Material Bahan Waterproofing untuk Basement Skip to main content

Material Bahan Waterproofing untuk Basement

Bahan untuk waterproofing ruang basement harus sesuai dengan lokasi yang diinginkan, kondisi cuaca, dan pergerakan yang diharapkan. Ada banyak sistem waterproofing. Memilih sistem bersertifikasi adalah ide yang bagus, tetapi perancang harus memikirkan implikasi dari batasan apa pun yang tercantum dalam sertifikat. Ketika sistem tahan uap diperlukan, kehati-hatian lebih lanjut harus dilakukan. Secara umum, bukanlah ide yang baik untuk mencampur sistem.

Waterproofing struktural dapat dilakukan dengan berbagai produk. Waterproofing telah dibagi menjadi tujuh kategori berbeda berdasarkan jenis produk, bentuk, dan aplikasi agar lebih mudah dipahami. Waterproofing sebagai sistem penghalang untuk perlindungan Tipe A, dengan pengecualian Kategori 2. (tetapi dapat digabungkan dengan perlindungan Tipe B). Kategori 2 adalah mekanisme pelindung Tipe C yang menghasilkan rongga yang dapat dikuras. Di bawah ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing kategori.

Kategori 1 – Bonded Sheet Membranes
Sistem ini diterapkan dalam keadaan dingin atau terikat dalam keadaan panas ke struktur. Waterproofind ini fleksibel dan dapat mengakomodasi gerakan kecil. Ada juga membran lembaran komposit, yang dapat dipasang pada bekisting vertikal atau diletakkan di tanah sebelum pelat dituangkan.

Kategori 2 –  Cavity Drain Membranes
Ini adalah lembaran polietilen densitas tinggi yang ditempatkan pada struktur dan memiliki rongga permanen. Ini umumnya digunakan secara internal. Cavity Drain Membranes sifatnya fleksibel dan mampu beradaptasi dengan penurunan kecil dan penyusutan substrat. Ini bukan membran anti air, tetapi memfahttps://structville.com/wp-content/uploads/2022/06/Cavity-drain-system-696x395.jpg
silitasi drainase dari setiap masuknya air.

Kategori 3 – Bentonite Clay Active Membranes
Ini adalah lembaran tanah liat natrium bentonit yang diapit di antara dua lapisan geotekstil atau karton biodegradable. Ketika tanah liat bertemu air, ia bisa membengkak berkali-kali lipat volume aslinya menutup celah atau rongga di membran. Kategori membran ini digunakan secara eksternal. Sistem bentonit dapat berupa terikat atau tidak terikat. Di mana terikat, sistem ini mudah diterapkan dengan persiapan substrat minimum. Kemanjuran sistem di bawah kondisi pengeringan dan pembasahan yang bergantian harus diverifikasi oleh pabrikan. Ini tidak boleh digunakan di tanah asam atau terlalu basa.

Kategori 4 - Liquid Applied Membranes
Sistem satu atau dua bagian ini diterapkan dalam keadaan dingin sebagai larutan aspal, uretan elastomer atau epoksi yang dimodifikasi. Lapisan pemuatan (lapisan bahan yang dirancang untuk menahan senyawa kedap air Tipe A di tempatnya saat menahan tekanan air) akan diperlukan jika diterapkan secara internal, dan harus cukup kuat untuk melekat pada substrat yang sesuai dan mempertahankan tekanan hidrostatik. Dalam perlindungan Tipe B, mereka dapat digunakan hanya sebagai penghalang uap jika bangunan dapat menerima beban. Kontinuitas membran dipertahankan karena kurangnya sambungan. Ini sederhana untuk diterapkan, tetapi persiapan permukaan yang tepat diperlukan. Mereka dapat melindungi struktur dari tanah agresif dan air tanah bila diterapkan secara eksternal. Pergerakan kecil substrat dapat diakomodasi karena substrat bersifat elastis dan fleksibel.

Kategori 5 – Mastic Asphalt Membranes
Sebagai cairan mastic panas, ini diterapkan dalam tiga lapis. Ketika mengeras, maka akan menjadi lapisan tahan air saat dingin. Aplikasinya bisa eksternal atau interior, tetapi jika diterapkan secara internal, diperlukan loading coat. Kemungkinan cacat dalam satu lapisan terbawa ke semua lapisan membran adalah minimal. Untuk profil pondasi yang kompleks, membran yang diaplikasikan secara eksternal seringkali tidak cocok.

Kategori 6 – Cementitious Crystallisation Active Systems
Lapisan bubur ini bereaksi dengan kapur bebas dalam beton, membuat atau mortar dan memblokir retakan garis rambut dan kapiler. Bahan kimia tetap aktif dan akan menutup sendiri kebocoran. Produk ini tidak akan tahan air pada beton yang rusak (misalnya area honeycomb).

Kategori 7 – Proprietary Cementitious Multi-coat Renders, Toppings and Coatings
Pelapisan ini biasanya menggabungkan komponen anti air dan diterapkan dalam lapisan umumnya secara internal tetapi mungkin juga eksternal. Mereka efektif melawan infiltrasi air tanah yang parah. Pemasangan mekanis melalui sistem harus dihindari.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun