Pemilihan Hook Sesuai Jenis dan Fungsinya
Dari sekian banyak macam-macam hook yang ada, dalam memilih ada beberapa aspek yang perlu menjadi bahan pertimbangan yaitu:
- Berat total beban yang akan diangkat
- Tipe beban atau material yang akan diangkat
- Tipe sling yang dipergunakan
- Tipe sling hitch yang dipergunakan
- System penghubung yang dipergunakan. (rantai, sling, shackles, atau sistem lainnya)
- Jumlah pengangkatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu misalnya setiap hari serta jarak tempuh antara satu titik dengan titik lainnya
- Sudut pengangkatan. Beberapa hook memiliki spesifikasi sudut pengangkatan untuk memastikan alat tersebut dapat mengangkat beban dengan maksimal.
- Hook Untuk Overhead Lifting
Tidak semua fungsi hook cocok untuk aplikasi overhead lifting, hanya alloy hook yang digunakan untuk operasi overhead lifting. Ketika memilih overhead lifting hook, penting sekali untuk mempertimbangkan aplikasi yang akan digunakan. Jika mengangkat pelat, mungkin membutuhkan satu jenis pengait. Sementara untuk mengangkat mesin kendaraan mungkin membutuhkan peralatan tambahan lain seperti webbing sling atau chain, hingga shackle.
Ada beberapa jenis hook yang digunakan dalam aktivitas overhead lifting yang bisa dipilih, diantaranya clevlock hooks, eye hooks, S-hooks, plated hooks, dan sorting hooks.
- Non Overhead Lifting Hook
Non overhead lifting hooks dirancang untuk memuat atau menarik pengaman. Kait jenis ini tidak mempunyai persyaratan yang sama seperti yang digunakan untuk operasi overhead lifting. Non overhead lifting hook biasanya tersedia dalam grade 30,43 dan 70. Kait dengan grade 80 tidak cocok untuk operasi overhead lifting dengan tanda T-80 dan hanya boleh digunakan untuk mengamankan beban. Contoh dari non overhead lifting ini ialah clevis hooks, dan eye hooks.
Ukuran dan Kapasitas Hook
Selain fungsi hook yang bervariasi, alat pengait juga terdiri dari berbagai macam ukuran dan kapasitas. Ada berbagai kapasitas berat beban yang bervariasi, diantaranya dari 1 ton, 3,2 ton, 2 ton, 8 ton, 5,3 ton, 21,2 ton, 31,5 ton, 15 ton, dan 12,5 ton.
Identifikasi Pada Hook
Dengan melakukan identifikasi fungsi hook, akan membantu memastikan pemasangan yang tepat untuk masa penggunaan kait itu sendiri. Biasanya dalam kait ada 2 huruf yang terletak dekat dengan shank. Huruf pertama mengidentifikasikan hook ID code atau size. Semakin meningkat urutan hurufnya dalam alfabet, maka ukuran hook-nya pun akan meningkat.
Contohnya saja, untuk kode hook ID pada material yang sama, ukuran hook F lebih kecil dibandingkan kode hook IG pada G, sedangkan G lebih kecil dari H, dan lainnya.
Berdasarkan ASME B30.10 mengharuskan identifikasi pabrikan dan identifikasi beban pengenal ditempa, atua dicor di area fungsi hook yang bertekanan rendah dan tidak aus. Apabila kait digunakan bersama dengan peralatan yang dijelaskan dalam standar B30 lainnya, seperti pada rakitan sling atau sebagai bagian dari perangkat pengangkat di bawah kait.
Penggunaan dan Perawatan Hook
Di bawah ini ada beberapa tips dan trik menggunakan Hook dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Bahkan, juga bisa memperhatikan beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas Hook agar awet dan tahan lama ketika digunakan.
- Pertama-tama, lakukan pemeriksaan secara rutin mengenai alat Cargo Hook tersebut. Dalam hal ini, bisa dicek apakah ada keretakan, bengkok dan berbagai faktor lain yang bisa mengakibatkan kerusakan pada alat hook tersebut.
- Usahakan melakukan pemeriksaan oleh orang yang sudah profesional.
- Penting untuk memperhatikan bahwa penggunaan hook bekas umumnya harus dilakukan inspeksi terlebih dahulu menggunakan alat magnetic particle dan Dye Penetrant. Adapun orang yang boleh melakukannya yakni yang sudah berpengalaman di bidangnya.
- Hindari menggunakan alat hook yang sudah mengalami kondisi karat dan pelebaran pada leher alat sebesar 5 % dari bentuk awal alat tersebut.
- Usahakan untuk menghindari menggunakan hook yang bengkok dan hindari untuk mencoba meluruskan hook yang telah bengkok agar bisa dipakai lagi.
- Perhatikan bahwa berat beban yang diangkat tidak boleh melebihi kinerja dari alat hook tersebut.
- Jangan memperbaiki alat hook sendiri, sebab alat ini justru nantinya bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain ketika menggunakannya.
- Hindari memakai alat hook dengan posisi terhalang benda atau balok tertentu.
Penggunaan Single Point Hook
Berikut ini ada beberapa cara terbaik menggunakan single point hook, diantaranya :
- Hindari penarikan atau pemasangan beban secara mendadak.
- Beban harus dipusatkan pada bagian dasar kail untuk mencegah pemuatan titik kail.
- Ketika sling multi leg ditempatkan di bagian dasar hook, maka sudut maksimum yang disertakan antara kaki sling harus 90 derajat.
- Kait tidak boleh digunakan untuk menempatkan beban samping, beban belakang atau beban ujung pada kait.
- Lindungi jari, tangan dan badan diantara beban dan pengait. Pertimbangkan untuk menggunakan alat pelindung tangan.
- Fungsi hook yang dengan latch otomatis harus terkunci selama digunakan.
- Jika hook dilengkapi latch, beban tidak boleh membatasi penutupan kait.
- Penggunaan fungsi hook harus dilakukan oleh orang yang telah terkualifikasi.
Penggunaan Hook Jenis Lain
Sebenarnya cara terbaik menggunakan fungsi hook jenis lainnya tak jauh berbeda dari cara di atas, yaitu
- Tentukan beban yang diterapkan tidak melebihi aplikasi pekerjaan kait.
- Hindari beban kejut.
- Hook tidak boleh digunakan dengan cara selain yang dimaksudkan.
- Jauhkan jari, badan dan tangan dari beban dan kail.
- Bila kait dilengkapi oleh latch, beban tidak boleh membatasi penutupan kait.
- Pemakaian fungsi hook harus ditentukan oleh orang yang berkualifikasi.
Resiko Penggunaan Cargo Hook
Pentingnya menggunakan Hook dengan baik dan benar umumnya bisa meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat menghampiri diri sendiri. Adapun beberapa risiko kecelakaan yang mungkin saja terjadi jika tidak menggunakan Hook dengan benar yakni sebagai berikut :
- Mengangkat beban atau barang dengan total beban tertentu bisa saja terlepas dari alat hook, sehingga hal inilah yang nantinya akan mengakibatkan beban terjatuh dan kemungkinan akan mengenai diri seseorang yang ada di sekitarnya.
- Beban berat pada suatu barang yang jatuh, nantinya bisa saja mengakibatkan cedera, luka-luka bahkan bisa berakibat fatal hingga kematian pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
- Tidak menggunakan alat pengunci atau Latch Kit secara benar, nantinya akan lebih mudha untuk terlepas. Hal ini biasanya sering kali terjadi jika posisi pada trigger hook mengalami tekanan.
- Seseorang yang mengangkat beban dengan posisi hook miring, nantinya bisa saja mengakibatkan selip. Kondisi inilah yang nantinya akan membuat barang atau beban yang diangkat jatuh dan mengenai orang lain.
Jangka Waktu Inspeksi Hook
Sama dengan inspeksi sling, semua inspeksi terkait fungsi hook ASME harus dilakukan oleh orang yang ditunjuk dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan. Untuk kait dalam layaran reguler, prosedur inspeksi dan persyaratan penyimpanan diatur sesuai jenis peralatan yang digunakan. Berikut jangka waktu inspeksi hook yang harus Anda ketahui :
1. Inspeksi Awal
Sebelum digunakan, semua fungsi hook baru, yang diubah, dimodifikasi atau diperbaiki harus diperiksa untuk memverifiasi kepatuhan terhadap standar kait ASME B30.10 yang berlaku. Catatan tertulis dari inspeksi awal tidak diperlukan.
2. Inspeksi Rutin
Inspeksi rutin pada fungsi hook ini sering dilakukan dengan meliputi pengamatan terhadap fungsi hook yang digunakan selama operasi, dan inspeksi visual untuk mengidentifikasikan kondisi atau kriteria pelepasan yang diuraikan dalam pedoman inspeksi kait ASME B30.10.
Untuk lokasi semi permanen dan tidak bisa diakses dimana inspeksi yang sering tidak memungkinkan, orang yang berkualifikasi akan menentukan frekuensi persyaratan inspeksi berkala untuk memenuhi persyaratan inspeksi kait ASME B30.10.
Interval inspeksi harus didasarkan pada frekuensi penggunaan kail, tingkat keparahan kondisi layanan, pengalaman yang didapat dari masa pakai kait yang digunakan dalam situasi yang sama.
3. Inspeksi Periodik
Inspeksi periodik ini bisa mingguan hingga bulanan untuk layanan berat dan layanan parah bisa harian hingga mingguan. Kondisi yang terdaftar di bawah kriteria pelepasan atau kondisi lain yang bisa mengakibatkan bahaya, harus menyebabkan pengait dilepas dari layanan. Fungsi hook tidak boleh dikembalikan ke layanan sampai disetujui oleh orang berkualitfikasi. Catatan tertulis dari inspeksi periodik ini tidak diperlukan.
Kerusakan Pada Hook
Tujuan dari inspeksi rigging adalah untuk mengevaluasi kondisi dan kekuatan secara menyeluruh yang tersisa dari semua peralatan yang digunakan untuk pengangkatan overhead atau digunakan untuk aktivitas penanganan beban.
Berdasarkan ASME B30.10 fungsi hook harus dilepas dari layanan jika ada kerusakan atau bukti dari salah satu berikut ini :
- Identifikasi informasi tentang kapasitas dan nomor jenis pabrikan hook yang hilang atau tidak terbaca.
- Korosi atau pitting berlebihan seperti terjadinya torehan, retak atau gouges.
- Terjadinya tingkat keausan lebih dari 10% dari dimensi aslinya.
- Terjadinya deformasi pada setiap puntiran atau tikungan.
- Latch tidak mengunci serta self-locking lock yang tidak berfungsi dengan baik.
- Pengait dan pengaman yang rusak, hilang atau tidak berfungsi.
Comments
Post a Comment