Cara Pemasangan Vinyl Skip to main content

Cara Pemasangan Vinyl

Desain dan dekorasi rumah merupakan dua hal yang tak pernah bisa dipisahkan sebagai inspirasi rumah. Pasalnya, kedua elemen tersebut merupakan cara paling tepat dalam meningkatkan sisi estetika rumah.  Salah satu inspirasi yang sangat tepat dalam meningkatkan estetika interior rumah adalah penggunaan lantai vinyl. Penggunaan bahan lantai tersebut pun menjadi beralasan, mengingat  tekstur vinyl lantai jika dilihat sangatlah estetis.

Cara Pasang Vinyl Lantai Sendiri dengan Mudah
A. Tahap Persiapan
1. Tentukan Bagian yang Ingin Dipasang Vinyl
Cara pasang vinyl lantai yang pertama tentunya adalah dengan menyiapkan lantai untuk pemasangan vinyl. Tentukan terlebih dahulu ruangan mana yang ingin dipasangi vinyl sebelum mulai membeli vinyl lantai.

2. Sesuaikan bahan vinyl yang akan dibeli dengan luas ruangan
Ukur kebutuhan bahan vinyl dengan mengukur tata ruang dengan meteran agar tidak salah ukur. Untuk hal ini ada baiknya memberikan toleransi ukuran tertentu supaya dapat mempermudah saat pemasangan.

3. Keluarkan furniture dari dalam ruangan
Setelah mengukur kebutuhan lantai, perhatikan furnitur-furnitur yang ada pada sekeliling ruang. Harus diingat jika hal tersebut harus diperhatikan dengan baik mengingat vinyl hanya sekadar pelapis.

4. Bersihkan lantai terlebih dahulu
Setelah lantai dikosongkan, kotoran-kotoran yang selama ini tertutupi dengan furniture di atasnya baru bisa terlihat. Bersihkan terlebih dahulu dengan menyapu dan mengepel lantai.

5. Melepas pintu (opsional)
Agar proses pemasangan lebih mudah, kamu bisa melepas pintu terlebih dahulu. Terutama bila pintu mengganggu proses pemasangan vinyl.

6. Isi Sela-Sela Keramik
Sebelum mulai proses pemasangan, dianjurkan untuk mengisi sela-sela keramik rumah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar permukaan lantai menjadi lebih rata dan tidak bergelombang. Gunakan compound lantai dengan memasang nat pada sela-sela keramik. Setelah melakukan compound, biarkan compound mengering dan ratakan kembali permukaanya.

B. Tahap Pemasangan
1. Memasang lantai vinyl secara terbalik
Sebelum melakukan pengeleman,letakkan vinyl secara terbalik terlebih dahulu. Cara pertama yang dilakukan bukanlah dengan mengelem vinyl satu per satu, atau mengoleskan lem terlebih dahulu. Sebab, cara tersebut justru keliru dan membuat hasil akhirnya menjadi kurang rata.

2. Tuangkan lem di atas vinyl yang terbalik
Setelah vinyl terbalik tersebut sudah disusun, barulah tuangkan lem di atasnya, dan ratakan.

3. Tuangkan lem di atas permukaan lantai yang sudah di-compound
Setelah compund kering, tuangkan lem di atas lantai yang sudah di-compound. Ratakan lem tersebut, dan barulah proses pengeleman vinyl bisa dimulai.

4. Proses pemasangan vinyl
Apabila lem tersebut sudah dipastikan merata ke seluruh bagian lantai, baru lantai vinyl bisa dipasang. Setelah vinyl dipasang, pukul-pukul dengan palu agar vinyl menempel sempurna di atas keramik. Untuk hal ini, siapkan lap basah untuk menghapus noda atau lem yang mengenai permukaan atas.

5. Potong vinyl yang terlalu panjang menggunakan cutter 
Jika terdapat vinyl yang ukurannya melebihi keramik, potong kelebihannya menggunakan cutter.

6. Proses finishing dan penyempurnaan
Ketika vinyl sudah dipasang semua di atas keramik, tahapan terakhir adalah proses pengecekan kembali. Periksa satu per satu bagian mana yang kurang rata. Beri lem pada permukaan ubin yang kurang rata, dan pukul-pukul lagi dengan palu agar rapi.


Cara Merawat Lantai Vinyl
Untuk merawat dan membersihakn lantai vinyl perlu kehati-hatian agar tidak kusam, tergores, atau pudar. Berikut cara merawat dan membersihkan lantai vinyl agar tetap terlihat awet dan mengkilap
1. Sapu Lantai Secara Rutin
Agar lantai vinyl tetap terjaga keindahannya, setidaknya perlu menyapu lantai secara rutin setiap harinya. Karena, jika tidak dibersihkan, debu dan kotoran dapat memudarkan warna lantai vinyl dan membuat lantai vinyl tidak mengkilap lagi.

2. Beri Karpet atau Keset
Agar lantai vinyl tetap awet dan indah, berikan lapisan karpet atau keset pada bagian lantai yang sering dipijak.
Letakkan karpet yang lebar pada ruang tamu dan keset di pintu masuk.

3. Jangan Dibasahi Air
Ketika akan membersihkan lantai vinyl, sebaiknya tidak menggunakan air. Menggunakan air untuk memberishkan lantai vinyl akan merusak dasar lantai vinyl akibat rembesan air. Lantai vinyl tidak perlu dipel sering-sering. Jika ingin mengepel lantai vinyl gunakan pel yang tidak terlalu basah atau gunakan kain yang lembap saja.

4. Jangan Menggunakan Perabotan Beroda
Perabotan yang menggunakan roda tentu akan memudahkan ketika menata rumah. Tapi, perabotan yang beroda juga bisa membuat permukaan lantai vinyl mudah rusak. Jadi, sebaiknya jika mempunyai perabotan roda jangan sering - sering dipindah atau pindahlah dengan hati-hati.

5. Produk Pembersih yang Tepat
Agar lantai vinyl tetap bersih dan awet, gunakanlah produk pembersih yang tepat. Pastikan produk pembersih tidak merusak lantai vinyl seperti mengikis atau melunturkan lantai vinyl.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i