Peralatan Rigging (part 3) (Wire Clip) Skip to main content

Peralatan Rigging (part 3) (Wire Clip)


Wire rope clip merupakan sejenis klem yang digunakan untuk mengunci bagian ujung wire rope sehingga memiliki mata. Pada aplikasinya, ujung wire rope ditekuk kembali hingga menyatu lalu dikunci dengan wire rope clamp.
Klem wire rope terdiri dari dua komponen yang terdiri dari besi atau baja berbentuk U dan saddle atau alat penahan yang memiliki dua baut atau moor sebagai penguncinya. Secara umum, diperlukan setidaknya dua sampai tiga klem seling baja agar wire rope bisa sepenuhnya aman. Dan sebanyak delapan  clamp mungkin diperlukan untuk (50,8 mm) diameter tali baja.
Note : Wire Clip tidak bisa digunakan sebagai alat angkat sebagai pengganti shackle.

Fungsi Wire Rope Clip
Wire rope clamp merupakan sejenis alat yang difungsikan untuk membuat mata pada kawat seling atau wire rope secara manual (tidak memakai mesin). Klem seling baja ini termasuk salah satu alat rigging yang dimaksudkan untuk menahan mata wire rope agar tidak sampai lepas.
Klem seling baja didesain untuk mengunci ujung wire rope sehingga memiliki mata, dan alat ini tidak didesain untuk digunakan pada kondisi overhead lifting. Penggunaanya hanya dibatasi untuk menahan beban statis, bukan dinamis seperti mengangkat barang.
Untuk keperluan aplikasi berat seperti menahan beban yang melayang, jenis drop forged clip lebih disarankan karena kuat dan tahan korosi. Tapi untuk pemakaian rendah, jenis malleable clip dianjurkan.

Keuntungan Wire Clip
Penggunaan wire clip sendiri tidak membutuhkan biasa besar karena hanya membutuhkan kunci pas saja saat pemasangannya. Untuk kelebihannya sendiri, wire clip memiliki beberapa keunggulan yaitu :
  • Pemasangan yang murah dan lebih mudah.
  • Lebih flexible karena sifatnya yang tidak permanen, sehingga mudah dicopot dan dipasang ulang.
  • Wire rope yang telah dibuat sling dengan wire clip dapat kembali kebentuk seperti semula, sehingga dapat dibuat untuk kebutuhan lainnya juga.
  • Mata wire rope sling bisa dibuka ataupun dirubah ukuran diameternya.
Kerugian Wire Clip
Selain keuntungan seperti diatas, ada beberapa kerugian penggunaan wire clip, antara lain:
  • Wire Rope Clip memiliki nilai Termination Efficiency Rating. Yang artinya memiliki pengurangan kapasitas angkat ( Working Load ) dari wire rope sling yang diterminasi dengan wire rope clip atau wire rope clamp ini.
  • Nilai Termination Efficiency Rating wire rope clip atau wire rope clamp ini adalah 80 - 90 % tergantung ukuran dan asal dari Wire Rope Clip / Wire Rope clamp tersebut. Maksudnya adalah jika kekuatan angkat sebuah wire rope adalah 1 ton, maka jika diterminasi menggunakan wire rope clip atau wire rope clamp, kekuatan dari wire rope sling akan berkurang menjadi 800 kilogram.
  • Jika dipasang tidak sesuai dengan instruksi akan dapat merusak wire rope (membengkokan wire rope).
Karakteristik Wire Rope Clip
  1. Bahan keseluruhan di finishing Galvanis dan atau Stainless steel 316, yang gunanya untuk mencegah terjadinya pengaratan yang dapat merusak wire rope nantinya.
  2. Memiliki Efficiency Rating antara 80 - 90% tergantung merk dan ukuran dari wire rope clip ini sendiri.
  3. Semua komponen dari wire rope clip ini telah dilakukan Electro-Polished.
  4. Fungsinya hanya untuk mengunci wire rope bukan untuk mengangkat atau pengait alat angkat.
  5. Tidak mempunyai nilai breaking load.
  6. Pemasangan wire rope clip dapat dilakukan pada splicing wire rope dengan thimble atau roda pulley dan juga dapat dipasang untuk menyambung 2 wire rope.
Jenis Wire Clip
Wire clip diproduksi dengan bentuk yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan bervariasinya kebutuhan orang-orang akan alat-alat angkat ( Lifting ), Alat Tarik ( Towing ),  alat ikat ( Lashing ) dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya, wire clip dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
  1. US Forged Wire Clip
  2. Fist Grip Wire Clip
  3. Galvanized Wire Clip
  4. Heavy Duty / Bulldog Wire Clip
  5. Stainless Steel Wire Clip
1. Us Forged Wire Clip
Wire Clip jenis ini adalah wire clip yang dapat digunakan bersamaan dengan wire rope sling untuk aplikasi angkat (Lifting) dan Tarik (Towing), karena wire clip ini memiliki nilai efficiency rating. Wire Clip ini diproduksi dengan finishing galvanis diseluruh bagiannya untuk mencegah proses pengaratan pada wire clip yang dapat merusak wire rope nantinya. Nilai efficiency rating dari wire clip jenis ini adalah 80 – 90% dari nilai breaking load wire rope (Khusus untuk produk Crosby). Tidak disarankan wire clip jenis ini yang bukan dari Crosby untuk aplikasi Lifting dan Towing.
2. Fist Grip Wire Clip
Wire Clip jenis ini juga adalah wire clip yang dapat digunakan bersamaan dengan wire rope sling untuk aplikasi angkat (Lifting) dan Tarik (Towing), karena wire clip ini memiliki nilai efficiency rating. Wire Clip ini diproduksi dengan finishing galvanis diseluruh bagiannya untuk mencegah proses pengaratan pada wire clip yang dapat merusak wire rope nantinya sehingga dapat digunakan untuk aplikasi di lapangan dengan cuaca dan kondisi udara yang extreme. Wire Clip ini didesain untuk fast installation (pemasangan cepat) karena baut berada di arah yang berlawanan sehingga dapat dikencangkan dalam waktu yang bersamaan baik oleh dua orang ataupun satu orang. Nilai efficiency rating dari wire clip jenis ini adalah 80 – 90% dari nilai breaking load wire rope (Khusus untuk produk Crosby). Tidak disarankan wire clip jenis ini yang bukan dari Crosby untuk aplikasi Lifting dan Towing.

3. Galvanized Wire Clip
Wire Clip jenis ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan wire rope sling untuk aplikasi angkat (Lifting) dan Tarik (Towing), karena wire clip ini tidak memiliki nilai efficiency rating. Wire Clip jenis ini adalah produksi dari China yang produksinya di finishing galvanis diseluruh bagiannya untuk mencegah pengaratan. Jadi Wire Clip ini dapat digunakan di Lapangan dengan kondisi udara yang extreme. Tetapi wire clip ini hanya disarankan untuk aplikasi ringan seperti Lashing dan untuk membuat pagar dari wire rope sling. 
4. Heavy Duty / Bulldog Wire Clip
Wire Clip jenis ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan wire rope sling untuk aplikasi angkat (Lifting) dan Tarik (Towing), karena wire clip ini tidak memiliki nilai efficiency rating. Wire Clip jenis ini adalah produksi dari China yang produksinya di finishing galvanis diseluruh bagiannya untuk mencegah pengaratan. Jadi Wire Clip ini dapat digunakan di Lapangan dengan kondisi udara yang extreme. Tetapi wire clip ini hanya disarankan untuk aplikasi ringan seperti Lashing dan untuk membuat pagar dari wire rope sling.
5. Stainless Steel Wire Clip
Wire Clip jenis ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan wire rope sling untuk aplikasi angkat (Lifting) dan Tarik (Towing), karena wire clip ini tidak memiliki nilai efficiency rating. Wire Clip jenis ini adalah produksi dari China yang produksinya di finishing Stainless Steel 304 dan atau 316 diseluruh bagiannya untuk mencegah pengaratan. Jadi Wire Clip ini dapat digunakan di Lapangan dengan kondisi udara yang extreme. Tetapi wire clip ini hanya disarankan untuk aplikasi ringan seperti Lashing dan untuk membuat pagar dari wire rope sling dan juga dekorasi rumah atau kapal.
Petunjuk Penggunaan Wire Clip
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan wire rope clip, antara lain:
  • Bacalah petunjuk penggunaan dan keamanan sebelum menggunakan wire rope clip ini.
  • Gunakan ukuran wire rope clip yang sama dengan ukuran wire rope.
  • Harus dikerjakan oleh dua orang atau lebih.
  • Jangan membungkus wire rope yang dijepit wire rope clip dengan plastik.
  • Sebelum digunakan sebaiknya di tes tarik dahulu dan check kembali kekencangan wire rope clip tersebut.
  • Jangan membuat terminasi dengan kurang dari 3 wire rope clip.
Cara pemasangan dari wire clip ini tidaklah sembarangan, tetapi harus menggunakan prosedur pemasangan yang sudah ditetapkan oleh standard internasional. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai cara pemasangan wire clip pada wire rope :
  • Ikat bagian ujung wire rope dengan duct tape atau benda lain yang sejenis. Apabila wire rope berukuran besar, bagian ujung bisa diikat dengan kawat kecil. Tujuannya adalah untuk mengencangkan bagian ujung agar tidak mudah terurai atau terkelupas.
  • Masukkan ujung mata wire rope pada lubang wire clip, kemudian tekuk agar dapat membentuk mata kait. Kemudian masukkan lagi ujung mata wire rope yang sudah ditekuk kedalam lubang wire clip.
note: disini bisa pilih mau pake thimble atau tanpa thimble untuk pembuatan mata wire rope slingnya.
  • Tentukan posisi turnback, yaitu posisi dari titik pusat mata (eye) hingga ujung wire rope. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
  • Tandai pusat mata yang akan dipasang kuku macan dan tandai juga bagian ujung wire rope. Panjang turnback ditentukan dari ukuran wire rope yang digunakan.
  • Ukuran panjang tekukan wire rope untuk pembuatan mata wire rope sling dengan wire rope clip  dapat dilihat pada tabel dibawah ini pada kolom (Amount of Rope to Turn Bank in mm)

untuk wire clip tipe fist grip dapat menggunakan tabel dibawah ini:
  • Pasang Wire Rope Clip atau Wire Rope Clamp tersebut dengan posisi kepala wire rope clip sejajar dengan tekukan wire rope yang pendek, atau lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diatas (tidak boleh terbalik).
Note: Urutan pemasangan wire rope clip harus seperti gambar diatas yaitu belakang terlebih dahulu, kemudian ujung pangkal mata wire rope sling dan terakhir dibagian tengah.
  • Jangan pasang wire clip dengan bagian ujung pelana sejajar dengan ujung wire rope. Agar lebih jelas, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
  • Jumlah wire rope clip atau wire rope clamp yang harus dipasang untuk membuat terminasi wire rope sling juga dapat dilihat pada tabel diatas pada kolom (Minimum No. Of Clips).
  • Untuk jumlah pemasangan wire rope clip pada terminasi wire rope dapat dilihat pada tabel diatas pada kolom bagian Minimum No. of Clips. (Minimal wire rope clip dipasang 2 untuk ukuran wire rope tertentu)
  • Kunci ujung mata wire rope dengan wire clip dimana posisi baut wire clip tetap sama yaitu baut berada pada wire rope yang panjang.
  • Terakhir pasang kembali wire clip ditengah-tengah yang jaraknya harus sejajar atau sama panjang kanan dan kiri, tidak boleh timpang. Note* : posisi wire rope clip tidak boleh dipasang terbalik atau dibolak-balik dan urutan pemasangan tidak boleh dirubah, harus dari ujung wire rope yang pendek kemudian ujung mata wire rope dan terakhir dibagian tengah.
  • Jika dipasang menggunakan roda pulley atau sheave, maka antara wire rope clip pertama dengan roda pulley harus diberi jarak yang membentuk sudut 60°.

  • Jika melakukan Splicing terhadap dua wire rope maka splicing wire rope satu sama lain harus dipasang berlawanan arah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini 
  • Jika dilakukan penggabungan 2 wire rope maka cara pemasangan wire rope clip tipe Fist Grip ini dipasang sejajar tidak berlawanan arah, berbeda dengan pemasangan wire rope clip tipe US forged atau U Bolt. Contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun