Material Sealant pada Perkerasan Beton Skip to main content

Material Sealant pada Perkerasan Beton

 
Ada banyak bahan yang dapat diterima dan tersedia untuk menyegel sambungan pada perkerasan beton. Antara lain sealant cair atau sealant yang telah dibentuk sebelumnya. Sealant cair bergantung pada daya rekat jangka panjang pada permukaan sambungan untuk keberhasilan penyegelan. Segel kompresi yang dibentuk sebelumnya bergantung pada pantulan lateral untuk kesuksesan jangka panjang.
Sementara banyak lembaga menentukan sealant cold-pour komponen tunggal, tidak ada spesifikasi nasional standar untuk bahan ini. Setiap aplikator harus menggunakan rekomendasi pabrikan atau mengembangkan spesifikasinya sendiri.
Sifat sealant yang diperlukan untuk kinerja jangka panjang bergantung pada aplikasi spesifik dan lingkungan iklim instalasi. Properti yang perlu dipertimbangkan meliputi:
  • Elastisitas: Kemampuan sealant untuk kembali ke ukuran semula ketika diregangkan atau dikompresi.
  • Modulus: Perubahan tegangan internal dalam sealant saat diregangkan dan dikompresi pada rentang suhu (kekakuan material). Modulus rendah cocok untuk iklim cuaca dingin.
  • Adhesi: Kemampuan sealant untuk melekat pada beton. Adhesi awal dan adhesi jangka panjang sama pentingnya. (Tidak berlaku untuk segel kompresi.)
  • Kohesi: Kemampuan sealant untuk menahan robekan dari tegangan tarik. (Tidak berlaku untuk segel kompresi.)
  • Kompatibilitas: Reaksi relatif sealant terhadap bahan yang bersentuhan (seperti batang penyangga dan sealant lainnya).
  • Weatherability: Kemampuan sealant untuk menahan kerusakan saat terkena elemen (terutama sinar matahari ultra violet dan ozon).
  • Jet Fuel Resistance: Kemampuan sealant untuk menahan degradasi dalam kontak dengan bahan bakar jet. (Beberapa pembengkakan material dapat terjadi dalam kontak dengan bahan bakar jet. Setelah penguapan bahan sealant harus kembali ke bentuk aslinya dan mempertahankan kepatuhan ke dinding reservoir.)
Konsultan dan kontraktor harus selalu menghubungi produsen sealant dan membaca literatur produk untuk peringatan bahaya keselamatan dan lingkungan. Pemimpin proyek harus menjelaskan secara menyeluruh potensi bahaya kesehatan kepada semua personel proyek. Ini memastikan bahwa inspektur dan personel kontraktor mengetahui segala kemungkinan bahaya sebelum menangani suatu produk. Konsiltan juga harus mempertimbangkan biaya penanganan dan pembuangan bahan berbahaya bagi lingkungan dalam analisis biaya siklus hidup.

A. Cairan Tuang Panas / Hot Pour Liquid
Sealant cair tuang panas adalah jenis pertama yang digunakan untuk perkerasan beton. Cairan ini telah berevolusi selama bertahun - tahun melalui penelitian dan pengembangan. Produsen telah meningkatkan kualitas perekat dan sekarang menyediakan bahan modulus rendah dengan elastisitas yang lebih baik.
Bahan membutuhkan suhu pemanasan biasanya dari 350 - 400 ° F (177 - 204 °C) untuk aplikasi yang tepat. Sebagian besar manufaktur membutuhkan peleburan material dalam double boiler. Tempat peleburan bagian dalam dikelilingi oleh tong minyak. Pengaduk dalam tong peleburan membantu mendistribusikan panas secara merata. Baik kontraktor maupun aplikator harus memastikan bahwa material disiapkan pada suhu yang direkomendasikan. Kontrol suhu yang akurat penting untuk sifat sealant yang diinginkan. Selang berinsulasi dan tongkat aplikator membantu memastikan bahwa sealant tidak kehilangan suhu antara boiler dan nosel ejeksi.
Beberapa sealant tuang panas mengandung plastik poli-vinil klorida (PVC) dengan tar batubara. Sealant ini sangat lengket dan sebagian besar tahan terhadap bahan bakar jet. Sealant tar batubara PVC memerlukan pemanasan hanya sekitar 250 ° F (120 ° C) untuk pemasangan. Sealant cair polimer (PVC) memerlukan nosel aplikasi khusus yang mencampur dua komponen selama aplikasi.

B. Silikon
Sealant silikon adalah cairan yang dituangkan ke lapangan dengan bahan dasar polimer silikon. Aplikator mulai menggunakan bahan-bahan ini pada tahun 1970-an. Prosedur pemasangan serupa dengan prosedur untuk bahan tuang panas. Sealant silikon sudah dikemas dan siap untuk diaplikasikan. Sebagian besar produsen merekomendasikan menyimpan wadah sealant jauh dari cuaca luar sampai ketika  akan digunakan.
Bahan silikon adalah komponen tunggal yang tidak memerlukan pencampuran atau pemanasan. Bahannya bereaksi saat terkena atmosfer selama aplikasi. Kelembaban di udara membantu reaksi sealant untuk mencapai sifat akhirnya. Namun, produsen berhati-hati untuk tidak menerapkan sealant selama hujan, embun beku, atau suhu di bawah titik embun.
Sealant silikon cocok di iklim dengan rentang suhu yang lebar. Sebagian besar mengembangkan modulus elastisitas rendah yang memungkinkan pemulihan ekstensi dan kompresi yang baik. Silikon modulus rendah yang khas dapat mengalami setidaknya 100 persen ekstensi dan 50 persen kompresi tanpa kerugian. Tabel berikut memberikan perbedaan antara tingkat modulus sealant silikon cair yang berbeda.

Tingkat Modulus Klasifikasi Sealant Silikon.
Modulus Classification     Force Required For 150% Elongation     Ultimate Elongation
High >100 psi
(0.69 MPa)
<500%
Medium 40-100 psi
(0.28-0.69 MPa)
500-1200%
Low <40 psi
(0.28 MPa)
>1200%
Silikon membutuhkan waktu pengerasan sekitar 30 menit sebelum dibuka untuk lalu lintas. Namun, lamanya waktu dapat berbeda tergantung pada pabrikan dan kondisi lingkungan. Disarankan untuk menghubungi pabrikan untuk konsultasi tentang waktu pengeringan yang diperlukan untuk prosedur dan aplikasi pemasangan tertentu.

C. Seal / Segel Tipe Kompresi
Pabrikan memperkenalkan segel kompresi pada awal 1960-an yang berbeda dari sealant cair karena dibuat siap untuk dipasang. Segel kompresi tidak memerlukan pemanasan lapangan, pencampuran atau pengawetan.
Tidak seperti sealant cair, yang mengalami kompresi dan ketegangan, seal kompresi yang dibentuk sebelumnya berada dalam kompresi sepanjang masa pakainya. Oleh karena itu keberhasilan segel hanya bergantung pada tekanan lateral yang diberikan oleh segel.
Senyawa utama dalam segel kompresi adalah neoprene. Neoprene adalah karet sintetis yang memberikan tekanan rebound yang sangat baik di bawah kompresi. Segel terdiri dari serangkaian jaring. Jaring memberikan kekuatan luar yang menahan sealant pada dinding reservoir.
Jika segel mengalami kompresi terlalu kecil, bukaan sambungan mungkin menjadi terlalu lebar pada suhu rendah. Segel akan kehilangan kontak dengan dinding reservoir dan mengendur. Juga sambungan ekspansi/isolasi di perkerasan memungkinkan sambungan kontraksi dalam jarak sekitar 100 kaki (30 m) terbuka terlalu lebar. Pertimbangan yang cermat dari faktor-faktor ini sangat penting ketika mengukur segel kompresi.
Pabrikan menyediakan segel dengan berbagai lebar dan kedalaman nominal. Lebar sealant yang sesuai lebih besar dari lebar reservoir joint maksimum (cuaca terdingin). Kedalaman reservoir harus melebihi kedalaman seal terkompresi, tetapi tidak berhubungan langsung dengan lebar reservoir. Hasil kinerja yang baik ketika segel tetap dikompresi pada tingkat antara 20 dan 50%. Tabel dibawah memberikan dimensi segel kompresi tipikal untuk lebar sambungan standar dan panjang pelat. Pemilihan ukuran segel akhir juga harus mempertimbangkan suhu penempatan.

Rekomendasi Ukuran untuk Segel Kompresi yang Telah Dibentuk Sebelumnya
Joint Spacing [ft(m)] Minimum Reservoir Width [in(mm)] Minimum Reservoir Depth [in(mm)] Relaxed Seal Width [in(mm)]
15 (4.6) 1/4 (6) 1-1/2 (38) 7/16 (11)
20 (6.1) 5/16(8) 1-1/2 (38) 5/8 (16)
25 (7.6) 3/8 (10) 2 (50) 11/16 (17)
30 (9.1) 1/2 (13) 2 (50) 1 (25)

D. Backer Rods / Batang Penyangga
Batang penyangga adalah komponen penting untuk pemasangan sealant cair. Batang penyangga mencegah sealant mengalir keluar dari bagian bawah sambungan dan menempel ke dasar reservoir. Batang penyangga juga membantu menentukan faktor bentuk dan mengoptimalkan jumlah sealant yang digunakan.
Tidak ada spesifikasi nasional untuk batang penyangga; namun, pertimbangan penting untuk berbagai bahan meliputi:
  • Busa Polietilen/Polyethylene Foam: Busa polietilen adalah busa sel tertutup yang tidak menyerap air dan cukup kompresibel. Lebih cocok untuk sealant tuang dingin karena dapat meleleh jika bersentuhan dengan bahan tuang panas.
  • Busa Polietilen Menyilang/Crosslinked Polyethylene Foam: Busa polietilen ikatan silang adalah busa sel tertutup yang kompatibel dengan sealant tuang panas. Busa ini tidak akan menyerap air dan cukup kompresibel.
  • Busa Poliuretan/Polyurethane Foam: Busa sel terbuka ini menyerap air, tetapi tidak meleleh saat digunakan dengan bahan tuang panas. Busa ini sangat kompresibel, dan umumnya digunakan dengan sealant tuang panas.
Ukuran backer rod tergantung pada lebar reservoir joint atau crack. Batang pendukung dikompresi sekitar 25 persen untuk memastikan tetap pada kedalaman yang diinginkan di reservoir. Tabel dibawah memberikan ukuran yang tepat untuk lebar sambungan yang berbeda.
    Ukuran Rekomendasi Backer Rod
Reservoir Width     Backer Rod Diameter
1/8 in. (3 mm) 1/4 in. (6 mm)
3/16 in. (5 mm) 1/4 in. (6 mm)
1/4 in. (6 mm) 3/8 in. (8 mm)
5/16 in. (16 mm) 3/8 in. (10 mm)
3/8 in. (10 mm) 1/2 in. (13 mm)
1/2 in. (13 mm) 5/8 in. (16 mm)
5/8 in. (16 mm) 3/4 in. (19 mm)
3/4 in. (19 mm) 7/8 in. (22 mm)
7/8 in. (22 mm) 1 in. (25 mm)
1 in. (25 mm) 1-1/4 in. (32 mm)
1-1/4 in. (32 mm) 1-1/2 in. (38 mm)
1-1/2 in. (38 mm) 2 in. (50 mm)
Batang penyangga juga bertindak sebagai pemutus ikatan untuk mencegah adhesi ke dasar reservoir. Tegangan di dalam bahan sealant meningkat jika ikatan berkembang di sepanjang dasar sealant. Hasil kehilangan adhesi karena sealant dibatasi dari leher ke bawah di dasar reservoir selama pembukaan sambungan.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun