Tipe Tulangan untuk Beton Bertulang Skip to main content

Tipe Tulangan untuk Beton Bertulang

Ada berbagai bentuk tulangan baja yang tersedia di pasar untuk konstruksi seperti batang tulangan, kawat prategang, baja canai/rolled dan baja ringan adalah bentuk baja utama yang umumnya digunakan dalam konstruksi bangunan.

Batang baja telah tersedia dalam berbagai bentuk dan kekuatan. Batang baja ini memiliki kekuatan tarik tertentu, digunakan untuk memperkuat beton untuk mengembangkan kekuatan ikatan yang baik dengan beton, dan juga digunakan untuk pembuatan kisi-kisi, gerbang, dll.

Jenis baja tulangan yang tersedia di pasaran adalah mild steel, baja tor, TMT bar, dll. Jenis tulangan berikut ini biasanya digunakan sebagai baja beton bertulang untuk konstruksi.

1. Baja Hot Rolled
Ada empat jenis baja hot rolled di pasaran.
Jenis pertama adalah mild steel bar (MS bar) yang diproduksi secara tradisional dengan rolling panas. Batang-batang tersebut dihot rolled dan berbentuk bulat dengan permukaan yang halus. Batang ini juga disebut tulangan polos.
Mild steel bar tersedia dalam dua grade I dan Grade II. Mild Steel Grade I sedikit lebih tinggi dari Grade II. Batang-batang ini lebih tahan terhadap korosi daripada batang - batang baja tor steel.

Batang Mild Steel Hot Rolled bersirip adalah jenis kedua yang terdapat sirip di permukaannya. Sirip - sirip ini membantu meningkatkan kekuatan ikatan tulangan terhadap beton. Batang baja dengan sirip yang sering disalahartikan dengan batang HYSD (High Yield Strength Deformed), tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam pekerjaan beton bertulang.

Batang hot rolled besirip berkekuatan tinggi  adalah jenis ketiga yang diproduksi dengan hot rolled dan didapat dengan microalloying yang memiliki kekuatan tinggi.

Jenis keempat adalah HYSD bar; ada batang hot rolled dengan kekuatan leleh tinggi. Batang-batang ini sekarang digantikan oleh batang-batang TMT.


2. Cold Twisted Deformed Bar (Baja Tor)
Cold Twisted Deformed Bar atau batang baja Tor adalah batangan berkekuatan tinggi pertama yang digunakan di India. Batang-batang ini pertama kali dihot rolled di pabrik dan dibentuk menjadi baja  bermutu tinggi dengan tiga atau lebih sirip lurus paralel di permukaannya.

Karena proyeksi pada baja seperti garis lurus, baja ini mudah dikenali di lapangan. Juga, siripnya akan membentuk heliks di sekitar jeruji dengan cold twisting.

Baja ini lebih rentan terhadap korosi lebih cepat daripada batangan lainnya, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan di banyak negara maju.


3. TMT bar
TMT adalah singkatan dari Thermo-mechanically Treated Reinforcement Bars yang diproduksi dengan pendinginan mendadak dari batang baja panas dengan semprotan air sehingga menghasilkan batang baja dengan kekuatan tinggi di permukaan dengan inti mild steel.
Pada struktur batang ujung dengan martensit temper di pinggiran dan struktur ferit-perlit berbutir halus di zona tengah. Batang TMT juga diproduksi dengan sirip (rebar) untuk meningkatkan kekuatan ikatan batang. Baja TMT tahan korosi atau TMT Corrosion Resistance Steel (CRS) juga tersedia di pasaran. Sifat ketahanan korosi batang TMT dicapai dengan penambahan elemen tahan korosi seperti tembaga, fosfor, dan kromium.

Dibandingkan dengan Tor Steel, batang TMT lebih tahan korosi dan sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam pekerjaan beton bertulang. Batangan ini diproduksi dengan empat tingkatan – Fe 415, Fe 500, Fe 550, dan Fe 600.


4. Welded Wire Fabrics / Tulangan Wiremesh
Tulangan mesh terdiri dari jaring las yang dibuat dari baja tarik menengah yang ditarik dari batang mild steel berdiameter. Wiremesh memiliki kekuatan lebih tinggi dari mild steel.
Wiremesh ini tersedia dalam bentuk gulungan dengan lebar berbeda, yang sangat banyak digunakan dalam partisi, pagar, dll., dan terkadang dalam konstruksi pelat.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun