. Kedua hal inilah yang mencoba dikombinasikan dengan cara membuat balok dengan memberikan tulangan terutama bagian bawah karena gaya tarik terbesar yang dialami balok terjadi pada bagian bawah.

2. Balok Beton Tanpa Tulangan
Balok semacam ini dibuat untuk bagian struktural yang tidak begitu penting dan hanya menahan gaya tekan saja karena beton memiliki kelebihan yaitu mampu menahan gaya tekan yang begitu tinggi tetapi memiliki kekurangan dalam menahan gaya tarik.

4. Balok Komposit
Balok komposit dibentuk dari dua atau lebih jenis material yang berbeda, seperti baja dan beton. Gambar diatas menunjukkan penampang valid yang berbeda untuk balok komposit.

B. BERDASARKAN KONDISI SUPPORT
1. Balok Sederhana / Simple Beam
Ini adalah salah satu elemen struktural paling sederhana yang kedua ujungnya bertumpu pada penyangga tetapi bebas berputar. Ini berisi dukungan yang disematkan di satu ujung dan dukungan roller di ujung lainnya. Berdasarkan beban yang diberikan, ia menopang geser dan tekuk.

2. Balok Tetap / Fixed Beam
Balok yang didukung di kedua ujungnya dan tetap untuk menahan rotasi. Ini juga disebut balok built-in. Ujung tetap menghasilkan momen selain reaksi.

3. Balok Kantilever
Jika balok dipasang pada salah satu ujungnya dan diatur bebas pada ujung yang lain, itu disebut sebagai balok kantilever. Balok mendistribusikan beban kembali ke tumpuan di mana ia dipaksa melawan momen dan tegangan geser. Balok kantilever memungkinkan pembuatan jendela ceruk, balkon, dan beberapa jembatan.

4. Balok Kontinu / Continuous Beam
Balok kontinu memiliki lebih dari dua penyangga yang didistribusikan sepanjang bentangnya.

5. Balok Menggantung / Overhanging Beam
Balok yang menjorok seperti balok yang ditopang secara sederhana, tetapi salah satu ujungnya di atas tangan atau diperpanjang dari penyangga ke jarak tertentu. Umumnya, setiap ujung balok ditopang oleh kolom. Dalam kasus balok menjorok, salah satu ujung balok ditopang oleh kolom dan ujung lainnya digantung tanpa penyangga. Balok gantung yang umumnya digunakan untuk membuat peneduh atau balkon, dapat bervariasi dari 40–120 cm pada bangunan tempat tinggal umum.

6. Balok Menggantung Ganda / Double Overhanging Beam
Seperti namanya, ini adalah bagian menjorok ganda di kedua ujung balok. Singkatnya, balok jenis ini akan memiliki bagian yang menjorok di kedua penyangga. Ada dukungan roller dan momen rotasi di kedua ujung balok

C. BERDASARKAN PENAMPANG / CROSS SECTION
1. Balok Persegi Panjang / Rectangular Beam
Balok jenis ini banyak digunakan pada konstruksi bangunan beton bertulang dan struktur lainnya.

2. Balok T / T Section
Jenis balok ini sebagian besar dibangun secara monolitik dengan pelat beton bertulang. Terkadang, Isolated T-beam dibuat untuk meningkatkan kuat tekan beton. Selain itu, balok T terbalik juga dapat dibangun sesuai dengan persyaratan pembebanan yang dikenakan.

3. Balok L / L Section
Jenis balok ini dibangun secara monolitik dengan pelat beton bertulang di sekeliling struktur

4. Balok Baja
Ada berbagai bentuk penampang balok baja. Setiap bentuk penampang menawarkan keunggulan unggul dalam kondisi tertentu dibandingkan dengan bentuk lainnya.

D. BERDASARKAN GEOMETRI
1. Balok Lurus / Straight Beam
Balok dengan profil lurus dan sebagian besar balok dalam struktur adalah balok lurus.

2. Balok Melengkung / Curved Beam
Balok dengan profil melengkung, seperti pada kasus bangunan melingkar.

3. Balok Meruncing / Tappered Beam
Balok dengan penampang meruncing.

E. BERDASARKAN KESEIMBANGAN
1. Balok Statis/ Statically Determinate Beam
Untuk balok statis tertentu, kondisi kesetimbangan saja dapat digunakan untuk menyelesaikan reaksi. Jumlah reaksi yang tidak diketahui sama dengan jumlah persamaan.

2. Balok Statis Tak Tentu
Untuk balok statis tak tentu, kondisi kesetimbangan tidak cukup untuk menyelesaikan reaksi. Jadi, analisis balok jenis ini lebih rumit daripada analisis balok statis tertentu.

F. BERDASARKAN METODE KONSTRUKSI
1. Beton Cast In-situ
Jenis balok ini dibangun di lokasi proyek. Jadi, bentuk awalnya diperbaiki, kemudian beton segar dituangkan dan dibiarkan mengeras. Kemudian, beban akan dikenakan.

2. Balok Beton Pracetak
Jenis balok ini diproduksi di pabrik. Jadi, kondisi konstruksi lebih terkendali dibandingkan dengan konstruksi di tempat. Akibatnya, kualitas beton balok akan lebih besar. Berbagai bentuk penampang dapat dibuat seperti T-beam, Double T-beam, Inverted T-beam, dan banyak lagi.

3. Balok Beton Prategang / Pre-stressed Concrete Beam
Balok beton prategang dibuat dengan cara memberi tegangan pada untaian sebelum memberikan beban pada balok. Balok beton prategang dan balok beton pascatarik merupakan variasi dari balok beton prategang.

G. BERDASARKAN FUNGSI
1. Balok Lintel
Balok lintel umumnya disediakan di bagian atas pintu, jendela, dan bingkai ventilasi. Fungsi utamanya adalah untuk membatasi beban yang dapat bekerja pada kusen pintu dan jendela. Ini mendistribusikan beban dari bagian atas ke dinding samping yang didukungnya. Balok ambang pintu adalah salah satu komponen penting dari balok.

2. Balok Truss / Rangka Batang
Bila balok diperkuat dengan rangka batang, maka disebut balok rangka. Jenis balok ini banyak digunakan untuk pembuatan gudang bengkel, dan gudang gudang, yang membutuhkan bentang panjang dan ruang terbuka.

3. Balok Pinggul / Hip Beam
Balok pinggul dipakai pada sebagian besar desain atap. Balok pinggul digunakan untuk membuat atap pinggul di mana balok pinggul bertemu di bagian tengah atap untuk menciptakan desain atap yang baik untuk konstruksi perumahan. Balok pinggul mendukung balok penahan beban lainnya yang dipisahkan pada sudut yang proporsional.

4. Balok Kisi / Lattice Beam
Balok kisi adalah gelagar di mana memiliki potongan diagonal yang diatur dalam cara seperti kisi. Balok ini biasanya terbuat dari besi atau baja. Akord atas bertindak dalam kompresi pada balok kisi dan harus menahan beban kolom tanpa deformasi. Akord bawah bekerja dalam tegangan dan terletak pada garis tumpuan balok. Balok ini diinginkan karena ringan. Ketika bagian dalam balok kisi terbuat dari baja tahan karat, ini mengurangi kerentanan korosi dan biaya konstruksinya.

5. Balok Dalam / Deep Beam
Balok dalam memiliki kedalaman yang cukup besar dan rasio bentang bersih terhadap kedalamannya kurang dari empat, sesuai dengan Kode ACI. Sebuah beban besar dibawa ke tumpuan oleh gaya kompresi yang menggabungkan beban dan reaksi. Akibatnya, distribusi regangan tidak lagi dianggap linier, seperti dalam kasus balok konvensional.

6. Girder
Balok yang memikul beban berat, umumnya digunakan penampang baja.

7. Balok Spandrel
Balok Spanderl adalah suatu balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai. Balok spandrel dapat dibentuk lurus horizontal maupun melengkung.

8. Balok Pengikat / Tie Beam
Balok pengikat adalah suatu balok yang berfungsi untuk mentransfer beban horizontal maupun vertikal menuju balok maupun kolom struktur.

9. Balok Stringer
Balok stringer adalah suatu balok yang berhubungan langsung kepada sistem lantai yang ditopang pada titik sambungan panel lantai-balok rangka batang di setiap sisi dek plat lantai.

10. Balok Diafragma
Balok diafragma adalah suatu balok yang berada di antara balok girder pada suatu sistem struktur rangka batang.Balok diafragma memiliki fungsi sebagai pengaku dari gelagar-gelagar memanjang dan tidak memikul beban plat lantai serta diperhitungkan seperti balok biasa.

H. BERDASARKAN FUNGSI
1. Balok Teritisan
Balok teritisan merupakan salah satu ragam balok sederhana yang memilik bentuk memanjang. Balok yang satu ini melewati salah satu kolom tumpuannya.

2. Bentangan Tersuspensi
Bentanga tersuspensi merupakan salah satu jenis balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun