Construction Joint (Sambungan Konstruksi) Pada Beton dan Aturannya Skip to main content

Construction Joint (Sambungan Konstruksi) Pada Beton dan Aturannya


Sambungan konstruksi adalah jenis sambungan beton yang digunakan ketika bagian beton baru dituangkan berdekatan dengan bagian beton lain yang telah ditetapkan. Tujuan dari sambungan konstruksi adalah untuk memungkinkan beberapa gerakan horizontal, sementara menjadi kaku terhadap gerakan rotasi dan vertikal. Sambungan konstruksi mencegah kegagalan prematur struktur beton.

Jenis Sambungan Konstruksi
Sambungan konstruksi ditempatkan di pelat beton untuk menentukan tingkat penempatan individu, umumnya sesuai dengan tata letak sambungan yang telah ditentukan. Sambungan konstruksi harus dirancang untuk memungkinkan perpindahan antara kedua sisi pelat tetapi, pada saat yang sama, sambungan tersebut harus mentransfer tegangan lentur yang dihasilkan di pelat oleh beban eksternal. Sambungan konstruksi harus memungkinkan perpindahan horizontal tegak lurus ke permukaan sambungan yang biasanya disebabkan oleh gerakan termal dan susut. Pada saat yang sama sambungan tidak boleh membiarkan perpindahan vertikal atau rotasi.
1. Sambungan Konstruksi Tipe Butt
Sambungan konstruksi tipe butt adalah jenis sambungan paling sederhana yang dibentuk oleh sekat dan cocok untuk lantai tipis yang tidak terlalu berat.
2. Sambungan Konstruksi Lidah dan Alur (Tongue and Groove)
Sambungan konstruksi tipe lidah dan alur biasanya diberikan pada pelat. Alur pasak dapat dibentuk dengan mengikat logam, kayu, atau bahan kunci pra-cetakan ke sekat kayu. Penempatan beton kedua kemudian memasuki alur untuk membentuk lidah dan dengan demikian memungkinkan gaya geser ditransmisikan melalui sambungan, Pada pelat polos di tanah ini memastikan bahwa pelat di masa depan akan tetap sejajar dengan beton cor sebelumnya.
3. Sambungan Konstruksi Tipe Butt dengan Dowel
Jenis sambungan ini dilakukan dengan hanya menambahkan dowel logam atau baja di antara sambungan butt konvensional. Dowels disediakan untuk mentransfer beban di lantai yang membawa beban lebih berat.
4. Sambungan Konstruksi Tipe Butt dengan Tie bar
Sambungan ini sama dengan sambungan konstruksi tipe butt dengan dowel, tetapi dowel yang digunakan di sini adalah tie bar. Tie bar adalah batang baja cacat, yang meningkatkan luas permukaan, yang pada gilirannya meningkatkan gesekan antara 2 bagian beton.

Pemilihan Lokasi Sambungan Konstruksi
Pemilihan lokasi sambungan konstruksi menentukan daya tahan dan efektifitas pemindahan beban. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diingat menentukan letak sambungan konstruksi:
  • Sambungan konstruksi yang sejajar dengan bentang pelat dapat ditempatkan di mana saja, kecuali lokasi pada konstruksi balok-T yang mengandalkan sebagian pelat untuk bekerja dengan balok dalam menahan lentur.
  • Untuk pelat dan balok, sambungan konstruksi biasanya dipasang pada pertengahan bentang sepertiga tengah bentang. (ACI 318-11, Bagian 6.4.4).
  • Sambungan pada gelagar harus diimbangi dengan jarak minimal dua kali lebar balok yang berpotongan. (ACI 318-11, Bagian 6.4.5).
  • Perancangan komponen struktur beton untuk gaya lateral mungkin memerlukan perlakuan desain khusus pada sambungan konstruksi.
  • Di dinding panjang horizontal penempatan lebih dari 40 kaki biasanya tidak dianjurkan.
  • Sambungan horizontal diletakkan pada garis lantai atau sejajar dengan kusen jendela.
  • Pada desain struktur hidrolik, sambungan konstruksi biasanya ditempatkan pada interval yang lebih pendek daripada di struktur non hidrolik untuk mengurangi tegangan susut dan suhu.
  • Jika pengecoran beton dihentikan secara tidak sengaja untuk waktu yang lebih lama dari waktu pengikatan awal beton, permukaan lama harus dianggap sebagai sambungan konstruksi, dan diperlakukan seperti itu sebelum pengecoran dilanjutkan. Namun dari sudut pandang kekuatan struktur, diinginkan untuk menempatkan sambungan konstruksi pada titik geser minimum.
  • Kunci geser, pasak diagonal, atau metode transfer geser dapat menggunakan metode ACI 318-11, Bagian 11.7.
Kualitas Sambungan Konstruksi
Kualitas sambungan konstruksi sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam penempatan beton. Kekuatan ikatan dan kedap air maksimum dicapai dengan menggunakan beton berkualitas yang memiliki nilai slump rendah. Beton harus memungkinkan untuk bisa ditempatkan dan mengalami konsolidasi. Segregasi dan bleeding pada beton mendorong permukaan yang lemah dari perilaku ikatan yang rendah. Permukaan beton yang dihasilkan harus bersih dan dapat diandalkan secara struktural. Bagian kasar agregat yang menonjol ataupun sedikit lekukan tidak direkomendasikan sebagai sambungan konstruksi. Retardants permukaan sering digunakan untuk mencapai permukaan yang sesuai.

Keunggulan Sambungan Konstruksi
Keuntungan menempatkan sambungan konstruksi dalam beton adalah:
  • Gerakan horizontal bebas pada lantai
  • Gerakan vertikal terbatas
  • Transfer beban yang optimal
  • Perlindungan tepi
  • Pencegahan retakan yang terbentuk karena variasi termal.
  • Penyambungan yang tepat antara dua penempatan beton.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun