Isolation Joint Pada Beton dan Aturannya Skip to main content

Isolation Joint Pada Beton dan Aturannya


Sambungan isolasi adalah pemisahan pelat beton yang ada dari pelat atau dinding beton baru. Sepotong sambungan ekspansi (biasanya lebar 1/2” dan terbuat dari gabus atau bahan serat daur ulang) ditempatkan pada pelat beton yang ada dan ketika pelat beton baru dituangkan, sambungan ekspansi ini memisahkan kedua pelat.

Fungsi Isolation Joint
Beton dapat memuai dan mengerut. Ketika dua pelat beton dituangkan satu sama lain, mereka akan mengembang dan berkontraksi secara terpisah dan memberikan gaya satu sama lain. Gerakan diferensial ini dapat menyebabkan beton retak. Bahan sambungan ekspansi antara dua pelat memungkinkan ekspansi dan kontraksi ini terjadi secara independen dan mengurangi kemungkinan pembentukan retakan. Perlu juga dicatat bahwa sambungan isolasi tidak hanya diperlukan untuk pelat terhadap tuangan pelat. Sambungan isolasi harus dipasang saat menuangkan beton ke struktur seperti dinding dan bangunan.
Jika pelat beton dihubungkan ke dinding, kolom atau pipa (seperti pipa tegak atau pipa drainase), pelat akan retak di dekat elemen-elemen ini saat mengendap, menyusut atau mengembang. Ini karena elemen-elemen ini berada di pijakannya sendiri (jadi tertahan) dan tidak bergerak dengan cara yang sama seperti pelat saat mengendap atau bergerak saat suhu berubah. Ini menciptakan ketegangan di dalam beton dan akan memecahkan pelat, dan berpotensi merusak pipa, kabel, atau elemen lainnya.
Setiap retakan pada pelat adalah titik lemah, sehingga terlalu banyak retakan atau retakan di tempat yang salah dapat menyebabkan masalah pemeliharaan atau struktural, serta menciptakan permukaan yang kasar.

Karakteristik Isolation Joint
  • Sambungan isolasi dibentuk dengan menempatkan bahan sambungan yang telah dibentuk sebelumnya di sebelah kolom atau dinding atau pipa tegak sebelum menuangkan pelat. Bahan sambungan isolasi biasanya adalah papan serat yang diresapi aspal, meskipun plastik, gabus, karet, dan neoprene juga tersedia.
  • Material sambungan isolasi harus melewati pelat, mulai dari subbase, tetapi tidak boleh melampaui bagian atas.
  • Untuk sambungan isolasi yang tampak lebih bersih, bagian atas pengisi yang dibentuk sebelumnya dapat dipotong dan ruang diisi dengan sealant elastomer. Beberapa sambungan dilengkapi dengan tutup yang dapat dilepas untuk membentuk reservoir sealant.
  • Bahan sambungan dapat berupa papan serat yang diresapi aspal yang murah, gabus, atau neoprene sel tertutup. Gabus dapat mengembang dan berkontraksi dengan sambungan, tidak keluar, dan menyegel air. 
  • Kinerja yang dibutuhkan adalah yang menentukan pilihan material sambungan. Berapa banyak gerakan yang diharapkan, paparan garam atau bahan kimia, dan nilai struktur semuanya akan ikut berperan dan biayanya.
  • Pada kolom, sambungan kontraksi harus mendekati keempat arah yang berakhir pada sambungan isolasi, yang harus memiliki konfigurasi melingkar atau berbentuk berlian di sekitar kolom. Pada kolom baja tipe I-beam, konfigurasi pinwheel dapat digunakan.
  • Selalu letakkan beton pelat terlebih dahulu dan jangan memasang material sambungan isolasi dan mengisi sekeliling kolom sampai kolom memikul beban mati penuhnya.
Aplikasi Isolation Joint
a. Bangunan
Biasanya dapat dilihat sambungan isolasi pada kolom karena sambungan akan membentuk berlian atau lingkaran di sekitar kolom. Hal ini benar-benar mengisolasi kolom dari pelat di sekitarnya, sehingga setiap gerakan dapat diakomodasi. Demikian pula, pelat beton di dinding perlu dipisahkan dari pelat dinding dengan sambungan isolasi di sekitar tepi pelat di mana ia akan bertemu dengan dinding. Area lain yang mungkin memerlukan sambungan isolasi adalah di mana material berubah (dari beton menjadi baja, misalnya), atau di mana kondisi suhu berubah (seperti di mana kantor yang dipanaskan berdampingan dengan area gudang yang tidak dipanaskan).
b. Jalan dan Jembatan
Meskipun kurang umum daripada sambungan lainnya, sambungan isolasi kadang-kadang digunakan di jalan dan jembatan di mana penurunan diferensial diharapkan (satu pelat mengendap atau bergerak secara berbeda ke pelat di sebelahnya), seperti persimpangan (pada tingkat (pada tingkat yang sama) atau grade-separated (satu jalan melewati yang lain)), selokan drainase, lubang got, atau bila ada perkerasan yang ada untuk diikat.
c. Jenis Sambungan Beton Lainnya
Sambungan isolasi hanyalah salah satu jenis sambungan pada pelat beton, tetapi ada juga jenis sambungan lainnya. 

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun