Sambungan Perkerasan Lapangan Terbang (Airfield Joints) part 2 (Dowel dan Tiebars) Skip to main content

Sambungan Perkerasan Lapangan Terbang (Airfield Joints) part 2 (Dowel dan Tiebars)

A. Batang Dowel
Batang dowel (atau pasak) digunakan untuk mentransfer beban roda yang melintasi sambungan ke panel yang berdekatan, mengurangi defleksi (dan tegangan) pada sambungan dan mencegah perpindahan diferensial dari panel berbatasan. Batang dowel adalah batang halus yang harus ditempatkan di dekat sumbu netral (kedalaman tengah) pelat dan dalam keselarasan yang hati-hati untuk memungkinkan pelat yang berdekatan bergerak saat mengembang atau menyusut akibat perubahan termal.
Kebutuhan untuk menggunakan dowel tergantung pada jenis sambungan dan lokasinya di fasilitas perkerasan lapangan terbang. Sambungan berikut membutuhkan dowel:
  • Semua sambungan konstruksi tipe butt joint
  • Sambungan kontraksi melintang di dekat tepi bebas fasilitas, seperti runway atau taxiway.
Dowel tidak diperlukan pada sambungan kontraksi transversal kecuali sambungan tersebut dekat dengan tepi bebas atau sambungan isolasi. Alasan dowel diperlukan dalam sambungan kontraksi melintang di dekat tepi bebas fasilitas adalah karena gerakan termal menghasilkan pembukaan permanen sambungan melintang untuk jarak sekitar 100 kaki (30,5 m) ke belakang dari tepi bebas. Demikian juga, gerakan termal menghasilkan pembukaan permanen sambungan melintang untuk jarak sekitar 60 kaki (18,3 m) ke kedua sisi sambungan isolasi. Sambungan transversal dalam jarak ini secara bertahap membuka ke titik di mana interlock agregat kurang efektif. Oleh karena itu, sambungan kontraksi dowe harus digunakan untuk tiga sambungan kontraksi melintang terakhir di ujung runway, taxiway, atau apron.

Berikut rekomendasi ukuran dan jarak dowel:
Tebal Pelat Diameter Dowel Panjang Dowel Jarak Antar Dowel
6-7 in. (150-180 mm) 3/4 in. (20 mm) 18 in. (460 mm) 12 in. (305 mm)
8-12 in. (210-305 mm) 1 in. (25 mm) 19 in. (480 mm) 12 in. (305 mm)
13-16 in. (330-405 mm) 11/4 in. (30 mm) 20 in. (510 mm) 15 in. (380 mm)
17-20 in. (430-510 mm) 11/2 in. (40 mm) 20 in. (510 mm) 18 in. (460 mm)
21-24 in. (535-610 mm) 2 in. (50 mm) 24 in. (610 mm) 18 in. (460 mm)
Catatan: Ukuran dowel di sini adalah dalam proporsi yang benar dengan beban yang dirancang untuk perkerasan jalan. Karena tebal perkerasan sebanding dengan beban yang diantisipasi, ukuran dowel dan persyaratan jarak juga berhubungan dengan ketebalan perkerasan. Survei kondisi perkerasan eksisting dan pengujian ekstensif pada pelat skala penuh tidak menunjukkan kasus kegagalan dowel yang jelas di mana pelat perkerasan itu sendiri cukup untuk beban yang dipikul.

Kinerja sambungan tergantung pada keselarasan dan posisi dowel. Persyaratan pemasangan tergantung pada jenis sambungan dibawah ini:
  1. Pada sambungan konstruksi memanjang (atau melintang untuk beberapa kasus), batang dowel biasanya dipasang dengan mengebor ke tepi panel atau panel. Untuk pengeboran ke dalam beton, kontraktor menggunakan rig bor hidrolik atau pneumatik gangmounted untuk memastikan keselarasan yang tepat. Batang dimasukkan ke dalam lubang bor setelah nat semen atau epoksi kekuatan tinggi ditempatkan di bagian belakang lubang bor. Tujuan dari semen atau epoksi adalah untuk memastikan bahwa ruang melingkar antara beton dan dowel terisi sehingga beban yang diterapkan pada beton diberikan langsung ke dowel. Ujung-ujung dowel yang terbuka diminyaki untuk memungkinkan pergerakan pada beton yang berbatasan. Gemuk tidak digunakan karena akan memungkinkan pembentukan ruang melingkar yang besar di sekitar dowel. (Bila teknik konstruksi perkerasan bentuk tetap digunakan, kontraktor dapat memilih untuk memasukkan dowel melalui lubang dalam bentuk sekat atau bentuk sisi tetap).
  2. Pada sambungan kontraksi melintang, dowel biasanya dipasang di sangkar atau keranjang kawat, yang ditambatkan dengan kuat ke subbase, untuk menahan dowel pada posisi dan keselarasan. Rakitan dowel sambungan kontraksi diikat ke subbase menggunakan pin staking baja untuk subbase yang tidak stabil (granular) atau klip paku untuk subbase yang distabilkan. Kehati-hatian dalam memposisikan keranjang diperlukan agar dowel sejajar dengan sambungan memanjang (sumbu memanjang perkerasan). Tanda permanen atau paku berwarna yang menunjukkan lokasi keranjang dowel diperlukan untuk referensi saat menggergaji sambungan kontraksi nanti.
  3. Sebagai alternatif untuk penempatan dowel sambungan kontraksi dalam rakitan keranjang, peralatan penyisipan dowel otomatis dapat digunakan. Kunci untuk mengontrol lokasi dan posisi batang dowel yang dimasukkan adalah campuran beton. Campuran bergradasi baik menghasilkan hasil yang sangat baik dengan penyisipan dowel, sementara campuran bergradasi tinggi cenderung memungkinkan dowel bermigrasi dalam massa beton selama konstruksi.
Rig pengeboran dowel untuk sambungan memanjang.
Dowel basket diikat pada tempatnya di depan paver slipform.
Toleransi 3% atau 3/8 in./ft (3 mm/100 mm) dari kesejajaran sejati dapat diterima untuk penjajaran horizontal dan vertikal dowel. Panjang penanaman minimum 6 inci (150 mm) di kedua sisi sambungan diperlukan untuk mendapatkan transfer beban yang efektif.
Untuk memastikan bahwa dowel tidak terikat pada panel beton dan menahan panel selama ekspansi atau kontraksi termal, setiap dowel memerlukan lapisan minyak pelepas bentuk atau agen debonding yang diterapkan pabrik. Agen debonding yang diterapkan di pabrik termasuk bahan berbasis parafin dan epoksi, yang mengurangi ketahanan gesekan dari dowel yang tertanam dalam beton tanpa lapisan minyak. Bahan debonding ini diterapkan langsung di atas pelapis dowel tahan korosi, seperti cat atau epoksi. Disarankan untuk memastikan bahwa semua pelapis dowel disertifikasi atau diuji menurut AASHTO T253 dan AASHTO M254, dan dibandingkan dengan hasil uji kontrol dari batangan serupa yang dilapisi hanya dengan minyak pelepas bekisting. Bahan yang melebihi hasil dari dowel kontrol memberikan pengurangan yang memadai dalam gesekan dowel/beton.

B. Tiebars
Tiebars adalah batang baja deformed. Tiebars jarang digunakan di perkerasan lapangan terbang yang melayani pesawat yang lebih besar dari 100.000 lb (45.360 kg). Tiebars tidak boleh digunakan untuk "mengikat" panel perkerasan yang dibangun di atas subbase yang distabilkan karena hal itu meningkatkan hambatan terhadap gerakan perkerasan dari perubahan termal, dan kemungkinan retak pada panel karena tegangan pengekangan.
Tiebar bukan perangkat transfer beban. Interlock agregat menyediakan fungsi transfer beban pada sambungan kontraksi yang mencakup tiebar. Tujuan dari tiebar adalah untuk menahan panel dengan erat untuk mempertahankan interlock agregat.
Diameter nominal, panjang dan jarak tiebar untuk perkerasan lapangan terbang adalah:
  • Diameter: 5/8 inci (16 mm)
  • Panjang: 30 inci (760 mm)
  • Jarak antar tiebar: 30 inci (760 mm)
Toleransi penempatan untuk tiebar tidak sepenting untuk dowel bar karena tujuan dari deform tiebar adalah untuk mencegah pembukaan sambungan. (Beberapa ketidaksejajaran tiebar sebenarnya bermanfaat secara mekanis.) Kontraktor cukup menempatkan tiebar secara tegak lurus terhadap sambungan yang diikat. Peralatan penyisipan mekanis dan sistem yang diamankan secara kaku juga memberikan hasil yang memadai.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun