Peralatan Rigging (part 10) (Load Binder) Skip to main content

Peralatan Rigging (part 10) (Load Binder)

Load binder bersifat kuat dan tahan lama, terdapat menggunakan chain transportasi untuk mengangkut kargo di dalam kendaraan, biasanya load binder dibutuhkan untuk menjaga beban agar tetap aman. Rantai tie-down digunakan untuk pengamanan kargo, sedangkan tanpa alat ini kita tidak bisa mengamankan kargo pada tempatnya.
Alat rigging yang satu ini dijadikan alat bantu ikat memakai sling atau rantai pada alat ikatnya. Tingkat kekencangan alat bisa diatur seperti pada tumbuckle. Namun bedanya ialah jika binder dapat dikunci dengan cara menekan tuas nya, jadi lebih aman jika dipakai untuk pengikatan objek atau barang.  Berbeda dengan tumbuckle yang kegunaannya untuk mengencangkan rantai atau sling pada benda diam. Sehingga alat pengunci tidak terlalu penting untuk digunakan.

Fungsi dari Load Binder
Banyak sekali fungsi dari alat yang dapat diaplikasikan di beberapa bagian dari bidang pekerjaan, berikut beberapa contoh penggunaan alat ini :
a. Perlengkapan Logistik/Cargo
Alat binder ini digunakan sebagai perlengkapan cargo handling berguna untuk mengencangkan wire rope atau rantai dalam aplikasi pengikatan atau lashing. Biasanya barang atau objek yang diikat memakai binder ratchet type ialah barang atau cargo yang dipindahkan ke customer dari pabrik atau distributor. Jadi, sangat berguna sekali bagi industri kargo.

b. Keamanan dalam Transportasi
Alat ini  juga berguna untuk sistem keamanan dalam kendaraan atau transportasi. Ada yang berfungsi sebagai alat pengikat barang pada kendaraan serta membuat barang tetap aman, terutama barang-barang berat agar tidak terjatuh dari kendaraan. Secara keseluruhan, setiap alat mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengencangkan rantai yang mengamankan kargo selama transportasi. Dengan bantuan pengikat, beban Ada tidak akan bergerak atau jatuh dari trailer.

c. Sebagai Perlengkapan Kehutanan
Dalam industri kehutanan sendiri,  binder ratchet type memiliki fungsi yang sama untuk mengikat produk hasil hutan, seperti kayu-kayu untuk didistribusikan ke berbagai tempat.  Sehingga membuat kayu tetap aman tanpa khawatir terjatuh.  Alat ini digunakan untuk mengikat dan mengencangkan rantai saat mengangkut produk hasil hutan. Begitupun dalam proses pengangkutan menggunakan transportasi udara.

Jenis Load Binder
Selain memiliki banyak fungsi , jenis alat pengikat ini juga mempunyai beberapa jenis yang dapat dijadikan pilihan mana jenis alat yang tepat untuk pekerjaan.
a. Lever Load Binder
Lever type dikenal juga sebagai snap binders atau lever load terdiri atas mesin sederhana, tuas, dengan tension hook di setiap ujungnya. Kuas digunakan pada binder lever untuk meningkatkan gaya yang diterapkan pada tie down. 
Lever type terbuat dari baja yang ditempa, didesain untuk mengencangkan rantai agar kargo tetap aman. Jenis ini juga mempunyai tuas putar ganda yang meungkinkan penerapan beban lebih cepat, tapi membutuhkan gaya manual tinggi yang diterapkan oleh orang yang memasangnya. 
Biasanya lever type lebih gampang dipasang karena memiliki desain yang simpel/sederhana. Jenis ini memiliki titik tumpu yang terdapat pada handle, jadi memerlukan banyak tenaga untuk mengencangkan bagian rantai. Bahkan beberapa orang memerlukan alat bantu untuk mengencangkan nya. Untuk harganya, lever binder dibandrol dengan harga jauh lebih terjangkau dari ratchet binder.

b. Ratchet Load Binder 
Load binder ratchet type biasa dikenal dengan nama ratchet load memanfaatkan 2 jenis mesin sederhana dengan 2 hook di setiap ujungnya beserta pegangannya atau handle ratchet. Pegangannya berfungsi sebagai tuas ditambah memiliki benang sekrup Saat memakai load binder ratchet type, sekrup dan tuas bekerja sama dan meningkatkan gaya yang diterapkan secara manual ke dalam perangkatan tie down.
Load binder ratchet type bisa dibilang lebih aman jika dibandingkan yang lainnya, mengingat desainnya sendiri tak hanya bertitik tumpu pada handle saja, karenanya bisa meminimalisir terjadinya roda mundur atau terpental.

c. Quick Link Rachet
Load binder jenis ini sangat flexible karena dapat digunakan untuk menyesuaikan kekencangan pada rantai saat digunakan untuk mengikat barang.

d. Walking Load Binder
Jenis load binder ini digunakan untuk mengencangkan rantai tetapi hanya sebagai pengunci saja, sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan adjustment atau penyesuaian.

e. Binder without Links and Hooks
Jenis load binder ini sangat flexible juga, karena dapat digunakan untuk menyesuaikan kekencangan rantai pada saat mengikat barang sesuai dengan keinginan user.

f. Snubbing Load Binder
Untuk kegunaan dari load binder jenis ini yaitu dapat digunakan untuk mengencangkan rantai. Tetapi load binder ini hanya digunakan sebagai pengunci saja, sehingga tidak bisa melakukan penyesuaian atau adjustment. Load binder ini memiliki kelebihan dan lebih flexible jika dibandingkan dengan standard load binder dan walking load binder, karena terdapat shock untuk mendapatkan jangkauan yang lebih panjang.

g. Midget Load Binder
Jenis load binder ini dapat digunakan untuk mengencangkan rantai, tetapi hanya sebagai pengunci saja. Sehingga tidak dapat digunakan untuk melakukan penyesuaian atau adjustment.

Cara Menggunakan Load Binder
Berikut beberapa teknik menggunakan dan mengencangkan rantai menggunakan load binder. Ada 2 teknik berdasarkan jenis chain binder itu sendiri, diantaranya :
Cara mengencangkan chain binder menggunakan load binder lever type, berikut :
  1. Kaitkan lever pada rantai, sampai dirasa bisa mengoperasikannya sembari berdiri. Namun pastikan terlebih dahulu pijakannya kuat, tanpa ada cairan, baik itu minyak maupun es agar tidak tersandung atau terpeleset.
  2. Posisikan load binder lever type dengan baik sampai bisa mendorong bagian tuasnya untuk mengencangkan chain ke bawah.
  3. Jangan memakai cheater pipe atau handle extender. Jika rantai tersebut sulit dikencangkan menggunakan lever, sebaiknya pakai ratchet binder.
  4. Selama dan sesudah proses pengencangan rantai memakai chain binder, lihat posisi tuas, kemudian pastikan kondisinya sudah dalam keadaan terkunci dengan bagian ujung pada tuas yang menyentuh rantai.
  5. Selama perjalanan tekanan rantai bisa berubah-ubah, demi memastikan load binder lever type agar tetap terkunci, silahkan lilitkan sisa pada rantai ke bagian badan lever.
  6. Ketika melepaskan lever, biasanya akan terjadi lonjakan kuat yang menjadikan tuas lever terbuka. Dalam hal ini pengguna harus waspada.
  7. Jangan pernah memakai cheater pipe atau handle extender ketika membuka lever binder.
Pada load binder ratchet type sendiri penggunaannya tak terlalu menghabiskan banyak tenaga dan juga tidak rumit dibandingkan lever binder. Selain itu, ratchet terkenal lebih aman dipakai saat mengencangkan rantai. 
Hal tersebut dikarenakan resiko terjadinya cedera semakin kecil. Silahkan posisikan load binder pada bagian bawah supaya bisa mengencangkan rantai dengan mudah. Selain itu, pastikan kembali pijakan benar-benar kuat sebelum memakai ratchet.
Namun sebelum menggunakan chain binder, pastikan kondisinya tidak patah, lecet atau terjadi kerusakan lainnya. Jika terjadi kerusakan yang cukup besar, sebaiknya jangan memakai ratchet binder. Selain itu, berikan pelumas dengan rutin pada beberapa bagian tertentu supaya load binder bisa lebih awet.

Perawatan Load Binder

Karena mempunyai fungsi yang sangat membantu keselamatan dan kemudahan pekerjaan, tidak ada salahnya untuk memberikan perawatan pada alat ini. Walaupun bisa dibilang harga load binder juga tidak terlalu mahal , bervariasi sesuai merk dan ukurannya namun menjadi satu pilihan yang tepat untuk membuat alat ini bisa digunakan dalam janga waktu yang cukup lama. Berikut beberapa tips untuk merawat load binder sebagai berikut :

a. Pengecatan
Pengecatan adalah cara paling mudah untuk menghindari korosi. Pengecatan berfungsi untuk menghindari goresan pada besi yang mengakibatkan reaksi spontan redoks penghasil karat. Namun pengecatan hanya melindungi karat pada goresan ringan, pada goresan yang lebih berat, besi akan tergores dan tetap berkarat.

b. Perlindungan Profilaksis 
Perlindungan profilaksis mencegah korosi dengan melapisi load binder dengan logam lain yang lebih sulit teroksidasi. Misalnya dengan melapisi besi dengan kromium, timah, timbal, dan nikel dengan metode elektrolisis sehingga perlindungan profilaksis sering disebut sebagai electroplating.

c. Perlindungan Katodik
Perlindungan katodik adalah perlindungan anti karat untuk load binder dengan cara mengorbankan logam yang lebih mudah teroksidasi. Perlindungan katodik dilakukan dengan cara melapisi besi dengan logam yang mudah teroksidasi seperti seng (Zn). Lapisan seng atau zink yang melapisi besi disebut lapisan galvanis. Lapisan galvanislah yang akan teroksidasi membuat besi tidak akan berkarat.

d. Pengorbanan Anoda
Metode pengorbanan anoda mirip dengan perlindungan katodik yaitu mengorbankan logam yang lebih mudah teroksidasi dibandingkan dengan besi. Misalnya menggunakan magnesium untuk melindungi besi, magnesium akan berkarat lalu besi tetap kokoh. Magnesium yang telah berkarat kemudian akan diperbaharui agar besi tetap terlindungi. Mengganti anoda magnesium jauh lebih murah jika dibandingkan dengan mengganti besi.

e. Memberi Minyak 
Load binder tidak akan mengalami korosi jika reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) tidak terjadi. Agar redoks tidak terjadi, besi tidak boleh bersentuhan dengan oksigen di udara. Sehingga memberikan minyak atau oli adalah hal paling sederhana untuk mengisolasi besi dari udara.

f. Campuran Logam Tahan Karat
Selain dengan melapisi besi dengan logam tahan karat, pencampuran besi dengan logam tahan karat juga dapat mencegah terjadinya korosi. Contohnya adalah campuran besi dengan nikel dank rom yang menghasilkan baja tahan karat.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun