Dalam proses pembangunan, akan dibutuhkan berbagai ukuran scaffolding. Kehadirannya akan mempermudah pekerja sebagai platform dimana mereka bisa berdiri dengan aman dan melakukan tugasnya. Alat yang pada umumnya terbuat dari pipa-pipa besi ini juga bisa mempermudah para pekerja membawa peralatan. Bahkan alat ini begitu esensial apabila harus bekerja di ketinggian 3 meter atau lebih. Mungkin tanpa kehadirannya, menyelesaikan sebagian besar pekerjaan proyek konstruksi akan mustahil.
Jenis Scaffolding
Jenis dan dimensi perancah bermacam-macam. Hal ini tergantung pada jenis konstruksi bangunan yang akan dibangun maupun kebutuhan dalam sebuah proyek. Di Indonesia, terdapat lima jenis spesifikasi scaffolding yang sering digunakan, mulai dari perancah tradisional hingga perancah modern dengan bahan besi baja.
Berikut beberapa spesifikasi jenis scaffolding yang perlu diketahui untuk kebutuhan proyek konstruksi.
1. Frame Scaffolds
Spesifikasi jenis scaffolding pertama ialah frame scaffold. Susunannya terdiri dari rangka pipa besi dengan dimensi tertentu. Frame scaffold digunakan untuk konstruksi bangunan dengan tinggi melebihi 3 meter. Susunan scaffolding ini bisa setinggi 10 meter dan memiliki keunggulan mudah dalam proses pemasangannya. Spesifikasi scaffolding frame scaffold juga bisa digunakan meletakkan bahan material dan akan memudahkan pekerja konstruksi, khususnya untuk bangunan tinggi.
2. Tube and Coupler
Tube and coupler adalah spesifikasi jenis perancah kedua yang banyak digunakan di Indonesia. Tube and coupler terdiri dari batang pipa dan klem yang berfungsi untuk menghubungkan antar batang pipa. Klem tersebut mampu menghubungkan pipa sudut dengan 90 derajat. Lalu, untuk coupler dibuat dengan menggunakan metode press, dan ada pula yang menggunakan metode pengecoran. Keunggulan menggunakan jenis ini adalah dapat digunakan untuk konstruksi bangunan tinggi dan bisa diatur sesuai kebutuhan pekerjaan proyek.
3. Mobile Scaffold
Mobile scaffold ialah jenis scaffolding ketiga yang banyak dikenal masyarakat dengan scaffolding besi beroda. Hal ini dikarenakan adanya roda di masing-masing sudut sisinya. Sementara untuk bahannya sendiri terbuat dari pipa galvanis yang cenderung lebih unggul. Adanya roda pada bagian bawah memungkinkan scaffolding bisa digunakan, baik untuk perbaikan konstruksi outdoor maupun indoor.
4. Scaffolding Kayu
Scaffolding tidak hanya terbuat dari besi atau baja saja, ada pula scaffolding yang terbuat dari kayu. Seperti namanya, bahan material utama perancah adalah kayu maupun bambu. Scaffolding kayu ini banyak digunakan di negara-negara berkembang. Penggunaannya biasa diaplikasikan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlalu besar, harga scaffolding kayu ini memang cukup murah. Namun, di sisi lain juga kurang efisien dan hanya bisa digunakan sekali pakai. Beda halnya dengan perancah besi yang dapat digunakan hingga berkali-kali sehingga lebih irit dan efisien dalam pengerjaan.
5. Scaffolding Menggantung / Arial Lift
Terakhir adalah scaffolding menggantung. Penggunaan scaffolding menggantung hanya terbatas untuk pemasangan pelat beton maupun langit-langit bangunan. Atau dengan kata lain untuk pengerjaan bagian atas saja. Mengenai cara kerjanya, scaffolding digantung menggunakan tali sling atau rantai yang kuat pada tumpuan yang telah ditentukan.
6. VX Scaffold
VX Frames lipat tersedia dalam single wide dan double wide. Dapat dengan mudah dilipat menjadi lebar di bawah 25 cm dan tersedia dalam panjang 182 cm dan 245 cm. Menggunakan penyangga lipat unik yang terpasang pada rangka, maka scaffolding ini akan mengurangi ruang penyimpanan hanya dengan beberapa penyesuaian sederhana. Alat ini dapat berubah dari benar-benar terlipat untuk penyimpanan menjadi siap digunakan hanya dalam hitungan detik.
Dimensi Scaffolding
Setelah Anda mengetahui spesifikasi perancah , maka perlu pula untuk mengetahui dimensi perancah yang biasa digunakan dalam proyek konstruksi. Dimensi scaffolding ini terdiri dari tiga komponen utama, yakni dari segi berat, tinggi, dan lebar.
1. Tinggi Scaffolding
Dimensi tinggi scaffolding cukup beragam, hal ini tergantung pada penggunaannya untuk bangunan-bangunan dalam proyek. Pada umumnya, ada tiga ketinggian yang menjadi patokan dalam standar scaffolding yang baik. Pertama, untuk tinggi scaffolding 1.7 meter. Kedua, untuk scaffolding dengan ketinggian 1.52 meter. Lalu, ketiga untuk perancah dengan ketinggian 1.9 meter.
2. Lebar Scaffolding
Begitu pula dengan lebar scaffolding, yang memiliki ragam jenis lebar dan dipilih berdasarkan kebutuhan. Lebar minimumnya biasanya sekitar 0.610 meter, 0.762 meter, dan 0.914 meter. Sedangkan untuk lebar tertingginya memiliki ukuran 1.21 meter. Scaffolding berukuran lebar biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan tinggi karena lebih kokoh.
3. Berat Scaffolding
Kemudian, untuk beratnya juga terbagi dalam beberapa jenis. Dimensi scaffolding paling ringan memiliki berat sekitar 11 meter. Lalu, ada pula scaffolding dengan berat 12 kg, 14 kg, dan 16 kg. Untuk scaffolding paling berat biasanya 17-21.5 kg.
Beban Maksimum
Perhatikan beban maksimum yang diizinkan untuk berbagai jenis scaffolding, seperti:
1. Scaffolding frame
Beban manusia dan material pada scaffolding maksimum adalah 700 kg dengan ketinggian dari perancah 45 m
2. Scaffolding pipa
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 400 kg dengan ketinggian dari scaffolding 31 m , tetapi untuk ketinggian diatas 31 m agar dapat menjamin kestabilan dari kontruksi scaffolding maka bagian paling bawah dipasang pipa ganda dengan jarak 20 m dari bagian atas scaffolding.
3. Scaffolding andang kayu dan bambu
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 200 kg dengan ketinggian perancah 7,20 m.
4. Scaffolding dengan lantai kerja menggunakan plat (ledge plate single standart)
Jenis scaffolding ini mampu menopang beban maksimum (orang dan peralatan) sebesar 150 kg dengan ketinggian scaffolding 9 m.
5. Braket scaffolding
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 200 kg dengan ketinggian 15 m.
6. Movable scaffolding
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 250 kg dengan ketinggian scaffolding 7 m.
7. Perancah gantung
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 200 kg dengan ketinggian disesuaikan dengan kondisi pekerjaan.
8. Perancah kuda-kuda
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 300 kg dengan ketinggian 2 meter.
9. Cantilever scaffolding
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum adalah 400 kg dengan ketinggian disesuaikan oleh kondisi pekerjaan
10. Shelf scaffolding (perancah persegi)
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum 500 kg dengan ketinggian 9 m
11. Scaffolding Mekanik
Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maksimum 600 kg dengan ketinggian disesuaikan kondisi pekerjaan (untuk jenis perancah gondola) dimana dipengaruhi kekuatan dari tali baja yang digunakan, bobot imbang dari penyangga kontruksi perancah
Comments
Post a Comment