Pemasangan Dynabolt pada Dinding Beton Skip to main content

Pemasangan Dynabolt pada Dinding Beton

Dynabolt atau banyak juga yang menyebutnya dengan Anchor Bolt atau sering di sebut baut tanam adalah  baut pengencang (fastener) yang digunakan untuk merekatkan dan mengencangkan objek baik struktural atau non struktural ke beton.
Umumnya berdiameter lebih besar, sehingga akhirnya mengecil ke bagian kepala baut (yang ada murnya). Baut tersebut juga dilapisi oleh selongsong silinder, yang bagian ujungnya  (yang di tanamkan  beton)  memiliki  celah  searah  panjang  baut.  Ketika dynabolt  ditanamkan  ke  beton,  maka  mur  akan dikencangkan  dari sisi luar beton.
Mur  dikencangkan  sedemikian  rupa  sehingga bagian  ujung  baut  berusaha  naik, lalu membuka  selongsong  silinder  baut.  Ketika  keadaan  tersebut  terjadi,  maka selonsong  silinder  yang  mekar,  akan  menyebabkan  dynabolt  tertanam  dalam  beton secara kuat. Dalam perkembangan bentuk dynabolt menjadi bervariasi. Keistimewaan dari dynabolt adalah dapat ditanamkan pada beton dengan melubanginya terlebih dahulu; dan setelah dikencangkan dynabolt akan mengembang didalam lubang beton sehingga memilki kekuatan menancap pada beton.

Contoh aplikasi pemasangan Dynabolt di Lapangan
1. Pemasangan tangga besi dan railing tangga besi

2. Pemasangan Rangka Kanopi yang terbuat dari besi

3. Pemasangan Clamb atau Bracket, untuk gantungan

Peralatan yang dibutuhkan untuk Memasang Dynabolt pada Beton atau Dinding Bata:
1.  Pensil.
2.  Palu (Martil) dan Paku.
3.  Mesin Bor, sebaiknya menggunakan Mesin Bor yang ada fasilitas Hammer-nya.
4.  Mata Bor Beton yang Ukuran-nya disesuaikan dengan Diameter Dynabolt yang hendak dipasang.
5.  Alat Pembersih Lubang dari Media yang telah di-bor.
6.  Kunci Ring Pas, atau Kunci Pas, atau Kunci Inggris.

Tahapan Pemasangan Dynabolt
Berikut tahap pemasangan dynabolt:
1.  Tandai (marking) posisi beton atau dinding bata yang hendak dilubangi dan dipasang dynabolt dengan pensil atau alat penanda. Lubangi secukupnya dengan menggunakan paku dan palu, agar proses pengeboran menjadi lebih mudah dan mata bor tidak bergeser (tetap pada posisi saat pengeboran).
2. Pilih mata bor beton yang sesuai dengan diameter dynabolt yang akan digunakan, lalu pasang mata bor beton tersebut pada mesin bor.

3. Pasang alat pengukur kedalaman pengeboran (yang biasanya telah disediakan dalam paket pembelian mesin bor), pada mesin bor tersebut. Atur posisi alat pengukur tersebut, agar dalam pengeboran nantinya sesuai dengan panjang dynabolt yang hendak dipasang. Sebaiknya lebihkan kedalaman pengeboran kira-kira 0,5 cm sampai 1 cm.

4.  Jika alat pengukur kedalaman pengeboran tidak tersedia., gunakan tanda pada mata bor tersebut sesuai dengan panjang dynabolt yang akan digunakan. Agar kedalaman pengeboran bisa terukur pada saat proses pengeboran nanti. Tanda ini bisa menggunakan isolasi atau spidol.

5. Lakukan pengeboran pada beton atau dinding bata, dengan cara menempelkan mata bor beton pada dinding yang telah dipaku sebelumnya. Lakukan dengan hati - hati dan tidak terburu - buru, serta tetap menjaga posisi mesin bor agar senantiasa tegak lurus terhadap beton atau dinding bata tersebut.

6. Setelah pengeboran selesai, bersihkan debu yang tertinggal pada bagian dalam lubang. Bisa menggunakan alat pembersih, bisa juga juga menggunakan mesin penyedot debu (vacuum cleaner).

7.  Masukkan dynabolt pada lubang tersebut menggunakan palu. Pada saat memasukkan dynabolt, sebaiknya mur dynabolt biarkan tetap dalam keadaan terpasang, agar drat yang ada pada dynabolt tidak rusak pada saat pemukulan oleh palu. Lakukan dengan hati - hati, supaya tidak merusak lubang yang ada dan dynabolt itu sendiri.

8. Setelah dynabolt masuk kedalam lubang, buka mur yang ada pada pangkal dynabolt, lalu masukkan bracket atau produk lain yang hendak dikunci, lalu pasang kembali mur tersebut.

9.  Setelah Mur terpasang, lakukan penguncian dengan cara memutar mur tersebut searah Jarum jam menggunakan kunci ring / kunci pas. Mur yang berputar tersebut mengakibatkan baut dynabolt menjadi tertarik keluar. Baut yang tertarik keluar tersebut mengakibatkan selongsong silinder menjadi mengembang, sehingga menimbulkan ikatan antara dynabolt tersebut dengan beton atau dinding bata,. Semakin banyak mur dynabolt diputar, semakin banyak pula baut dynabolt yang tertarik keluar, sehingga selongsong silinder dynabolt menjadi semakin mengembang, yang membuat ikatan jadi semakin kuat.

10. Mur yang diputar cukup kuat ini sekaligus menimbulkan 2 ikatan yang kuat, yaitu :
a. Dynabolt mengikat kuat pada beton atau dinding bata, karena selongsong silinder yang mengembang.
b. Bracket mengikat kuat pada beton atau dinding bata, karena mur tersebut menekan dan menahan bracket tersebut pada beton atau dinding bata.

11. Proses pemasangan dynabolt telah selesai

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun