Balok Pre-stressed / Prategang Skip to main content

Balok Pre-stressed / Prategang

Beton Prategang adalah beton yang diberi tegangan sebelum beton dituang dari pekerjaan dengan bantuan dongkrak dan tegangan yang tertanam di dalamnya. Dalam hal beton prategang, batang baja prategang kekuatan tinggi menghasilkan tegangan pada komponen struktur beton sebelum beban aktual diterapkan yang akan diseimbangkan dengan tegangan tarik yang dikenakan pada komponen struktur selama masa layan atau setelah commissioning.
Konsep dari balok prategang dapat dilihat pada gambar dibawah:

Definisi istilah pada Beton Prategang
  • Kawat Baja / Steel Wires – Kawat merupakan satu kesatuan yang terbuat dari baja.
  • Strands – Kelompok kawat yang tergabung tidak lebih dari 7 untuk membentuk strand prategang.
  • Tendon – Sejumlah helai atau kabel dikemas bersama untuk membentuk tendon prategang.
  • Kabel – Ketika sejumlah tendon dikelompokkan bersama dan membentuk satu kawat maka itu disebut kabel.
Berdasarkan antarmuka beton-baja dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian:
  • Tendon tidak terikat – Tendon ini adalah tendon yang tidak terikat atau tidak ada grouting beton yang dilakukan setelah prategang.
  • Tendon berikat – Tendon ini dibatasi dengan menyuntikkan nat beton.
Metode Prestressing Beton
Metode Prestressing Beton dibagi menjadi dua yaitu:
a. Berdasarkan letak tendon
b. Berdasarkan klasifikasi prinsip prategang

a. Berdasarkan letak tendon
a. Prategang Internal
Ini adalah metode di mana tendon terletak di dalam struktur beton. Sebuah fitur penting dari prategang internal adalah bahwa, karena pengaturan fleksibel tabung selubung, memungkinkan engineer untuk menerapkan gaya tarik yang diinginkan pada struktur. Namun, setelah penerapannya, sulit untuk mengganti tendon. Selain itu, jika grouting sudah dilakukan sebelumnya, sulit untuk memeriksa apakah itu dilakukan dengan benar atau tidak. Konsep prategang internal digunakan di sebagian besar struktur beton prategang.

b. Prategang Eksternal
Ini adalah di mana tendon berada di luar struktur beton. Sebuah fitur penting dari prategang eksternal adalah pemeliharaan karena tendon eksternal dapat diperiksa dan diganti dengan mudah. Selanjutnya, bila struktur yang ada memerlukan perkuatan, batang tarik dapat dengan mudah dipasang. Karena tabung selubung tidak diatur di dalam struktur beton, penampang beton dapat direncanakan lebih tipis. Selain itu, memungkinkan desainer untuk bebas merencanakan bagian beton, memungkinkan desain yang lebih ekonomis dengan mengurangi berat struktur.

b. Berdasarkan klasifikasi prinsip prategang
a. Pre-tensioning
Pre-tensioning adalah metode memasukkan prategang ke struktur beton melalui ikatan antara beton dan tendon. Pertama, ketegangan diterapkan pada Tendon sebelum pengecoran beton. Kemudian beton dicor, dan setelah mengeras, tegangan pada Tendon berangsur-angsur dilepaskan, mentransfer prategang ke komponen struktur beton. Penarikan dimungkinkan untuk satu gelagar atau beberapa gelagar tergantung pada panjang unggun prategang.

Keuntungan dan kerugian dari pretensioning adalah sebagai berikut.
  • Batang dengan bentuk dan dimensi yang sama dapat diproduksi dalam jumlah besar.
  • Batang tambahan seperti tabung selubung dan perangkat jangkar tidak diperlukan
  • Manufaktur pabrik dimungkinkan, membuat kualitas produk sangat andal.
  • Tidak cocok untuk komponen struktur besar karena sulit untuk mengatur tendon prategang dalam kurva.
  • Prategang dalam jumlah tertentu tidak dipindahkan pada ujung komponen struktur sehingga desain memerlukan perhatian.
Penjelasan singkat metode pretensioning:
a. Salah satu ujung tendon ditutup sementara pada beberapa penyangga sementara ujung lainnya ditarik dengan menggunakan dongkrak, untuk mengencangkan tendon.
b. Beton dituangkan ke dalam bekisting dan dilakukan curing.
c. Ketika beton mengeras dan mencapai kekuatan yang cukup, pengangkuran dilepaskan secara perlahan, mentransfer prategang.
b. Post-tensioning
Post-tensioning adalah metode memasukkan prategang ke struktur beton dengan menahan Tendon di kedua sisi komponen beton. 
Ada dua jenis metode Post-tensioning: 
a. Bonded post-tensioning.
Tendon jenis ini terdiri dari selubung (duct), strands, dan grouting beton. Gaya prategang jenis ini diterapkan pada komponen struktur beton setelah beton yang dituangkan ke dalam selubung mengeras. Jenis ini memungkinkan penerapan gaya prategang yang lebih besar pada komponen struktur beton daripada pascatarik tak terikat.

b. Unbonded post-tensioning.
Tendon jenis ini terdiri dari tabung plastik, untaian baja dilapisi minyak. Jenis ini memungkinkan untuk memasang tendon secara individual. Dan juga tipe ini mampu menghindari pemasangan selubung dan pekerjaan grouting.

Keuntungan dan kerugian dari post-tensioning adalah sebagai berikut:
  1. Tendon bisa melengkung, yang membuatnya cocok untuk struktur besar.
  2. Struktur itu sendiri digunakan sebagai penyangga, sehingga pita tegangan tidak diperlukan.
  3. Ketegangan dimungkinkan di lokasi konstruksi.
  4. Tendon post-tensioning yang tidak terikat dapat dikencangkan kembali.
  5. Batang prategang yang tidak terikat memiliki kekuatan patah yang rendah dan lebar retak yang lebih lebar.
  6. Diperlukan metode pengencangan khusus dan perangkat penahan.
Proses umum dari post-tensioning adalah:
1. Saat pengecoran beton, pipa selubung harus dipasang sebelumnya untuk menempatkan tendon di dalam komponen beton.
2. Setelah beton dicor dan mengeras, tendon ditempatkan di dalam komponen beton melalui pipa selubung.
3. Satu sisi ditambatkan sementara ujung lainnya ditarik dengan menggunakan dongkrak, untuk mengencangkan tendon.
4. Jangkar sisi lain untuk mentransfer gaya tarik ke komponen beton.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun