Peralatan Rigging (part 4) (Turnbuckle) Skip to main content

Peralatan Rigging (part 4) (Turnbuckle)

Turnbuckle adalah alat yang digunakan untuk mengatur ketegangan dari tali maupun sling yang dikaitkan padanya. Turnbuckle memiliki ulir dikedua bagian kepalanya, sehingga dapat dimaju atau mundurkan hingga sling mendapatkan ketegangan yang diinginkan. Sling yang dimaksud adalah Wire Rope Sling, Chain Sling, Rope Sling, Webbing Sling dan alat lain yang membutuhkan pengaturan ketegangan. Nama lain dari Turnbuckle ini sendiri di Indonesia bisa disebutkan dengan Jarum Keras dan ada juga yang menyebutkannya dengan spanskrup. Nama-nama tersebut disebutkan orang tergantung dari daerahnya di Indonesia ataupun panggilan familiar sehari-harinya.

Fungsi Turnbuckle
Turnbuckle lazim digunakan untuk menyambungkan dua sling. Entah itu chain sling atau webbing sling, alat ini mampu menghubungkan dua sling untuk membantu mengangkat beban. Meski demikian, fungsi turnbuckle yang paling utama adalah untuk mengatur ketegangan sling. Saat dua sling saling dihubungkan, alat inilah yang akan mengatur ketegangannya.
Ketegangan sling yang terkendali berdampak pada banyak hal. Salah satunya adalah efektivitas alat saat digunakan untuk mengangkat atau menahan beban berat. Saat sling dipadukan dengan ukuran turnbuckle dan pengaturan yang tepat, ketegangannya akan lebih terukur. Hal ini membuat sling lebih awet dan tidak cepat rusak.
Biasanya turnbuckle di finishing menggunakan finishing galvanis pada seluruh bagiannya, tujuannya untuk mencegah korosi. Ada pula yang di finishing menggunakan stainless steel dengan karakteri lebih kuat untuk menghindari terjadinya korosi di lingkungan dengan udara ekstrim. Adapun pengaplikasian jarum keras di lapangan atau industri, ialah sebagai berikut ini :
  • Pemasangan layar pada kapal berlayar
  • Instalasi dalam struktur jembatan
  • Instalasi struktur bangunan
  • Instalasi alat rigging
  • Instalasi alat lashing
  • Pengaturan salah satu pada struktur di panggung
  • Pemasangan pipa-pipa
  • Pembuatan pagar jalanan atau taman
  • Instalasi komunikasi radio
  • Instalasi tiang listrik
  • Dan lainnya yang memerlukan pengaturan ketegangan
Bagian Turnbuckle
Untuk memaksimalkan fungsinya, Turnbuckle atau spanskrup, terdiri dari beberapa bagian, berikut ini :

a. Body
Rangka logam di bagian tengah perangkat yang menghubungkan 2 sambungan ujung berulir. Bagian bodi pada spanskrup diputar menyesuaikan tingkat ketegangan dengan menarik dan memperpanjang kembali end fitting.
Ada 2 jenis bagian body pada turnbuckle, diantaranya jenis terbuka dan tertutup. Jarum keras dengan bodi terbuka adalah tipe tradisonal, yang memperlihatkan bagian benangnya pada bingkai bodi. Sementara turnbuckle bodi tertutup dikenal sebagai bodi pipa yang membungkus uli pada bingkai tertutup untuk membuat profilnya lebih ramping dan ideal digunakan pada ruang yang sempit.

b. End Fitting
End fitting adalah 2 titik koneksi yang disekrupkan ke bagian ujung yang berlawanan pada badan jarum keras. Satu ujung berulir kanan dan yang lainnya berukir kiri. Hal tersebut memungkinkan untuk memutar bodi untuk menyesuaikan tingkat ketegangan sesudah pemasangan tanpa memindahkan end fitting.

c. Lock Nuts
Nuts atau mur bisa ditempatkan pada ulir end fitting dan dikencangkan pada bodi turnbuckle untuk membantu mencegah perangkat agar tidak terlepas.

Material Turnbuckle
Material turnbuckle yang paling umum adalah baja galvanis dan stainless. Memilih antara kedua bahan ini penting jika faktor-faktor seperti harga dan ketahanan korosi yang dibutuhkan. 
a. Stainless Steel Turnbuckle
Spanskrup Stainless Steel ideal digunakan untuk lingkungan outdoor dan lingkungan air asin, karena sangat tahan terhadap korosi dan karat. Jika korosi menjadi perhatian, stainless steel kemungkinan menjadi pilihan terbaik unuk turnbuckle.
b. Galvanis Turnbuckle
Turnbuckle baja galvanis biasanya lebih terjangkau dibandingkan stainless steel dan juga bisa digunakan dalam aplikasi luar ruangan, namun hati-hati dalam penggunaannya, sebab bahan ini tidak tahan terhadap korosi seperti stainless steel turnbuckle.

Jenis Mata Turnbuckle
Karena Turnbuckle digunakan untuk mengatur ketegangan, maka itu turnbuckle di desain dengan 2 mata dikanan dan kiri yang fungsinya untuk mengaitkan benda satu dengan benda lainnya agar dapat diatur ketegangannya. Mata itu sendiri terbagi menjadi 3 bentuk mata yaitu diantaranya :
Eye – Berbentuk lubang bulat
Turnbuckle dengan jenis mata yang satu ini memiliki bentuk bulat dengan lubang di bagian tengahnya. Lubang inilah yang digunakan untuk memasukkan sling. Fungsi turnbuckle yang satu ini lebih sering untuk kebutuhan yang permanen. Misalnya saja seperti hook dan shackle.

Hook – Berbentuk hook / gancu
Turnbuckle adalah alat yang bisa digunakan untuk tujuan yang bersifat permanen maupun non permanen. Untuk tujuan non permanen, turnbuckle hook adalah salah satunya. Turnbuckle dengan mata hook memiliki bentuk seperti kail di bagian ujungnya. Dengan ukuran turnbuckle yang berbeda, hal tersebut akan berdampak pada kekuatan yang dimiliki.

Jaw – Berbentuk seperti ketapel yang memiliki pengunci diujungnya.
Kegunaan dari jenis mata (Jaw) ini sama dengan kegunaan pada jenis mata Hook, bedanya jenis mata Jaw memiliki pengunci yang tentunya membuat dia jauh lebih aman digunakan karena kemungkinan mata turnbuckle tidak akan terlepas dari benda yang dikaitkannya. Turnbuckle jaw dibuat untuk keperluan yang bersifat non permanen. Bentuknya sendiri mirip seperti ketapel dengan pengunci di bagian mulutnya

Karena dalam satu turnbuckle terdapat 2 mata, maka mata yang satu dengan yang lainpun bisa berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis turnbuckle jika dikaitkan dengan bentuk matanya :
  • Turnbuckle Hook & Hook
  • Turnbuckle Hook & Eye
  • Turnbuckle Eye & Eye
  • Turnbuckle Eye & Jaw
  • Turnbuckle Jaw & Jaw
  • Turnbuckle Stub & Stub

hook tipe stub & stub

Ukuran Turnbuckle
Ukuran turnbuckle bisa dikatakan cukup beragam. Ada berbagai macam pilihan ukuran jarum keras yang diproduksi untuk memenuhi setiap kebutuhan industry yang berbeda. Terdapat ukuran yang berbeda-beda berdasarkan jenis materialnya yaitu Galvanized dan SS 304. Selain itu, juga terdapat tipe JIS dimana bagian body turnbuckle lebih besar. Adapun beberapa jenis ukuran yang bisa dipilih, mulai dari 6mm, 8mm, 10mm, 12mm, 12mm, 16mm, 20 mm, 22 mm, 24 mm,dan lain sebagainya.

Kapasitas Turnbuckle
Setiap ukuran jarum keras juga mempunyai kapasitas beban berbeda. Tipe material yang dipakai juga ikut menentukan. Kapasitas WLL dimulai dari 100 kg, 200 kg, 300 kg, 500 kg, hingga 3000 kg.

Size (mm)

Dimension (mm) N. W. (kg/pc)
A B

C

M5 70 90 8 0.05
M6 110 172-252 9 0.08
M8 110 182-257 10 0.16
M10 125 213-298 14 0.30
M12 125 238-318 16 0.40
M16 170 320-430 22 0.91
M20 200 357-497 24 1.60


Size (mm) W.L.L (kg) Dimension (mm) Weight (kg/pc)
B C D E L
6 100 145 215 12 10 100 0.16
8 200 185 280 14 12 125 0.24
10 300 210 325 18 14 150 0.39
12 500 275 430 19 18 200 0.64
16 1000 345 540 23 24 250 1.44
20 1500 435 670 28 26 300 2.45
22 2200 480 740 34 32 325 3.60
24 3000 555 830 36 36 350 5.00

Thread (mm) Body Lenght (mm) Screw Length (mm) d (mm) Test Load (t) Weight (kg/pc)
M6 100 48 6 1.0 1.116
M8 125 58 8 1.2 0.220
M10 150 70 10 1.5 0.295
M12 200 95 12 2.0 0.600
M16 250 120 16 3.0 1.070
M20 300 140 20 4.0 1.790
M22 330 165 22 5.0 2.550
M24 350 190 24 6.0 3.800

Pemilihan Turnbuckle 
Dalam proses rigging, jarum keras atau spanskrup ini berfungsi untuk menghubungkan wire rope atau kabel dengan wire atau anchor point lainnya. Keselamatan dan keamanan pengguna turnbuckle sangat penting dengan memilih spanskrup yang tepat. Agar tak salah memilih turnbuckle, ada beberapa tips memilih jarum keras yang tepat : 
a. Diameter Ulir
Diameter ulir mengacu pada diameter pada bagian ulir dari end ftting. Diameter ulir yang lebih besar akan memiliki daya dukung beban yang lebih besar daripada diameter ulir yang lebih kecil.

b. Panjang Total Turnbuckle
Mengacu kepada panjang total yang dapat disekrupkan oleh fitting ujung ke dalam dan keluar dari bodi turnbuckle untuk menahan tegangan.Untuk dapat meningkatkan jumlah total kemampuan pengambilan panjang maksimal turnbuckle di sistem, pilih turnbuckle dengan lebih banyak jarak pengambilan panjangnya, atau pasang 2 turnbuckle atau lebih secara bersamaan.

c, Pengaturan Ketegangan
Turnbuckle dapat mengencangkan tegangan tali wire rope tanpa perlu memuntirnya karena satu ujung fitting berulir ke arah kiri dan yang lainnya berulir ke arah kanan. Fitur desain ini memastikan bahwa hanya putaran bodi turnbuckle saja yang bisa diputar saat wire rope mengencangkan.

d. Mengukur Turnbuckle ke Alat Rigging Lainnya
Penting untuk dicatat bahwa batas beban kerja harus selalu dipertimbangkan saat mengukur dan mencocokkan turnbuckle dengan komponen rigging lainnya seperti wire rope sling, hingga shackle.

e. Pemilihan End Fitting yang Tepat
End fitting merupakan 2 titik sambungan yang disekrupkan ke ujung yang berlawanan dari badan spanskrup.

Cara Memasang Turnbuckle Yang Tepat
Pemasangan atau instalasi yang tepat pada spanskrup sangat penting untuk menjaga aplikasi yang aman dan efektif. Untuk memasang jarum keras merupakan proses yang cukup mudah hanya perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Lepaskan end fitting dari bodi spanskrup hingga benar-benar memanjang.
  2. Hubungkan end fitting di kedua ujungnya menuju titik pengaman yang diinginkan.
  3. Untuk pemasangan eye end hanya perlu melingkarkannya saja melalui titik pengaman apa saja yang akan dihubungkan, seperti quick link, shackle, dan lainnya.
  4. Untuk pemasangan hook end, cukup melingkatkan hook di sekitar poin atau titik mana saja yang akan diamankan sementara, seperti shackle, thimble, dan lainnya.
  5. Untuk pemasangan jaw end, buka baut dari jaw, tempatkan titik pengaman di antara clevis ear (eye bolt, thimble, dll) masukkan baut, lalu kencangkan.
  6. Putar spanskrup untuk mendekatkan end fitting hingga mencapai tegangan tali atau kabel yang diinginkan.
  7. Kencangkan mur, jika menggunakannya sampai ke bodi spanskrup.
Namun yang terpenting dari lainnya, sama seperti semua alat rigging lainnya, pastikan untuk selalu memperhatikan Batas Beban Kerja (WLL) saat memasang jarum keras.

Keamanan Turnbuckle
1. Pastikan Turnbuckle Aman Sebelum Digunakan
Dalam penggunaannya, jarum keras harus diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memastikan bahwa :
  • Badan ulir dan alat kelengkapan end fitting mempunyai jenis yang sama.
  • Badan ulir dan alat kelengkapan ujungnya tidak rusak.
  • Bodi dan end fitting tidak terlalu aus atau tidak terdistorsi.
  • Bodi dan end fitting terbebas dari retakan, goresan dan torehan.
  • Harus memastikan end fitting telah terpasang dengan baik ke dalam bodi 
2. Pastikan Ketika Turnbuckle Sedang Digunakan
Ingat, jarum keras harus digunakan untuk penarikan lurus atau in line saja. Saat penggunaan harus memberikan perhatian khusus untuk mencegah terjadinya kelebihan beban. 
Saat mengencangkan sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan agar tidak terjadi deformasi. Apabila terjadi deformasi, tegangan harus segera diturunkan dan bagian yang cacat harus diganti. Batas beban kerja (WLL) harus diterapkan hanya pada tarikan lurus dan tidak diizinkan aplikasi beban berlebih. Beban samping juga tidak diperbolehkan, karena produk atau turnbuckle tidak dirancang untuk tujuan ini.

3. Setelah Turnbuckle Digunakan
Setelah digunakan, jarum keras harus dilakukan perawatan dengan benar. Jarum keras atau turnbuckle harus dibersihkan dan dilumasi secara berkala, dan prosedurnya berbeda tergantung dari bahan pembuatan jarum keras itu sendiri. Bodi jarum keras biasanya terbuat dari stainless steel atau chrome-plated bronze. Selain itu, jangan meletakkan turnbuckle di area yang berbahan kimia, dan hindari penyimpanan di area yang suhunya berlebihan.

Inspeksi dan Perawatan Turnbuckle
Selama melakukan inspeksi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memeriksa kondisi turnbuckle, diantaranya:
  • Semua turnbuckle harus diperiksa setidaknya satu tahun sekali oleh para surveyor agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan meminimalisir kerusakan
  • Turnbuckle harus di cek secara visual setiap hari selama penggunaan
  • Turnbuckle harus setidaknya dibongkar 4 tahun sekali untuk dilakukan pengecekan oleh spesialist untuk pemeriksaan keausan pada ulir, adanya kerusakaan yang tidak terlihat, dan retakan.
  • JIka memungkinkan, harus diuji dengan badan pengujian resmi setiap 4 tahun sekali.
Tanda Kerusakan Turnbuckle
Perhatikan tanda kerusakan pada jarum keras, seperti:
  • Identitas jarum keras hilang atau tidak terbaca.
  • Ada indikasi kerusakan akibat panas, seperti percikan las.
  • Terjadinya pitting atau korosi berlebihan.
  • Komponen penahan beban bengkok, terdistorsi, terpelintir, meregang, memanjang, rusak atau retak.
  • Goresan atau torehan berlebihan.
  • Terjadi pengurangan 10% dari dimensi aslinya.
  • Kerusakan atau keausan pada pemakaian.
  • Turnbuckle telah dimodifikasi, diperbaiki, atau dibentuk kembali dengan pemanasan (las)
  • Ada kondisi lain, termasuk kerusakan yang terlihat yang menyebabkan keraguan untuk melanjutkan pekerjaan.
Jika turnbuckle sudah mulai terdapat tanda-tanda diatas, sebaiknya turnbuckle harus segera diganti.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i