Perbedaan LED dan Laser Skip to main content

Perbedaan LED dan Laser

Perbedaan yang signifikan antara LED dan LASER terletak pada prinsip kerja. LED memancarkan cahaya sebagai konsekuensi dari rekombinasi pembawa muatan melintasi P-N Junction, sementara LASER memancarkan cahaya sebagai akibat dari foton yang menabrak atom dan memaksa mereka untuk melepaskan foton yang sama. Laser bekerja berdasarkan prinsip emisi terstimulasi dan LED bekerja berdasarkan prinsip Electro-luminance.
Setiap foton pada LASER yang dilepaskan menyerang atom lain untuk melepaskan foton yang serupa dan oleh karena itu, berkas cahaya yang dihasilkan bersifat koheren. Sebaliknya, cahaya yang dihasilkan oleh LED tidak koheren. Dengan demikian, cahaya yang dipancarkan oleh LED terdiri dari banyak warna sedangkan sinar yang dihasilkan oleh LASER adalah monokromatik yaitu cahaya satu warna.
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode sedangkan LASER adalah istilah singkatan yang digunakan untuk Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.

Definisi LED
LED dianggap sebagai sumber optik untuk berbagai aplikasi penting. Prinsip utama di balik kerjanya adalah electro-luminance. Dalam fenomena ini, persimpangan P-N bias maju memancarkan cahaya ketika elektron dan lubang bergabung kembali di persimpangan.
Elektron pada pita konduksi berada pada tingkat energi yang lebih tinggi dan hole berada pada pita valensi yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah. Ketika elektron dari pita konduksi ini melompat ke pita valensi, mereka melepaskan sejumlah energi. Energi ini bisa dalam bentuk panas atau cahaya.
Rekombinasi muatan yang dibawa akan menjadi reaksi eksotermik atau reaksi endotermik. Jika elektron berada pada tingkat energi yang lebih tinggi dan cenderung bergabung dengan lubang, elektron perlu memancarkan energi. Karena rekombinasi hanya terjadi ketika energi dari kedua pembawa muatan yang bergabung kembali harus sebanding.
Semikonduktor seperti Germanium dan Silicon memancarkan energi dalam bentuk panas sedangkan semikonduktor seperti GaAsP (Gallium Arsenide Phosphide) dan GaP (Gallium Phosphide) memancarkan energi dalam bentuk cahaya. Dengan demikian, semikonduktor jenis ini digunakan dalam pembuatan LED.
LED signifikan pada berbagai perangkat optoelektronik karena memiliki waktu respons yang cepat dalam orde 0,1 mikrodetik. Cahaya yang dipancarkan oleh LED terdiri dari berbagai radiasi dengan panjang gelombang yang sempit. Ini terdiri dari radiasi yang terlihat.
Jika daya untuk efisiensi konversi cahaya LED dibandingkan dengan lampu tungsten, itu akan menjadi 10 sampai 50 kali lebih tinggi dari itu yang jelas membuatnya menjadi perangkat optoelektronik yang sesuai.


Definisi LASER
LASER bekerja berdasarkan prinsip emisi radiasi terstimulasi. Jadi, ini disebut Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation atau Amplifikasi Cahaya dengan Emisi Radiasi Terstimulasi. Emisi terstimulasi adalah emisi foton dengan menumbuk atom dengan foton serupa. Jika energi listrik disuplai ke elektron pada tingkat energi yang lebih rendah, elektron akan melompat dari pita valensi ke pita konduksi dengan menyerap energi tambahan yang diberikan padanya. Proses ini disebut Penyerapan.
Ketika elektron berada pada tingkat energi yang lebih tinggi, ia tidak stabil, untuk menjadi stabil ia melepaskan sebagian energinya. Energi ini bisa dalam bentuk panas atau cahaya. Jika energi yang dilepaskan berupa cahaya maka akan memancarkan foton. Proses ini disebut emisi spontan.
Ketika foton menumbuk atom maka akan mengenai elektron pada tingkat energi yang lebih tinggi kemudian akibat tumbukan elektron ini akan menjadi tidak stabil karena energi dan energi yang tinggi yang diberikan oleh foton yang menabrak. Dengan demikian, elektron ini akan pindah ke keadaan energi yang lebih rendah dan melepaskan foton di samping foton yang datang. Ini disebut emisi terstimulasi.
Emisi terstimulasi terjadi di dioda LASER. Berkas cahaya dibentuk oleh emisi foton yang mirip dengan foton datang. Dan foton yang dipancarkan ini akan memancarkan lebih banyak foton yang mirip dengan yang terjadi. Dengan cara ini, sinar yang dihasilkan koheren dan monokromatik.


Tabel Perbandingan LED dan Laser


Perbedaan Kunci Antara LED dan LASER
  1. Sinar cahaya yang dihasilkan oleh LED dan LASER juga menciptakan perbedaan utama antara LED dan LASER. Cahaya yang dipancarkan oleh LED terdiri dari berbagai warna sedangkan berkas cahaya yang dihasilkan oleh LASER terdiri dari satu warna.
  2. Prinsip kerja LED dan LASER juga menciptakan perbedaan besar. LED bekerja sepenuhnya berdasarkan prinsip electro-luminance yang berarti penerangan melalui elektron. Di sisi lain, LASER bekerja berdasarkan prinsip emisi terstimulasi.
  3. Perbedaan utama lainnya antara LED dan LASER adalah area persimpangan. Area persimpangan dalam kasus LASER sangat sempit karena cahaya diperbolehkan lewat dari area yang sangat kecil dalam kasus LASER. Di sisi lain di LED, area persimpangan lebih luas. Dengan demikian, cahaya diizinkan untuk melewati area yang luas.
  4. Konsentrasi pembawa muatan seperti elektron dan hole juga berbeda pada LED dan Laser. Dalam kasus laser, konsentrasinya sangat tinggi sedangkan di Led sangat rendah. Dengan demikian, Laser digunakan dalam instrumen bedah di bidang medis karena memiliki energi yang cukup sehingga bahkan dapat memotong objek yang bersentuhan dengannya.
Kesimpulan
LED dan LASER, keduanya merupakan perangkat optoelektronik, keduanya merupakan perangkat yang menghasilkan cahaya. Tetapi prinsip kerja pembangkitan cahaya dan arsitektur konstruksi menciptakan perbedaan. Kapasitas pembangkit daya keluaran dioda laser terletak pada kisaran 20 hingga 100 mW.
Perlindungan Mata harus diperhatikan ketika berhadapan dengan perangkat optoelektronik ini terutama dalam hal LASER. Ini menghasilkan sinar energi tinggi.


Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj...

Base Course dan Sub Base Pada Perkerasan Jalan

Basecourse  adalah material urug yang paling baik untuk pekerjaan pengurugan baik itu jalan maupun bangunan. Karena dihasilkan dari batuan alam/batu gunung yang dihancurkan oleh mesin pemecah Batu / stone crusher, umum nya Basecourse/Beskos Terdiri dari Agregat/Batu Split (Batu Agregate Type 1/2, 2/3, 3/5), Batu Screening( Batuan ukuran 5-10 m ), dan Abu Batu. Gambar diatas adalah lapisan dalam konstruksi perkerasan tanpa mortar: A. Subgrade B. Subbase C. Base course D. Paver base as binder course E. Pavers as wearing course F. Fine-grained sand Perbedaan Base Course dan Subbase Course Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah: a. Definisi - Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. - Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan ya...

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk p...

Proses Evaluasi dan Pengendalian Mutu Beton

Lanjutan dari Metode Pengecoran dan Pemadatan Beton Tujuan dan Variabilitas dari Proses Evaluasi dan Pengendalian Mutu Beton Tujuan dari proses evaluasi dan pengendalian mutu beton adalah untuk mengontrol tingkat kekuatan & variabilitas mutu beton yang dihasilkan dari suatu produksi beton dalam periode tertentu secara rutin Variabilitas dalam proses evaluasi dan pengendalian mutu beton adalah suatu besaran yang menyatakan rata-rata penyimpangan mutu beton dari sejumlah benda uji (data test) dibandingkan dengan rata-rata mutu beton yang bisa dicapai dan dinyatakan sebagai DEVIASI. Hal-hal yang menyebabkan deviasi adalah perbedaan-perbedaan pada hal-hal berikut : • Karakteristik masing-masing bahan dasar • Praktek penimbangan, proporsi campuran, pembuatan benda uji, peralatan pengadukan, pengadukan, pengangkutan, penuangan, dan perawatan • Pembuatan, pengujian, dan perlakuan terhadap benda uji Deviasi tinggi menunjukkan kurangnya tingkat pengendalian kuali...

Struktur Rangka Bracing (Braced Frame Structure)

(lanjutan dari Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi) Rangka bracing adalah sistem struktur yang mencegah goyangan samping yang berlebihan akibat pengaruh beban lateral dengan memberikan elemen struktur baja diagonal (untuk struktur baja) atau dinding/inti geser (untuk struktur beton bertulang). Oleh karena itu, rangka bresing adalah solusi struktural yang efektif untuk menahan beban lateral akibat angin atau gempa pada bangunan dan struktur teknik sipil. Akibatnya, didapatkan stabilitas lateral yang dibutuhkan dalam struktur. Komponen struktur penstabil dalam rangka bresing biasanya terbuat dari baja struktural, yang dapat sangat efektif dalam menahan gaya tarik dan tekan. Sebagian besar rangka bresing bertingkat dirancang sebagai 'konstruksi sederhana', dengan sambungan pin nominal antara balok dan kolom. Ketahanan gaya horizontal bangunan dalam konstruksi sederhana disediakan oleh sistem bresing atau inti dalam analisis global. Akibatnya, balok dirancang untuk ditumpu s...

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang me...

Struktur Baja (part 2) Komponen Struktur Baja Beserta Kegunaannya

Struktur baja kini umum digunakan dalam konstruksi modern. Pasalnya, struktur baja lebih kaku jika dibandingkan dengan struktur beton atau kayu. Penggunaan struktur baja meliputi banyak bangunan, di antara jembatan, menara, terminal, dan pabrik industri  Bahan utama untuk membuat struktur baja adalah besi dan karbon. Selain itu, terdapat pula mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia lainnya untuk menambah kekuatan dan ketahanannya. Berikut, jenis-jenis komponen struktur baja yang harus diperhatikan untuk membuat struktur baja: 1. Angkur (Anchor) Angkur (anchor bolt) adalah baut berbahan baja yang digunakan sebagai medium untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non struktur ke beton. Ketika digunakan, anchor bolt akan ditanamkan pada beton yang menjadi dasar konstruksi. Nantinya, bagian struktur bangunan atau non struktur akan dikaitkan pada kuncian dari baut berukuran besar ini. Setelah terkunci, beban akan berpindah ke bagian beton. Komponen angkur terbuat...